- Beranda
- Stories from the Heart
"Bingkai Semester Nika"
...
TS
shiinka
"Bingkai Semester Nika"
Quote:
Quote:
Quote:
Spoiler for Index Cerita:
Nika
Mungkin dari banyaknya nama di lingkungan ini, Cuma namaku yang agak kejepang-jepangan di lingkunganku. Atau memang orangtuaku dulu adalah pecinta anime ato manga ato j-drama (tapi setauku mereka adalah penyuka film rambo)
. Aku biasa dipanggil Nika. Seorang mahasiswi yang tidak tahu diri karena sering mengabaikan omongan orang-orang, suka main game, setiap hari selalu telat kalau ada kelas. Namanya juga belum siap jadi mahasiswi, hahahaOSPEK telah selesai dilaksanakan seminggu lalu dan aku kembali ke kampus untuk antri tanda tangan KRS (Kartu Rencana Studi)
. Pukul 10.15 aku berjalan ke kampus, meski ini sudah terlambat. Wali kelasku adalah orang yang super galak. Telat sedikit aja, mungkin 2 menit dari jadwal. Kalian akan langsung diusir keluar. Quote:
Meninggalkan teman-temanku yang sedang sibuk berkenalan. Aku berjalan mengelilingi lantai 1 kampusku. Di kelasku yang baru ini terdiri dari 10 cwe dan 12 cwo. Kelasku sedikit istimewa daripada kelas atau jurusan lainnya. Tapi ini bukan kelas akselerasi kok, haha. Memang mahasiswa disini dikit banget, biar efektif kalau kata pak/bu dosen.

Nggak ada yang menarik di kampus ini selain berisiknya mahasiswa baru saling berkenalan, membentuk kelompok, maupun yang udah akrab banget nempel kaya paku sama tembok. Bosan berkeliling, aku kembali ke teras kampus untuk berkumpul.
Mereka semua sedang asyik mengobrol.Aku melirik ketua kelasku yang bernama Arif yang sedang memberikan penjelasan. Dia yang rajin mengirimkan kami semua sms kemarin malam hanya untuk mengingatkan agar tidak lupa untuk antri tanda tangan dosen. Sedangkan kulihat cewe disebelah sana yang sedang berbicara dengan Arif adalah Ida. Beberapa temanku sudah datang, begitu juga dengan ibu wali kelas kami. Mukanya galak, badannya gendut, tatapannya mematikan, tapi suaranya aduhai.. Kecil banget. (Maafkan aku bu, untung aku udah lulus
) Kebayang nggak dosen galak dan mata kuliahnya itu Matematika? Udah kebayang aku adalah orang paling bego dalam pelajaran ini. Matematika itu bukan sekedar pelajaran untuk berhitung. Otak kita dipersiapkan untuk menyelesaikan problem solving dan lagi matematika itu kumulatif! Nggak bisa dihafal lagi. Mati dah kemudian..
Daritadi aku sibuk mencatat apapun penjelasan Arif. Ketua kelas yang super bawel dan berisi ini ngoceh tanpa henti menjelaskan mata kuliah yang akan kami tempuh. Karena kami adalah mahasiswa baru yang taat maka semua jadwal mata kuliah semester satu diambil semuaaanya… Iya semuanyaaaa, dan nggak taunya.. Itu adalah petaka buat kita kedepannya
.Diubah oleh shiinka 05-06-2017 10:19
anasabila memberi reputasi
1
4.5K
35
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
shiinka
#1
Matematika
Katanya matematika itu bukan ilmu menghafal. Benar! Itulah petaka bagi kami sekelas karena kami mengambil dua mata kuliah matematika pada semester ini
. Aku melangkahkan kakiku yang sepertinya berat untuk berjalan ke ruangan kelas. Mengambil tempat duduk nomor 2 dari belakang, meletakkan tas ransel disamping dan menunggu teman-teman datang adalah kegiatanku di pagi hari ini.
Tanpa sadar di semester ini aku telah berteman akrab dengan beberapa manusia. Terdiri dari 3 wanita bernama Ida, Via, dan Marwah.
Sedangkan 2 orang lainnya adalah Herman dan Rian
. Berkenalan secara tidak sengaja saat kami mendapatkan tugas kelompok matematika pada awal semester.
