- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
![Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2017/10/09/7213687_20171009032458.jpg)
CREDIT PICT: AGAN CATUR SAPUTRA
assalamualaikum
selamat siang kaskusers,
ane akan melanjutkan cerita dari thread ane sebelumnya.
untuk readers yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca di kisah keluarga perantau.
untuk cerita tentang perjalanan hidup dimana ane sudah mandiri,
cerita tersebut akan ane link dibawah,
selamat menikmati.... :
1. the beggining
2. tanah pertama
3. rumah pakdhe
4. kerja
5. belajar mengendalikan diri
6. desi
7. panggilan tes
8. Training
9. nilai dari sebuah perjalanan
10. misteri baung part 1
11. misteri baung part 2
12. misteri baung part 3
13. misteri baung part 4
14. mister baung part 5
15. misteri baung last part
16. perkenalan
17 teror
18. shita
19. shita 2
20. fighting
21. rendi
22. drama[belajar dewasa]
23. finally, we are. . .
24. another side from shita
25. moments
26. crash
27. about rendi
28. perpisahan 1
29. suasana baru
30. quality time 1
31. quality time 2
32. :'(
33. last memories of shita
34. TAKDIR
35. sisi gelapku
36. misteri mimpi nyata 1
37. misteri mimpi nyata 2
38. misteri mimpi nyata 3
39. resolusi
40. arah perubahan
41. rumah mas malik 1
42. rumah mas malik 2
43. rumah mas malik 3
44. rumah mas malik 4
45. maung dan mbah
46. rumah mas malik last chapter
47. sheryi 1
48. sheryl 2
49. djakarta; first impression
50. pemberitahuan
51. samapta
52. 2nd test
53. jangan sok
54. masa peralihan
55. tes kerja lagii
56. UPDATE SPESIAL TENTANG CV
57. indonesia
58. misteri divisi siang 1
59. misteri divisi siang 2 ( the story )
60. misteri divisi siang ( last part )
61. kematian itu pasti
62. PHK
63. adikku bernama dian 1
64. adikku bernama dian 2
65. titik balik
66. terus berjuang!!
67. SEMANGAT MERDEKA SAUDARAKU!
68. OJT 1
69. OJT 2
70. adek 1
71. adek 2
72. tulungagung, wecome to the jungle
73. pengalaman misteri baru
74. traveling with shita's family, [sakit]
75. she is. . .
76. hujan sore itu
77. aku ingin memastikan
78. sheryl's stories 1
79. sheryl's stories 2
80. sheryl's stories 3
81. my choice is, ,
82. teror 1; mabuk
83. alasanku memilih
84. teror 2, santet 1
85. teror 2, santet 2
86. karena kamu berbeda
87. teror 3, gangguan semakin berat
88. teror4, akhir
89. mimpi
90. hari yang dinanti nanti??
91. pertengkaran 1, fakta
92. pertengkaran 2, itu bukan kamu yang kukenal
93. PERTENGKARAN 3, AKHIR
94. SHERYL; FINAL CHAPTER
95. EPILOG
Diubah oleh prestant18 09-10-2017 03:30
zoekyvalkrye dan 65 lainnya memberi reputasi
62
1.3M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#550
momen tak ingin lepas
hari itu aku berangkat pagi, agar tidak terlambat, sebab beberapa hari kemarin, mobil jemputan jadi rada lelet dan membuatku terlambat beberapa menit.
ada sms masuk ketika aku masih didalam bis kuning.
“ dear, jd brngkt pagi? q titip kukis y? tadi kesiangan ni “
rupanya shita kesiangan, padahal semalam pada saat kutelepon, dia sudah kusuruh tidur, agar ketika menghadapi stok opname hari ini bisa dalam keadaan fit.
“ ok non, q udah mau smpe “
balasan kukirim, dan tak lama bus sudah sampai didepan gerbang kawasan.
aku segera pergi menuju tukang jualan kue langganan shita.
kemudian hp q kembali bergetar, shita membalas.
“ kamu langsung aja, jng nungguin q, q naik ojek biar cpet, nanti kuenya km titipin irma di rcp aja “
kubalas
“ ok, nggk usah buru2 dear, hati2 djln & mss u “
setelah selesai, aku segera menuju kearea mobil jemputan.
disana mobil sudah siap berangkat, akupun segera naik.
didalam mobil ternyata ada irma dan miss tina, partner kerja shita.
irma: “ eehh, mas tiyoo, , , kok sendiri aja maas? hehe
aku: “ ehm, emangnya bebek, kemana mana berkoloni . . . “
irma: “ ceilee, jutek banget to mas, , maksudnya kok nggak sma mbk shita “
aku: “ kesiangan shitanya, oiya ini titip kue buat sarapan dia ya? “
irma: “ kesiangaaan?? semalem habis ngapaiin hayoo?? “
aku: “ ngeronda mbak irma, jaga gardu “
irma: “ heeehe, , tp kok mas tiyo nggak romantis banget sii jadi cowok “
aku: “ nggk romantis gimana? “
irma: “ yaa kalo kesiangan mbk shitanya dijemput laa, malah ditinggal “
aku: “ jemput pake angkot? “
irma: “ makanya maas, beli motor kek biar mbak shita nggak repot2 “
hatiku langsung mak jlebb, , , kata kata irma menusuk begitu dalam.
aku langsung terdiam. . .
miss tina: “ udah yo, jangan didengerin si irma ini mah, provokator dia, kalo ngomong ngga pake saringan “
aku: “ hehee, gapapa miss, dia bener kok “
miss tina: “ ya udah, jangan masukin hati omongan kaya gitu mah, sini kuenya biar aku yg bawain “
aku menyerahkan kue kepada miss tina, sedangkan irma sibuk memperhatikan penampilannya dari cermin yang dia bawa.
anak centil ini pedes banget mulutnya. . .
tapi memang bener apa yg dibilang irma. skak matt yang membuatku tak mampu membalas lagi. .
