sudah dua bulan berlalu semenjak hari lebaran.
banyak hal yang berubah dari keseharianku.
aku kini menjadi lebih dewasa dalam menghadapi segala hal.
baik itu dalam urusan pekerjaan, maupun hal lain.

aku mulai bisa mengontrol emosiku yang terkadang muncul ketika menghadapi situasi tak menyenangkan.
aku juga lebih tertata dalam menjalani hidup.
dalam kepalaku kini berfokus pada membangun masa depan.
aku juga sudah mendaftar kuliah di sebuah universitas swasta yang memiliki kelas karyawan.
aku mengambil jurusan teknik untuk mendukung pekerjaanku saat ini.

selain itu, hubunganku dengan shita menjadi lebih dewasa.
kami sudah tidak terlalu sering menelpon seperti sebelumnya.
jika tadinya hampir tiap malam kami bertelepon,
kini seminggu 3 atau 4 kali saja.
ada kepercayaan yang sudah terikat dihati kami sehingga tidak ada perasaan curiga terhadap apa2 yang kami lakukan di tempat masing2.
kami saling mendukung dan menyemangati ketika menghadapi masalah.
dan menjadikan masa depan yang kami rencanakan sebagai visi bersama.

hingga pada suatu hari, di tahun 2011. . .
aku sedang tiduran di kamar sambil menelpon shita.

shita: “ dear, , , kalau umpama minggu depan aku cuti gimana ya? “
aku: “ ya terserah kamu dear, kalau kamu perlu untuk cuti, ya cuti aja, emang ada rencana apa? “
shita: “ aku mau pulang “
aku: “ ada sesuatu? “
shita: “ nggak tau kenapa kok rasanya beberapa waktu belakangan aku kangen banget sama mamah ayah & sheryl, , juga sama kamu “
aku: “ ya cuti aja kalau gitu, , katanya kerjaan lagi nggak terlalu berat “
shita: “ tapi aku juga takut “
aku: “ takut sama apaan? “
shita: “ aku takut kehilangan kamu “
aku: “ ceilee, nggombal kaya orang baru LDR an aja, , hehehe “
shita: “ deaar, , aku seriuus, aku juga takut kehilangan ayah, mamah & sheryl “
aku: “ mungkin perasaan kamu aja kali “
shita: “ nggak ngerti aku dear, , beberapa malam ini aku juga mimpi jelek “
aku: “ mimpi gimana? “
shita: “ aku mimpi bisa terbang. . . tinggii bangett, , , tapi aku nggak bisa turun lagi kebawah, , dan aku akhirnya nangis pas udah sampai di angkasa yang gelap “

aku terdiam mendengar cerita shita, terdengar suara isakan dari seberang sana “

aku: “ udah, jangan nangis, , mungkin bunga tidur aja, , , kamu lupa berdoa kali “
shita: “ udah kok, *hiks hiks* “
aku: “ coba kamu ambil wudu, trus sholat malam dulu sebelum tidur nanti biar tenang “ ( jam di dinding menunjukan pukul 23.50 )
shita: “ tapi aku lagi halangan “
aku: “ ya udah, berdoa aja, minta perlindungan sama Allah “
shita: “ iya dear “
aku: “ sekarang kamu tidur aja, biar besok bangunnya seger, , udah tengah malam “
shita: “ tapi kamu nyanyin lagu buat aku ya “
aku: “ nyanyi? “
shita: “ iya, nyanyi apa kek, , buat nemenin tidurku, “
aku: “ aduuh, minta di nina bobo “
shita: “ biarin, , week, , , ayo cepetan nyanyi dear, pleasee “

aku diam sesaat, mencari lagu yang cocok untuk kunyanyikan.
kan nggak lucu kalau lullaby pake hard rock atau metal song. . .
sesaat kemudian, aku terpikir sebuah lagu. .
dan akupun mulai menyanyi, , , walau dengan suara yang pas pasan, , demi shitaku disana.

“ From my youngest years
'Til this moment here
I've never seen
Such a lovely queen

From the skies above
To the deepest love
I've never felt
Crazy like this before “

shita diam, sehingga akupun menghentikan nyanyianku.
namun shita protes. .

shita: “ kok berhenti, , lanjutin dear, , , lagi menikmati nii. . .

aku tertawa, dan kemudian menyalakan MP3 di hp satunya.
kusetel lagi milik MLTR ini. . .
dan ketika sampai pada reffnya, aku melanjutkan nyanyianku.

“ Paint my love
You should paint my love
It's the picture of a thousand sunsets
It's the freedom of a thousand doves
Baby, you should paint my love
. . . . . . .
Been around the world
Then I met you, girl
It's like coming home
To a place I've known

Paint my love
You should paint my love
It's the picture of a thousand sunsets
It's the freedom of a thousand doves
Baby, you should paint my love “

aku mengulang ulang lirik pada reffnya, dan shita mengikutiku bernyanyi. .
hingga kemudian suaranya menghilang. .
dia sudah tidak menjawab pertanyaanku. .
mungkin dia tertidur. .
kumatikan MP3 dan sebelum telepon kututup, kuucapkan selamat istirahat kepada shita,
anugrah terindahku yang kini ada jauh disana. .

==

setelah malam itu, aku belum menghubungi shita lagi.
pesan masuk terakhirnya adalah pada pagi hari setelah kami telepon.
isinya dia meminta maaf karena terlelap duluan.
dan juga meminta maaf untuk hal hal lainnya.
aku hanya mengiyakan saja.
padahal pesan itu masuk 2 hari yang lalu.
namun aku tidak terlalu memusingkannya.

