Kaskus

Story

.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
Pelangi Diatas Laut
Quote:


Aku duduk didepan jendela kamarku.
Melihat langit yang biru dan awan putih yang menghiasi.
Hari ini cukup cerah.
Membuatku ingin sekali pergi keluar hanya untuk berkunjung ke tempat-tempat yang menyenangkan.

Namaku Andrea Raffertha.
Aku biasa dipanggil Rea.
Aku lahir dikeluarga yang berkecukupan, walaupun teman-temanku selalu mengatakan bahwa aku adalah anak orang kaya.
Ya memang ayahku seorang pegawai negeri sipil yang golongannya sudah tinggi dengan jabatan menjanjikan.
Apa lagi ibuku.
Ibuku seorang Sekretaris Direksi Utama disebuah perusahaan milik negara.

Aku duduk dibangku Sekolah Menegah Atas kelas 10.
Dan dari sinilah kisahku dimulai.


Quote:


Spoiler for Sambutan:


Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
0 suara
Siapakah sosok yang abadi dalam hati Andrea Raffertha ?
Diubah oleh .raffertha 14-08-2017 05:52
samsung66Avatar border
fikrifbsAvatar border
Arsana277Avatar border
Arsana277 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
838K
4.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
.rafferthaAvatar border
TS
.raffertha
#4206
Part 111
Quote:


Itu adalah awal percakapanku melalui pesan singkat kepada Jenny.
Kalau difoto akun media sosialnya, dia ini manis.
Aku suka dengan rambut panjang dan senyuman diwajahnya.
Itu membuatku penasaran dan ingin sekali melihatnya secara langsung.
Tetapi aku harus mencari waktu yang benar-benar pas untuk bertemu dengannya.

Hari-hariku selanjutnya berjalan seperti biasa.
Aku mendapatkan teman baru dikampusku.
Banyak yang mengenaliku sejak saat aku berkelahi dengan senior itu.
Karena kejadian itu, banyak mahasiswa seangkatan denganku mulai berani dengan para senior jika senior macam-macam dengan mereka.
Mahasiswa baru disini sudah banyak mengetahui bahwa senior disini hanya besar dimulut.
Maka dari itu mereka semua tidak ada takut-takutnya jika diancam oleh senior disini.

Tepat dihari dimana aku hadir dalam acara gathering sebuah komunitas pecinta musik Jepang.
Mereka mengadakan acara disuatu mall didaerah Depok, Jawa Barat.
Setelah aku memarkirkan motor papaku, aku langsung menghubungi ketua perkumpulan ini yang bernama Ramon.
Aku tidak tahu nama panjangnya.
Tetapi, mereka biasa memanggil dengan panggilan Ramon.


Quote:


Aku langsung naik eskalator menuju tempat yang telah ditentukan.
Disana tidak terlalu ramai.
Aku mulai berkenalan dengan anggota disana.
Aku masih merasa malu bertemu mereka.
Mungkin karena aku masih baru disini.
Aku menyalami mereka satu persatu.

Rea : "Hai, Andrea.."
Fia : "Hai, Fia.."
Riska : "Riska.."
Vero : "Alvero.."
Rea : "Salam kenal.. Gw masih baru.."
Angga : "Ya nggak apa-apa, lah.. Kita juga masih baru kok.. Ini aja baru yang kedua kali gathering.."
Ramon : "Oh iya nih.. Gw mau nanya-nanya sama lo Re.."
Rea : "Nanya apa ?"
Ramon : "Status pelajar apa mahasiswa ?"
Rea : "Alhamdulillah gw udah resmi jadi mahasiswa.. Hahahahahaha.."
Ramon : "Tuh.. Mahasiswa, Fi.."
Fia : "Dih.. Kok gw.. Kenapa gw ?"
Angga : "Kemaren lo nanya-nanya ke gw sama Ramon.. Emang gw gak tau.."

Kami semua tertawa dalam canda.
Ternyata mereka semua sangat ramah.
Tetapi, aku perhatikan teman-teman disini satu persatu.
Perempuan disini ada Fia dan Riska.
Fia bertubuh pendek tetapi berisi.
Dia berkaca mata dan rambutnya dikuncir.
Beda dengan Riska.
Rambutnya terurai panjang sampai bahu menutupi lehernya.
Wajahnya cantik, sangat cantik.

Fia : "Riska..", sambil menyenggol tubuhnya.
Riska : "Apa sih.."
Fia : "Kenapa lo liatin Rea terus ?"
Riska : "Ih.. Apa sih.. Nggak.."
Ramon : "Cieee.... Hahahahahhahaha.."
Rea : "Hahahaha.. Ya nggak apa-apa kali.. Mungkin dia penasaran sama gw.."

Memang dari awal aku perhatikan, Riska ini selalu mencuri-curi pandangannya kearahku.
Tetapi, ketika aku tatap dia, dia membuang tatapannya kearah lain.
Tiba-tiba, HPku bergetar.
Aku cek ada SMS masuk ke HPku.

Quote:


Aku sedikit terkejut melihat isi pesan singkat yang dikirimkan Vina.
Ada apa dengannya ?
Tak biasanya dia menceritakan apa yang dia rasakan.
Perasaanku menjadi tidak karuan dan mengharuskan aku untuk segera pulang.
Tetapi, aku tidak boleh melewatkan acara ini.
Aku harus mengikuti acara ini sampai selesai.
Acara ini selesai disore hari.
Kami semua berjalan bersama menuju pintu keluar.

