Kemana dimana kemana ~~~ Syair alamat asli by ayu tingtong Entah gue harus kemana lagi...Setelah proses pemakaman jasad gue,sekarang gue luntang lantung didunia ini berdua mang Aceng yang selalu menemani gue kemana pun dan dimana pun...dari pada gue engga jelas gini,mending gue ngelamun dijembatan pasupati aja...mang Aceng pun menjumper ketempat yang gue mau..disana,dipinggir jalan jembatan pasupati,gue berdua mang Aceng duduk dipinggir jembatan sembari melihat pemandangan kota bandung dimalam hari..dulu semasa hidup,gue suka banget kesini dikala hati ini gundah gulana dan merasakan udara dingin bandung dimalam hari...tapi setelah gue menjadi arwah seperti ini..gue udah engga bisa lagi ngerasain udara dingin bandung dimalam hari...disaat melamun itu,gue hanya mikirin acara pemakaman jasad gue tadi....hati ini masih terasa sangat sedih,melihat nyokap gue yang terjatuh pingsan saat jasad diri gue masuk keliang lahad,air mata ini jatuh dengan sendirinya dikala melihat bokap adzan diliang lahad gue..sangat jelas sekali terdengar suaranya yang masih belum terima kehilangan gue....kedua orang kakak gue hanya bisa mengikhlaslan kepergian adik tersayang nya...saat proses pemakaman selesai,kedua orang tua gue tak lupa memberikan kecupan perpisahan dipatok dimana jasad gue bersemayam,kecupan itu sangat terasa didahi ini..tersirat rasa yang sudah mengikhlas kan kepergian gue... " Mah,Pah...terima kasih telah mencintai anak mu ini hingga akhir ajal ku "...hanya kata kata itu yang bisa terucap dari ku.



Tiba tiba kami disergap oleh penungggu jembatan pasupati,dan dibawa ke markas mereka...kami dibawa kesebuah aula,diujung aula tersebut kami lihat ada sebuah singgasana seorang penguasa..kami dipaksa berlutut oleh 2 mahluk yang menyergap kami...tak lama setelah kami berlutut,datang sesosok mahluk hitam besar dan bermahkota,kulihat jari jari mahluk itu sangat panjang dan pastinya kuku tajam tajam..disetiap jari mahluk hitam itu terdapat sebuah cicin yang berbatu...yang menurut gue itu adalah batu akik..tak lama setelah mahluk itu duduk di singgsananya,dia pun mengintrogasi kami.



Setelah mendengar titah sang penguasa jembatan pasupati..kami pun langsung mengikuti para pengawal,kami pun mengikuti training menakut-nakuti manusia berdasarkan instruksi dari pengawal itu...kami diajari tentang apa saja hal yang bisa membuat manusia takut...kami juga diberitahu,bahwa kami jangan asal menakut nakuti manusia sembarangan,hanya manusia yang tak tau tata krama dan sompral saja yang boleh dijahili,selain itu dilarang keras kami menakuti nakuti...setelah selesai menguasai basic kami pun langsung praktek dilapangan...malam itu kira kira pukul 00.00 wib,daerah jembatan pasupati sudah sepi...tetapi kami lihat didaerah turunan mau ke dago,ada sepasang kekasih yang sedang merajut cinta...kami pun berdedikasi untuk menakut nakuti sepasang kekasih itu....modus pertama yang kami lakukan ialah mang Aceng yang menampakan wujudnya sebagai tukang cingcau korban tabrak lari...kenapa kami memilih skenario ini...karena ini adalah hal yang wajar pikir kami..sepasang kekasih merajut cinta dijembatan seperti ini pasti bisa saja merasa kehausan oleh karena itu mang Aceng menampakan dirinya sebagai tukang cingcau ya walaupun saat masih hidup juga tukang cingcau sih....mang Aceng pun langsung melancarkan aksinya,sedangkan gue memantau dari jauh bersama para pengawal... gue dari jauh melihat mang Aceng sudah mendekati sepasang kekasih itu...saat ini pasti mang Aceng sudah merubah wajah menjadi wajah yang penuh darah,iya gue liat mang Aceng sedang menawari daganganya kepada sepasang kekasih itu..YES !! pasti sepasang kekasih itu ketakutan melihat wajah mang Aceng yang berdarah darah itu,pikir gue....tapi kok,yang gue lihat malah kebalikanya...ini kok malah mang Aceng yang kabur..mang Aceng terlihat setelah menawari cingcau yang dia jual kepada sepasang kekasih itu malah lari ketakutan...mang Aceng pun menghampiri kami sambil ngos ngosan...



Setelah mendengar perkataan mang Aceng,gue pun sedikit merasa malu dan sadar dengan realita yang gue hadapi sekarang...setelah asik ngerjain kami para pengawal itu menyuruh kami untuk segera pergi dari daerah itu..sebelum pergi kami pun ber dada dada ria dengan para pengawal itu,para pengawal itu pun membalas lambaian kami..Gue dan mang Aceng putuskan ke tempat pertemuan saja,walaupun masih sisa sehari,karena sudah tidak ada tempat lagi yang akan kami tuju..sesampai nya disana kulihat ada Zie yang sedang duduk telungkup..saat kami dekati,sangat jelas kami mendengar dia sedang menangis tersedu sedu..dan membuat kami berfikir ada apa dengan zie ???