PART. 30 KISAH TENTANG PEMUDA YANG TEWAS


Cerita tetaplah berjalan mengalir apa adanya gan...



Langit terlihat mendung sore itu, rasa capek sehabis kuliah Ane sempatkan untuk segera pulang.



Sehari sebelum kematian Rudi, Dia bermain kerumah ane gan, sampai tiga kali dan tidak bertemu dengan ane, Dia bilang kepada Ibu ane

kalau Dia itu kangen dengan ane, dan ingin bersama Ane hari itu, dan ternyata dihari adalah hari terakhir bagi dirinya. sangat disayangkan...





Akhirnya Ane bergegas langsung mengganti pakaian dan langsung menuju kerumah Rudi. Tak butuh waktu lama buat ane untuk segera menuju kerumah rudi, karena Ane melintasi jalan pintas direl kereta api. Dihati selalu bertanya-tanya kenapa Rudi bisa sampai meninggal? Meninggal karena apa? Karena belum sempat Ane menerima jawaban dari Ibu ane, Ane sudah meninggalkan Ibu ane untuk segera masuk kekamar dan berganti baju untuk langsung menuju kerumah Rudi.

Tibalah Ane sampai dirumahnya

Ane tiba dirumahnya bertepatan dengan Ambulans yang datang dengan membawa jenazah rudi. Sekujur tubuh badan ini mulai gemetar, kaki yang biasanya kuat berlari tak mampu menopang tubuh ane gan. Ane mulai lemas dan jongkok didepan rumahnya, yang Ane ingat dulu pernah digunakan untuk membakar ikan dimalam tahun baru bersama rudi teman-teman.



Jenazah rudi segera ditidurkan diatas dipan kayu (kurang lebih seperti ranjang tempat tidur yang terbuat dari lempengan kayu), dan langsung ditutupi oleh kain batik yang menutupi seluruh tubuhnya.

Ane masih berjongkok didepan rumahnya, rasanya tak percaya dengan apa yang Ane lihat, diotak ane langsung terlintas kisah-kisah yang Ane alami bersamanya.



Ane mencoba untuk khusu’ dalam membaca untuknya, tetapi tetap saja kisah dengannya selalu menyelelimuti pikiran ane, ditambah lagi suara tangis dari keluarga rudi yang begitu terdengar keras ditelinga Ane dan bau melati serta aroma minyak khas jenazah gan.



Hiks.. Hiks.. JENAZAH RUDI SUDAH TIDAK ADA KEPALANYA, KEPALANYA DIBUNGKUS SEBUAH PLASTIK TERSENDIRI, jenazahnya hanya sampai leher, dan ketika seperti biasanya jenazah yang sudah meninggal pasti akan ditidurkan dengan bersedekap, tapi Ane tidak melihat benjolan tangan yang berada dada ditubuh Rudi, untuk menandakan jenazah bersedekap. Ane langsung pamit untuk keluar rumah dan segera menangis sejadi-jadinya yang Ane tahan ketika itu. MIRIS GAN!!! Ternyata jenazah rudi yang terlihat pendek dikarenakan sudah tidak ada kepalanya lagi.

Naas!! Naas!! Naas!!

Keinginan ane untuk terakhir kalinya melihat jasad rudi sia-sia, wajah rudi sudah tidak nampak berbentuk gan, dan Ane yakin bungkusan plastik itu adalah beberapa bagian terutama bagian kepala milik rudi, pantas saja jasad rudi begitu pendek, berbeda ketika Dia hidup. Baru pertama kalinya sahabatku sendiri yang begitu periang, suka bercanda ketika masih hidup menjadi terbaring kaku didepan ane, dan sudah tak berbentuk lagi.







Gak butuh waktu lama gan setelah habis sholat maghrib, akhirnya ane bergegas menuju kedepan rumah dan segera bergabung dengan orang-orang kampung terutama keluarga rudi yang masih mencari beberapa jasad rudi yang masih hilang gan.



Rudi tertabarak kereta api dari kereta yang melaju dari arah timur kearah barat, sedangkan langkah jalan kaki rudi kerah barat, ANEH MEMANG! Bisa beradu padahal kereta didepannya, kalau dibelakangnya mungkin bisa jadi rudi tidak mendengar kalau ada kereta lewat.

Rudi tertabrak pas ditempat dimana ane dulunya melihat sosok penampakan wajah hancur bersama adik ane gan, dan direl itu sebenarnya ane sudah melewatinya ketika sore tadi berjalan menuju kerumah rudi, cuma ane sebelumnya kurang tahu kalau rudi itu tewas disitu, dan ane MUNGKIN rudi tewas karena berjalan direl kereta api itu sendirian untuk menuju kerumah ane, dugaan ane karena dari kemarin rudi kerumah ane hanya berjalan kaki sendirian.

Waktu itu yang biasanya tiap ada kecelakaan sorenya begitu sepi, sekarang sebaliknya gan, para warga menjadi berbondong-bondong dengan membawa senter ditangannya untuk mencari bagian organ dari tubuh rudi yaitu tangan milik rudi yang belum diketemukan. Bahkan ane sempat berujar kepada teman-teman sekampung rudi, kalau jangan sampai berhenti mencari sebelum ketemu. Bahkan ketika itu kita mencari sampai kekali yang biasa kita mancing gan.