Untunglah, aku sekelompok dengan manusia yang agak pintar dalam matematika. Rian adalah salah satu cowok paling pintar matematika di kelas ini
. Maklum dia pernah menjuarai lomba matematika antar sekolah saat sma dulu. Sedangkan Ida termasuk cewek yang multitasking meskipun dia agak sedikit ceroboh. 
Sementara omongan itu mengalir dengan sukses ke telinga kanan dan keluar ke telinga kiriku, aku melihat teman-temanku lainnya mendengarkan penjelasan Rian dengan seksama meskipun mereka tidak mengerti juga, hahaha.
Aku memandang sekeliling, terlihat masing-masing anggota kelas sibuk dengan kelompok mereka masing-masing.
Aku mengangguk kemudian melemparkan tipex yang ada di mejaku. Yang barusan meminjam tipex ku adalah Ikam. Cowok tinggi dan jago bermain musik ini memang terlihat keren, aku penyuka cowok yang bisa memainkan alat musik mungkin itulah kenapa dia terlihat keren
. Dia tersenyum kepadaku, aku membalas senyuman itu sambil mengangguk.
Aku kembali ke posisiku semula mendengarkan Rian menjelaskan soal yang harus kami kerjakan. Aku melihat teman-temanku sibuk mengerjakan soal dari papan tulis di depan kelas. Aku pun larut mengerjakan soal nomor 4 yang terlihat seperti bentuk tali dengan rumah dan memaksa angka-angka di dekatnya untuk kabur.
Aku mengangguk dan tersenyum melihat Ikam mengembalikan tipexku. Tanpa sengaja aku melihat tatapan mata dari 3 orang berbeda di dalam kelas ini. Ntahlah apa masalah mereka denganku, hanya saja perasaanku tiba-tiba menjadi tidak enak.
. Aku melangkahkan kakiku yang sepertinya berat untuk berjalan ke ruangan kelas. Mengambil tempat duduk nomor 2 dari belakang, meletakkan tas ransel disamping dan menunggu teman-teman datang adalah kegiatanku di pagi hari ini.
Tanpa sadar di semester ini aku telah berteman akrab dengan beberapa manusia. Terdiri dari 3 wanita bernama Ida, Via, dan Marwah.
Sedangkan 2 orang lainnya adalah Herman dan Rian
. Berkenalan secara tidak sengaja saat kami mendapatkan tugas kelompok matematika pada awal semester.
Untunglah, aku sekelompok dengan manusia yang agak pintar dalam matematika. Rian adalah salah satu cowok paling pintar matematika di kelas ini
. Maklum dia pernah menjuarai lomba matematika antar sekolah saat sma dulu. Sedangkan Ida termasuk cewek yang multitasking meskipun dia agak sedikit ceroboh. 
Quote:
Sementara omongan itu mengalir dengan sukses ke telinga kanan dan keluar ke telinga kiriku, aku melihat teman-temanku lainnya mendengarkan penjelasan Rian dengan seksama meskipun mereka tidak mengerti juga, hahaha.
Aku memandang sekeliling, terlihat masing-masing anggota kelas sibuk dengan kelompok mereka masing-masing.
Quote:
Aku mengangguk kemudian melemparkan tipex yang ada di mejaku. Yang barusan meminjam tipex ku adalah Ikam. Cowok tinggi dan jago bermain musik ini memang terlihat keren, aku penyuka cowok yang bisa memainkan alat musik mungkin itulah kenapa dia terlihat keren
. Dia tersenyum kepadaku, aku membalas senyuman itu sambil mengangguk.
Aku kembali ke posisiku semula mendengarkan Rian menjelaskan soal yang harus kami kerjakan. Aku melihat teman-temanku sibuk mengerjakan soal dari papan tulis di depan kelas. Aku pun larut mengerjakan soal nomor 4 yang terlihat seperti bentuk tali dengan rumah dan memaksa angka-angka di dekatnya untuk kabur.
Quote:
Aku mengangguk dan tersenyum melihat Ikam mengembalikan tipexku. Tanpa sengaja aku melihat tatapan mata dari 3 orang berbeda di dalam kelas ini. Ntahlah apa masalah mereka denganku, hanya saja perasaanku tiba-tiba menjadi tidak enak.

***
Diubah oleh shiinka 26-04-2017 10:34
0
, persahabatan menjadi abu