==
aku kini sudah tinggal sendiri, tidak bersama pakdhe tukul lagi.
awalnya pakdhe keberatan, dan melarangku, ,
namun keputusanku sudah bulat.
aku tidak ingin merepotkan pakdhe tukul dan bude at.
beliau berdua tidak pernah mau ketika kuberi uang.
otomatis uang itu hanya kuberikan kepada abdur.
dan setelah bude at tau aku sering memberikan uang kepada abdur, bude melarang abdur untuk menerimanya.
bude tidak ingin aku memberikan uang kepada keluarganya, karena bude merasa sudah lebih dari cukup.
ada yang lebih berhak untuk mnerima uang itu.
karenanya, bude menyuruhku untuk menabung dan menggunakannya untuk membantu keluarga dirumah sekaligus meraih masa depanku sendiri.
jangan pernah merasa berhutang budi pada keluarganya, karena aku sudah dianggap seperti putranya sendiri.
aku sempat menangis setelah mendengar semua itu.
kebaikan hatinya yang begitu mulia tidak dapat diukur dengan apapun.
dan karena kebaikan itulah aku memilih untuk mandiri agar aku tidak lemah karena terlalu lama berada di zona nyaman.
aku kost bersama amin, dan kebetulan amin sudah masuk kedalam shift, membuat kami tidak selalu masuk bersama dalam satu waktu.
kost itu terletak didaerah yang lebih dekat ke tempat kerja, namun belum meninggalkan area kota.
80ribu perbulan biaya yang dibebankan.
terhitung murah untuk sejumlah fasilitas yang didapatkan.
perjalanan baru dimulai kembali.
shita: “ dear, nglamunin apaan si? “
suara shita mengagetkanku. rupanya aku melamun terlalu lama membiarkan makan siangku dingin begitu saja.
aku: “ ah, enggak, ini lagi mikirin orang rumah aja “
shita: “ ada apakah? “
aku: “ anu, kemarin dian nangis seharian nggak mau makan “
shita: “ haa? emang kenapa? “
aku: “ dia mau ikutan study tour, tp minta dibeliin baju baru “
shita: “ ya udah, , kan tinggal dibeliin ”
aku: “ ya itu masalahnya, , “
shita: “ kok malah masalah? “
aku: “ ibu ngelarang aku beliin baju dia, soalnya baju si dian itu buanyak banget, , 2 lemari tanggung itu penuh bajunya dia, belum yang di lemari utama, , mana masih bagus bagus “
shita: “ hehehe, maklumin dong dear, , namanya juga cewek “
aku: “ enggak gitu, maksud ibu kan biar uangnya bisa dipake yang lain, daripada buat beli baju melulu “
shita: “ hmm, , coba besok pas aku pulang q liat dulu dirumah, kayanya ada kemarin sheryl beli baju, tapi kekecilan, , akhirnya ngga dipake “ (secara postur, sheryl lebih tinggi & lebih besar dari dian )
aku: “ buat apaan? “
shita: “ buat dian lah, masa buat kamu “
aku: “ jangan, nanti malah aku kena semprot ibu “
shita: “ bilang aja dikasih ama shita “
aku: “ emang kalau udah bilang gitu pasti beres? “
shita: “ udaah, percaya aja sama aku “
akupun mengiyakan saja kata shita.
sebab walau kutolak, tetap saja shita akan memaksakan kehendaknya.
kalau sudah begitu, bisa panjang urusan karena shita akan terus membahas masalah baju itu hingga kuiyakan.
dasar perempuan, , , bisa aja bikin laki laki tersudut.
shita: “ oiya, menurut kamu kalau aku daftar ke bumn gimana dear? ada info loker sih“
aku: “ kamu mau daftar ke bumn? bagus dong, lebih prospektif “
shita: “ yaa baru angan angan sih, aku belum cerita ayah sama mamah “
aku: “ bagus kok, siapa tau rezeki kamu, just try it “
shita: “ tapi aku juga masih setengah hati sih “
aku: “ kenapa setengah hati? “
shita mengulum snyum sambil mengerlingkan mata kepadaku.
aku hanya memperhatikan gerak geriknya sambil meneruskan makan.
shita: “ beneran kamu gapapa? “
aku berhenti menyuapkan nasi dan meletakan kembali di tray.
aku: “ sayang, kenapa kamu malah khawatir sama aku? “
shita: “ umm, aku belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya, jujur, walau tempat ini nggak cukup prospektif, tapi aku merasa nyaman karena ada kamu. “
aku mengerti apa yang dirasakan shita. berat memang rasanya jika seandainya saat ini harus terpisah.
aku: “ non, kamu jangan lupakan apa yang kamu cita citakan dari awal, apa tujuan kamu sebelum mengenalku.
pertemuan kita ini Cuma salah satu fase dalam hidup lho, ada misteri besar dibalik ini semua.
jadi, jangan malah jadikan hal ini penghalang bagimu untuk maju, kita sudah berjanji untuk saling mendorong dan bahu membahu untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi kan? “
shita diam dan nampak berpikir sambil matanya sesekali memandangku.
shita: “ kamu benar dear, “
aku: “ nah, gitu dong, ini shita yang aku kenal “
shita: “ ya udah, nanti aku siapin berkas2nya, aku mau coba daftar “
aku: “ sip deh “
tak lama kami sudah menyelesaikan makan siang dan kemudian berpisah untuk kembali ke tempat kerja masing masing.
==
setelah hari itu, shita memasukan lamaran ke BUMN yang dimaksud.
dia kuberikan semangat agar terus maju menggapai apa yang dia cita citakan sejak lama,
shita memang ingin menaikan haji kedua orang tuanya.
oleh sebab itu, dengan menghitung kemungkinan diterimanya shita di BUMN, persentase kemungkinan itu akan naik, mengingat income dan benefit yang diterima tentu berbeda dibanding pabrik seperti sekarang.
aku sendiri mendapatkan tantangan baru.
pak alam memberikan kepercayaan kepadaku untuk menjadi staf kontrol bagi dokumen dan spare part.
dimana di job desk baru ini, aku mendapatkan akses terhadap gudang spare part ( bukan gudang basement).
pak alam percaya kepadaku karena beliau menilai aku memiliki kemampuan lebih dibidang komputasi dan management dasar.
selain itu, aku memiliki ingatan yang kuat untuk mengingat dokumen2 teknis & gambar mesin di line produksi yang disimpan di perpustakaan.
