Hari ke 4 Anna di tanah air. Kami banyak menghabiskan waktu bersama-sama. Anna selalu ikut kemanapun aku pergi. Ke kampus, ke masjid, ke wc? Kalau itu engga. Intinya dimana aku berada, Anna selalu mendampingiku. Sepulang kuliah karena ini hari sabtu, mengajarpun libur. Aku memutuskan untuk malam mingguan dengan Anna. Dirumah. Kalau diluar pasti banyak yang minta do’a hujan hahaha . . . Saat itu waktu menunjukkan jam 4 sore. Aku dan Anna tersayang sedang berada di alun-alun kota. Kami sedang mencari tempat makan disana.



Aku dan Annapun pergi kesana. Belum lama kami duduk di meja, aku melihat seseorang datang dari pintu. Dia adalah kak Sari, dan ia sedang berjalan bersama seorang laki-laki. Seketika ia melihatku, ia langsung menarik laki-laki itu dan menghampiriku. Tatapanku yang terfokus pada mereka berdua membuat Anna menyadari bahwa aku melihat ke belakangnya.



Bukan sebuah lembaran, namun undangan pernikahan. Undangan pernikahan mereka berdua.



Akhirnya kamipun makan bersama. Kami banyak mengobrol tentang kedekatan kak Sari dan Ridwan. Kak Sari memintaku untuk menjadi panitia dalam pernikahan tersebut. Saat kami kecil, aku memang paling dekat dengan kak Sari. Ia yang selalu mengajariku mengaji. Ia sangat mempercayaiku kali ini. Aku dan Annapun setuju untuk membantunya. Ia juga memintaku untuk mengajak Sari. Aku rasa nanti aku akan sedikit bingung pada mereka berdua.



Selesai makan, kang Ridwan memaksa untuk membayari kami semua. Saat keluar, aku dan Anna memutuskan untuk pulang ke rumah. Awalnya kami searah, namun di perempatan kami berpisah.


Keesokan harinya, aku, Sari dan Anna pergi ke rumah kak Sari menggunakan mobil ayah, karena ga mungkin kalau pake motor, enak di saya haha . Disana aku mengikuti rapat untuk acara pernikahan nanti. Singkat saja, rapat sudah selesai. Aku ditugaskan untuk membantu susunan acara sampai selesai. Anna dan Sari bertugas sebagai pagar ayu.


Di hari pernikahan, aku meminjam mobil ayah dan berangkat bersama Sari menuju rumah Anna. Saat itu Sari mengenakan kebaya yang pada umumnya digunakan oleh pagar ayu. Setibanya kami dirumah Anna, Anna sedang mempersiapkan, ketika itu ia berteriak dan menyuruh kami langsung masuk. Aku mencari-cari Anna dan ia sedang berada di kamarnya. Sementara Sari kembali berdandan di ruang tengah.



Aku melihat Anna sedang merapikan kerudungnya. Ia terlihat sangat cantik. Namun seperti yang kalian tahu kalau acara-acara seperti ini pasti berdandan, namun Anna tak terlihat terlalu menor, meski Anna terlihat lebih cantik secara natural. Aku menyandarkan daguku ke pundaknya dari belakang.



Setelah semua siap, kami bertiga berangkat menuju rumah kak Sari. Semua persiapan kami lakukan. Aku sedikit gugup saat itu, karena aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Ketika itu aku melihat kak Sari terlihat sangat sangat cantik, dan aku baru menyadariya sekarang. Kemana aja Neeet


Setelah semua persiapan beres, kami berangkat menuju tempat dimana prosesi upacara pernikahan akan dilaksanakan. Acara perlahan namun pasti berlangsung dengan lancar. Mulai dari penjemputan calon pengantin pria yang dilakukan oleh utusan dari pihak wanita. Acara selanjutnya yaitu “Ngabageakeun” dimana ibu calon pengantin wanita menyambut dengan mengalungkan bunga melat kepada calon pengantin pria. Kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita untuk masuk menuju pelaminan.


Acara puncakpun tiba, yaitu akad nikah yang dilaksanakan di masjid setempat. Aku, Anna, Sari, dan kak Sari menunggu didalam. Dalam akad ini pengantin wanita tidak berada disisi pengantin pria sampai akad selesai.



Alhamdulillah, sah . . kang Ridwan telah resmi menjadi suami kak Sari. Baru aku ketahui bahwa namanya adalah Intan Sari. Mungkin kedepannya lebih baik aku memanggilnya dengan sebutan kak Intan.


Aku membayangkan bahwa akulah yang berada di tempat kang Ridwan saat ini, di dalam bilik adalah Anna. Betapa bahagianya jika saat itu telah tiba. Membayangkan bahwa nanti aku akan memulai hidup bersama seseorang yang disebut dengan istri. Menjalani sisa hidup dengan seorang istri. Aku menatap Anna seketika ia menatapku juga, kami tersenyum sepertinya aku dan Anna satu pikiran.


Acara berlangsung dengan lancar. Waktu menunjukkan jam 12 siang. Kami semua beristirahat shalat dzuhur. Setelah shalat, aku dan Anna makan siang bersama di bilik belakang, sementara Sari mengobrol bersama kak Intan dan kang Ridwan.



Acara selesai pada pukul 4 sore. Namun keluarga besar mereka mengajak kami bertiga untuk makan malam bersama. Tak mungkin kutolak juga sih hahaha . . . akhirnya kami mengikuti saja. Semua selesai pada jam 9 malam. Aku, Anna, dan Sari bersiap untuk pulang. Setelah berpamitan dan ucapan terima kasih ku haturkan pada keluarga besar kak Intan, aku pulang mengantar Anna dan Sari. Namun yang menjadi tujuan kami adalah rumah Anna.



Waktu sudah menunjukkan jam 11 malam. Namun kedua bidadari ini masih terjaga dengan duduk disampingku. Anna kiri, Sari kanan, aku tengah, Heeeyyyyy senangnya dalam hati .