Kaskus

Story

prestant18Avatar border
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]

CREDIT PICT: AGAN CATUR SAPUTRA

assalamualaikum

selamat siang kaskusers,

ane akan melanjutkan cerita dari thread ane sebelumnya.
untuk readers yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca di kisah keluarga perantau.
untuk cerita tentang perjalanan hidup dimana ane sudah mandiri,
cerita tersebut akan ane link dibawah,
selamat menikmati.... :emoticon-Rate 5 Star

1. the beggining
2. tanah pertama
3. rumah pakdhe
4. kerja
5. belajar mengendalikan diri
6. desi
7. panggilan tes
8. Training
9. nilai dari sebuah perjalanan
10. misteri baung part 1
11. misteri baung part 2
12. misteri baung part 3
13. misteri baung part 4
14. mister baung part 5
15. misteri baung last part
16. perkenalan
17 teror
18. shita
19. shita 2
20. fighting
21. rendi
22. drama[belajar dewasa]
23. finally, we are. . .
24. another side from shita
25. moments
26. crash
27. about rendi
28. perpisahan 1
29. suasana baru
30. quality time 1
31. quality time 2
32. :'(
33. last memories of shita
34. TAKDIR
35. sisi gelapku
36. misteri mimpi nyata 1
37. misteri mimpi nyata 2
38. misteri mimpi nyata 3
39. resolusi
40. arah perubahan
41. rumah mas malik 1
42. rumah mas malik 2
43. rumah mas malik 3
44. rumah mas malik 4
45. maung dan mbah
46. rumah mas malik last chapter
47. sheryi 1
48. sheryl 2
49. djakarta; first impression
50. pemberitahuan
51. samapta
52. 2nd test
53. jangan sok
54. masa peralihan
55. tes kerja lagii
56. UPDATE SPESIAL TENTANG CV
57. indonesia
58. misteri divisi siang 1
59. misteri divisi siang 2 ( the story )
60. misteri divisi siang ( last part )
61. kematian itu pasti
62. PHK
63. adikku bernama dian 1
64. adikku bernama dian 2
65. titik balik
66. terus berjuang!!
67. SEMANGAT MERDEKA SAUDARAKU!
68. OJT 1
69. OJT 2
70. adek 1
71. adek 2
72. tulungagung, wecome to the jungle
73. pengalaman misteri baru
74. traveling with shita's family, [sakit]
75. she is. . .
76. hujan sore itu
77. aku ingin memastikan
78. sheryl's stories 1
79. sheryl's stories 2
80. sheryl's stories 3
81. my choice is, ,
82. teror 1; mabuk
83. alasanku memilih
84. teror 2, santet 1
85. teror 2, santet 2
86. karena kamu berbeda
87. teror 3, gangguan semakin berat
88. teror4, akhir
89. mimpi
90. hari yang dinanti nanti??
91. pertengkaran 1, fakta
92. pertengkaran 2, itu bukan kamu yang kukenal
93. PERTENGKARAN 3, AKHIR
94. SHERYL; FINAL CHAPTER
95. EPILOG
Diubah oleh prestant18 09-10-2017 03:30
cibuyaaAvatar border
arrasyid.pd988Avatar border
zoekyvalkryeAvatar border
zoekyvalkrye dan 65 lainnya memberi reputasi
62
1.3M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
prestant18Avatar border
TS
prestant18
#445
Shita 2
sore itu aku pulang lebih sore dari biasanya.
tugas lembur yang pak alam berikan kepadaku membuatku harus mengundur kepulanganku hingga pukul 18:00.
dan jika pulang jam sekian, bisa dipastikan akan sangat ramai karena berbarengan dengan kepulangan departemen produksi.
dan benar saja, jemputan yang biasanya lengang langsung penuh setiap kali kembali dari pintu gerbang kawasan.
akhirnya aku memilih mengalah dan duduk di depan pabrik sambil melamun.

" hei, jangan kebanyakan melamun "

suara merdu yang kukenal membuyarkan lamunanku.

" eh, shita, kok baru pulang?? "

kataku kepada gadis manis didepanku.