kepercayaan itu alhamdulillah bisa kubalas perlahan2 dengan dokumen2 yang kususun ulang dan kuberikan identifikasi agar rapi.
kemudian kususun ulang didalam masing2 lemari, dimana di tiap lemari kuberikan keterangan, sehingga setiap orang yang membutuhkan suatu data teknis dan gambar, akan dengan mudah mendapatkannya.
setelah perpustakaan selesai, aku mulai mengatur dokumentasinya.
setiap hasil dokumentasi kumasukan kedalam file excel yang bisa diakses oleh seluruh pengguna intranet perusahaan.
tentu hal ini memudahkan karena hanya dengan klik search di file tsb, orang akan menemukan letak hard copy dari dokumen, dan juga letak lampiran soft copynya yang q simpan di dalam format pdf.
hasil kerja kerasku terbayar.
aku mendapatkan perpanjangan kontrak selama setahun oleh perusahaan.
hal ini karena manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh pengguna dari dokumen2 tersebut.
hingga disuatu sore, aku mendapatkan pesan dari shita,
“ dear, km nanti malem sibuk nggk? “
aku mengetikkan balasan kepada shita, karena selama beberapa minggu terakhir ini, kami jarang punya waktu bersama disebabkan oleh kesibukan yang semakin banyak.
terutama aku yang waktunya tersita oleh proyek dokumen.
“ insyaAllah longgar, jam 19:00 aku pulang “
sms terkirim. dan dibalas tak lama kemudian.
“ keluar yuk, nanti q ke kostmu “
kubalas dengan “ OK “.
dan aku melanjutkan pekerjaan menata dokumen.
( 22 lemari kabinet, dengan isi masing masing lemari sekitar 20 sd 25 ordner, setiap ordner mewakili setiap part mesin, yang berisi sekitar 100 sd 200 lembar gambar mesin, semuda dibebankan padaku sendiri, terbayangkah betapa banyak
)
==
aku sedang mandi, ketika amin memanggilku.
amin: “ yoo, cariin bojomu “
aku: “ okee, suruh duduk dulu min, sama tollong pesenin teh sama jajan ditempat umik (ibu kost) “
amin: “ aku belum ngambil duit jeh “
aku: “ urusanku itu, tolong pesenin dulu yak “
dan suara amin menghilang. aku bergegas menyelesaikan mandiku.
aku: “ dear, maaf barusan nyampe, aku langsung mandi , , “
shita: “ nggk papa, , aku juga barusan sampe “
aku: “ kamu naik apa? “
shita: “ naik angkot “
aku: “ ooh, , ayuklah, dimakan dulu jajannya “
shita: “ tapi aku belum makan, keluar aja yuk? “
aku: “ jam segini? “ ( jam 19:45 )
shita: “ iya, keburu makin malem “
aku: “ oke, aku pake celana panjang dulu “
dan aku masuk kedalam, ,
dikamar amin melihatku yang berdandan.
amin: “ kemana yo? “
aku: “ keluar min “
amin: “ jangan dikeluarin didalem lho, bahaya “ ( sambil cengengesan )
aku: “ huss, cangkeme “ ( hus, mulutnya )
amin: “ wkwkwk, ya udah, ni bawa motorku aja “
aku: “ nggak ah, mbok mau dipake “
amin: “ enggak, aku lagi males keluar, , , “
aku: “ beneran? “
amin: “ iyo, tapi aku titip mangan ya, pake uangmu dulu? “
aku: “ yo, tapi jangan nguber uber orang suruh cepetan pulang lho “
amin: “ beres, pokoknya kalau lewat jam 10 belum pulang, uang ngga diganti lho “
aku: “ deal “
dalam hatiku tertawa oleh akal2an amin untuk dapat makan gratis, sebab biasanya aku pulang lebih dari jam 10. aku beranjak menuju kedepan setelah meraih helm amin.
aku: “ ayo non, “
shita: “ lho? kok pake helm? “
aku: “ ada yang lagi nebar jaring “
shita: “ haa? nebar jaring?? “
aku: “ udah, aman pokoknya, yuk lah “
dan akhirnya aku pergi dengan shita menggunakan sepeda motor amin.
==
kami memutuskan untuk pergi ke daerah pandaan malam itu.
shita mengajakku makan di rumah makan ayam goreng yang cukup terkenal.
shita: “ dear, kali ini aku yang bayarin ya? “
aku: “ kenapa? “ ( soalnya aku nggak pernah bolehin shita bayar kalau makan diluar, buatku standar seorang laki2 kalau ngajak keluar ya bayarin)
shita: “ syukuran “ ( sambil tersenyum senyum )
aku: “ jadi?. . . .
shita: “ iyaa, aku keterima deaarr “
aku: “ alhamdulillaaaahhh, , , aku ikut bahagiaa sayang “
shita tersenyum sambil menggoyang goyangkan kepalanya. ekspresinya menggemaskan.
aku: “ okee, kali ini aku biarkan kamu nraktir aku “
shita: “ rasanya seneeeeeng bangettt dear “
aku: “ udah kamu kabarin ayah sama mamah? “
shita: “ udah tadi siang, sebelum aku sms kamu ”
aku: “ trus gimana rencana kamu setelah ini? “
shita: “ katanya untuk MT (management trainee ) dimulai 2 minggu lagi.
aku: “ selamat ya sayaang, i’m proud of u “
shita: “ semua kan juga karena dukungan dan doa kamu juga dear “
datangnya es beras kencur menjeda euforia kelulusan shita, namun setelah itu, euforia masih berlanjut lagi.
shita: “ trus kamu sendiri gimana dear? denger denger kamu udah berhasil bikin sistem baru? “
aku; “ aah, enggak, bukan sistem baru kok, Cuma menerapkan sistem yang sudah ada ke bidang yang kuhandel sekarang “
shita: “ tapi beneran keren lho, aku kemarin juga nyoba buka di intranet, biarpun sederhana, tapi manfaatnya langsung kerasa, , terutama pas mau kontrol asset “
aku: “ yaa, alhamdulillah, , , tapi itu kan juga atas bantuan teman2 yang lain, aku Cuma beruntung jadi PIC ( person in charge)nya, , kalau orang lain mau sebenernya juga bisa kok “
shita: “ hehe, , ,yaah, selamat juga buat kamu ya dear, semoga kedepannya kamu makin baik dan sukses “
aku: “ aamiinn, , , makasih sayang “
setelah itu, kami menikmati hidangan ayam bakar yang datang tak lama kemudian.
