- TANK (RTA)
Ini adalah atomizer yang menggunakan tangki liquid. kelebihan nya adalah. . . bisa nampung liquid (walaupun sekitar 10-15 menit sudah habis lagi liquid nya kalau dipakai terus2an). Kelemahan nya adalah panas nya tahan lama, refill nya repot belepotan harus pakai tissue dan obeng, tidak bisa langsung dibongkar saat liquid masih penuh, dan banyak liquid terbuang sia sia karena menempel di dinding tank. Cocok untuk fashion, untuk yg tangan nya sibuk sambil kerja, nongkrong santai sambil ngobrol atau baca buku, nyetir, dsb. TIDAK COCOK UNTUK PEMULA YANG INGIN PRAKTIS. Beberapa RTA tersedia coil langsung jadi nya, dan harga nya lumayan mahal untuk sebuah coil yang umurnya relatif pendek. Mungkin cocok untuk yang tidak akan bisa bikin coil seperti parkinson, masalah pandangan, tangan cidera, atau tidak mau bikin coil tapi banyak uang. Kebanyakan RTA jaman sekarang hanya mampu memakai 2 coil, tidak bisa 1 coil. Kelebihan nya, flavor dan vapor lebih baik. Kelemahan nya, build coil harus lebih sempurna, pakai kawat dan kapas lebih banyak, juga tenaga lebih boros.



- DRIPPER (RDA)
Ini adalah atomizer tanpa tangki penyimpan liquid. jadi kalau liquid nya habis harus dibuka dan tetes lagi liquid nya ke kapas. Dripper adalah jenis atomizer yg paling umum dimiliki orang karena fungsi nya yg paling fleksibel. bagi pemula, RDA cocok untuk yg mau ngebul banget, untuk lebih plong hisapan nya, atau yg masih doyan buat ganti2 rasa / nyicipin liquid orang. Untuk yang baru vaping dan baru belajar bikin coil, RDA merupakan pilihan terbaik dari hampir segala aspek.



- RDTA / DRIPPER TANK
Kalau dari nama nya sih seolah-olah campuran antara RDA dan RTA. Tidak ada bentuk baku nya seperti apa. Genesis Style adalah salah satu bentuk yang umum dipakai jaman sekarang, tapi RDTA tidak akan pernah terpaku bentuk genesis saja. Ciri khas RDTA adalah ruang pembakaran dan airflow nya mirip RDA. Hanya saja ada tambahan tangki entah di atas ataupun dibawah. RDTA masa kini yg banyak mencontoh model genesis style cocok bagi siapapun, namun ada kelemahan nya. Biasanya RDTA dibuat hanya untuk dipakai dalam posisi tegak. RDTA kalau penuh tidak boleh dibikin miring lebih dari 1-2 menit, karena kemungkinan besar liquid nya akan meluber kemana-mana. Kalau mau dibawa-bawa dalam keadaan miring, tangki harus dikosongkan dulu. RDTA merupakan pilihan yg baik untuk pemula, setara dengan RDA.



Umum nya dulu atomizer dibuat dengan diameter luar nya 22mm. Beberapa atomizer dibuat dengan ukuran jumbo, misalnya 24mm. Apabila dibelakang nama nya ada angka 24 atau 25 misalnya Tsunami 24 atau Griffin 25, itu tanda nya atomizer jumbo. Biasanya untuk dipakai ke mod yg lumayan besar isi 2-3 baterai. Tapi kalau mau dipakai ke mod single battery bisa saja, walaupun bisa jadi bakal keliatan gedean kepala daripada badan.

Coil hanya lilitan kawat saja. Di dalam lilitan nya, nanti dimasukin kapas untuk menyerap liquid. Jenis kawat yg dipakai untuk coil vaporizer bermacam2 dari jenis, ukuran, dan bentuk nya. Nanti nya akan bisa berpengaruh pada rasa, ngebul, tenaga baterai, dsb.

Perbedaan coil yg perlu dikenal oleh pemula:
- coil head yg pre-madeoleh pabrik
Coil seperti ini hanya ada untuk atomizer jenis RTA. Beberapa RTA punya opsi untuk memakai coil yg langsung jadi dari pabrikan. Tinggal beli, pasang, dan pakai sampai kotor. Kalau sudah kotor atau rusak, tinggal buang dan beli baru lagi. Kelemahan nya adalah, coil seperti ini sangat mahal dibanding dengan coil yg dibuat sendiri. Umur nya juga tidak panjang, dan tidak boleh ganti rasa yg terlalu parah seperti misalnya dari rasa buah ke rasa kopi, karena akan tabrakan rasa nya.



