- Beranda
- Stories from the Heart
I Love You More Than You Think
...
TS
nengsr
I Love You More Than You Think

Thanks for the amazing cover Om quatzlcoatl

(Ssstt.. this is the real picture of us)
Aku sering bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang paling berperan di kehidupan ini? cintaatau uang?
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Panggil saja aku Hani, itu nama kecilku. Aku asli orang Surabaya jadi ga pake 'gue-elo'. Maklum orang jawa, ketika ada yang pake sebutan 'gue' pasti pada nyeletuk "mangan tahu tempe ae gue gue"

Mau ijin pada para pecinta SFTH buat nulis sebagian kisahku. Ya hanya sekedar untuk mengabadikan

Maaf jika tulisanku jelek, memang bukan penulis

Apabila ada yang mengenalku, aku mohon dengan sangat jangan bocor ya gan
PM aja kalo mau. Oke?Selamat menikmati...
Spoiler for Index:
Spoiler for Mulustrasi:
Diubah oleh nengsr 21-09-2020 23:10
bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
12
113.9K
847
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
nengsr
#185
Awal Dari Semuanya
Urusan dengan pihak travel belum juga kelar. Uang kita belum dikembalikan. Cuma janji2 obat gula ini mah, manis tapi pahit dan bikin sakit. Ngeleees mulu kayak bajaj kalo ditagih, ada aja alasannya. Bahkan sampai susah dihubungi seperti menghindar. Udah ga beres kalo kayak gini mah. Masa travel gedhe kayak gitu ngerefund uang yang emang tournya ga jadi aja lama bener. Dani pun punya solusi satu2nya yaitu nyamperin ke kostan Mas Andi yang deket sama daerah terminal yang biasa Dani gunakan untuk pulang pergi.
Siang itu lagi2 aku harus usaha buat hubungi tuh orang pihak travel sampe bikin nafsu makanku berkurang bahkan ilang.
Begitulah sedikit bentuk perhatiannya, disaat lagi pusing mikirin yang lain, ga lupa juga dia mikirin aku. Hehe
Sorenya sepulang Dani kerja dia mau nyamperin Mas Andi itu ke kostnya. Dan fakta yang kita dapatkan sangat tidak bisa dipercaya. Sebenernya ini salah kita juga sih, kita bayar tour tanpa adanya kwitansi lunas dari pihak travel karena anggapan kita sudah kenal sama travelnya jadi bisa dipercaya. Di kostannya Mas Andi, Dani ga ketemu sama Mas Andi malah ketemu sama Mbak Lily dan Bibi asistennya. Ternyata tour ke jogja itu jadi, ada tour ke Bali tanggal 17 itu juga jadi. Mbak Lily ga pernah pergi ke Thailand, kecelakaan bus itupun juga ga ada. Ini akal bulus dari Si Andi itu, sudah dua kali katanya Mbak Lily di kambing hitamkan seperti ini. Diurus diurus dan diurus. Akhirnya Si Andi janji katanya tanggal 1 Mei dia bakal bayar.
Besoknya Dani pulang kerja mau anter flashdisk ku yang aku titip beli ke dia waktu minggu dia pergi ke mall yang jadi salah satu pusatnya IT - PC dan aksesorisnya di kota kita. Lewat jam maghrib dia baru datang.
Aku sambut dia dengan senyum waktu lihat dia duduk didepan kursi yang ada diteras, wajahnya lusuh banget kelihatan kalo lagi capek juga sumpek.
"Nih.." katanya sambil menyodorkan FD 8 GB warna biru dongker merk toshiba itu.
"Berapa?" Tanyaku sambil menerima FD nya.
"55 ribu"
Aku keluarkan uang dari dompet dan memberikannya ke dia.
"Terima kasih.." katanya.
"Aku yang harusnya bilang terima kasih"
"Aku langsung pulang ya Neng.." pamitnya.
Aku yang ga tega lihat dia seperti itupun mengiyakannya.
"Iyaa.. atiati ya"