shita yang biasanya nampak mengurangi makan dengan alasan diet, kini agak loss.
memang kuperhatikan hampir setahun bersamaku, shita nampak lebih berisi daripada sewaktu awal kenal. dulu dia nampak sedkit kurus.
mungkin hatinya bahagia, jadi berat badannya naik secara signifikan, walau belum bisa dibilang gendut.
setelah kami makan, shita membayar dan tak lupa memesan satu bungkus tambahan untuk amin, katanya biar amin juga ikut merasakan syukurannya.
setelah itu, barulah kemudian kami melanjutkan perjalanan.
awalnya aku berniat mengajak shita pulang karena hari sudah malam.
jam menunjukan pukul 21:15 ketika kami keluar dari rumah makan tadi.
namun shita mengajakku berjalan jalan.
dia ingin menikmati suasana malam ini bersamaku, karena sudah lama kami tak kencan.
shita: “ dear, aku mau ketempat dimana aku berada diketinggian dan bisa melihat indahnya kota dari atas, kamu tau? “
aku: “ hmm, kayaknya aku tau deh, pas kemarin ada acara sarasehan budaya di tretes, kami menyewa villa, nah sebelum sampe ditretes, ada jalan dimana dari sana kita bisa liat kota dari atas.”
shita: “ kesitu yuk? “
aku: “ tapi jangan sampe ke tretesnya ya? kamu tau kan stigmanya disana? “
shita: “ iya iya dear, , “
akupun memacu kendaraanku ke spot yang kumaksud, dan tak sampai setengah jam, kami sudah ada disana.
shita segera turun dari sepeda motor setelah tahu tempat yang kumaksud.
sedangkan aku duduk menunggu disepeda motor.
tempat itu terletak ditepi jalan raya tretes pandaan, namun agak turun sedikit dari jalan raya.
biasanya digunakan untuk memarkir mobil. namun malam itu ternyata kosong.
letaknya yang berada diketinggian, membuat kami bisa melihat kebawah, kearah kota bangil yang dipenuhi cahaya.
dan juga melihat kebagian atas kanan, dimana kami bisa melihat cahaya lampu dari area tretes.
shita nampak sangat bahagia, dia berdiri ditepian dan menjerit dengan keras
shita: “ AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAWWWWWW!!! “
aku kaget oleh teriakan shita.
aku: “ dear, kamu nggak papa? “
shita: “ AKUU SEDANG BAHAGIAAA DEAAAR!!!! “
aku: “ iya, tapi jangan teriak teriak, dibawah sana rumah2 warga, , nanti dikira ada apaan “
shita: “ hehehe “
shita berlari kearahku dan langsung melompat memelukku seperti anak kecil yang kegirangan.
aku reflek bangkit dari motor dan berusaha menahan tubuhnya.
shita: “ tiyoo, aku seneng bangett, aku bersyukur bangett, , aku punya keluarga yang mendukung dan menyayangiku, , aku punya jejak karir yang begitu mudahh, , dan, , dan, , aku punya kamu yang selalu ada untukku. . . . . hiks hiks “
suara shita perlahan menjadi parau. . ada isak tangis kecil terdengar.
aku berusaha menurunkan shita, tapi dia enggan melepaskan pelukannya.
wajahnya ditempelkan erat ke pundak kananku.
shita: “ jangan liat wajahku, ini lagi jelek banget. . . huu huhu, hiks. . hiks. . “
akupun membiarkan shita menumpahkan emosinya. mungkin ini adalah sisi lain lagi dari shita yang belum kukenal.
jadi kubiarkan saja terlebih dahulu hingga dia puas.
dan benar saja, tak lama, dia turun dengan sendirinya.
kali ini wajahnya ditutupkan kedadaku. dan kedua tangannya menutup kedua belah sisi wajahnya.
kurasakan jaket yang kugunakan basah. .
shita benar2 menangis, , , ,
aku merasa campur aduk.
ada perasaan bahagia, ,
namun juga ada perasaan sedih.
aku bahagia atas semua pencapaian shita, bahagia dia bisa meraih pijakannya untuk berdiri lebih tinggi lagi. .
namun disisi lain aku sedih, ,
sedih karena itu berarti tak lama lagi dia akan sulit ditemui,
dan juga sedih karena aku masih tertinggal dibawah sini. . .
yang bahkan belum sempat memulai untuk kuliah. .
tanpa sadar, air mataku ikut meleleh. .
rasanya hangat membasahi pelupuk mata. . .
dan kemudian mengalir ke pipi. . .
“ dear? kamu nangis? “
suara shita mengagetkanku yang barusan larut dalam bayangan perasaanku sendiri.
aku: “ eh, iya, , aku nangis karena bahagia melihat kamu sudah berdiri diatas pijakan yang kamu kejar selama ini “
shita: “ tapi kenapa kamu kok kelihatan sedih? aku bisa merasakannya dear “ ( sambil mengelap air matanya )
aku terdiam, , tak sampai hati aku mengutarakan kesedihanku kepada shita.
aku berusaha menghilangkan gurat2 kesedihan itu dari wajahku.
aku: “ tidak penting untuk saat ini, karena rasa bahagiaku untukmu lebih besar “
kali ini shita merapatkan kepalanya kedadaku lagi, dan dia berucap dengan lirih. .
shita: “ makasih dear, kudoakan hal yang sama untukmu, , semoga impian impian besarmu bisa kamu raih, kini giliranku untuk slalu ada buat kamu “
udara malam di ketinggian berhembus membawa hawa dingin,
menerpa wajahku, , membuat air mataku langsung mengering, , menyisakan perasaannya saja.
shita menengadah menatap wajahku.
mata kami bertatapan, sangat dekat, , ,
aku bisa melihat binar bola matanya yang kecoklatan. . .
dan juga helaian bulu matanya yang melengkung indah, walau tidak panjang.
juga hembusan nafasnya yang hangat menerpa wajahku, , menyisihkan tiupan angin malam yang dingin.
dan sedetik kemudian aku tersadar. . .
kutahan bibir indah shita dengan jariku.
beberapa saat sebelum menyentuh bibirku.