" sini duduklah, masih antri mobilnya " ( sambil menggeser dudukku dan memberikan tempat di bangku panjang itu agar shita bisa duduk)

shitapun duduk disebelahku bersama beberapa orang dari departemen produksi,
banyak mata menatap shita.
baik itu laki laki maupun perempuan.
padahal shita nampak kucel setelah seharian beraktifitas.
berbanding terbalik dengan para karyawan produksi yang sudah rapi dan bermake up sebelum kepulangannya tadi.
meskipun begitu, itu semua tetaplah tidak mampu mengungguli kecantikan shita. ( karyawan di PT ini kebanyakan anak muda dibawah 25 tahun, kecuali karyawan tetap yang sudah senior )

shita: " kok pulang jam segini yo? "
aku: " iya, tadi ada lemburan, , lha kamu kok pulang jam segini juga? "
shita: " biasalah, akhir bulan, waktunya stok opname "
aku: " wah pantesan "
shita: " pantesan apanya? "
aku: " pantesan kucel kaya kertas habis diremes2 "
shita: " bodo amat deh, capek, suntuk, stress habis ni "
aku: " sabaar, namanya juga kerja, , toh ngga tiap hari ini, dinikmatin aja biar enjoy "

shita menarik napas panjang dan kemudian menghembuskannya . . .
nampak ada beban berat yang menyita perhatiannya seharian tadi.

aku: " ni biar enakan " ( sambil memberikan permen lolipop yang kubeli tadi sore )
shita: " ha? kamu masih makan beginian yo? "
aku: " biasanya si permen biasa, cuma tadi nggak ada, jadi beli ginian "
shita: " ngga malu? " ( sambil tertawa meledek )
aku: " bodo amat deh, stres & capek ini "
shita: " hei, u stole my words "
aku: " haha, , gamasalah, kan belum di hak paten "
shita: " okee, lain kali akan kudaftarin patennya biar dapet royaliti "
aku: " ciye, orang akunting, , "

aku dan shita tertawa bersama, membuat perhatian beberapa orang disana tertuju pada kami.
beberapa laki laki yang kuperhatikan mencuri pandang terhadap shita nampak membuang pandangannya ketika tatapan mataku tertuju pada mereka.
lucu sih jadinya, karena disaat banyak yang memperhatikan, malah kami sama sekali nggak peduli pada mereka.

tak lama dari dalam pabrik, keluarlah mobil honda city, entah keluaran tahun berapa.
didepan kami mobil itu berhenti, kemudian kacanya membuka.
kulihat didalam, ternyata rendi.

rendi: " ay, ayo, bareng aku aja, tak anterin, biar nggak capek2 nunggu jemputan "
shita: " nggak mas, makasih, aku naik jemputan aja"
rendi: " ayo, nggak papa, santai aja sama aku "
shita: " beneran mas, nggak usah, "
rendi: " gitu? ya udah lah, aku duluan ya ay "

rendi nampak berusaha tersenyum ramah kepada shita yang sudah membuang muka kearah lain.
kemudian rendi berlalu, dan sebelum dia berlalu, aku masih sempat melihatnya menatapku dengan tajam.
mobil itu kemudian tancap gas dengan suara tarikan gas yang meraung raung.

shita: " yo, sibuk nggak? "
aku: " eh, nggak si, emang kenapa? "
shita: " nyari yang seger2 yuk "
aku: " boleh lah, tapi aku kurang paham daerah sini ni, "
shita: " oh, ketempatku biasanya aja "
aku: " oke "

dan tak lama ketika mobil jemputan datang, kami segera beranjak naik.

shita mengajakku kesebuah "cafe" kecil dikota bangil.
kemudian disana kami memesan minuman dan makanan kecil.

aku: " jadi gimana non? suntuk bener keliatannya, , "
shita: " uh, rasanya stres bener hari ini yo "
aku: " masalah stok opname? "
shita: " iya, dan yang lain lain "
aku: " yang lain lain? "
shita: " yaa, itu tadi "

aku garuk garuk kepala karena tidak mengerti arah pembicaraannya.
melihatku bingung, shita mengangkat alis kirinya dan memasang ekspresi aneh. .
kemudian malah tertawa. .

shita: " hahaha, wajahmu lucu asli kalau bingung, , , ya udahlah, biarin, "
aku: " waa ini, orang masih bingung malah diketawain, yo makin bingung to yo "
shita: " anggap aja angin lalu "

kemudian kami beralih topik pembicaraan.
sebab aku melihat ada beban ketika shita akan meneruskan ceritanya.
jujur, walau aku merasa sudah cukup dekat, namun aku belum bisa sepenuhnya cair karena aku belum benar2 mengenal shita.
aku masih canggung mengulik hal yang sifatnya pribadi.
hingga tak lama kemudian hp milik shita yang diletakan diatas meja bergetar, ada panggilan masuk.
tertulis nama " rendi spv "
shita hanya melirik sesaat, namun membiarkan hp itu tanpa menjawab panggilannya.

