Kaskus

Story

gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Quote:
cover by: bgs93


Quote:
poetry by: junker007

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
junti27Avatar border
ugalugalihAvatar border
afrizal7209787Avatar border
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
#4797
Part 108
Ane mengikuti Shela berjalan meninggalkan Wulan dan Citra. Sebenarnya ane lagi males jalan-jalan soalnya ane capek plus ngantuk gara-gara semalam kurang tidur. Tapi nggak apalah, kapan lagi bisa jalan bareng Shela di pantai, apalagi kan suasana pantai kan indah, sehingga bisa menimbulkan kesan romantis. Siapa tahu ane bisa memanfaatkan suasana tersebut buat berduaan dengan bebeb ane ini, lalu ngajak dia… ehm… tiba-tiba… bukk!! Ada yang mencablek lengan ane.

“Woi… ngelamun !! “ kata Shela dengan nada ketus.
“Eh, nggak, nggak kok… “ jawab ane gelagapan.
“Jangan bohong, pasti kamu lagi mikir ngeres ya, ketauan dari muka kamu. “ kata Shela sambil menunjuk ane.
“Yaa meski ngeres kan aku tetep mikirnya sama kamu say. “ jawab ane sambil nyengir.
“Tuh kan !! “ jawab Shela makin kesal.
“Masa sama pacar sendiri nggak boleh sih ? “ tanya ane sambil merangkul Shela lalu mendekatkan wajah ane ke wajahnya.
“Iiiih apaan sih ?! “ teriak Shela sambil mendorong badan ane.

Tiba-tiba plukk !! Sebuah bola sepak warna orange tiba-tiba jatuh di depan kami berdua. Dan Aldo melambaikan tangan sepertinya ngasih kode minta bola tersebut ditendang balik ke arahnya.

“Oke tangkap ya !! “ teriak Shela sambil bersiap untuk menendang.

“Shel.. jangan Shel.. !! “ teriak ane,

Tapi terlambat… DUKKK !! Shela menedang bola tersebut dengan keras sehingga sang bola meluncur jauh sekali dari posisi Aldo dan kawan-kawan cowok lainnya bermain.

“Ups… aku nendangnya kekencengan ya. “ kata Shela ketawa sambil menutup mulutnya.

"Tuh kan... " kata ane.

“Sorry !! “ teriak Shela sambil melambaikan tangan ke arah Aldo dan kawan-kawan yang pada bengong.

“Kamu sih, nendangnya nggak kira-kira, udah tenaga kayak… “

“Kayak apa hayo !! “ kata Shela ketus sambil melompat lalu memiting leher ane.

Tapi kali ini ane nggak mau kalah, dalam posisi leher ane dipiting, ane langsung balas membekap pinggang Shela lalu membopongnya tinggi-tinggi. Kontan aja dia berteriak ketakutan.

"Vin Vin !! Apa-apaan sih ?! Turunin aku !! " teriak Shela sambil memeluk ane.

"Kamu nggak tahu ya ? Ini jurus buat melawan jurus pitingan leher milik sang guru Karate. " jawab ane sambil masih tetap membopong Shela.

"Iya iya tapi turunin aku dong !! Dilihat banyak orang kan malu !! "

"Nggak ah, aku mau ceburin kamu ke laut. " jawab ane sambil berjalan menuju ke tepi pantai.

"Jangan Vin !! Aku kan nggak bawa baju ganti !! " Shela teriak makin kenceng sambil meronta-ronta.

"Ah emang aku pikirin. " jawab ane cuek sambil tetap berjalan membopong Shela berjalan ke laut.

"VIN JANGAN !! " teriak Shela, sepertinya dia ketakutan banget akibat mau ane ceburin.

Akhirnya ane mengalah dan menurunkan sang tuan putri sambil ketawa ketiwi. Sedangkan Shela langsung menyikut pinggang ane dengan muka cemberut. Nggak keras sih, karena seperti biasa, dia malu-malu mau.

Tiba-tiba ane sadar kalo posisi ane dan Shela sekarang masih belum jauh dari tempat Wulan duduk tadi. Dengan refleks ane menoleh ke arah Wulan dan... byurrr.. tiba-tiba ada yang menyirati muka ane dengan air laut.

"Yeee yeee satu satu !! " kata Shela dengan nada meledek.

"Awas ya kamu. " kata ane sambil menyeka muka ane yang basah kena air laut.