“ shita sayang, keep this just for your husband, dialah yang berhak atas ini semua kelak “
shita menatap mataku, kali ini wajahnya turun beberapa sentimeter. rupanya dia tadi berjinjit.
dia tak menjawab,
hanya saja matanya seperti menanyakan
“ mengapa, mengapa, toh ini Cuma sekedar ciuman “
aku mengerti,
maka kucium kening shita, , , cukup lama. . .
aku ingin dia mengingatku sebagai laki2 yang menyayanginya,
yang berusaha menahan gejolak perasaan hingga detik2 akhir,
dan berusaha mengingatkannya, ,
jika kehormatannya lebih utama daripada rasa cinta apapun. .
selama itu belum legal. . .
shita: “ iya dear, aku ngerti kok, dan hal inilah yang membuatku terus jatuh hati padamu, kamu memperlakukanku dengan sangat baik “
aku: “ tentu saja dear, semua wanita berhak diperlakukan dengan baik karena mereka adalah wanita “
shita memandangku dan kemudian beralih melihat kearah bawah.
kearah kota bangil yang menyala dengan segala penerangannya.
kota penuh kenangan bagi aku dan shita. . . .
( bersambung )
next shita mengadakan syukuran dengan teman2nya, dan rendi membuat ulah
ada sms masuk ketika aku masih didalam bis kuning.
“ dear, jd brngkt pagi? q titip kukis y? tadi kesiangan ni “
rupanya shita kesiangan, padahal semalam pada saat kutelepon, dia sudah kusuruh tidur, agar ketika menghadapi stok opname hari ini bisa dalam keadaan fit.
“ ok non, q udah mau smpe “
balasan kukirim, dan tak lama bus sudah sampai didepan gerbang kawasan.
aku segera pergi menuju tukang jualan kue langganan shita.
kemudian hp q kembali bergetar, shita membalas.
“ kamu langsung aja, jng nungguin q, q naik ojek biar cpet, nanti kuenya km titipin irma di rcp aja “
kubalas
“ ok, nggk usah buru2 dear, hati2 djln & mss u “
setelah selesai, aku segera menuju kearea mobil jemputan.
disana mobil sudah siap berangkat, akupun segera naik.
didalam mobil ternyata ada irma dan miss tina, partner kerja shita.
irma: “ eehh, mas tiyoo, , , kok sendiri aja maas? hehe
aku: “ ehm, emangnya bebek, kemana mana berkoloni . . . “
irma: “ ceilee, jutek banget to mas, , maksudnya kok nggak sma mbk shita “
aku: “ kesiangan shitanya, oiya ini titip kue buat sarapan dia ya? “
irma: “ kesiangaaan?? semalem habis ngapaiin hayoo?? “
aku: “ ngeronda mbak irma, jaga gardu “
irma: “ heeehe, , tp kok mas tiyo nggak romantis banget sii jadi cowok “
aku: “ nggk romantis gimana? “
irma: “ yaa kalo kesiangan mbk shitanya dijemput laa, malah ditinggal “
aku: “ jemput pake angkot? “
irma: “ makanya maas, beli motor kek biar mbak shita nggak repot2 “
hatiku langsung mak jlebb, , , kata kata irma menusuk begitu dalam.
aku langsung terdiam. . .
miss tina: “ udah yo, jangan didengerin si irma ini mah, provokator dia, kalo ngomong ngga pake saringan “
aku: “ hehee, gapapa miss, dia bener kok “
miss tina: “ ya udah, jangan masukin hati omongan kaya gitu mah, sini kuenya biar aku yg bawain “
aku menyerahkan kue kepada miss tina, sedangkan irma sibuk memperhatikan penampilannya dari cermin yang dia bawa.
anak centil ini pedes banget mulutnya. . .
tapi memang bener apa yg dibilang irma. skak matt yang membuatku tak mampu membalas lagi. .
==
aku kini sudah tinggal sendiri, tidak bersama pakdhe tukul lagi.
awalnya pakdhe keberatan, dan melarangku, ,
namun keputusanku sudah bulat.
aku tidak ingin merepotkan pakdhe tukul dan bude at.
beliau berdua tidak pernah mau ketika kuberi uang.
otomatis uang itu hanya kuberikan kepada abdur.
dan setelah bude at tau aku sering memberikan uang kepada abdur, bude melarang abdur untuk menerimanya.
bude tidak ingin aku memberikan uang kepada keluarganya, karena bude merasa sudah lebih dari cukup.
ada yang lebih berhak untuk mnerima uang itu.
karenanya, bude menyuruhku untuk menabung dan menggunakannya untuk membantu keluarga dirumah sekaligus meraih masa depanku sendiri.
jangan pernah merasa berhutang budi pada keluarganya, karena aku sudah dianggap seperti putranya sendiri.
aku sempat menangis setelah mendengar semua itu.
kebaikan hatinya yang begitu mulia tidak dapat diukur dengan apapun.
dan karena kebaikan itulah aku memilih untuk mandiri agar aku tidak lemah karena terlalu lama berada di zona nyaman.
aku kost bersama amin, dan kebetulan amin sudah masuk kedalam shift, membuat kami tidak selalu masuk bersama dalam satu waktu.
kost itu terletak didaerah yang lebih dekat ke tempat kerja, namun belum meninggalkan area kota.