MALAM TEPAT JAM 12.00 TANGAN RUDI DIKETEMUKAN

Setelah mencari begitu lama, akhirnya membuahkan hasil gan, dan ane paling bersyukur, karena ane sendirilah yang berhasil menemukan tangan milik rudi gan. Jadi sebenarnya bukan tangan gan akan tetapi telapak tangan sampai pergelangan yang hilang, mungkin saja waktu itu, jasad rudi terpental hingga tangannya terlindas roda kereta api gan.

Yang bikin horor dari penemuan ini gan, karena ane mencari tangan milik rudi yang masih belum ketemu bersama satu teman ane yang ketika itu masih SMP, sedangkan kurang lebih 100 meter dibelakang ane juga ada yang berjalan dibelakang ane tiga orang yang berjalan kearah yang sama.

Detik-detik penemuan tangan rudi gan, ane mendengar dan bisa jadi sangat jelas gan suara dibalik semak-semak orang yang menangis tersendu-sendu, dan tangisannya begitu jelas bahwa suara itu hampir mirip 100 persen dengan suara milik rudi gan.



Entah kenapa rasa takut ane hampir tidak ada waktu itu gan, semangat ane mencari bagian tubuh milik teman ane sendiri yang tertabrak waktu itu begitu besar. Setelah hampir sepuluh menit ane berdiri disekitar itu pandangan ane berada disemak-semak bawah sejauh 2 meter didepan ane yang jaraknya kurang lebih 80an meter dari tepat rudi berdiri tertabrak.

Pertama-tama ane melihat potongan seperti daging yang habis terpotong dengan tidak rapih, ane mencoba untuk turun kebawah, dan benar saja gan, setelah ane amatin itu adalah tangan milik sahabat ane sendiri yang terlihat seperti menggenggam dengan posisi atas bawah. Jadi telapak tangannya diposisi bawah dan potongan sampai pergelangan pada posisi diatas, jadi memang begitu sulit gan.

Sangat berbeda sekali dengan ketika ane mengambil organ tubuh milik korban kecelakaan lainnya gan, tangan rudi sudah kaku dan begitu kasap, ane kurang bisa mendeskripsikannya gan, bahkan saking gemetarnya ane memegang tangan rudi, tangan milik rudi ane taruh dikemeja dengan ane memegangi ujung bawah kemeja ane dengan kedua tangan ane karena saking gemetar dan gak kuatnya ane memegang tangan milik rudi gan. jadi seperti agan membawa beberapa buah jeruk tanpa menggunakan kantung plastik, pasti agan akan menggunakan kaos/baju agan untuk membawanya dengan kedua tangan agan memegangi ujung kaos/baju sebagai wadahnya.



Malamnya ane langsung menggantu baju ane yang terkena darah dirumah bude ane, karena ane sering menginap disana jadi ada beberapa baju ane yang disimpan oleh bude ane, dan segera berkumpul kembali dirumah rudi, ane melihat dengan jelas waktu itu gan, bahkan terngiang sampai sekarang gan ketika tangan rudi dimandikan dan segera diletakkan diatas dada milik rudi, ketika kain kafan dan plastik dibuka gan, ane melihat kondisi tubuh rudi hampir sama layaknya orang-orang yang terlindas kereta gan, disaat terakhir ane ingin melihat wajahnya jasadnya ternyata kepalanya sudah tidak berbentuk lagi, yang bikin ane sedih kenapa hal ini bisa terjadi dengan teman ane, dia sendiri yang seringkali bahkan bisa jadi hampir tiap bulan terkena teror direl kereta api, dan dia sendiri pula yang ikut tewas disana. Memang gan, rudi itu dimasa hidupnya seringkali nyawanya hampir bisa dikatakan diujung tanduk ketika bersama dengan ane direl, seperti yang ane ceritakan dipart sebelumnya.

Ane kembali duduk didepan pintu rumah rudi.

Disisi lain ane melihat beberapa warga yang mengobrol diteras rumah rudi, disisi lain ane melihat jasad rudi yang tertidur diatas dipan/ranjang kayu, dan beberapa keluarga yang masih terlihat mendoakannya, dan suara tangisan dari keluarga rudi yang belum berhenti, ane seperti ingin sekali memakamkan jasadnya ketika melihat ibunya yang pingsan-sadar menagis-pingsan-sadar menangis dst. Nampak aroma melati dan wangi-wangian khas mayat sebelum dimakamkan didalam rumah rudi.

Malam sudah mulai menjelang pagi gan, rasa ngantuk tidak ane rasakan malam itu, ane justru mengingat kejadian-kejadian bersama rudi malam itu yang begitu menyenangkan bagi ane, ane hampir bisa dikatakan menjadi anak rumahan ketika rudi sudah meninggal, karena dialah yang sering kali menemani ane bermain.



Ane langsung ingat bahwa hendra belum mengetahui perihal meninggalnya rudi, dan ane ingin berinisiatif besok pagi untuk kerumah hendra untuk mengajak memakamkan jenazah rudi. (Ada pengalaman tersendiri ternyata yang dialami oleh hendra, pengalaman itu dialami oleh ibunya, nanti ane ceritakan dipart selanjutnya gan.)