- Beranda
- Stories from the Heart
I Love You More Than You Think
...
TS
nengsr
I Love You More Than You Think

Thanks for the amazing cover Om quatzlcoatl

(Ssstt.. this is the real picture of us)
Aku sering bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang paling berperan di kehidupan ini? cintaatau uang?
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Panggil saja aku Hani, itu nama kecilku. Aku asli orang Surabaya jadi ga pake 'gue-elo'. Maklum orang jawa, ketika ada yang pake sebutan 'gue' pasti pada nyeletuk "mangan tahu tempe ae gue gue"

Mau ijin pada para pecinta SFTH buat nulis sebagian kisahku. Ya hanya sekedar untuk mengabadikan

Maaf jika tulisanku jelek, memang bukan penulis

Apabila ada yang mengenalku, aku mohon dengan sangat jangan bocor ya gan
PM aja kalo mau. Oke?Selamat menikmati...
Spoiler for Index:
Spoiler for Mulustrasi:
Diubah oleh nengsr 21-09-2020 23:10
bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
12
113.9K
847
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
nengsr
#183
Happy Birthday (2)
Aku berjalan kedepan dari kamar menuju ruang tamu untuk mengetahui siapa yang mengetuk pintu. Dan....
"Happy birthday to youu.. happy birthday to youu.. happy birthday hapyy birthday happy birthday to youu... yeaaayy.."
Nyanyian, tepuk tangan dan seruan mereka begitu pintu aku buka. Ternyata pelakunya ada 3 makhluk nih. Dani, Cindy dan Fany. Aku dapet surprise beneran dan mereka sukses membuat senyumku mengembang. Mereka bawa kue juga bingkisan kado mungkin.
"Make a wish dulu dong Me..." kata Cindy sesaat setelah lagu selesai mereka nyanyikan.
Aku hanya diam sebentar memandang kue dan mengucapkan doa dalam hati lalu meniup lilinnya.
"Yeaaayy.. apa tuh doanya?" Tanya Cindy.
"Ada deeehh. Mau tau aja hahaha" jawabku mengejek.
"Eh kok cuma bertiga? Katanya tadi 4 orang?" Tanyaku kali ini.
"Iya, tadinya mau ngajak Kiki tapi dia ga bisa" jawab Dani saat dia sudah duduk di lantai.
Emang ga ada kursi di ruang tamuku. Dulu sih ada tapi udah dibuang karena ga cukup untuk masukin motor. Jadi biar agak lega 3 kursi sofanya di buang tinggal 1 sofa kecil yang ada di ujung.
"Nih Me, kadoku.." Cindy menyerahkan bingkisannya padaku.
"Ini dari aku" susul Dani yang juga menyerahkan bingkisannya.
"Trus ini ucapannya yang aku buat tadi" Dani mengeluarkan karton kuning dari kantong plastiknya.
"Makasi banyak yaaa. Waah.. niat banget sih.." kataku melihat karton kuning itu.
Memang senyumku belum surut sedari tadi. Siapa yang ga bahagia dapet kejutan dari orang2 terdekat seperti ini. Sebuah apresiasi besar bagiku karena mereka sudah memberikan waktunya dan rela mempersiapkan ini semua. Agak lebay? Engga kok. Kan memang waktu itu hal yang paling berharga didunia ini karena waktu ga bisa terulang lagi. Dan mereka memberikan waktunya itu untuk membuatku bahagia.
"Sorry ya Mi, aku ga bawa kado.." kata Fany yang agak murung.
"Hey, gapapa kali Fan. Aku juga ga minta kok sebenernya.." jawabku melegakannya.
"Tapi ini kuenya yang beli Fany loh" sahut Dani.
"Oh iya? Makasi yaa.." ucapku.
"Eh foto yuk.." ajak Cindy.
Nah ini, emang ratunya foto. Apa2 juga harus foto. Tapi karena memang momennya mengharuskan untuk diabadikan jadi ya ayo aja.
