Kaskus

Story

gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Quote:
cover by: bgs93


Quote:
poetry by: junker007

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
junti27Avatar border
ugalugalihAvatar border
afrizal7209787Avatar border
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
#5018
Part 3
Dengan perasaan kesal ane kemudian meninggalkan rooftop dan menuju ruang tamu untuk menemui Wulan. Sampai ruang tamu ane lihat dia duduk di sofa sambil membuka sebuah bungkusan plastik.

“Bagus nggak pa ? “ tanya Wulan sambil membentangkan baju hamil terusan berwarna biru tersebut dan menunjukkan ke ane.
“Baru ma ? “ tanya ane.
“Nggak, Shela yang bawain tadi. Dan dia juga ngasih kado lagi nih. Kayaknya isinya dinner baby. “ kata Wulan lagi sambil mengambil bungkusan kado lain yang berukuran besar.
“Lho tadi kayaknya kado-kado ini nggak ada deh ? “ tanya ane.
“Aku taruh di kamarnya ibu. “ jawab Wulan dengan enteng. Ah dasar ternyata emang Wulan niatnya bohongin ane.
“Ma, kenapa kamu tadi bohong sama aku ? Bilang kalau dia udah pulang ?! “ tanya ane dengan nada marah.
“Sorry pa, soalnya kalau aku bilang dia masih disini, kamu pasti nggak mau pulang. “ jawab Wulan.
“Aku kan udah bilang kalau aku nggak sudi ketemu dia !! Kamu denger nggak sih kalau aku ngomong ?! “ tanya ane dengan ketus.
“Ya ampun pa. Shela kesini kan niatnya baik. Dia mau ngasih selamat ke kita, atas pernikahan kita dan kehamilan aku ini. Kamu nggak boleh gitu dong. “ Wulan masih aja dengan sabar berusaha menasehati ane.

Ane nggak menjawab, lalu merebahkan badan ke sofa sambil menghela nafas panjang. Sabar Vin, sabar, lagipula dia juga sudah pergi, buat apa marah-marah.

“Tadi kamu ngobrol sama Shela kan ? Kalian bahas apa aja ? “ tanya Wulan.
“Nggak banyak, soalnya dia langsung aku suruh pulang. “ jawab ane.
“Apa ?! “ Wulan kelihatan terkejut sekali.
“Jadi Shela buru-buru pulang tadi karena kamu usir ?! “ tanya Wulan dengan nada marah.
“Iya. “ jawab ane enteng.
“Tega banget sih kamu pa !! Kamu… “ Wulan sepertinya udah kehabisan kata-kata.
“Emang kenapa ma ? Salahku dimana ? “ tanya ane.
“Lagian aku kan cuma melakukan hal yang sama dengan apa yang dia lakukan terhadapku dulu. “ sambung ane lagi.
“Kamu bener-bener keterlaluan pa !! “ jawab Wulan dengan ketus, lalu beranjak meninggalkan ane menuju ke belakang.

Ane nggak memperdulikan Wulan yang marah-marah karena ane sendiri tidak merasa bersalah. Bener-bener hari yang menyebalkan. Kenapa hari ini ane harus ketemu dia ? Seseorang yang dulu sangat ane cintai, tapi sekaligus memberikan luka yang sangat dalam bagi ane, nggak hanya fisik namun luka hati yang sampai sekarang masih belum hilang.

Ane juga nggak tahu kenapa semua itu bisa terjadi. Semua seperti datang secara tiba-tiba…

Padahal awalnya, semua terasa baik-baik saja…

Semua terasa begitu indah… tapi…

“Vin.. terima kasih ya. “ kata Shela saat kami udah sampai di depan teras kos-kosannya.

“Iya. “ jawab ane sambil tersenyum. Ane lihat jam udah pukul 9.55.

“Aku pulang dulu ya say. Sampai jumpa besok. “ kata ane.

“Hati-hati ya. “ jawab Shela dengan mata yang udah lima watt.