"Oke. Assalamualaikum.."
"Wa'alaikumsalam"
Katanya dia mau pindahan dari kostan ke rumah kontrakan yang dia sewa bersama 5 orang lainnya. Lebih murah memang kalo kontrak rumah rame2 ketimbang kost yang cuma 1 kamar. Jadi sekarang dia pulang kerumah mau ambil keperluan barang lainnya yang mau dibawa kerumah kontrakan barunya.
Tapi justru itu, gara2 pusing mikirin uang travel yang dia di kejar2 sama temen2 lainnya buat minta uangnya balik. Dia juga capek ngurusin pindahan, sikapnya dia ke aku jadi agak beda. Aku udah ga tahan sih, perasaanku ke dia memang sudah jadi taraf sayang. Aku bingung mengenai perasaannya dia ke aku kayak gimana. Untuk itu aku mempunyai tekad untuk ngomong ke dia.
Niatku ini pun aku sudah ceritakan ke Cindy, dia awalnya kaget. Tapi setelah mendengar alasanku, dia pun akhirnya mendukungku. Aku yang sudah mempersiapkan kata2 sebelumnya yang aku catat di note biar gampang tinggal send aja nanti ke Dani.
Dan malam itu, tepatnya tanggal 23 April aku membulatkan tekad untuk mengakhiri atau memperjelas situasi ini. Agar kgundah gulanaku bisa sirna, menguap begitu saja setelah aku mengatakannya. Tsaah..
Aku sengaja memang ngomong lewat BBM, gila aja aku belum cukup punya nyali untuk ngomong langsung. Bisa kelu ini lidah. Lagian dia kan lagi pindahan, pasti dia repot dan bakal baca BBM nya nanti pas dia sudah selesai beres2. Atau dibaca besoknya pun juga gapapa.
Huft...
Setelah BBM panjang itu aku kirim, tanganku bergetar dan panas dingin. Jantung bergetar ga karuan. Ternyata gini ya rasanya. Hp langsung aku buang entah kemana, aku gamau lihat hp lagi. Entah langsung dibaca apa engga. Aku guling2 diatas kasur, aku telungkup dengan bantal yang aku tutup diatas kepalaku.
Kata2 panjang itu sebuah ungkapan perasaanku ke dia dengan tujuan seperti itu. Biar aku lega setelah mengungkapkannya. Aku bukan nembak dia, bukan! Itu salah besar.. Mana ada kata2ku disana yang bilang "kamu mau ga jadi pacarku?" Ga ada.
Jadi untuk hasilnya aku pasrahkan kepada Allah.
Gimana menurut kalian, guys? Aku agresif karena ngomong duluan? Tapi menurut peekiraanku selama ini sih aku ga salah dong berani ngomong kayak gitu, dia juga memberikan perhatian lebih ke aku. Tentu butuh keberanian ekstra untuk seorang cewek melakukan itu, aku buang jauh2 rasa gengsiku. Aku sudah ga tahan gantung kayak gini..
Yasudahlah, kita tunggu aja apa balasan dari Dani..
Siang itu lagi2 aku harus usaha buat hubungi tuh orang pihak travel sampe bikin nafsu makanku berkurang bahkan ilang.
Quote:
Begitulah sedikit bentuk perhatiannya, disaat lagi pusing mikirin yang lain, ga lupa juga dia mikirin aku. Hehe
Sorenya sepulang Dani kerja dia mau nyamperin Mas Andi itu ke kostnya. Dan fakta yang kita dapatkan sangat tidak bisa dipercaya. Sebenernya ini salah kita juga sih, kita bayar tour tanpa adanya kwitansi lunas dari pihak travel karena anggapan kita sudah kenal sama travelnya jadi bisa dipercaya. Di kostannya Mas Andi, Dani ga ketemu sama Mas Andi malah ketemu sama Mbak Lily dan Bibi asistennya. Ternyata tour ke jogja itu jadi, ada tour ke Bali tanggal 17 itu juga jadi. Mbak Lily ga pernah pergi ke Thailand, kecelakaan bus itupun juga ga ada. Ini akal bulus dari Si Andi itu, sudah dua kali katanya Mbak Lily di kambing hitamkan seperti ini. Diurus diurus dan diurus. Akhirnya Si Andi janji katanya tanggal 1 Mei dia bakal bayar.