"Waduh. Aku belum mandi nih" kataku.
"Hii.. yek. Jijik" kata Cindy sok jijik.
"Hahaha suruh siapa ga bilang mau dateng jam segini. Kan aku ga siap" jawabku membela diri.
"Kalo ngasih tau ga surprise dong" sahutnya cepat dengan sewot.
Hahaha aku hanya bisa tertawa menanggapinya. Tapi tetap saja foto2nya masih berlanjut. Dan kayaknya yang lebih narsis sudah bisa ketebak. Siapa lagi kalo bukan Cindy dan Fany. Foto sama kue lah, wefie lah. Terserah mereka deh
"Eh bentar yaa.. aku mandi dulu" gegasku ke kamar untuk ambil baju ganti dan berlalu ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi kita masih bingung jadi mau kemana. Fany ga bisa lebih dari jam 1, dia harus berangkat balik ke Malang. Dia kuliah disana. Akhirnya ibuku sampe sudah pulang dari rumah tanteku dan sampe adzan dhuhur kita belum menentukan pilihan. Fani pamitan untuk pulang katanya mau siap2. Sekalian akhirnya kita sholat dhuhur dulu dan pilihan jatuh ke pizza hut. Kita berangkat tanpa Fany dan karena tadi Cindy berangkatnya sama Fany. Kita jadinya bingung lagi.
"Itu motornya bisa di pake ga sih neng?" Tanya Dani yang melihat motorku udah selesai di reparasi.
"Bisa kok. Tapi belum pernah dicoba sih" jawabku ragu.
"Yaudah, coba sini kuncinya. Biar Cindy pake motorku, Eneng aku bonceng pake motor ini" jelasnya sambil menunjuk motorku.
Oke. Masalah transport selesai. Tapi memang motor habis ringsek meskipun udah di reparasi juga bawaannya masih ga enak. Aku yang cuma dibonceng aja bisa ngerasain, gimana Dani yang ngendarain. Ini motor udah ga bisa dibawa ngebut lagi. Gapapa lah ya, yang penting bisa jalan.
Setelah beberapa lama ada dijalan karena motorku jalannya pelan, akhirnya kita sampai juga ke pizza hut. Setelah duduk dan dikasih daftar menu kita mulai milih, ribet dah tuh. Milih menu aja kayak lagi ujian chunin, lama bener. Termasuk aku sih, bingung pilih minumnya.
"Duh, kok soda semua sih.." gerutuku.
"Kenapa emangnya neng?" Tanya Dani.
"Aku ga mau soda.." jawabku yang tanpa mengalihkan pandangan dari buku menu.
"Terus maunya apa?" Tanya nya lagi.
"Aku maunya kamu..." jawabku yang langsung memandang genit Dani.
Dani ga menjawabku dan langsung mengalihkan pandangannya ke buku menu. Kelihatan banget kalo dia salting. Aku lirik ke arah Cindy, dia hanya menahan tawa melihat tingkahku.
Mampus kau, Dan.. gitu aja udah salting. Payah!
Semenjak kecelakaan itu aku memang sudah ga boleh minum soda, dan memang aku agak kurang suka dengan minuman bersoda. Soda kan ga baik untuk pertumbuhan tulangku yang lagi perbaikan ini. Yang ada sekarang aku minumnya susu anlene. Huft.
Akhirnya aku milih squash orange dan ice tea. Minunan yang tanpa soda. Kalian tau lah kita sedang memilih paket apa, tanggal tua coy. Pilih yang murah hehe...
Pesanan pun akhirnya datang satu persatu. Ga lupa dah tuh difoto sama mereka untuk kebutuhan sosialnya. Setelah makanan lengkap barulah kita mulai makan. Karena kita memilih pizza yang berbeda jadinya kita saling tuker deh.