- coil yg dibuat sendiri
Coil yg dibuat sendiri itu asalnya dari kawat khusus vaporizer yg dibeli gulungan, lalu anda lilit sendiri ke obeng atau alat lain nya. Setelah itu nanti dipasang ke atomizer, dan dimasukin kapas ke lobang lilitan nya. Umumnya coil lebih baik dibuat sendiri, karena gampang diatur dan paling hemat dana. Kalaupun anda takut susah belajar bikin coil, silahkan mampir ke youtube untuk cari “coil build” atau mampir ke thread “panduan membuat coil”. Membuat coil sangat mudah, dan bahkan sekarang banyak alat bantu yg khusus memudahkan membuat coil yg sangat rapi.

coil lilit sendiri sudah terpasang di RDA. ini kawat tebal, dual coil, dan belum dimasukin kapas di lobang coil nya.

Dalam istilah menyebut jumlah coil, ada istilah single coil, dual coil, tripple coil, quad coil, dst. Yg paling sering dipakai hanya sampai dual coil saja. Ada beberapa atomizer yg mampu menampung sampai 3, 4, 8 coil. Semakin banyak coil nya, semakin dahsyat produksi vapor nya. Namun perlu diingat bahwa semakin banyak coil berarti semakin banyak tenaga yg dipakai, dan semakin keras juga baterai harus bekerja. Bila anda berharap untuk vaping dengan dual coil atau lebih, pastikan mod dan baterai anda cukup kuat untuk melakukan tugas nya.

MOD

Mod merek RX200s buatan Wismec

Mod sebenarnya hanya tempat menyimpan batre dan chip. Kenapa namanya disebut mod (bukan body atau battery compartment), karena jaman purbakala disaat PV masih primitif, para vaper sesepuh bikin MODifikasi dari senter dan boks plastik untuk dijadiin tempat batre. Mod adalah otak nya dari vaporizer. Berbagai perhitungan dan fitur keamanan ada di dalam mod.

Standar mod yg layak untuk pemula:
- fitur auto cut untuk arus terlalu besar (misal nya karena korslet atomizer / coil).
- tidak rusak walaupun pasang baterai kebalik.
- bisa membaca resistance coil.
- punya fitur pengaturan power (Watt) hingga maksimal 40W.

Fitur lain yang mungkin dilirik pemula:
- dual / triple battery untuk tenaga lebih dan waktu pakai lebih lama.
- temperature control, bisa mengatur nya bukan berdasarkan power lagi tapi sudah pakai perhitungan temperatur segala. lebih canggih, anti gosong.
- USB charging. Beberapa mod single battery bisa USB charging dengan baik, tapi tetap disarankan untuk beli charger pintar untuk menghindari kerusakan.
- Bentuk mini / imut. Kadang mod single battery ada yg design nya bisa imut dan lucu seperti istick pico. Cocok untuk yg gak mau ribet.

Pengaturan produksi vapor biasanya ada 2 mode.
- mode wattage: atur berdasarkan tenaga yg pengen kita keluarkan misalnya 25W atau 40W tulisan nya. Mod nya akan mengeluarkan tenaga sesuai dengan yg kita atur.
- mode temperature control (TC): ini yg tercanggih. Kita atur aja misalnya mau 150°C atau 200°C. Berapapun powernya, output nya akan stabil dibawah temperatur tersebut. Tidak akan ada gosong-gosongan lagi sekalipun kapas nya sudah keburu kering. UNTUK MEMANFAATKAN FITUR TC, HARUS MENGGUNAKAN KAWAT KHUSUS. Kawat yg bisa dipakai untuk fitur temp control: Stainless Steel (SS316L) atau Titanium A1 (Ti).

