Kaskus

Story

bunbun.orenzAvatar border
TS
bunbun.orenz
[TAMAT] L.I.E (LOVE in ELEGY)
Spoiler for Credit Cover (THANK YOU SO MUCH):


And I know
There's nothing I can say
To change that part

But can I speak?
Well is it hard understanding
I'm incomplete
A life that's so demanding
I get so weak
A love that's so demanding
I can't speak

I see you lying next to me
With words I thought I'd never speak
Awake and unafraid
Asleep or dead



- Famous Last Words by MCR -


JAGALAH SOPAN-SANTUN ANDA DALAM BERKOMENTAR, KARENA 90% TOKOH DISINI IKUT MEMBACA


Masa ini adalah lanjutan dari sebuah Masa yang Paling Indahyang dituangkan oleh suami ku tercinta Agatha


Quote:


Spoiler for Special Thanks:


***



Spoiler for From Me:


Versi PDF Thread Sebelumnya:

MyPI PDF

Credit thanks to Agan njum26



[TAMAT] L.I.E (LOVE in ELEGY)

Foto diatas hanyalah sebagai ilustrasi tokoh dalam cerita ini


Quote:
Polling
0 suara
SIAPAKAH YANG AKAN MENJADI NYONYA AGATHA ?
Diubah oleh bunbun.orenz 04-07-2017 12:31
drakenssAvatar border
snf0989Avatar border
ugalugalihAvatar border
ugalugalih dan 27 lainnya memberi reputasi
26
1.5M
7.3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
glitch.7Avatar border
glitch.7
#4033
Early Sunsets Over Monroeville


Kami berdua sudah berada di dalam mobil, tapi Gua mengarahkan mobil ke jalan raya yang mengarah ke bagian jakarta lainnya bukan kearah tol untuk pulang.

"Loch.. Kok ke sini Za ? Kan kita mau pulang ? Mau ke mall itu beli makanan juga", tanya Echa.

Gua tersenyum dan mengelus rambutnya dengan tangan kiri. "Iya, kita mampir dulu ke cafe ya, di sana makanannya enak kok, aku jamin. Pak Boy dosen aku pemilik cafenya", jawab Gua.

Echa hanya bisa mengangguk tanda setuju dengan ajakkan Gua. Kami berdua sempat berhenti dulu di masjid ketika adzan maghrib berkumandang lalu melaksanakan ibadah tiga raka'at. Selesai shalat maghrib, kami melanjutkan perjalanan menuju cafe dosen Gua. Singkat cerita, pukul tujuh malam kami sudah sampai di cafe tersebut. Gua yang memang sudah janjian dengan Pak Boy dan beberapa karyawannya yang sudah Gua kenal langsung diarahkan ke meja khusus, meja dengan set-up berbeda karena sudah Gua request sebelumnya, dan di tata sedemikian rupa.

"Za, ini... Ini sih candlelight dinner..", ucap istri Gua seraya melihat semua dekorasi yang ada di meja itu.

"Yaa, semacam itulah, hehehe..", jawab Gua.

"Kamu sengaja mesen ini semua ? Ada acara apa ?".

Gua menggelengkan kepala pelan lalu tersenyum menatapnya. "Nanti juga kamu tau, untuk apa ini semua".

Tidak lama kemudian seorang waitress datang menghampiri dan langsung menyajikan satu porsi steak dengan sauce mushroom kesukaan istri Gua di hadapannya, dan satu porsi lagi dengan sauce barbecue untuk Gua sendiri. Nah untuk minuman Gua enggak mungkin memesan wine seperti makan malam waktu sama Mba Siska, jadi Gua hanya memesan air mineral dingin dan orange juice kesukaan istri Gua juga.

"Acara apa sih Za ?", tanya Echa lagi setelah semua hidangan sudah tersaji di atas meja.

"Nanti juga kamu tau, udah ah, ayo baca do'a dulu ya, kita makan dulu yuk", ucap Gua.

Selesai membaca do'a sebelum makan, kami berdua mulai menyantap hidangan malam ini. Gua mulai senang dalam hati, karena Echa makan sambil melirik kepada Gua terus dengan senyuman yang ia tahan. Ah, kamu belum aja liat kejutan selanjutnya sayang, ucap Gua dalam hati.