Ane lalu berjalan menuju gerbang kosan sambil melambaikan tangan ke tuan putri, dan dia membalas melambaikan tangan juga. Tapi saat ane melangkah keluar gerbang tiba-tiba…

“Vin !! “ tiba-tiba Shela memanggil. Ane pun menoleh ke arah Shela yang kelihatan agak panik sambil meraba-raba saku celananya.
“Ada apa ?! “ tanya ane sambil berjalan kembali menghampiri Shela.
“Kunciku ?? “ kata Shela dengan nada keras sambil terus merogoh-rogoh saku celana dan jaketnya.
“Kunci apaan ? “ tanya ane.
“Kunci kamarku !! “ jawab Shela mulai terlihat panik.
“Lho emang kamu taruh dimana tadi ? “ tanya ane.
“Perasaan aku kantongin di saku celana deh, tapi sekarang nggak ada !! “ tanya Shela sambil merogoh-rogoh saku celananya lagi.
“Coba cari lagi. Mungkin di saku jaket. “ kata ane.
“Udah !! Nggak ada. “ jawab Shela sambil merogoh-rogoh lagi saku jaket jeans-nya.
“Duuhh.. pasti jatuh pas kita di mall tadi deh. “ kata Shela lagi.
“Mungkin kamu lupa nyabut. Mending kamu cek ke kamarmu sapa tau masih nyantel di lobang kunci. “ kata ane.

Shela lalu buru-buru masuk ke dalam kosan, tapi nggak berapa lama dia keluar lagi dengan menggelengkan kepala. Ah elah ada-ada aja nih cewek. Jam segini pake kehilangan kunci segala.

“Kayaknya mustahil Vin, soalnya aku yakin banget aku kantongin. “ kata Shela.
“Pasti jatuh pas aku bayar baju tadi. Pas aku ngeluarin duit, kuncinya ikut ketarik terus jatuh. “timpal Shela dengan nada lemas.
“Kamu juga sih teledor kalo ngantongin kunci jangan jadi satu sama uang. “ kata ane.
“Kamu kok malah nyalahin aku sih ?! Bantu nyari atau gimana kek !! “ jawab Shela dengan nada sewot.
“Gini aja deh mending kita sekarang ke rumah ibu kos minta kunci serep. Pasti dia punya. “ kata ane ngasih saran.
“Nggak sopan banget lah Vin. Ini udah jam berapa ? Salah-salah malah aku yang dimarahi sama ibu kos. “ jawab Shela.
“Atau ke rumah Mas Tio aja, malam ini sementara kamu nginep disana, nah pagi-pagi aku jemput kamu terus kita ke rumah ibu kos. “ kata ane.
“Mas Tio sejak kemaren keluar kota sama Mbak Anita. Pulangnya besok siang. “ jawab Shela sambil menggelengkan kepala.
“Rumah temen kamu mungkin yang memungkinkan malam ini buat kamu nginep ? “ tanya ane lagi.
“Kamu tau nggak sih ini udah jam berapa ? Nggak mungkin juga kan aku malam-malam ngetok buat nebeng tidur. Kalo udah pada tidur gimana ? “ Shela bertanya balik. Ane lihat jam dan emang udah jam setengah sebelas kurang.
“Kalo nggak ya kamu tendang aja tuh pintu. Paling juga langsung jebol. “ kata ane ketawa. Plekkk !!! Spontan aja Shela mencablek lengan ane dengan muka cemberut.
“Terus malam ini aku tidur dimana dong Vin ? “ tanya Shela dengan wajah hampir menangis.
“Yaaa sebetulnya sih aku ada solusi kalau kamu mau. “ jawab ane nyengir.
“Hotel ya ? “ tanya Shela dengan nada ketus.
“Mau ? “ tanya ane penuh harap.
“Tuh kan !! Kesempatan dalam kesempitan, dasar mesum !! “ jawab Shela dengan ketus.
“Kan kamu sendiri yang bilang hotel ?! Lagian yang kumaksud bukan itu kok. “ protes ane.
“Terus ? “ tanya Shela.
“Kamu tidur aja di rumahku. “ jawab ane dengan santai.
“Sama aja keles !! “ jawab Shela sewot.
“Yee denger dulu. Kita nggak sekamar kok. Kamu tidur di kamarku sedangkan aku tidur di sofa ruang tamu, gimana ? “ tanya ane. Mendengar tawaran ane Shela cuma diem.
“Kayak Mbak Wulan kemaren ? Toh akhirnya kalian kan … “ Shela langsung terdiam saat ane menatapnya.
“Iya iya sorry… “ kata Shela lirih sambil membuang menundukkan wajah.
“Rumahku kan udah bukan tempat yang asing bagi kamu. Kamu udah sering kesana kan jadi kalo cuma nginep sehari kan nggak papa. “ lanjut ane.
“Ya itu kalau kamu mau. Aku cuma nawarin aja. Lagian aku sebagai cowok kan nggak tega kamu malam ini sengsara sementara aku enak-enak tidur di kamar. “ kata ane lagi.
“Tapi kira-kira ibumu ngijinin nggak ya ? “ tanya Shela dengan pelan.