Ane lalu membungkuk buat membalas Shela, tapi bebeb ane itu malah lari sambil ketawa, ane pun mengejarnya sehingga kami berkejar-kejaran di pantai, persis kayak adegan di film The Beach punyanya Di Caprio. Eh nggak ding, mana ada adegan kayak gitu, ah udahlah... emoticon-Malu

"Hari ini aku dapet dua kejutan menyenangkan say. " kata ane sambil menyeruput es kelapa muda pake sedotan saat kami nongkrong di sebuah kedai deket pantai.
"Apa itu ? Yang pertama pasti akunya yang tiba-tiba kesini kan ? " tanya Shela.
"Idih nggak, sapa bilang ?! " jawab ane berkilah.
"Lho maksudmu ? " tanya Shela.
"Yang pertama, tim sepakbola favoritku menang telak semalem dan yang ada diskon gede-gedean di toko game online. " jawab ane sambil nyengir.
"Oooh... ternyata gitu ya. Aku kalah sama game kamu. " jawab Shela cemberut sambil melengos.
"Ciee yang ngambek. " ledek ane sambil mendekatkan wajah ane ke Shela.
"Bodo. " jawab Shela ketus sambil tetep melengos.
"Hehe iya iya say, yang pertama tentu saat kamu datang kesini. Aku nyaris kena serangan jantung melihat kamu tiba-tiba udah ada di belakangku. " kata ane.
"Terus yang kedua ? " tanya Shela dengan wajah masih keliatan bete.
"Kamu tiba-tiba bisa akur sama Wulan. " jawab ane.

Mendengar kata-kata ane Shela ketawa sambil minum es kelapa muda-nya pake sedotan.

"Mbak Wulan yang tadi membujuk aku agar mau menemui kamu Vin. Mungkin kalau bukan dia, aku nggak bakal mau kesini. " kata Shela sembari menatap ane.

"Terus dia bilang apa aja ke kamu ? " tanya ane lagi.

"Ya banyak lah. " jawab Shela singkat.

Sepertinya Shela keberatan menceritakan obrolannya sama Wulan. Yah, nggak masalah sih. Tapi emang bener dugaan ane, Wulan lah yang punya andil besar mengajak Shela kemari. Semoga aja Wulan beneran mau baikan sama Shela dan nggak bakal ganggu hubungan kami berdua.

"Ternyata Mbak Wulan orangnya menyenangkan ya. Maksudku, hari ini dia beda banget dibanding kemaren-kemaren. " kata Shela lagi.
"Saat kami ngobrol di pantai tadi, sikapnya dewasa banget. Aku seperti ketemu sosok Wulan yang berbeda. Dan dia banyak kasih nasehat ke aku, terutama soal kamu. "
"Lho soal aku ? Emang aku kenapa ? " tanya ane penasaran.
"Dia bilang kalo kamu orangnya gampang kena pengaruh jadi dia minta agar aku bener-bener jagain kamu. " jawab Shela.
"Artinya kamu ini emang suka meleng-meleng sama cewek lain !! " kata Shela ketus sambil menuding wajah ane.
"Masa sih, hahaha. " jawab ane ketawa.
"Tapi aku yakin ada faktor lain yang bikin kamu kesini, dan aku yakin itu presentasenya lebih besar dibanding bujukan Wulan ke kamu. " kata ane lagi.
"Apaan tuh ? " tanya Shela.
"Yaa karena kamu pasti kangen banget sama aku. " jawab ane sambil nyengir.
"Ih ge'er !! Nggak banget deh !! " jawab Shela sewot. Ane cuma ketawa melihat bebeb ane uring-uringan.

Mendengar cerita Shela soal Wulan tadi ane jadi agak tenang. Meskipun nggak cerita banyak, tapi ane bisa merasa kalo Wulan emang beneran menerima hubungan ane sama Shela. Sepertinya masalah kami bertiga, semoga aja udah bener-bener selesai.

"Vin, udah yuk, udah jam setengah satu lho. " kata Shela tiba-tiba.

"Hah, oh iya ya. " jawab ane sambil melihat jam di HP.

Jam ternyata emang udah menunjukkan pukul setengah satu lebih, sepertinya kami harus segera kembali ke villa. Untungnya aja kedai minuman ini nggak jauh dari lokasi pantai tempat temen-temen tadi.

Setelah menghabiskan minuman kelapa muda kami tadi, dan membayar ke abang penjaga kedai, kami bergegas keluar. Ane menggandeng Shela berjalan menyusuri pantai. Ane bener-bener bahagia dan rasanya masih seperti mimpi. Shela udah kembali, dan aku berjanji nggak akan bikin dia sedih lagi.

