Part 6

Setelah kejadian yang menimpa arip saya dan teman-teman ga pernah membolos ngaji lagi,oh iya waktu saya kelas 3 ayahku membangun rumah sendiri ,walaupun ga besar yang penting rumah sendiri  ,hmpir 1 bulan akhirnya rumahku jadi ,saya bersama adik,ibu dan ayah tinggal bersama dirumah baru ini,rumahku terdiri ruang tamu ruang kelurga dan kamar 1 (dulu) .lantai saat itu masih tanah,tembok belum juga dicat,tapi kami semua bahagia sudah punya rumah sendiri ga harus pindah-pindah lagi,sebelum rumahku berdiri dulu adalah kebun yang banyak pohon-pohonya ada pohon mangga,kelengkeng dll.
Sudah 2 mnggu kami menempati rumah baru kami,suatu hari waktu magrib,seperti biasa ibu menyalakan lampu-lampu disetiap ruangan dan menutup korden-korden,tapi waktu ibu menyalakan
Lampu dikamarnya dia berteriak sperti orang yang melihat sesuatu,saat itu saya dan aya lagi mau ke masjid,mendengar teriakan ibuku sontak saya dan ayah lari menemui ibu .sampai dikamar ibu sudah tak sadarkan diri ,akhirnya ibudiangkat dan ditidurkan dikamar,saat itu saya disuruh memberi minyak kayu putih di hidung ibu,
Tak berapa lama ibu bangun,saya memberinya air putih agar lebih tenang,setelah tenang ayahku mulai bertanya (aq tulis bhsa indonesia)
Ayah : ‘kamu kenapa?”
Ibu : tadi dikmar aku melihat sepasang mata berwarna merah sebesar mangkuk,dia melotot melihatku,aku takut mau lari tapi tubuh terasa kaku,aku hanya bisa berteriak,tapi setelah berteriak aku udah ga inget apa mas”
Ayah : makanya besok besok nutup korden dan nyalain lampunya sebelum magrib jangan pas magrib,kan tau sendiri seblum rumah ini kan tempat ini adalah kebun yang banyak pohonnya,ayah juga belum melakukan syukuran kan??
Ibu : iya mas maaf (sambil menunduk)
Ayah : udah gapapa,sekarang ayo solat dulu ,itu si naufal (adiku) mumpung lagi tidur
Kami semua langsung shlat berjamaah dan dilanjut mengaji,
Skip
Jam menunjukan pukul 21.00
Ayahku sudah tidur ,mungkin dia kecapean seharian bekerja,saat itu hanya saya dan ibu yang belum tidur dan masih menonton tv,tapi tiba –tiba ibu menatap tajam ke arah pintu ruang tamu,saya penasran dan ikut melihat ke arah pintu,tapi saya ga melihat apa-apa
Akhirnya saya tanya ke ibu
Saya : lihat apa bu?
Ibu : ga lihat apa-apa.ayo sekarang tidur aja masuk ke kamar
Saat itu saya hanya menuruti ibu,saya dan ibu langsung masuk kamar menyusul ayah dan adik tidur
Tengah malam saya terbangun karna mendengar suara ibu,
Sepertinya ibu sedang bermimpi (batinku)
Saya membangunkan ibu
Saya : bu bu bu bangunn,
Ibu : JANGAN!!!JANGAN!!!Aku masih mau disini
Saat itu saya takut dan langsung membangunkan ayahku,ayahku langsung membangunkan ibu
Ayah : bu bangun istigfar,bangun bu
Ibu : JANGAN!!! JANGAN!!! ASTAGFIRULLAH
Saat itu ibu langsung bangun dan memeluk ayah sambil menangis
Saya mengambil air putih untuk ibu agar lebih tenang,setelah tenang baru ayah mulai bertanya
ayah : kamu kenapa lagi dek??
ibu : aku bermimpi diajak wanita itu lagi mas,dia mengajak ku jalan-jalan ke suatu tempat akhirnya sampailah ke sebuah jembatan,dan aku mau diajak loncat kejurang bawah jembatan,aku menolaknya tapi dia malah marah dan mau mencekik ku,aku berteriak JANGAN!!JANGAN!! tapi dia malah mencekikku,akhirnya samar-samar aku mendengar suara mas untuk beistigfar aku langsung beristgfar dan akhirnya bisa bangun
ayah : wanita yang dirumah kontrakan dulu ?waktu kamu kesurupan?
Ibu : iya mas (sambil menangis)
Ayah : ya udah sekarang kita tidur aja,besok saya ke kiayi yang ada di deket tempat kerjaku,aku ingin meminta bantuan kepadanya,sekarang tidur lagi aja jangan lupa berdoa?
Bu : iya mas
Saya dan ibu langsung balik tidur
Jam 5.00 kami semua bangun,saya ,ibu dan ayah sholat shubuh,setelah itu saya menemani adiku yang saat itu sudah bangun ,sedangkan ibu memask dan ayah mencuci kendaraanya
Jam 6.30 saya dan ayah sudah bersiap berangkat ke kantor dan saya sekolah
Ayah : dek saya dan tole pamit dulu ya,hati-hati dirumah nanti pulang kerja ku ajak pak kiyai kesini
Ibu : iya mas,smpeyan juga hati-hati kerjanya
Ayah : iya dek,aslamualaikum
Ibu : walaikum salam hati hati
Saya diantar ke sekolah dan ayah ke tempat kerjanya,sampai sekolah banyak temanku yang menyapa,tapi tak ku hiraukan (Sombong ya ),bukannya sombong tapi saya kepikiran nanti siang apa yang akan terjadi lagi saat ayah dan pak kiyai datang kerumah,apakah ibuku akan kesurupan lagi atau yang lainnya?pikiranku hanya memikirkan itu,saat sedang memikirkan itu saya diberitau teman sebangku ku kalo guru udah mau masuk ,akhirnya mau ga mau aku mengikuti pelajaran dan tak memikirkan itu lagi,skip bel pulang berbunyi tndanya semua murid kelas1-3 boleh pulang.saya dan teman-teman langsung pulang kerumah masing-masing,sampai rumah saya tak menemukan ibu dan adiku,kemana mereka gumamku,entah berapa lama aku menunggu ,bosan menunggu akhirnya aku bermain sepak bola bersama teman-temanku,dan jam 4 saya pulang kerumah sampai dirumah saya melihat orang berbaju putih celana kain hitam dan berpeci
Apakah itu pak kiyai (batinku).bersambung
Part 7 mengusir