Kaskus

Story

rzrdn62Avatar border
TS
rzrdn62
[REAL STORY] Lika Liku Perjalanan Cinta
★Special Main cover by Special Somebody★

 [REAL STORY] Lika Liku Perjalanan Cinta

▓▓∷rvn894∷▓▓








Quote:







╠⇌≪PERKENALAN≫⇋╣


Quote:






╠⇌≪Frequently Asked Questions≫⇋╣

Spoiler for FAQ:





╠⇌≪RULES≫⇋╣
Spoiler for Rules:




Quote:


Quote:


Quote:


Quote:





╠⇌≪INDEX≫⇋╣
Spoiler for LIST All of INDEX:

Diubah oleh rzrdn62 15-06-2017 23:45
anasabilaAvatar border
efti108Avatar border
efti108 dan anasabila memberi reputasi
2
80.4K
929
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
rzrdn62Avatar border
TS
rzrdn62
#809
Part 44: Pembolos Yang Berdosa
Gw berusaha agar tidak panik dan mencoba tetap tenang. Bayangkan saja, semalaman mabok sampai tidak ingat apapun. Tiba tiba paginya gw terbaring bukan di kamar gw, melainkan di kamar sebuah club yang seperti hotel. Dan parahnya bukan Cuma gw yang berada di dalam kamar ini. Gw pikir...Semalam gw tidur dengan seorang cewek. emoticon-Hammer Sebuah tebakan yang tiba tiba terlintas di benak gw karena melihat pakaian cewek yang lumayan berantakan di tepi spring bed. Bibir gw juga terasa aneh dan agak lengket. Tadinya gw berniat ke kamar mandi untuk mencuci bibir gw, tapi karena ada orang di dalam jadi terpaksa gw hanya mengeap biir gw dengan baju yang gw kenakan. Sambil menunggu orang di dalam kamar mandi keluar gw hanya duduk di sofa yang bertepatan dengan pintu berkaca besar pada balkon kamar ini.

Gw duduk di sofa lalu mengeluarkan Hp dari kantung celana untuk memeriksa apakah ada pesan atau chat dari Erlin. Tapi sayangnya tidak ada satupun chat atau pesan yang masuk. Pasti butuh waktu yang lama bagi Erlin untuk memaafkan diri gw atas kejadian yang baru saja terjadi kemarin malam. Atau lebih parahnya bisa saja dia memutuskan hubungan kami dan menyuruh agar gw berpacaran dengan Aulia saja. Point kedua ini bisa saja terjadi, bahkan kemungkinannya lebih besar mengingat sifat Erlin yang mudah cemburu dan mudah ngambek. Gw langsung memasukkan Hp gw kembali ke dalam kantung celana dan membuka pintu balkon lalu berjalan ke tepiannya untuk menikmati pemandangan kota Jakarta dari atas sini.

Beberapa menit kemudian, tiba tiba seorang cewek menghampiri gw dan berdiri tepat di sebelah gw sambil menyandarkan tangannya pada pagar pembatas balkon. Gw pun terkejut, karena ternyata yang sekamar dengan gw ini adalah temannya Soni yang duduk bersebelahan dengan gw semalam. Ya, dia adalah Lidya...

Lidya: “Lagi meratapi nasib?”
Gw: “Eh...Kaga kok. Cuma lagi liatin mobil sama motor yang lewat di jalanan.”
Lidya: “Ohh kirain. Haha. Mereka keliatan kaya semut ya dari atas sini?”
Gw: “Iya...Oh, semalem lo yang tidur sekamar ama gw?”
Lidya: “Iya gua yang sekamar sama lu. Emang kenapa?”
Gw: “Hah? Serius? Lo inget gak semalem gw ngapain aja?”
Lidya: “Cuma sedikit sih yang gua inget. Gua inget semalem lu sama gua ciyuman di atas spring bed. emoticon-Embarrassment
Gw: “Eh, astaga...Pasti gw udah ngapa ngapain lo ya? Gw udah gak perjaka dong? Lo...Lo juga udah gak...”
Lidya: “Hahaha, tenang aja. Lu masih perjaka kali. Orang semalam kita ciuman doang kok, sama...”
Gw: “Sama ngapain?”
Lidya: “Lu main mainin dada gua. emoticon-Embarrassment” –ucapnya dan seketika mukanya sedikit memerah.
Gw: “Yaampun. emoticon-Malu Sorry sorry, gw sama sekali gak sadar semalem.”
Lidya: “Iya engakpapa. Lagian gua juga kebawa suasana gara gara dicium lu. Awalnya gua udah nahan lu pas lu mau nyium gua, tapi guanya engak kuat buat nahan lu. Akhirnya ya gitu deh.”
Gw: “Hadeeh. Separah itu ya? Oh iya, kok lo bisa inget kejadian semalem?”
Lidya: “Iya lu minum sampai habis sih. Gua inget karena Cuma minum seteguk doang, sisanya engak gua abisin. Sempet pusing sih, tapi engak sampai keilangan kendali kaya lu. Dan baru kali ini gua tidur sama cowok, mabuk pula. Engak ada pilihan lagi soalnya Soni cuma booking 2 kamar doang disini.”