Tiba-tiba ups... ada seorang cewek berkaca mata berdiri di depan kami berdua dengan bersedekap. Seorang cewek yang udah kami kenal dengan baik karena dia temennya Putri dan Wulan. Dia menatap ane dan Shela dengan wajah muram, persis seperti tadi.

"Mbak Citra... " Shela menyapa dengan tersenyum, tapi Citra nggak menjawab sepatah katapun.

Aduh, Citra mau ngapain nih, batin ane. Jangan-jangan dia mau bocorin semua aktivitas yang kami lakukan pas berdua di villa tadi. Celaka, kalau beneran gitu, bisa-bisa hubungan ane sama Shela bakalan kandas lagi, dan dijamin Shela bakalan pergi selamanya.

“Mbak, kok diem aja sih ? “ tanya Shela lagi setelah melihat Citra cuma diem membisu.

“Kalian ini… “ tiba-tiba aja Citra ngomong sambil menatap kami berdua dengan tajam.
“….mentang-mentang udah balikan, nempeeel terus dari tadi. “ kata Citra lagi.

“Oh, ya iya lah mbak. Kan mumpung liburan di pantai. Iya nggak Vin. “ jawab Shela dengan nada riang lalu memeluk lengan ane.

“Iya …bener. “ jawab ane rada grogi.

Mendengar jawaban kami berdua, Citra cuma tersenyum, cuma rada gimana gitu.

“Inget ya, jangan kecewain dia lagi. “ kata Citra sambil memukul lengan ane dengan pelan.

Ane dan Shela menatap Citra yang berjalan meninggalkan kami berdua. Shela kelihatan bingung dengan sikap Citra tadi, tapi tentu saja tidak dengan ane. Tapi untunglah dia nggak cerita apapun ke Shela, berarti dia emang menghormati hubungan kami berdua. Tapi tunggu, gimana kalo dia cerita semuanya ke Wulan ? Wah wah.. itu nggak kalah gaswat nih…

“Mbak Citra kok sikapnya aneh ya ? “ tanya Shela.

“Gak tau. “ jawab ane singkat.

“Udah yuk kita ketempat temen-temen. “ kata ane lagi sambil menggandeng Shela.

Jam udah menunjukkan jam satu lebih, dan temen-temen udah berkumpul dan mengambil barang masing-masing yang ditumpuk di tiker. Wulan juga ada di situ, saat melihat kami berdua dia langsung tersenyum manis. Kalo dilihat dari ekspresinya sih kayaknya nggak ada apa-apa. Moga-moga aja Citra beneran nggak cerita apa-apa ke Wulan. Lho, tapi mana Citra ? Kok nggak kelihatan padahal Putri juga udah disini ? Eh iya kan kayaknya dia berjalan ke arah lain pas ketemu tadi.

“Lan, Citra belum balik ? “ tanya ane ke Wulan.
“Eh iya… “ jawab Wulan sambil menengok sekeliling ke temen-temen.
“Put, liat Citra nggak ? “ tanya Wulan ke Putri dan Putri cuma menggeleng.
“Tadi kami ketemu Mbak Citra pas keluar dari warung minuman yang disana itu mbak. “ kata Shela sambil menunjuk ke arah warung minuman tadi.
“Ada apa sih ? Citra belum balik ? “ tanya Putri ikut nimbrung.
“Belum tuh. Kata Shela sih tadi sempet ketemu di dekat warung di sana itu. “ jawab Wulan sambil menunjuk arah yang ditunjukkan Shela.
“Coba kamu telpon Lan. “ kata Putri ke Wulan.
“Mana bisa keles HP-nya aja aku bawa. “ kata Wulan sembari menunjukkan HP-nya Citra.
“Yaa elah !! Bikin repot aja makhluk satu itu. Mana udah jam satu lagi. “ gerutu Putri sambil berkacak pinggang.
“Ya udah kalo gitu aku akan cari dia. “ kata Wulan.
“Nggak usah mbak, biar Vino aja yang nyari Mbak Citra. Sana, Vin !! “ kata Shela ke ane.
“Apaan sih, perintah-perintah seenaknya !! “ jawab ane bernada protes.
“Kamu ini ya… Mbak Wulan kan cewek, masa kamu tega ngebiarin dia berlari kesana kemari. Kasihan kan ? “ kata Shela lagi.
“Nggak papa Shel, biar aku aja. “ jawab Wulan tersenyum.
“Nggak mbak, biar Vino aja. Kan dia yang udah ketemu Mbak Citra tadi. “ kata Shela sambil mencablek lengan ane.
“Udah sana !! “ kata Shela lagi berkacak pinggang saat melihat ane cuma diem aja.
“Iya iya aku pergi. “ jawab ane sambil menggerutu.
“Jangan lupa ntar kalo Citra udah balik aku dibel ya. “ pinta ane ke Shela.
“Iya !! “ jawab Shela singkat.