80ribu perbulan biaya yang dibebankan.
terhitung murah untuk sejumlah fasilitas yang didapatkan.
perjalanan baru dimulai kembali.
shita: “ dear, nglamunin apaan si? “
suara shita mengagetkanku. rupanya aku melamun terlalu lama membiarkan makan siangku dingin begitu saja.
aku: “ ah, enggak, ini lagi mikirin orang rumah aja “
shita: “ ada apakah? “
aku: “ anu, kemarin dian nangis seharian nggak mau makan “
shita: “ haa? emang kenapa? “
aku: “ dia mau ikutan study tour, tp minta dibeliin baju baru “
shita: “ ya udah, , kan tinggal dibeliin ”
aku: “ ya itu masalahnya, , “
shita: “ kok malah masalah? “
aku: “ ibu ngelarang aku beliin baju dia, soalnya baju si dian itu buanyak banget, , 2 lemari tanggung itu penuh bajunya dia, belum yang di lemari utama, , mana masih bagus bagus “
shita: “ hehehe, maklumin dong dear, , namanya juga cewek “
aku: “ enggak gitu, maksud ibu kan biar uangnya bisa dipake yang lain, daripada buat beli baju melulu “
shita: “ hmm, , coba besok pas aku pulang q liat dulu dirumah, kayanya ada kemarin sheryl beli baju, tapi kekecilan, , akhirnya ngga dipake “ (secara postur, sheryl lebih tinggi & lebih besar dari dian )
aku: “ buat apaan? “
shita: “ buat dian lah, masa buat kamu “
aku: “ jangan, nanti malah aku kena semprot ibu “
shita: “ bilang aja dikasih ama shita “
aku: “ emang kalau udah bilang gitu pasti beres? “
shita: “ udaah, percaya aja sama aku “
akupun mengiyakan saja kata shita.
sebab walau kutolak, tetap saja shita akan memaksakan kehendaknya.
kalau sudah begitu, bisa panjang urusan karena shita akan terus membahas masalah baju itu hingga kuiyakan.
dasar perempuan, , , bisa aja bikin laki laki tersudut.

shita: “ oiya, menurut kamu kalau aku daftar ke bumn gimana dear? ada info loker sih“
aku: “ kamu mau daftar ke bumn? bagus dong, lebih prospektif “
shita: “ yaa baru angan angan sih, aku belum cerita ayah sama mamah “
aku: “ bagus kok, siapa tau rezeki kamu, just try it “
shita: “ tapi aku juga masih setengah hati sih “
aku: “ kenapa setengah hati? “
shita mengulum snyum sambil mengerlingkan mata kepadaku.
aku hanya memperhatikan gerak geriknya sambil meneruskan makan.
shita: “ beneran kamu gapapa? “
aku berhenti menyuapkan nasi dan meletakan kembali di tray.
aku: “ sayang, kenapa kamu malah khawatir sama aku? “
shita: “ umm, aku belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya, jujur, walau tempat ini nggak cukup prospektif, tapi aku merasa nyaman karena ada kamu. “
aku mengerti apa yang dirasakan shita. berat memang rasanya jika seandainya saat ini harus terpisah.
aku: “ non, kamu jangan lupakan apa yang kamu cita citakan dari awal, apa tujuan kamu sebelum mengenalku.
pertemuan kita ini Cuma salah satu fase dalam hidup lho, ada misteri besar dibalik ini semua.
jadi, jangan malah jadikan hal ini penghalang bagimu untuk maju, kita sudah berjanji untuk saling mendorong dan bahu membahu untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi kan? “
shita diam dan nampak berpikir sambil matanya sesekali memandangku.
shita: “ kamu benar dear, “
aku: “ nah, gitu dong, ini shita yang aku kenal “
shita: “ ya udah, nanti aku siapin berkas2nya, aku mau coba daftar “
aku: “ sip deh “
tak lama kami sudah menyelesaikan makan siang dan kemudian berpisah untuk kembali ke tempat kerja masing masing.
==
setelah hari itu, shita memasukan lamaran ke BUMN yang dimaksud.
dia kuberikan semangat agar terus maju menggapai apa yang dia cita citakan sejak lama,
shita memang ingin menaikan haji kedua orang tuanya.
oleh sebab itu, dengan menghitung kemungkinan diterimanya shita di BUMN, persentase kemungkinan itu akan naik, mengingat income dan benefit yang diterima tentu berbeda dibanding pabrik seperti sekarang.
aku sendiri mendapatkan tantangan baru.
pak alam memberikan kepercayaan kepadaku untuk menjadi staf kontrol bagi dokumen dan spare part.
dimana di job desk baru ini, aku mendapatkan akses terhadap gudang spare part ( bukan gudang basement).
pak alam percaya kepadaku karena beliau menilai aku memiliki kemampuan lebih dibidang komputasi dan management dasar.
selain itu, aku memiliki ingatan yang kuat untuk mengingat dokumen2 teknis & gambar mesin di line produksi yang disimpan di perpustakaan.
kepercayaan itu alhamdulillah bisa kubalas perlahan2 dengan dokumen2 yang kususun ulang dan kuberikan identifikasi agar rapi.
kemudian kususun ulang didalam masing2 lemari, dimana di tiap lemari kuberikan keterangan, sehingga setiap orang yang membutuhkan suatu data teknis dan gambar, akan dengan mudah mendapatkannya.
setelah perpustakaan selesai, aku mulai mengatur dokumentasinya.
setiap hasil dokumentasi kumasukan kedalam file excel yang bisa diakses oleh seluruh pengguna intranet perusahaan.
tentu hal ini memudahkan karena hanya dengan klik search di file tsb, orang akan menemukan letak hard copy dari dokumen, dan juga letak lampiran soft copynya yang q simpan di dalam format pdf.
hasil kerja kerasku terbayar.
aku mendapatkan perpanjangan kontrak selama setahun oleh perusahaan.
hal ini karena manfaat langsung yang dapat dirasakan oleh pengguna dari dokumen2 tersebut.
hingga disuatu sore, aku mendapatkan pesan dari shita,
“ dear, km nanti malem sibuk nggk? “
aku mengetikkan balasan kepada shita, karena selama beberapa minggu terakhir ini, kami jarang punya waktu bersama disebabkan oleh kesibukan yang semakin banyak.
terutama aku yang waktunya tersita oleh proyek dokumen.
“ insyaAllah longgar, jam 19:00 aku pulang “
sms terkirim. dan dibalas tak lama kemudian.
“ keluar yuk, nanti q ke kostmu “
kubalas dengan “ OK “.
dan aku melanjutkan pekerjaan menata dokumen.