Setelah makanan habis kita istirahat sebentar sampai makanannya turun ke lambung. Kita pulang lewat jalan yang berbeda saat berangkat biar ga puter balik. Cindy mentang2 naik motor matic sendirian bawa motornya ga kira2 sama 2 orang di belakangnya yang naik motor udah kayak naik gerobak. Akhirnya saat kita belok dia ga tahu. Haha nyasar dah tuh. Aku sama Dani udah sampai rumah duluan dia belum. Setelah akhirnya dia sampai mereka pamit pulang.
Di kamar setelah mereka pulang aku buka kado dari mereka. Dani ternyata kasih aku tas cewek warna beige. Dan Cindy kasih kado dress tanpa lengan dengan warna yang senada sama warna tas yg dikasih Dani.
Thank you for the gifts and for the surprise, guys..
"Happy birthday to youu.. happy birthday to youu.. happy birthday hapyy birthday happy birthday to youu... yeaaayy.."
Nyanyian, tepuk tangan dan seruan mereka begitu pintu aku buka. Ternyata pelakunya ada 3 makhluk nih. Dani, Cindy dan Fany. Aku dapet surprise beneran dan mereka sukses membuat senyumku mengembang. Mereka bawa kue juga bingkisan kado mungkin.
"Make a wish dulu dong Me..." kata Cindy sesaat setelah lagu selesai mereka nyanyikan.
Aku hanya diam sebentar memandang kue dan mengucapkan doa dalam hati lalu meniup lilinnya.
"Yeaaayy.. apa tuh doanya?" Tanya Cindy.
"Ada deeehh. Mau tau aja hahaha" jawabku mengejek.
"Eh kok cuma bertiga? Katanya tadi 4 orang?" Tanyaku kali ini.
"Iya, tadinya mau ngajak Kiki tapi dia ga bisa" jawab Dani saat dia sudah duduk di lantai.
Emang ga ada kursi di ruang tamuku. Dulu sih ada tapi udah dibuang karena ga cukup untuk masukin motor. Jadi biar agak lega 3 kursi sofanya di buang tinggal 1 sofa kecil yang ada di ujung.
"Nih Me, kadoku.." Cindy menyerahkan bingkisannya padaku.
"Ini dari aku" susul Dani yang juga menyerahkan bingkisannya.
"Trus ini ucapannya yang aku buat tadi" Dani mengeluarkan karton kuning dari kantong plastiknya.
"Makasi banyak yaaa. Waah.. niat banget sih.." kataku melihat karton kuning itu.
Memang senyumku belum surut sedari tadi. Siapa yang ga bahagia dapet kejutan dari orang2 terdekat seperti ini. Sebuah apresiasi besar bagiku karena mereka sudah memberikan waktunya dan rela mempersiapkan ini semua. Agak lebay? Engga kok. Kan memang waktu itu hal yang paling berharga didunia ini karena waktu ga bisa terulang lagi. Dan mereka memberikan waktunya itu untuk membuatku bahagia.
"Sorry ya Mi, aku ga bawa kado.." kata Fany yang agak murung.
"Hey, gapapa kali Fan. Aku juga ga minta kok sebenernya.." jawabku melegakannya.
"Tapi ini kuenya yang beli Fany loh" sahut Dani.
"Oh iya? Makasi yaa.." ucapku.
"Eh foto yuk.." ajak Cindy.
Nah ini, emang ratunya foto. Apa2 juga harus foto. Tapi karena memang momennya mengharuskan untuk diabadikan jadi ya ayo aja.
"Waduh. Aku belum mandi nih" kataku.
"Hii.. yek. Jijik" kata Cindy sok jijik.
"Hahaha suruh siapa ga bilang mau dateng jam segini. Kan aku ga siap" jawabku membela diri.
"Kalo ngasih tau ga surprise dong" sahutnya cepat dengan sewot.