aku: " ta, telepon lho "
shita: " biarin lah "
aku: " siapa tau penting "
shita: " nggak, orang ini kalau nelpon nggak pernah ada hal penting "
aku: " lha nggk ada hal penting ngapain nelpon? "

shita menatapku dengan tatapan heran, , akupun memasang wajah bingung lagi.
kali ini shita menarik hidungku sambil tertawa. . .

shita: " pertanyaanmu aneh banget yo? "
aku: " aneh dimananya? "
shita: " kamu udah pernah pacaran? "
aku: " belum "
shita: " hmmm, pantesan, , , polos banget "

aku hanya nyengir mendengar ledekan shita.

shita: " jadi ya ini yang bikin stress yo "
aku: " ooh, gitu. . . "
shita: " paham to? "
aku: " enggak . . . . "
shita: " ih, wajah polosmu itu ngeselin banget " ( sambil mencubit lenganku cukup keras )
aku: " idih, idih, sakit ta, , , makanya jangan dipendam, crita aja "
shita: " yaa ini, mas rendi yang tadi bawa mobil itu lho, bikin stress "
aku: " oh, iya iya, , jadi mas rendi itu siapa? pacarmu? "
shita: " bukan "
aku: " trus? "
shita: " hehe, penasaran ya? "
aku: " I'm listening "
shita: " ya gitu, mas rendi itu ceritanya lagi pdkt, , cuma maksa banget "
aku: " ooh, tapi kok manggilnya ay? namamu kan nggak ada unsur ay nya emoticon-Big Grin "
shita: " lha itu salah satu hal yang bikin males, , lebay abis, kaya anak SMP aja "

aku tertawa ngakak mendengar cerita shita. .
nggak terbayangkan pria dewasa seusia rendi ber lebay lebay ria.

aku: " trus gimana ay? " ( sambil menaikan alis berulang ulang )

shita melirikku kemudian tangannya meraih lenganku dengan cepat, , satu cubitan keras mendarat. .

shita: " coba ulangi lagi mas tiyoo? "
aku: " ampun non, ampun, iya iya, nggak ay ay an lagii "

akhirnya shita melepaskan cubitannya dan meneruskan bercerita.

shita: " jadi beberapa hari yang lalu dia nembak aku, tapi tak tolak "
aku: " emang kenapa? "
shita: " orangnya aneh, , omongannya tinggi lagi "
aku: " trus hubungannya dengan stres hari ini? "
shita: " yaa itu, dia kan supervisorku, setelah penolakan tempo hari, dia jadi seakan ngasih presure melalui pekerjaan "
aku: " kok nggak pro banget? kaya anak kecil "
shita: " yaa itu makanya tak bilang kaya anak SMP "
aku: " tapi apa nggak karena memang pekerjaan lagi banyak? "
shita: " nggak, keliatan kok kalau ada dendam gitu. . "

aku terdiam sesaat dan memikirkan sesuatu

aku: " yah, , , emang bener si, menua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan "
shita: " eh, apa barusan yo? "
aku: " yang mana? "
shita: " kata katamu barusan itu lho "
aku: " menua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan "
shita: " asyik, noted , bisa buat nyindir nih "
aku: " jangan suka nyindir ah, nggak baik "
shita: " biarin lah, biar dia kerasa "
aku: " yaah, ya terserah nona aja lah "
shita: " hmm, , , , hehehe, , ,
aku: " kalau udah dicatet, , udahan yuk, " kataku sambil nyengir kepada shita
shita: " oke deh, yuk lah. . "

kamipun beranjak dari tempat itu dan berjalan menuju jalan raya.
sambil berjalan kami masih asyik mengobrol.
kemudian sampailah kami ditepi jalan raya.

tak lama, angkutan yang akan dinaiki shita sudah ada ditepi jalan.
aku mengantar shita menuju keangkutan tersebut.

shita: " yo, thanks ya udah mau nemenin "
aku: " tentu nona, dengan senang hati "
shita: " yuk lah, duluan yo "
aku: " hati hati dijalan "

shita melambaikan tangan kepadaku dan angkutan berlalu membawanya pergi.
aku hanya nyengir, ada rasa bahagia didalam hatiku.

" eh, apa ini barusan yang namanya kencan ya? "

aku bertanya dalam hati. . . . .