Beres memakan hidangan utama, tersaji lagi menu penutup, cake cokelat yang berbalut parutan kelapa, lamington cake. Selesai menyantap cake dan semua hidangan sudah habis, it's show time.

Gua menyalakan korek dan mengangkatnya cukup tinggi seraya tersenyum kepada pelayan laki-laki dekat meja resepsionisnya, lalu dia memberikan simbol oke dengan jarinya, sedetik kemudian seorang pelayan membawakan se-bucket bunga mawar merah yang bercampur mawar putih lalu diberikan kepada Gua, dan dua orang lain mulai memainkan gitar mereka masing-masing lalu mulai bernyanyi, membawakan salah satu lagu favorit istri Gua, 'Early sunsets over monroeville'dari My Chemical Romance.

Gua memegang se-bucket bunga mawar, lalu Gua bersimpuh di samping kursi dimana istri Gua duduk. Echa terperangah lalu menyerongkan duduknya kehadapan Gua.

"Sayang, maaf atas segala kesalahan yang udah aku buat selama ini, aku benar-benar menyesal.. Maafin aku ya Cha", ucap Gua.

Echa masih tersenyum lalu mengangguk cepat. "Iya sayang, aku maafin kamu, aku maafin kamu Za, tapi.. Ini semua berlebihan, untuk apa sampai begini ?".

"Enggak ada yang berlebihan kok sayang.. Ini... terima bunga ini ya", ucap Gua lalu menyodorkan se-bucket bunga mawar kepadanya yang langsung ia terima dan di dekapnya.

Lalu Gua mengeluarkan secarik amplop berwarna putih polos dari saku jas dan memberikannya lagi kepada istri Gua. Dia mengerenyitkan kening sambil menatap dan membolak-balikkan amplop tersebut. "Ini apa Za ?", tanyanya.

"Buka aja, tapi robeknya hati-hati jangan sampai isinya kesobek ya".

Lalu dengan hati-hati Echa membuka amplop tersebut dan mengeluarkan tiga lembar kertas dari amplop tersebut. Pertama dia membaca dua kertas yang sama bentuknya, isi yang sama, dan warna yang sama, lalu mulutnya terbuka dan segera ia tutupi dengan satu tangannya dengan mata yang terbelalak tidak percaya.

"Eza! Seriously Za ?!", ucapnya sedikit berteriak.

Gua terkekeh melihatnya terkejut seperti itu. "Itu asli, aku gak bercanda.. Hehehe..", jawab Gua.

"Ya Alloh.. Aku aja gak inget kalo bulan depan mereka konser di sini... Ya ampun Ezaaaa! Ya Alloh, aku seneng bangeeettt... Makasih sayang.. Makasih banget... Makasih sayangkuuu..", ucapnya seraya menarik kedua tangan Gua agar bisa memeluk Gua.

Lalu kami pun berpelukkan, Gua mendekapnya cukup erat. "Cha.. I love you so much..", ucap Gua masih memeluknya.

"I love you too Za.. More than your love..", balasnya.

Lalu Gua melepaskan pelukkan dan menatap ke meja, tepatnya kearah satu kertas terakhir yang belum sempat ia baca. Lalu Echa menyadari hal tersebut dan mengambilnya, tanpa perlu ia baca sampai habis, sebuah kertas fotocopy-an itu dia lempar kearah dada Gua sambil berteriak.

"Aaaaaaa..... Liiciiiikkk!!! Eza maaa iiiihhh!!!", teriaknya sambil memukuli dada Gua pelan.

Gua tertawa terbahak-bahak, tak perduli dengan kehadiran pengunjung lain. Karena hari ini, malam ini, Gua sangat bahagia, sangat teramat bahagia.

Gua memeluk istri Gua lagi, lalu berbisik dengan airmata yang mulai turun dari sudut mata dan membasahi pipi Gua. Hati Gua begetar meluapkan kebahagiaan ini.

"Sayang, terimakasih untuk buat dunia aku menjadi lebih sempurna.. Aku bahagia, sangat bahagia atas apa yang kamu kasih selama ini dan besyukur memiliki istri seperti kamu, maaf atas segala yang udah aku lakuin ke kamu... ",
"Dan mulai sekarang...",
"Aku akan berusaha untuk selalu membuat kamu bahagia, aku janji, demi kamu dan... Anak kita".
Diubah oleh glitch.7 19-05-2017 01:50
dany.agus
fatqurr
fatqurr dan dany.agus memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.