( 22 lemari kabinet, dengan isi masing masing lemari sekitar 20 sd 25 ordner, setiap ordner mewakili setiap part mesin, yang berisi sekitar 100 sd 200 lembar gambar mesin, semuda dibebankan padaku sendiri, terbayangkah betapa banyak
)==
aku sedang mandi, ketika amin memanggilku.
amin: “ yoo, cariin bojomu “
aku: “ okee, suruh duduk dulu min, sama tollong pesenin teh sama jajan ditempat umik (ibu kost) “
amin: “ aku belum ngambil duit jeh “
aku: “ urusanku itu, tolong pesenin dulu yak “
dan suara amin menghilang. aku bergegas menyelesaikan mandiku.
aku: “ dear, maaf barusan nyampe, aku langsung mandi , , “
shita: “ nggk papa, , aku juga barusan sampe “
aku: “ kamu naik apa? “
shita: “ naik angkot “
aku: “ ooh, , ayuklah, dimakan dulu jajannya “
shita: “ tapi aku belum makan, keluar aja yuk? “
aku: “ jam segini? “ ( jam 19:45 )
shita: “ iya, keburu makin malem “
aku: “ oke, aku pake celana panjang dulu “
dan aku masuk kedalam, ,
dikamar amin melihatku yang berdandan.
amin: “ kemana yo? “
aku: “ keluar min “
amin: “ jangan dikeluarin didalem lho, bahaya “ ( sambil cengengesan )
aku: “ huss, cangkeme “ ( hus, mulutnya )
amin: “ wkwkwk, ya udah, ni bawa motorku aja “
aku: “ nggak ah, mbok mau dipake “
amin: “ enggak, aku lagi males keluar, , , “
aku: “ beneran? “
amin: “ iyo, tapi aku titip mangan ya, pake uangmu dulu? “
aku: “ yo, tapi jangan nguber uber orang suruh cepetan pulang lho “
amin: “ beres, pokoknya kalau lewat jam 10 belum pulang, uang ngga diganti lho “
aku: “ deal “
dalam hatiku tertawa oleh akal2an amin untuk dapat makan gratis, sebab biasanya aku pulang lebih dari jam 10. aku beranjak menuju kedepan setelah meraih helm amin.
aku: “ ayo non, “
shita: “ lho? kok pake helm? “
aku: “ ada yang lagi nebar jaring “
shita: “ haa? nebar jaring?? “
aku: “ udah, aman pokoknya, yuk lah “
dan akhirnya aku pergi dengan shita menggunakan sepeda motor amin.
==
kami memutuskan untuk pergi ke daerah pandaan malam itu.
shita mengajakku makan di rumah makan ayam goreng yang cukup terkenal.
shita: “ dear, kali ini aku yang bayarin ya? “
aku: “ kenapa? “ ( soalnya aku nggak pernah bolehin shita bayar kalau makan diluar, buatku standar seorang laki2 kalau ngajak keluar ya bayarin)
shita: “ syukuran “ ( sambil tersenyum senyum )
aku: “ jadi?. . . .
shita: “ iyaa, aku keterima deaarr “
aku: “ alhamdulillaaaahhh, , , aku ikut bahagiaa sayang “
shita tersenyum sambil menggoyang goyangkan kepalanya. ekspresinya menggemaskan.
aku: “ okee, kali ini aku biarkan kamu nraktir aku “
shita: “ rasanya seneeeeeng bangettt dear “
aku: “ udah kamu kabarin ayah sama mamah? “
shita: “ udah tadi siang, sebelum aku sms kamu ”
aku: “ trus gimana rencana kamu setelah ini? “
shita: “ katanya untuk MT (management trainee ) dimulai 2 minggu lagi.
aku: “ selamat ya sayaang, i’m proud of u “
shita: “ semua kan juga karena dukungan dan doa kamu juga dear “
datangnya es beras kencur menjeda euforia kelulusan shita, namun setelah itu, euforia masih berlanjut lagi.
shita: “ trus kamu sendiri gimana dear? denger denger kamu udah berhasil bikin sistem baru? “
aku; “ aah, enggak, bukan sistem baru kok, Cuma menerapkan sistem yang sudah ada ke bidang yang kuhandel sekarang “
shita: “ tapi beneran keren lho, aku kemarin juga nyoba buka di intranet, biarpun sederhana, tapi manfaatnya langsung kerasa, , terutama pas mau kontrol asset “
aku: “ yaa, alhamdulillah, , , tapi itu kan juga atas bantuan teman2 yang lain, aku Cuma beruntung jadi PIC ( person in charge)nya, , kalau orang lain mau sebenernya juga bisa kok “
shita: “ hehe, , ,yaah, selamat juga buat kamu ya dear, semoga kedepannya kamu makin baik dan sukses “
aku: “ aamiinn, , , makasih sayang “
setelah itu, kami menikmati hidangan ayam bakar yang datang tak lama kemudian.
shita yang biasanya nampak mengurangi makan dengan alasan diet, kini agak loss.
memang kuperhatikan hampir setahun bersamaku, shita nampak lebih berisi daripada sewaktu awal kenal. dulu dia nampak sedkit kurus.
mungkin hatinya bahagia, jadi berat badannya naik secara signifikan, walau belum bisa dibilang gendut.