Eh, wait wait… ane nggak salah denger nih ? Ternyata Shela mau. Wah… asyik asyik asyik….!!

“Yakin kamu mau nginep di rumahku ? “ tanya ane memastikan dan dengan gaya sok kalem padahal hati bersorak riuh seperti suara stadion.
“Mau gimana lagi. “ jawab Shela sambil menatap ke halaman. Huhuy, yess !!
“Bentar ya aku telpon ibu dulu. “ kata ane sambil mengeluarkan HP dari saku celana.
emoticon-phone ***tuuut… tuuutt..***
emoticon-phone “Halo Vin. “ jawab ibu.
emoticon-phone “Ya halo bu. Ibu udah tidur belum ? “ tanya ane basa-basi.
emoticon-phone “Kamu dimana Vin kok sampai jam segini belum pulang ? “ tanya ibu.
emoticon-phone “Aku lagi sama Shela bu. Ini kebetulan Shela lagi kena musibah. “ kata ane sambil melirik ke Shela yang cemberut.
emoticon-phone “Lho emangnya Shela kenapa Vin ? “ tanya ibu.
emoticon-phone “Kunci kosnya hilang mungkin jatuh entah kemana. Jadi dia nggak bisa masuk ke kamarnya. “ jawab ane.
emoticon-phone “Terus ? “ tanya ibu penuh selidik.
emoticon-phone “Ya aku minta ijin ibu kalo boleh Shela malam ini nginep di rumah bu. “ jawab ane.
emoticon-phone “Ya ampun Vin, kemaren Wulan, sekarang Shela. Kok kamu jadi kerajingan bawa cewek nginep sih ? “ tanya ibu dengan nada kurang senang.
emoticon-phone “Emang disini dia nggak ada teman atau saudara gitu ? “ tanya ibu lagi.
emoticon-phone “Ada bu kakaknya. Tapi sekarang kakaknya lagi keluar kota sama istrinya. “ jawab ane.
emoticon-phone “Vin, bukannya ibu ngelarang ya, tapi… “
emoticon-phone “Ayolah bu… “ ane berusaha membujuk ibu.
“Vin kalo ibumu nggak ngijinin aku nggak papa kok. “ kata Shela pelan sambil memegang lengan ane, tapi ane ngasih kode dengan acungan lima jari.
emoticon-phone “Bu, ini bukan kemauan Shela, tapi aku sendiri yang nawarin dia buat nginep di rumah. “ kata ane.
emoticon-phone “Ya udahlah terserah kamu. Tapi inget… “
emoticon-phone “Iya iya bu, aku tidur di sofa. Jangan kuatir. “ jawab ane dengan yakin padahal sih enggak.
emoticon-phone “Ya udahlah kalian cepet kesini. Udah malam soalnya. “ kata ibu.
emoticon-phone “Iya makasih bu. “ jawab ane sambil menutup HP.
“Gimana Vin ? Boleh ? “ tanya Shela.
“Boleh dong. “ jawab ane.
“Tapi awas ya kalo kamu ntar berani berbuat macem-macem. “ kata Shela dengan nada mengancam.
“Nggak mungkin lah say aku mana berani. Lagian aku nggak pengen mati konyol. “ jawab ane. Plekkk !!! Lagi-lagi Shela mencablek pelan lengan ane sambil tersenyum malu.
“Tapi aku takut sama ibu kamu Vin. “ kata Shela.
“Udah nggak papa. Serahkan semuanya sama aku. “ jawab ane meyakinkan.