Hahaha aku hanya bisa tertawa menanggapinya. Tapi tetap saja foto2nya masih berlanjut. Dan kayaknya yang lebih narsis sudah bisa ketebak. Siapa lagi kalo bukan Cindy dan Fany. Foto sama kue lah, wefie lah. Terserah mereka deh

"Eh bentar yaa.. aku mandi dulu" gegasku ke kamar untuk ambil baju ganti dan berlalu ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi kita masih bingung jadi mau kemana. Fany ga bisa lebih dari jam 1, dia harus berangkat balik ke Malang. Dia kuliah disana. Akhirnya ibuku sampe sudah pulang dari rumah tanteku dan sampe adzan dhuhur kita belum menentukan pilihan. Fani pamitan untuk pulang katanya mau siap2. Sekalian akhirnya kita sholat dhuhur dulu dan pilihan jatuh ke pizza hut. Kita berangkat tanpa Fany dan karena tadi Cindy berangkatnya sama Fany. Kita jadinya bingung lagi.
"Itu motornya bisa di pake ga sih neng?" Tanya Dani yang melihat motorku udah selesai di reparasi.
"Bisa kok. Tapi belum pernah dicoba sih" jawabku ragu.
"Yaudah, coba sini kuncinya. Biar Cindy pake motorku, Eneng aku bonceng pake motor ini" jelasnya sambil menunjuk motorku.
Oke. Masalah transport selesai. Tapi memang motor habis ringsek meskipun udah di reparasi juga bawaannya masih ga enak. Aku yang cuma dibonceng aja bisa ngerasain, gimana Dani yang ngendarain. Ini motor udah ga bisa dibawa ngebut lagi. Gapapa lah ya, yang penting bisa jalan.
Setelah beberapa lama ada dijalan karena motorku jalannya pelan, akhirnya kita sampai juga ke pizza hut. Setelah duduk dan dikasih daftar menu kita mulai milih, ribet dah tuh. Milih menu aja kayak lagi ujian chunin, lama bener. Termasuk aku sih, bingung pilih minumnya.
"Duh, kok soda semua sih.." gerutuku.
"Kenapa emangnya neng?" Tanya Dani.
"Aku ga mau soda.." jawabku yang tanpa mengalihkan pandangan dari buku menu.
"Terus maunya apa?" Tanya nya lagi.
"Aku maunya kamu..." jawabku yang langsung memandang genit Dani.
Dani ga menjawabku dan langsung mengalihkan pandangannya ke buku menu. Kelihatan banget kalo dia salting. Aku lirik ke arah Cindy, dia hanya menahan tawa melihat tingkahku.
Mampus kau, Dan.. gitu aja udah salting. Payah!
Semenjak kecelakaan itu aku memang sudah ga boleh minum soda, dan memang aku agak kurang suka dengan minuman bersoda. Soda kan ga baik untuk pertumbuhan tulangku yang lagi perbaikan ini. Yang ada sekarang aku minumnya susu anlene. Huft.
Akhirnya aku milih squash orange dan ice tea. Minunan yang tanpa soda. Kalian tau lah kita sedang memilih paket apa, tanggal tua coy. Pilih yang murah hehe...
Pesanan pun akhirnya datang satu persatu. Ga lupa dah tuh difoto sama mereka untuk kebutuhan sosialnya. Setelah makanan lengkap barulah kita mulai makan. Karena kita memilih pizza yang berbeda jadinya kita saling tuker deh.
Setelah makanan habis kita istirahat sebentar sampai makanannya turun ke lambung. Kita pulang lewat jalan yang berbeda saat berangkat biar ga puter balik. Cindy mentang2 naik motor matic sendirian bawa motornya ga kira2 sama 2 orang di belakangnya yang naik motor udah kayak naik gerobak. Akhirnya saat kita belok dia ga tahu. Haha nyasar dah tuh. Aku sama Dani udah sampai rumah duluan dia belum. Setelah akhirnya dia sampai mereka pamit pulang.
Di kamar setelah mereka pulang aku buka kado dari mereka. Dani ternyata kasih aku tas cewek warna beige. Dan Cindy kasih kado dress tanpa lengan dengan warna yang senada sama warna tas yg dikasih Dani.
Thank you for the gifts and for the surprise, guys..
Diubah oleh nengsr 26-04-2017 11:55
0