setelah kami makan, shita membayar dan tak lupa memesan satu bungkus tambahan untuk amin, katanya biar amin juga ikut merasakan syukurannya.
setelah itu, barulah kemudian kami melanjutkan perjalanan.
awalnya aku berniat mengajak shita pulang karena hari sudah malam.
jam menunjukan pukul 21:15 ketika kami keluar dari rumah makan tadi.
namun shita mengajakku berjalan jalan.
dia ingin menikmati suasana malam ini bersamaku, karena sudah lama kami tak kencan.
shita: “ dear, aku mau ketempat dimana aku berada diketinggian dan bisa melihat indahnya kota dari atas, kamu tau? “
aku: “ hmm, kayaknya aku tau deh, pas kemarin ada acara sarasehan budaya di tretes, kami menyewa villa, nah sebelum sampe ditretes, ada jalan dimana dari sana kita bisa liat kota dari atas.”
shita: “ kesitu yuk? “
aku: “ tapi jangan sampe ke tretesnya ya? kamu tau kan stigmanya disana? “
shita: “ iya iya dear, , “
akupun memacu kendaraanku ke spot yang kumaksud, dan tak sampai setengah jam, kami sudah ada disana.
shita segera turun dari sepeda motor setelah tahu tempat yang kumaksud.
sedangkan aku duduk menunggu disepeda motor.
tempat itu terletak ditepi jalan raya tretes pandaan, namun agak turun sedikit dari jalan raya.
biasanya digunakan untuk memarkir mobil. namun malam itu ternyata kosong.
letaknya yang berada diketinggian, membuat kami bisa melihat kebawah, kearah kota bangil yang dipenuhi cahaya.
dan juga melihat kebagian atas kanan, dimana kami bisa melihat cahaya lampu dari area tretes.
shita nampak sangat bahagia, dia berdiri ditepian dan menjerit dengan keras
shita: “ AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAWWWWWW!!! “
aku kaget oleh teriakan shita.
aku: “ dear, kamu nggak papa? “
shita: “ AKUU SEDANG BAHAGIAAA DEAAAR!!!! “
aku: “ iya, tapi jangan teriak teriak, dibawah sana rumah2 warga, , nanti dikira ada apaan “
shita: “ hehehe “
shita berlari kearahku dan langsung melompat memelukku seperti anak kecil yang kegirangan.
aku reflek bangkit dari motor dan berusaha menahan tubuhnya.
shita: “ tiyoo, aku seneng bangett, aku bersyukur bangett, , aku punya keluarga yang mendukung dan menyayangiku, , aku punya jejak karir yang begitu mudahh, , dan, , dan, , aku punya kamu yang selalu ada untukku. . . . . hiks hiks “
suara shita perlahan menjadi parau. . ada isak tangis kecil terdengar.
aku berusaha menurunkan shita, tapi dia enggan melepaskan pelukannya.
wajahnya ditempelkan erat ke pundak kananku.
shita: “ jangan liat wajahku, ini lagi jelek banget. . . huu huhu, hiks. . hiks. . “
akupun membiarkan shita menumpahkan emosinya. mungkin ini adalah sisi lain lagi dari shita yang belum kukenal.
jadi kubiarkan saja terlebih dahulu hingga dia puas.
dan benar saja, tak lama, dia turun dengan sendirinya.
kali ini wajahnya ditutupkan kedadaku. dan kedua tangannya menutup kedua belah sisi wajahnya.
kurasakan jaket yang kugunakan basah. .
shita benar2 menangis, , , ,
aku merasa campur aduk.
ada perasaan bahagia, ,
namun juga ada perasaan sedih.
aku bahagia atas semua pencapaian shita, bahagia dia bisa meraih pijakannya untuk berdiri lebih tinggi lagi. .
namun disisi lain aku sedih, ,
sedih karena itu berarti tak lama lagi dia akan sulit ditemui,
dan juga sedih karena aku masih tertinggal dibawah sini. . .
yang bahkan belum sempat memulai untuk kuliah. .
tanpa sadar, air mataku ikut meleleh. .
rasanya hangat membasahi pelupuk mata. . .
dan kemudian mengalir ke pipi. . .
“ dear? kamu nangis? “
suara shita mengagetkanku yang barusan larut dalam bayangan perasaanku sendiri.
aku: “ eh, iya, , aku nangis karena bahagia melihat kamu sudah berdiri diatas pijakan yang kamu kejar selama ini “
shita: “ tapi kenapa kamu kok kelihatan sedih? aku bisa merasakannya dear “ ( sambil mengelap air matanya )
aku terdiam, , tak sampai hati aku mengutarakan kesedihanku kepada shita.
aku berusaha menghilangkan gurat2 kesedihan itu dari wajahku.
aku: “ tidak penting untuk saat ini, karena rasa bahagiaku untukmu lebih besar “
kali ini shita merapatkan kepalanya kedadaku lagi, dan dia berucap dengan lirih. .
shita: “ makasih dear, kudoakan hal yang sama untukmu, , semoga impian impian besarmu bisa kamu raih, kini giliranku untuk slalu ada buat kamu “
udara malam di ketinggian berhembus membawa hawa dingin,
menerpa wajahku, , membuat air mataku langsung mengering, , menyisakan perasaannya saja.
shita menengadah menatap wajahku.
mata kami bertatapan, sangat dekat, , ,
aku bisa melihat binar bola matanya yang kecoklatan. . .
dan juga helaian bulu matanya yang melengkung indah, walau tidak panjang.
juga hembusan nafasnya yang hangat menerpa wajahku, , menyisihkan tiupan angin malam yang dingin.
dan sedetik kemudian aku tersadar. . .
kutahan bibir indah shita dengan jariku.
beberapa saat sebelum menyentuh bibirku.
“ shita sayang, keep this just for your husband, dialah yang berhak atas ini semua kelak “
shita menatap mataku, kali ini wajahnya turun beberapa sentimeter. rupanya dia tadi berjinjit.
dia tak menjawab,
hanya saja matanya seperti menanyakan
“ mengapa, mengapa, toh ini Cuma sekedar ciuman “
aku mengerti,
maka kucium kening shita, , , cukup lama. . .
aku ingin dia mengingatku sebagai laki2 yang menyayanginya,
yang berusaha menahan gejolak perasaan hingga detik2 akhir,
dan berusaha mengingatkannya, ,
jika kehormatannya lebih utama daripada rasa cinta apapun. .
selama itu belum legal. . .
shita: “ iya dear, aku ngerti kok, dan hal inilah yang membuatku terus jatuh hati padamu, kamu memperlakukanku dengan sangat baik “
aku: “ tentu saja dear, semua wanita berhak diperlakukan dengan baik karena mereka adalah wanita “
shita memandangku dan kemudian beralih melihat kearah bawah.
kearah kota bangil yang menyala dengan segala penerangannya.
kota penuh kenangan bagi aku dan shita. . . .
( bersambung )
next shita mengadakan syukuran dengan teman2nya, dan rendi membuat ulah
symoel08 dan 13 lainnya memberi reputasi
14