Ane pun berlari-lari kecil menuju ke tempat dimana ane ketemu Citra tadi. Dan sampai ke TKP ane celingukan kanan kiri dan Citra nggak ada. Ane pun mencoba mencari lagi di beberapa warung-warung sekitar namun Citra nggak ada disana. Duh, nih cewek kemana ya ? Apa dia udah balik ? Tapi kok Shela nggak nelpon ? Ane lalu ngeluarin HP dan berinisiatif telpon balik bebeb ane, tapi ah elah nggak ada sinyal lagi. Perasaan pas di villa bar-nya ada dua biji deh, gerutu ane dalam hati.

Setelah mencari kesana kemari akhirnya mata ane tertuju pada sosok cewek yang lagi duduk sendirian di sebuah gubuk kecil yang nggak terpakai. Dia lagi asyik minum sebotol Aqua sambil menatap pantai.

“Cit, ngapain kamu disini ? Temen-temen udah nungguin lho. “ kata ane sambil berjalan menghampiri Citra.

“Ntar. “ jawab Citra singkat tanpa menoleh.

“Kamu kenapa sih kok kelihatan bete banget ? “ tanya ane sambil duduk di sebelah Citra.

Mendengar pertanyaan ane, Citra cuma melirik lalu kembali menatap lautan. Duh kayaknya Citra beneran marah deh, tapi masa iya dia jeles gara-gara kedatangan Shela.

“Kamu itu beneran nanya apa cuma pura-pura bego ? “ tanya Citra tanpa menoleh.

“Ya aku nanya beneran lah. “

“Berarti kamu emang bego. “ jawab Citra ketus.

Ih, malah dibego-begoin lagi, gerutu ane dalam hati. Tapi karena ane nggak mau ribut ya ane cuma diem aja.

“Apa karena Shela ? “ tanya ane pelan-pelan tapi coba to the point.

“Dasar, cowok emang nggak ada yang peka ya. “ jawab Citra lagi-lagi ketus dan tanpa menoleh.

Ah berarti beneran Citra sepertinya cemburu karena kedatangan Shela, tapi masa iya sih, setau ane Citra tipe cewek playgirl yang demen gonta ganti cowok. Masa iya sama ane bisa sebaper ini.

“Tapi aku mana tahu kalo Shela datang Cit… “ kata ane tapi Citra lagi-lagi cuma melirik sambil pasang wajah muram.

“Lagian kamu kan selalu bilang kalau aku ini bukan tipe kamu dan kamu nggak ada feeling apa-apa ke aku. “ kata ane berusaha membela diri.

“Dan aku bilang gitu kamu percaya ? “ tanya Citra.

“Yaa aku… “

“Setelah semua yang kita lakukan tadi pagi, kamu percaya gitu aja ? “ kata Citra lagi kali ini dengan nada agak keras.

“Ya terus aku harus gimana dong ? Aku kan jadi serba salah. “ jawab ane gak mau kalah. Tapi Citra nggak menjawab cuma menatap ane.

Tiba-tiba Citra berdiri lalu… byuurrr !!! Dia mengguyur kepala ane sama sebotol Aqua yang sejak tadi dipegangnya. Kontan aja ane kaget banget lalu buru-buru berdiri dan mengibas-ngibaskan kepala dan baju ane yang basah kuyup.

“Apa-apaan sih kamu Cit ?! “ teriak ane sambil mengusap wajah ane yang penuh air.
“Udah mending kamu nggak aku tampar. “ jawab Citra dengan nada ketus.
“Iya tapi… “
“Lho ? Mbak Citra ? Ternyata kalian ada disini ?! “ tiba-tiba aja Shela udah muncul di dekat kami berdua, sepertinya dia juga ikut mencari Citra.
“Shela ? Kok kamu kesini ? “ tanya ane dengan perasaan kaget banget.
“Soalnya kamu ditelpon nadanya sibuk sih. Jadi ya aku nyusul nyari kamu. “ jawab Shela.
“Lho tapi kok kamu basah kuyup gini ? Kamu kenapa Vin ?! “ tanya Shela sambil mengusap-usap rambut ane.
“Oh nggak kok ini… “ ane kebingungan menjawab pertanyaan Shela, sedangkan Citra cuma menatap kami berdua dengan tatapan sinis.
Diubah oleh gridseeker 12-06-2017 12:52
radityodhee
khuman
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.