- Beranda
- Stories from the Heart
Generation With No Mythologies To Follow
...
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael
Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini
Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright
Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!
Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya
Spoiler for Sop Iler:
Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
konigswood
#185
Somehow aku dan Thia dirumah benar - benar melakukan hal - hal yang tidak seharunya kita lakukan,selama 3 minggu kedepan sebesar apa dosaku? Entah sebelum berangkat kuliah atau sepulang kuliah, bahkan sedikit terasa nyeri saat berjalan, Thia pun juga hanya senyum senyum saja jika aku merintih kesakitan, padahal dia juga kesakitan, but when I ask he "why kept doin?" She just answer with a simple word, "I just dedicating my body to making u sure if i will give everything I have for you, cuz mine is yours, but yours isn't mine, sad right? But its true"
Ada hal aneh ketika ku tanya mau pergi Photo shoot dimana, dia jarang kali tidak memberitahuku, padahal kalau dikasih tahu dimana lokasi photoshoonya jadi lebih enak dan tidak perlu ada hal yang di khawatirkan
"Kenapa kamu kaya nggak mau ngasih tahu aku kamu mau photoshoot dimana? Apa segitunya photographernya?"
"Nggak kok sayang, aku cuman foto ditaman kota doang kok, nggak perlu khawatir, aku kan bisa jaga diri aku sendiri"
"Ya udah hati - hati"
Semakin tinggi rasa penasaranku, aku mencari cara bagaimana supaya aku tahu lokasi pasti dimana Thia berada, aku sangat yakin kalau Thia berbohong kali ini
Ada yang pernah menggunakan GPS tracker? Ya saat itu aku menggunakan gps tracker yang ada di motorku, aku lepas dan ku pasang diam - diam di mobilnya
Setelah 2 jam who must be upset? Ketika kamu tahu Thia ada di salah satu kantor majalah dewasa? What you should do?
Ku siapkan mobilku, aku segera bergegas kesana
Sesampainya disana, "oh my god, howthe fuck it happened?" Ku coba ke bagian direksi foto, ku tanya dengan supervisi untuk menanyakan detil model, meskipun aku harus rela memberikan sedikit tip kepada mereka"
Setelah dapat informasi, dia sedang ada photoshoot di sebuah rumah tua
"Halo jeane, gimana photoshootnya?" Kirim ku ke WA Thia
Butuh waktu 10 menig hingga ia membalasnya, aku dari kejauhan mengamatinya yang tanpa busana di depan kamera
"Jeane? Salah kirim ya kamu?"
Kubernikan diri untuk menghampirinya dan crew dari majalah tersebut
"HelloJeane, masih salah kirim?"
"Loh?" Wajahnya mulai panik dan handuknya pun kini dipakai untuk menutupi mukanya juga
"Mas, cancel pemotretan untuk model ini, ganti ruginya nanti saya yang tanggung, dan tagihannya tolong di kirim keJaya kontruksi, saya tunggu, maaf mengganggu waktu kalian
Ku ajak dia ke mobilku, setelah pakaianyayang ada di dalam tas kecilnya itu sudah ku bawa
Didalam mobil, kunyalakan rokok, tapi dengan keadaan kaca tertutup dan ac menyala cukup lama dengan kondisi ini hening dan sunyi hanya ada asap rokok yang sudah hampir 7 batang sampoerna mild ini
Wajahnya masih pucat dan seperti shock saat kudapati kondisinya seperti ini
1 jam berlalu aku tetap diam, dan dia pun nampak mulai sesak nafas dan kedinginan, karena bajunya ada dibawah kursi kemudiku
Saat dia mulai menaikan temperature AC
"Siapa yang nyuruh naikin? Gua gerah"
"Ham please, oke gua salah gua minta maaf"
"Hahahah"
Kuarahkan mobil ke arah bundaran HI, ya ikon kota Jakarta ini
Meskipun Thia hanya berbalut handuk, dan AC temperature rendah
"Gua mau lu pose kaya tadi di air mancur situ" ucapku datar tanpa menatap matanya
"Ham...."
"Lu minta berapa juta?" Tanyaku
"Ham...."