What? Gw...Gw ciuman dengan cewek yang baru gw kenal? Sempat bermain dengan bukit kembarnya pula. emoticon-Hammer Itu terjadi karena gw pula yang memaksa. Sungguh tidak terduga. Untungnya gw tidak sampai tancap rudal malam itu.emoticon-Hammer Tapi tetap saja ini perbuatan yang tidak seharusnya gw lakukan. Jika Erlin atau Aulia mengetahui tentang hal ini pasti bakal tambah rumit masalahnya. Baru pertama kalinya gw memainkan bukit kembar cewek, dan disaat yang bersamaan gw tidak tau seperti apa rasanya karena disaat itu kondisi gw sedang mabuk.

Lidya: “Hey. Bengong aja. Lagi mikirin apaan sih?”
Gw: “Ng...Gak. Gak mikirn apa apa kok.”
Lidya: “Oh iya. Ngomong ngomong lu kelas berapa?”
Gw: “Baru kelas 9 SMP. Lo sendiri?”
Lidya: “Gua kelas 1 SMA. Untuk seukuran anak SMP, lu parah juga ya kalau udah mabuk. Hahaha.”
Gw: “Tau nih. emoticon-Nohope Kalo gitu lo juga bolos dong hari ini?”
Lidya: “Hari ini sekolah gua libur, soalnya lagi ada lomba kejuruan disana.”
Gw: “Lo si enak. Lah gw jadi bolos hari ini. Lu kenal So...”
Lidya: “Shhhtt...Jangan nanya mulu ah. Mending ke lounge aja yuk, kita makan.” –ucapnya sambil menarik tangan gw.

Kelihatannya Lidya ini sosok cewek yang asik. Padahal kami baru mengenal satu sama lain, dan semalam gw juga sudah bertindak tidak senonoh kepadanya. Tetapi saat kami mengobrol, dia tidak terlihat gugup sekali bahkan berkata terang terangan. Semua ini terjadi karena ulah Soni. Jadi ini yang dimaksudnya dengan “Bersenang senang”. Untung saja gw tidak sampai merebut keperawanan anak orang. emoticon-Nohope Lidya ini mempunyai penampilan yang hampir sama dengan Erlin. Hanya saja Lidya tidak berponi dan lebih tinggi sedikit dari Erlin. Hanya saja soal tampang masih menang Erlin. Cuma...Lidya juga tidak kalah cantik menurut gw. Mudah mudahan hal seperti saat gw jadian dengan Aulia tidak akan terjadi lagi kali ini. Dan gw tidak boleh ada hubungan istimewa dengan Lidya.

Gw dan Lidya pergi ke lounge tempat semalam kami minum minum. Kami turun ke lantai tempat dimana lounge berada menggunakan lift. Setelah keluar dari lift kami langsung melangkah menuju lounge. Suasana pagi ini tidak terlalu ramai di dalam sini. Begitu juga suasana lounge, begitu tenang dan damai dengan alunan musik jazz yang berasal dari sound system yang tertempel di dinding. Kami duduk di kursi dekat sound system dengan meja di depannya. Kini gw dan Lidya pun duduk saling berhadap hadapan.

Lidya: “Lu mau makan apa?”
Gw: “Apa aja deh yang penting bisa dimakan.”
Lidya: “Yaudah tunggu ya.”

Lidya bangun dari kursi dan pergi ke tempat pemesanan, tidak lama kemudian dia langsung kembali lagi dan duduk di kursi yang ada di hadapan gw.

Gw: “Lo mesen apaan?”
Lidya: “Nanti juga lu tau kok. emoticon-Big Grin
Gw: “Minumnya juga bukan minuman yang semalem kan?”
Lidya: “Hahaha. Ya gak lah. Lu lucu juga ya...Dikit dikit nanya, dikit dikit nanya. Udah kaya wartawan. Haha.”
Gw: “Abisan gw kan penasaran. Apalagi semalem tuh.”
Lidya: “Gua juga sempet takut sih semalam, untungnya lu engak sampai kelewatan. Lu udah punya cewek belum?”
Gw: “Lain kali kaga mao lagi dah gw mabok mabok gitu.

Beberapa menit kemudian, Soni dan temannya Alvin datang dari arah lobby utama menuju ke meja tempat gw dengan Lidya. Alvin duduk di kursi kosong yang terletak tidak jauh dari gw, sedangkan Soni berdiri di samping meja gw dan kami pun sedikit mengobrol memperbincangkan tentang kejadian semalam. Gw menjelaskan semua hal yang gw alami kemarin malam, kecuali saat gw dengan Lidya ciuman sambil ena ena. emoticon-Hammer Soni tertawa mendengar penjelasan gw, temannya yang sedang duduk di kursi sebelah juga ikut tertawa. Maklum lah, ini adalah pertama kalinya untuk gw datang ke tempat seperti ini. Niatnya gw hanya ingin bersenang senang padahal, akan tetapi kata “Bersenang senang” yang Soni maksud bukanlah seperti yang gw kira.