Kemudian kami berdua meninggalkan kosan dan menuju rumah ane. Hawa yang dingin menusuk ditambah kantuk yang sangat membuat Shela berkali-kali menyandarkan kepala ke punggung ane. Tapi ane tetep aja menggeber motor dengan kenceng soalnya udah malam banget.

“Shel !! Woi jangan tidur, ntar kamu jatuh lho. “ panggil ane sambil menepuk-nepuk pahanya Shela.

“Sorry Vin, aku ngantuk banget soalnya. “ jawab Shela dengan lirih.

“Ditahan lah. Udah hampir nyampai kok. “ kata ane.

Nggak berapa lama, sekitar jam sebelas lebih kami sampai di rumah ane dan ibu ane menyambut kami di ruang tamu dengan muka masam. Kelihatan sekali kalau beliau kurang senang melihat Shela datang nginep malam-malam.

“Bu, maaf sekali saya udah ngerepotin. Saya janji besok pagi-pagi sekali saya akan balik ke kosan. “ kata Shela.
“Nggak papa mbak. Besok sebelum balik kamu sarapan disini aja dulu, nggak usah buru-buru. Anggap aja rumah sendiri. “ jawab ibu tersenyum. Ah… rupanya Shela emang pinter mengambil hati orang.
“Oh.. makasih banyak ya bu. “ kata Shela dengan nada senang.
“Lebih baik kalian segera istirahat. Udah pada makan belum ? “ tanya ibu.
“Udah bu, tadi jajan di luar. “ jawab ane.
“Bu, saya ke atas dulu. “ kata Shela ke ibu.
“Iya silahkan mbak. “ jawab ibu.

Saat Shela berjalan menuju kamar ane, ibu lalu mengambil satu stel piyama beliau lalu memberikannya ke ane. Dan ane yakin betul kalau piyama ini pernah dipakai Wulan.

“Vin !! “ panggil ibu saat ane mau ke kamar ane.

“Iya bu !! Aku cuma ngasih piyama aja sama ambil baju ganti terus turun kok. “ jawab ane.

"Beneran lho. " kata ibu, sambil berjalan masuk kamar lalu menutupnya. Sepertinya beliau udah ngantuk berat.

Sambil membawa piyama Wulan eh.. maksud ane buat Shela, ane lalu menuju kamar ane di lantai 2.

"Shel, ini aku bawakan baju piyama. " panggil ane sambil mengetuk pintu.

"Iya masuk aja. " jawab Shela dari dalam.

Ane lalu masuk ke kamar dan ane lihat Shela lagi duduk di springbed ane sambil mainan HP. Melihat ane bawa piyama dia langsung tersenyum senang. Tapi nggak tau juga sih kalau dia tau piyama ini pernah dipakai Wulan pas nginep.

"Piyama punya ibu. Kayaknya pas deh buat kamu. " kata ane.
"Makasih ya say. " jawab Shela tersenyum sambil menerima piyama tersebut.
"Udah ya aku kebawah dulu. " kata ane lalu berjalan menuju pintu.
"Vin... " panggil Shela.
"Ada apa ? "
"Ibu kamu udah tidur ? " tanya Shela.
"Kayaknya sih udah. Emang kenapa ? " ane bertanya balik.
"Nggak papa. " jawab Shela tersenyum penuh arti.
"Nggak papa kok senyum-senyum gitu ? " tanya ane ikut tersenyum
"Ya maksudku kalau ibumu udah tidur kan berarti sekarang sepi. " jawab Shela penuh arti.

Ane nggak menjawab tapi dengan cepat ane memeluk Shela yang masih duduk di springbed lalu membaringkannya. Shela yang belum siap kelihatan kaget dengan tindakan ane barusan. Kami berdua sekarang berbaring di springbed, Shela dibawah sedangkan ane di atasnya.

"Emang kalau sepi terus kenapa ? " tanya ane sambil menatap Shela dengan mesra.

"Ternyata ini ya tujuan kamu ngajak aku nginep. " jawab Shela seraya tersenyum kecut.

"Oh ya ? Siapa yang yang bilang duluan soal 'sepi' ? " tanya ane.

Shela cuma tersenyum mendengar kata-kata ane dan ane lalu mendekatkan bibir ane ke bibirnya dan sedetik kemudian bibir kami berdua sudah beradu dengan serunya. Akhirnya ane bisa kiss dengan Shela. Karena ini first kiss kami, maka kami melakukannya cukup lama, mungkin sepuluh atau dua puluh detik atau ..ah entahlah.