Rea : "Riska.."
Riska : "Ya.."
Rea : "Aku tau loh kamu lirik-lirik aku terus.."
Riska : "Hehehehehe.. Maaf.."
Rea : "Nggak apa-apa kok.. Kamu pulang kearah mana ?"
Riska : "Cibubur.. Deket kok.. Kamu kemana ?"
Rea : "Aku ke Jakarta Pusat.."
Riska : "Lumayan jauh.. Hehehehe.."
Rea : "Pulang sama aku, yuk.."
Riska : "Eh jangan ah.. Aku sendiri aja.."
Rea : "Nggak apa-apa.. Aku kan lewatin.."
Riska : "Nggak ngerepotin ?"
Rea : "Nggak.."
Riska : "Tapi nanti ketahuan cowokku gimana ?"
Rea : "Eh, udah ada yang punya ya.. Hahahahaha.. Maaf, gak tau.."
Riska : "Hehehehehe.."
Rea : "Gak apa-apa, kalo ketemu nanti aku yang ngomong.. Kan kita cuma temen.."
Riska : "Iya udah deh kalo kamu maksa.. Hahahahahha.."

Setelah sampai dipintu keluar, kami semua berpamitan.
Semua pulang kerumah masing-masing.
Tetapi, aku harus antar Riska terlebih dahulu.
Dalam perjalanan, kami berbicara banyak hal.
Mulai dari hal yang disukai, hingga hal yang paling tidak disukai.
Ternyata dia menyukai musik Jepang dari SMA dulu.
Teman-teman penyuka Jepang nya juga banyak.
Aku saja baru-baru ini mencari teman baru.

Rea : "Ini udah Cibubur.. Dimana rumah kamu ?"
Riska : "Masih terus.. Nanti ada jalan masuk arah mau ke Jambore.."
Rea : "Hahahahaha.. Itu jalan yang sering aku lewatin kalo mau kerumah mantanku.."
Riska : "Mantanmu disitu juga ?"
Rea : "Nggak.. Di Cileungsi.. Tapi aku kalo kesana lewat situ terus tembus Kota Wisata.."
Riska " Hahahahaha.. Kok kamu pacaran jauh banget, Re.."
Rea : "Ya dapet nya disitu.."

Tak lama kemudian, sampailah aku didepan rumahnya.
Rumahnya tidak begitu besar.
Bisa dibilang sederhana.

Rea : "Aku langsung pulang ya.."
Riska : "Eh.. Nanti.. Aku minta nomor HP kamu.."
Rea : "Iya iya.. Sini HP nya.. Aku ketikin.."
Riska : "Oke.. Makasih ya, Rea.."
Rea : "Ya.. Sama-sama, Riska.."

Aku langsung pacu motor papa menuju Warnet.
Aku sampai disana dimalam hari.
Masih ada mobil milik Vina terparkir disana.
Aku parkirkan motor papaku dan masuk kedalam.
Sepi sekali warnet ini.
Padahal ini malam minggu.
Tidak ada satupun yang main disini.
Roy pun tak ada suaranya.

Rea : "Vin... Vina.."
Vina : "Gw didalem.."

Aku langsung menghampiri dia didalam ruangan dimana biasa digunakan Roy untuk tidur.
Aku melihat Vina dengan posisi duduk memeluk kedua kakinya.
Matanya basah dan wajahnya memerah.

Rea : "Vin.."
Vina : "...."
Rea : "Lo kenapa ?"
Vina : "....", dia hanya menggelengkan kepalanya.
Rea : "Cerita sama gw sekarang !"
Vina : "Nggak bisa.."
Rea : "Lo kenapa nangis sih ? Roy mana ?"
Vina : "...."
Rea : "Vin.."

Aku langsung mengambil HPku dan menelpon Roy.

Quote:


Rea : "Vin.."
Vina : "...."

Vina masih terus menangis.
Aku duduk disampingnya dan memeluknya.
Dia juga membalas pelukanku.

Vina : "Gw sedih.."
Rea : "Sedih ?"
Vina : "Bokap gw.."
Rea : "Kenapa ?"
Vina : "Nyuruh gw untuk jual warnet ini.."
Rea : "Loh.. Kok gitu.."
Vina : "...."
Rea : "Vin.."
Vina : "Gw gak mau.. Gw gak mau jual.. Gw masih mau ketemu sama lo, Re.."
Rea : "...."
Vina : "Gw gak mau jual.."
Rea : "Ya kalo gak mau dijual ya nggak usah dijual.."
Vina : "...."
Rea : "Lagian kalo dijual juga kan kita masih bisa ketemu.."
Vina : "...."

Vina : "Tempat ini kan pertama kali kita ketemu, bercanda dan akhirnya bisa sampe sedeket ini.."
Rea : "...."
Vina : "Itulah kenapa gw gak rela kehilangan tempat ini.. Kehilangan lo.."
Rea : "Kehilangan gw ?"
Vina : "Maaf, gw gak sengaja buka akun sosmed lo yang lupa di logout.. Gw liat chat lo sama cewek itu.."
Rea : "...."
Vina : "Lo mau cari pelampiasan ? Kenapa ga dilampiasin aja ke gw aja ? Kenapa harus sama cewek lain ?"
Rea : "Gak mungkin lah gw lampiasin ke lo."
Vina : "Tapi gw mau kok kalo lo mau lampiasin ke gw.."
Rea : "...."
Vina : "Aku sayang sama kamu, Andrea.."
JabLai cOY
JabLai cOY memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.