Soni duduk di kursi yang ada di hadapan Alvin dan lalu memainkan Hpnya. Mungkin dia sedang mengabari Helena. emoticon-Big Grin Ya semoga saja mereka berdua benar benar jadian, dengan itu gw bisa merauk PJ dari Soni dan Helena sekaligus. Ternyata di sela sela liburan inilah yang dilakukan Soni dan Alvin, pergi ke sebuah club dan minum minum. Tapi dia mengaku selama ini belum pernah mencoba yang namanya menyewa wanita penghibur, hanya sebatas minum dan senang senang saja. Dan kemarin juga pertama kalinya Soni mengajak Lidya untuk ikut datang kesini. Dengan iming iming yang sama seperti yang dia bilang ke gw, yaitu untuk “Bersenang senang”.

Beberapa saat kemudian pesanan yang dipesan Lidya pun datang. Ternyata dia memesan dua porsi Fish and Chips dan orange juice. Wah, kalau ini sih tidak masalah dan kebetulan memang salah satu makanan favorit gw. Pelayan meletakkan pesanan diatas meja dan langsung pergi.

Lidya: “Kok engak dimakan? Engak suka ya? Sini buat gua aja deh.”
Gw: “Enak aja. Yang kaya begini mah gw demen. Ini jus jeruknya kaga dipakein alkohol kan?”
Lidya: “Kirain lu engak suka. Ya gak lah ada ada aja hahaha. Udah, dimakan tuh.”

Gw dengan lahapya memakan fish and chips yang dipesan Lidya karena sudah semalaman penuh gw tidak makan apapu. Sesekali dia juga menatap mata gw sambil memakan makanannya dengan perlahan. Soni dan temannya terlihat hanya memesan kopi saja.

Melihat cara makan Lidya, gw jadi teringat Aulia...Cewek itu kalau sedang makan juga sangat pelan dan lama sekali. Apalagi saat sedang makan bareng bersama gw. Kalau dia makan sambil gw perhatikan, pasti langsung salah tingkah dan berhenti memakan makanannya karena malu. Ngomong ngomong, Aulia saat ini sedang apa ya di sekolah? Ah jangan terlalu memikirkan dia. Yang seharusnya gw pikirkan sekarang adalah Erlin dan hubungan kami berdua yang hampir kandas kemarin malam. Walaupun sebenarnya gw juga tidak tau nantinya Erlin akan mengambil tindakan apa terhadap hubungan kami berdua. Gw belum sempat minta maaf, dan belum sempat memberi penjelasan kepadanya. Karena kemarin malam dia langsung pergi begitu saja meninggalkan gw. Menurut gw hal itu adalah wajar, karena siapa pula yang ingin orang yang dicintainya sedang jalan bareng dengan orang lain? Gw yakin, pastinya hampir semua cewek akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Erlin. Menangis, tidak mau mendengar alasan apapun dan pergi begitu saja. Bahkan bisa lebih buruk lagi dari itu. Benar kan?

Selesai dengan Aulia, muncul lagi masalah baru dengan Erlin. Belum selesai dengan permasalahan hubungan antara gw dengan Erlin, gw malah bersenang senang dengan cewek yang baru gw kenal bahkan sudah berbuat macam macam kepada cewek tersebut karena mabuk. Apakah tidak ada hal lain yang bisa gw lakukan selain mencari masalah, masalah, dan masalah? Masalah gw ini sudah seperti layaknya jamur. Jika tidak dicabut sampai ke akarnya, pasti akan tumbuh dan tumbuh lagi tidak peduli seberapa sering lo mencabutnya.

Selesai makan dan menghabiskan orange juice, gw pergi ke toilet untuk mencuci tangan dan mencuci muka karena sebelumnya gw belum mandi. Pasti wajah gw kusut dan terlihat seperti orang yang habis bangun tidur.

Gw keluar dari toilet dan berjalan kembali ke arah meja tempat Lidya berada, lalu duduk di kursi yang ada di hadapan Lidya. Pagi ini kami berdua memperbincangkan tentang diri kami masing masing. Ternyata Lidya ini juga sedang ngejomblo, karena pacar yang sebelumnya menyelingkuhi dia dan memutuskan hubungan dengan Lidya. Sungguh tragis memang. Tapi dia mengaku sebelumnya dia belum pernah berbuat hal yang tidak tidak dengan para mantannya, baru dengan gw saja semalam dan itupun dia juga sudah berusaha menahan gw agar tidak melakukannya.

Gw bertanya tanya, kira kira apa yang sedang dilakukan Erlin disana? Apakah dia memikirkan gw? Memikirkan nasib hubungan kami berdua? Bersedih dan juga murung? Gw tidak tau akan hal itu, tapi gw yakin pasti dia memikirkan semua hal yang juga gw pikirkan.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.