Besoknya Dani pulang kerja mau anter flashdisk ku yang aku titip beli ke dia waktu minggu dia pergi ke mall yang jadi salah satu pusatnya IT - PC dan aksesorisnya di kota kita. Lewat jam maghrib dia baru datang.
Aku sambut dia dengan senyum waktu lihat dia duduk didepan kursi yang ada diteras, wajahnya lusuh banget kelihatan kalo lagi capek juga sumpek.
"Nih.." katanya sambil menyodorkan FD 8 GB warna biru dongker merk toshiba itu.
"Berapa?" Tanyaku sambil menerima FD nya.
"55 ribu"
Aku keluarkan uang dari dompet dan memberikannya ke dia.
"Terima kasih.." katanya.
"Aku yang harusnya bilang terima kasih"
"Aku langsung pulang ya Neng.." pamitnya.
Aku yang ga tega lihat dia seperti itupun mengiyakannya.
"Iyaa.. atiati ya"
"Oke. Assalamualaikum.."
"Wa'alaikumsalam"
Katanya dia mau pindahan dari kostan ke rumah kontrakan yang dia sewa bersama 5 orang lainnya. Lebih murah memang kalo kontrak rumah rame2 ketimbang kost yang cuma 1 kamar. Jadi sekarang dia pulang kerumah mau ambil keperluan barang lainnya yang mau dibawa kerumah kontrakan barunya.
Tapi justru itu, gara2 pusing mikirin uang travel yang dia di kejar2 sama temen2 lainnya buat minta uangnya balik. Dia juga capek ngurusin pindahan, sikapnya dia ke aku jadi agak beda. Aku udah ga tahan sih, perasaanku ke dia memang sudah jadi taraf sayang. Aku bingung mengenai perasaannya dia ke aku kayak gimana. Untuk itu aku mempunyai tekad untuk ngomong ke dia.
Niatku ini pun aku sudah ceritakan ke Cindy, dia awalnya kaget. Tapi setelah mendengar alasanku, dia pun akhirnya mendukungku. Aku yang sudah mempersiapkan kata2 sebelumnya yang aku catat di note biar gampang tinggal send aja nanti ke Dani.
Quote:
Dan malam itu, tepatnya tanggal 23 April aku membulatkan tekad untuk mengakhiri atau memperjelas situasi ini. Agar kgundah gulanaku bisa sirna, menguap begitu saja setelah aku mengatakannya. Tsaah..
Aku sengaja memang ngomong lewat BBM, gila aja aku belum cukup punya nyali untuk ngomong langsung. Bisa kelu ini lidah. Lagian dia kan lagi pindahan, pasti dia repot dan bakal baca BBM nya nanti pas dia sudah selesai beres2. Atau dibaca besoknya pun juga gapapa.
Quote:
Huft...
Setelah BBM panjang itu aku kirim, tanganku bergetar dan panas dingin. Jantung bergetar ga karuan. Ternyata gini ya rasanya. Hp langsung aku buang entah kemana, aku gamau lihat hp lagi. Entah langsung dibaca apa engga. Aku guling2 diatas kasur, aku telungkup dengan bantal yang aku tutup diatas kepalaku.
Kata2 panjang itu sebuah ungkapan perasaanku ke dia dengan tujuan seperti itu. Biar aku lega setelah mengungkapkannya. Aku bukan nembak dia, bukan! Itu salah besar.. Mana ada kata2ku disana yang bilang "kamu mau ga jadi pacarku?" Ga ada.
Jadi untuk hasilnya aku pasrahkan kepada Allah.
Gimana menurut kalian, guys? Aku agresif karena ngomong duluan? Tapi menurut peekiraanku selama ini sih aku ga salah dong berani ngomong kayak gitu, dia juga memberikan perhatian lebih ke aku. Tentu butuh keberanian ekstra untuk seorang cewek melakukan itu, aku buang jauh2 rasa gengsiku. Aku sudah ga tahan gantung kayak gini..
Yasudahlah, kita tunggu aja apa balasan dari Dani..
Diubah oleh nengsr 29-04-2017 12:16
0