Setelah puas bercumbu ria, kami berdua saling bertatapan. Shela menatap ane dengan mesra sedangkan ane juga demikian.

"Akhirnya, kena kau !! " kata ane sambil menyentil hidungnya Shela.

"Dasar... " jawab Shela tersenyum malu.

"Kamu sekarang istirahat ya. " kata ane sambil mengusap rambutnya Shela dan dia pun mengangguk pelan.

Tapi saat ane mau beranjak berdiri tiba-tiba Shela memegangi lengan ane.

"Say aku mau nanya, tapi kamu jangan marah ya. "

"Nanya apa ? " tanya ane.

"Apa kamu dan Mbak Wulan... maksudku, kalian ngelakuinnya di kamar ini kan ? " tanya Shela sambil menatap ane.

Mendengar pertanyaan Shela ane cuma tertegun dan nggak bisa menjawab. Kenapa sih dia sejak tadi nyebut-nyebut Wulan terus, batin ane dalam hati.

"Shel, bisa nggak sih kamu nggak ngungkit-ngungkit lagi hal itu ? " tanya ane sambil duduk di tepi springbed.

"Eh.. kamu jangan salah sangka dulu dong. Maksudku... aku cuma pengen tahu perasaan kalian gimana pas ngelakuinnya. Yaa, cuma gitu aja sih... " Shela kelihatan kesulitan menyelesaikan kalimatnya.

Ane pun tersenyum simpul mendengar kata-kata Shela. Dasar, cewek satu ini bener-bener masih polos.

"Aduh gimana ya. Kalau kamu nanya rasanya kayak apa ya susah ngejelasinnya. " jawab ane ketawa. Tapi Shela nggak menjawab dan cuma termenung sambil duduk di atas springbed.
"Udah ah nggak usah bahas itu lagi. Lebih baik kita tidur aja, udah malem. " kata ane sambil beranjak berdiri.
"Vin... " panggil Shela lagi.
"Apa lagi sih. Aku ngantuk nih !! " jawab ane nggak sabar.
"Kamu pernah nggak ngebayangin ... ngelakuinnya sama aku ? " tanya Shela sambil menundukkan wajah.
"Hah ?! " ane bener-bener kaget dengan pertanyaan Shela barusan tapi ane cepet-cepet menguasai diri.
"Yaa jelas pernah sih hehe. Kan semua cowok pasti pengen ngelakuin sama ceweknya. " kata ane. Ini Shela kenapa sih ? Kok setelah kissing tadi sikapnya jadi janggal gini.
"Kenapa ? Kamu pengen ? " tanya ane sambil mendekat ke Shela, tapi dia cuma diem aja. Kayaknya sih malu-malu mau.
"Tapi aku belum pernah ngelakuinnya Vin. Aku takut... "

Ane nggak menggubris kata-kata Shela dan memegang pipinya lalu mendekatkan bibir ane ke bibirnya lagi dan kami berdua kembali berciuman dengan serunya. Nggak kayak tadi, Shela kelihatan lebih rileks dan lebih menikmati kissing yang kedua ini.

"Sekarang ? " tanya ane ke Shela yang berbaring di springbed.

"Tapi aku beneran takut Vin. " jawab Shela dengan lirih.

"Nggak papa, itu wajar kok namanya juga pertama kali. " bujuk ane dan Shela cuma mengangguk pelan sambil tersenyum simpul.

Kami berdua lalu... emoticon-Maluah ehm.. .gini aja deh.. seperti biasa, anggap aja kami berdua main game Tekken 6 lewat konsol PS3 ane yang ada di kamar. Dia pake Anna Williams dan ane pake Kazuya Mishima. Cuma gini masalahnya emoticon-Malu, karena Shela baru pertama kali maen ya rada gimana gitu, dan dia sempat beberapa kali menjerit akibat ane kebablasan ngasih pukulan combo emoticon-Malu. Shela boleh jagoan pas sparring atau berantem, tapi pas maen Tekken 6, ane yang pegang kendali.emoticon-Peace
Diubah oleh gridseeker 23-05-2017 16:30
khuman
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan khuman memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.