=======

hari itu sudah sore,
matahari juga sudah mulai meredup, sehingga panasnya tak lagi seterik siang tadi.
aku baru saja selesai shalat ashar, kemudian dilanjut memanjatkan doa kepada allah agar urusanku dipermudah.
dan juga memohon agar rencana yang kusiapkan kedepan bersama shita bisa berjalan lancar.
entah mengapa air mataku bisa mengalir ketika aku berdoa tadi.
mungkin karena sangat khusyu, sehingga doaku berasal dari hati.

tiba tiba HP ku bergetar, ,
kuambil dan kulihat, , , ternyata dari ayah shita.

aku: “ haloo? assalamualaikum om? “

dari seberang ternyata terdengar suara perempuan.
suara sheryl, dan suaranya terdengar berisik dari ujung sana.

aku: “ halo? sheryl ya? “
sheryl: “ mas tiyooo “ ( suaranya terdengar bergetar )
aku: “ iya sher, ada apa?? kok suaramu gitu? “
sheryl: “ maasss, , , cepat kesini maass “ ( sambil menahan tangis )
aku: “ kenapa sher? kamu kok nangis?? ada apa? “
sheryl: “ udah mass, mas tiyo habis ini kesini yaa? habis ini pulang kerja kan? “
aku: “ iya sher, , ada apa memangnya?? “
sheryl: “ mas tiyo kesini aja mas ya, penting “
aku: “ iya iya sher, kamu nangis kenapa? “
sheryl: “ nggak mas, pokoknya nanti kerumah ya? assalamualaikum “

dan telepon pun ditutup menyisakan aku yang penasaran oleh telepon sheryl.
perasaanku menjadi tak enak.
aku mencari nomor shita dan menghubunginya.
namun tidak tersambung. . .
aku bergegas kembali kedalam dan menanti jam pulang kerja.

==

aku berkendara dengan cepat, ,
motor tuaku kupacu semaksimal mungkin agar aku segera sampai di rumah shita.
ada perasaan tidak enak mendengar suara sheryl tadi.
ada apakah?
apa om sakit? apa mamah sakit?
shita juga kok malah nggak bisa dihubungi sih. .
ingin rasanya dia kumarahi, tapi aku harus segera sampai di malang untuk mengetahui keadaannya.

beberapa kali aku hampir celaka karena terlalu berani ketika menyalip.
namun alhamdulillah aku masih selamat karena tidak sampai tertabrak mobil dari arah berlawanan.
pikiran buruk mulai memenuhi kepala, dan membuatku kemrungsung.

aku sampai di gapura masuk ke arah rumah shita.
jam menunjukan pukul 19:04, dan suasana juga sudah malam sepenuhnya.
beberapa kali aku melewati orang2 yang sedang berdiri didepan rumah mereka.
kusapa sebagai salam permisi, dan mereka tersenyum kepadaku.

hingga aku sampai ditikungan terakhir sebelum sampai rumah shita.

“ DHEGGGG “

jantungku berdebar keras melihat ada keramaian disana.
ada apakah gerangan. . .

aku segera turun dari sepeda dan memarkirkan tidak jauh dari rumah shita.
kemudian aku berjalan kesana.
terlihat orang2 sibuk keluar masuk, ,
dan ada suara tangisan.

aku menyalami bapak2 yang ada dan kemudian masuk kedalam, ,
disana sheryl nampak duduk bersama beberapa orang perempuan, mungkin tantenya karena wajahnya mirip dengan mamah.

sheryl: “ massss tiyooooo , , , hu hu hu hu hu hu “

sheryl langsung berdiri dan memelukku erat erat sambil menangis.

aku: “ kenapa sher, ada apa ini ? “

perasaanku sangat tidak enak, karena suasana berduka sangat terasa. .
pikiranku langsung teringat kala akung dan ihsan meninggal dulu.

sheryl: “ maasssss, , , huhuhuhuhuhuhuuuuuuuuu embaaaaakkkkkk “
aku: “ embak? mbak shita? mbak shita kenapaa sher?? “

sheryl tidak menjawab, , malah menangis semakin keras sekeras pelukannya.
seorang wanita yang kukira adik dari mamah mendatangiku.

tante: “ mas tiyo ya? “ ( sambil berusaha tersenyum, walau aku tau itu palsu, karena matanya merah berair )
aku: “ iya bu, ada apa ini to? “
tante: “ anu mas, sini duduk dulu “
aku: “ enggak bu, ini kenapa? “

pikiranku sudah kacau, aku tidak mampu berpikir jernih karena prasangka buruk bergejolak didalam kepala. . .

tante: “ mas tiyo istighfar ya, , “
aku: “ kenapa saya harus istighfar? ada apa bu? “

aku semakin tidak sabar, , , sedangkan sheryl malah memelukku semakin erat dan menangis semakin keras. .
orang2 yang ada disana berusaha menariknya dariku dan menenangkan tangisan sheryl “
namun dia bersikeras. .

tante: “ shita meninggal mas “

“ JDARRRRRRRRRRR “

pikiran burukku seakan menemui akhirnya, dan jawaban yang kutakutkan malah meluncur dari mulut tante tersebut.

“ shita meninggal, , , , shita meninggal “

kakiku lemas, , dan aku jatuh bersimpuh. bersama sheryl yang tangisnya semakin keras dan menjadi jadi. . .
kepalaku blank. . . . . . .

( bersambung )