"50 juta? Oke" aku masih bersikeras dengan egoku
"Graham, dengerin gua dulu"
"Kenapa? Lu minta 70 juta? Oke"
Aku turun dari mobil dan kubukakan pintunya, semenit dua menit dia masih tidak mau turun
Air matanya mulai turun, dan menangis sesenggukan, hingga akhirnya ego ku harus mengalah, kuarahkan mobil arah pulang, mobilnya Thia biar nanti aku ambil sendiri
"Udah berapa lama?"
"Baru kali ini ham, baru pertama"
"Dapet berapa?"
"Dapet 20 juta ham"
to be continued
Ada hal aneh ketika ku tanya mau pergi Photo shoot dimana, dia jarang kali tidak memberitahuku, padahal kalau dikasih tahu dimana lokasi photoshoonya jadi lebih enak dan tidak perlu ada hal yang di khawatirkan
"Kenapa kamu kaya nggak mau ngasih tahu aku kamu mau photoshoot dimana? Apa segitunya photographernya?"
"Nggak kok sayang, aku cuman foto ditaman kota doang kok, nggak perlu khawatir, aku kan bisa jaga diri aku sendiri"
"Ya udah hati - hati"
Semakin tinggi rasa penasaranku, aku mencari cara bagaimana supaya aku tahu lokasi pasti dimana Thia berada, aku sangat yakin kalau Thia berbohong kali ini
Ada yang pernah menggunakan GPS tracker? Ya saat itu aku menggunakan gps tracker yang ada di motorku, aku lepas dan ku pasang diam - diam di mobilnya
Setelah 2 jam who must be upset? Ketika kamu tahu Thia ada di salah satu kantor majalah dewasa? What you should do?
Ku siapkan mobilku, aku segera bergegas kesana
Sesampainya disana, "oh my god, howthe fuck it happened?" Ku coba ke bagian direksi foto, ku tanya dengan supervisi untuk menanyakan detil model, meskipun aku harus rela memberikan sedikit tip kepada mereka"
Setelah dapat informasi, dia sedang ada photoshoot di sebuah rumah tua
"Halo jeane, gimana photoshootnya?" Kirim ku ke WA Thia
Butuh waktu 10 menig hingga ia membalasnya, aku dari kejauhan mengamatinya yang tanpa busana di depan kamera
"Jeane? Salah kirim ya kamu?"
Kubernikan diri untuk menghampirinya dan crew dari majalah tersebut
"HelloJeane, masih salah kirim?"
"Loh?" Wajahnya mulai panik dan handuknya pun kini dipakai untuk menutupi mukanya juga
"Mas, cancel pemotretan untuk model ini, ganti ruginya nanti saya yang tanggung, dan tagihannya tolong di kirim keJaya kontruksi, saya tunggu, maaf mengganggu waktu kalian
Ku ajak dia ke mobilku, setelah pakaianyayang ada di dalam tas kecilnya itu sudah ku bawa
Didalam mobil, kunyalakan rokok, tapi dengan keadaan kaca tertutup dan ac menyala cukup lama dengan kondisi ini hening dan sunyi hanya ada asap rokok yang sudah hampir 7 batang sampoerna mild ini
Wajahnya masih pucat dan seperti shock saat kudapati kondisinya seperti ini
1 jam berlalu aku tetap diam, dan dia pun nampak mulai sesak nafas dan kedinginan, karena bajunya ada dibawah kursi kemudiku
Saat dia mulai menaikan temperature AC
"Siapa yang nyuruh naikin? Gua gerah"
"Ham please, oke gua salah gua minta maaf"
"Hahahah"
Kuarahkan mobil ke arah bundaran HI, ya ikon kota Jakarta ini
Meskipun Thia hanya berbalut handuk, dan AC temperature rendah
"Gua mau lu pose kaya tadi di air mancur situ" ucapku datar tanpa menatap matanya
"Ham...."
"Lu minta berapa juta?" Tanyaku
"Ham...."
"50 juta? Oke" aku masih bersikeras dengan egoku
"Graham, dengerin gua dulu"
"Kenapa? Lu minta 70 juta? Oke"
Aku turun dari mobil dan kubukakan pintunya, semenit dua menit dia masih tidak mau turun
Air matanya mulai turun, dan menangis sesenggukan, hingga akhirnya ego ku harus mengalah, kuarahkan mobil arah pulang, mobilnya Thia biar nanti aku ambil sendiri
"Udah berapa lama?"
"Baru kali ini ham, baru pertama"
"Dapet berapa?"
"Dapet 20 juta ham"
to be continued
0