BATERAI 18650

Baterai high drain ukuran 18650 merek LG HG2 buatan LG

Baterai untuk vaporizer sekilas terlihat mirip baterai senter. Itu karena rata2 pada pakai dimensi yang sama, yaitu 18650. Atau minimal depan nya ada angka 18 nya, seperti 18450, 18350. Yg paling umum dipakai 18650, karena daya tahan dan kekuatan nya paling standar dan optimal buat vaporizer. Selain ukuran, yang paling beda nya adalah dari isi nya. Kalau baterai vaporizer, tenaga nya bisa disedot dalam arus yg jauh lebih besar dari batre lain. makanya kalau batre senter ibarat nya kemampuan sedot cuma 5A, baterai vaporizer untuk jaman sekarang minimal sudah bisa disedot sampai 20A dan lebih. Kalau nekat pakai baterai yg bukan untuk vaporizer, baterai anda bisa meledak.

Kriteria batre layak untuk vaping:
- Limit ampere diatas 20A
- Ukuran 18650
- flat top. Bagian kutub positif (atas) rata, tidak nonjol seperti batre remot tipi.
- hanya boleh dari merek dan seri yg tertera di bawah, bagian HOT 18650 BATTERY.

CHARGER

Ada dua kategori charger. Charger murahan, dan charger mahal. Charger murahan mulai dari 10ribu ada. Charger pintar mulai dari 50-60rb sampai 400rb++ ada di pasaran.

kalau mau ngotot, charger murah bisa aman kalau syarat2 ini terpenuhi:
- colok listrik nya ke stabilizer yg bagus
- yg terbukti di 4.2V lampu indikator nya beraksi
- saat batre sudah dibilang penuh, langsung dicabut
- saat ngecharge batre dan charger nya selalu dipegang untuk jaga2 takut overheat dan meledak
- punya alat untuk tes voltage batre. bisa berupa volt meter, multi meter, atau bahkan elec mod yg bagus.
- gak boleh dipake ngecharge batre yg atas / bawah nya gembung, walaupun cuma sedikit
- gak boleh keciprat air, gak boleh keselip bahan konduktor
- gak boleh kebalik sama sekali saat masang baterai

sekalipun itu semua dilakukan, masih ada dampak buruk contoh nya:
- batre cepet bocor
- batre cepet gembung (tinggal nunggu meledak kalo masih dipake dengan charget tersebut)
- resiko kebakaran, overload, meledak, korslet, lumayan besar

kalau agan rela repot2 jagain batre 3-4 jam gak boleh gerak sih silahkan aja. 10 ribu kok. tapi yaaa sekalipun repot2 dijaga, batre akan tetep cepet rusak dan resiko nya lumayan besar. beda sama charger2 pintar, yang standar keamanan nya jauh lebih tinggi dan metode charging nya jauh lebih sehat buat batre.

kemampuan charger pintar:
- dipasang kebolak balik gak rusak
- akurat bacaan voltage nya
- bisa stop atau slowdown saat sudah hampir penuh, di 4.2 Volt. ingat, kalau batre penuh tapi masih diisi lagi bisa jadi meledak dan kebakaran.
- bahan nya anti api
- ada mekanisme anti korslet, langsung mati charger nya tanpa perlu ada kerusakan berantai
- bisa membaca struktur compound batre. nanti bisa ditentukan metode charging seperti apa yg paling tepat, apakah arus besar ke kecil, atau rata arus putus2 kecil, dan sebagainya yg ane gak tau. ane bukan orang pinter . yg jelas dampak nya adalah umur batre jauh lebih panjang, tanpa perlu bocor atau gembung.
- ada yg bisa sampai memberikan informasi seperti voltage baterai, kondisi kesehatan, berapa mAh yg masuk ke baterai.

beberapa chip dari mod ternama sudah mampu ngasih fitur USB charging yg cukup aman, jadi memang mod tersebut tidak perlu pakai charger sudah bisa ngecharge sendiri. sayangnya tidak banyak yg bener2 ngasih info yg jelas soal keamanan dan kemampuan fitur USB charging dari chip2 tersebut seperti berapa ampere input dan output nya, atau apakah ada fitur pencegah kerusakan lainnya saat daya dari adaptor ada lonjakan. jadi paling kalau memang mau ngotot gak beli charger, konsultasikan dulu ke thread ini apakah mod nya tersebut memang punya fitur USB charging yg layak dipakai atau tidak. Sudah sangat banyak kejadian mod mengalami kerusakan karena sering dipakai charging. Lebih baik charger rusak daripada mod rusak. Sayangi barang anda.