===============================================

keesokan harinya aku bekerja seperti biasa.
yang berbeda adalah perasaanku.
jika sebelum sebelumnya aku merasa biasa saja, kali ini aku merasa bersemangat untuk berangkat kerja.
ada perasaan aneh yang membuatku selalu ingin bertemu dengan shita.
terkadang aku tersenyum sendiri jika mengingat kala shita mencubit lenganku.
bejo dan amin sering meledekku, namun aku hanya cengar cengir menanggapi itu semua.
hingga suatu hari, diadakanlah sparring futsal antara departemen maintenance dan head office untuk menyambut momen 17 agustus.
aku diajak oleh teman2 yang lain untuk bergabung didalam tim.
aku mengiyakan karena pada dasarnya aku suka olahraga.
dan kemudian sampailah kami dihari pertandingan.

pertandingan diadakan disebuah lapangan futsal yang disewa.
para pemain dari head office kebanyakan adalah orang orang muda.
kulihat salah satunya adalah rendi.
beberapa kali dia tertangkap mataku sedang menatapku dengan tajam.
aku tidak terlalu menanggapi, karena pada dasarnya aku tidak mau terlibat lebih jauh.
dalam hatiku yakin jika ini berhubungan dengan shita.

=====

pertandingan dimulai.
saling serang terjadi diantara kami.
aku sendiri bermain sebisaku, sebab sedikit banyak aku juga suka bermain sepak bola.
hanya saja lapangan futsal yang kecil membuat gerakkan jadi terbatas.
kontak fisik pun tak ayal sering terjadi.
dalam beberapa kesempatan, rendi tampak sengaja mengambil kesempatan untuk memasukkan siku maupun injakan kepadaku.

( aku lebih tinggi daripada rendi, namun dia lebih besar, cenderung agak gemuk )

aku hanya menanggapi dengan santai provokasi itu.
dalam beberapa kesempatan berikutnya jika aku memegang bola, bola segera kuoper agar tidak menjadi sasaran rendi yang tak pernah berdiri jauh dariku.
rendi nampak masih belum puas walau sudah beberapa kali menyarangkan sikutnya.
matanya tak lepas dariku.
hingga pada suatu titik, ketika aku menerima bola didepan gawang, rendi sudah menyorongkan kakinya kearah kakiku.
aku memutuskan melakukan 1st shoot agar tidak hilang kesempatan.
bola berhasil kutendang, dan meluncur mulus kearah gawang yang kosong, ,
namun kaki rendi tak berhenti dan menghajar kaki kiri yang kujadikan tumpuan dari belakang.
aku langsung terjatuh menimpa rendi.
aku tak mau rugi.
sambil jatuh, siku kiriku kujadikan tumpuan kearah badannya.

" BUUGHH "

rendi berteriak,

sedangkan aku langsung berguling.
rendi bangun dan menuju kearahku, sejurus kemudian, kakinya berayun menghajar punggungku.

" bangun koe bangs*t!!!!
teriak rendi

orang orang langsung mengerumuni kami.
mereka menarik rendi agar menjauh.
sedangkan amin membantuku berdiri.
pertandingan terhenti.
suasana juga menjadi kacau akibat insiden barusan.

aku terduduk dipinggir lapangan sambil mengelus engkel kiriku yang kena takling.
ini jauh lebih sakit daripada tendangan kearah punggung.
hatiku terbakar amarah.
ingin rasanya kuladeni kelakuan rendi, namun teman2 mencoba memadamkan emosiku dan menyuruhku tenang.
aku mengatur nafas dan menenangkan diri sebisa mungkin.
sedangkan disana rendi masih berteriak tak karuan seperti orang kesurupan.
melihat suasana tak kondusif, kami memutuskan mengakhiri saja pertandingan agar tidak menjadi lebih buruk.
rendi nampak masih marah dan keluar lapangan.
dia melepas atribut futsalnya, memasukan tas dan kemudian pergi begitu saja.
salah seorang teman rendi meminta maaf kepadaku.
dia berkata jika rendi memang seperti itu, mohon kebesaran hati.
aku tersenyum dan bersalaman dengannya beserta teman2 yang lain.
pertandingan pun bubar.

===

aku berjalan dari tempat futsal menuju kerumah pakde tukul.
amin dan bejo sempat menawarkan bonceng, namun kutolak karena rumah pakde dekat.
akhirnya mereka berlalu meninggalkanku.

seratus meter dari lapangan futsal, ketika aku berbelok menuju gang masuk rumah pakdhe yang mulai sepi,
tiba tiba sebuah sepeda motor menyalip dan berhenti didepanku.
pengemudinya turun dan melepas helm full facenya.
itu rendi!.
mau apa dia?

( bersambung )
Diubah oleh prestant18 22-04-2017 00:05
BALI999
jenggalasunyi
symoel08
symoel08 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.