Kaskus

Story

gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Quote:
cover by: bgs93


Quote:
poetry by: junker007

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
junti27Avatar border
ugalugalihAvatar border
afrizal7209787Avatar border
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
#4392
Part 99
“Apa ?! Putus ?! “ tanya Putri dengan nada kaget.

“Kok bisa sih ?! “

Putri menatapku dengan raut muka kaget dan penasaran. Jam udah menunjukkan pukul dua belas, semua udah tidur karena kecapekan dan mungkin kekenyangan setelah acara pesta bakar jagung tadi. Tapi Putri malah ngajak aku ke dining room buat ngomongin masalah Vino.

“Aku nggak tau, Put… “ aku berusaha mengelak.

“Jangan bohong ya, kamu pasti yang bikin mereka putus kan ? “ tanya Putri dengan nada menuduh.

“Ih kok kamu malah nuduh aku sih ? “ tanyaku sambil membuang muka.

“Ya iya lah, kan kamu yang nyusul mereka ke teras. Awalnya aja mereka rukun rukun aja kok, setelah ada kamu malah jadi runyam gini. “ kata Putri sambil menuang kopi ke cangkir.

Aku diem sambil mikir kata-kata buat menjawab Putri. Seperti Citra, Putri termasuk cewek yang kritis dan selama ini aku nggak pernah menang kalau debat kusir sama dia, apalagi kalo udah menyangkut sebuah fakta.

“Kamu kenapa sih kok benci banget sama Shela ? Apa posisi Shela itu pacarnya Vino sehingga kamu membencinya ? “ tanya Putri.

“Bukan gitu, kan udah kubilang, aku cuma pengen nyelametin Vino dari kelakuan Shela. Kamu tau kan kalo dia tiap hari diperlakukan kayak pembantu. “ jawab aku.

“Tuh kan kamu bohong lagi. Aku kasih tau ya, Shela sering curhat ke aku lho soal kelakuan kamu. “ kata Putri sambil menatapku.

“Apalagi di kampus aku juga sering liat kamu deketin Vino terus. Kamu suka ya sama Vino ? “ tanya Putri lagi.

“Yaaa aku suka sih, tapi cuma sebagai temen kok… emang Shela ngomong apa aja ke kamu ? Perasaan kalian nggak pernah ketemu. “ jawabku sekenanya.

“Pake WA kan bisa keles. Kalo nggak percaya nih aku tunjukin. “ kata Putri seraya membuka HP-nya lalu menunjukkan chat WA dia sama Shela.

Aku menatap layar HP-nya Putri dan ternyata benar dia selama ini sering chatting sama Shela. Dasar cewek labil, ternyata selama ini dia sering ngadu tentang aku ke Putri.

“Sekarang kamu jawab jujur yah, kamu tadi pas di teras bilang apa kok mereka sampai putus ? “ tanya Putri dengan mimik serius.
“Apa sih ? Enggak… nggak ada kok… “ aku bingung menjawab pertanyaan Putri. Nggak mungkin juga kujawab kalau aku ngasih tahu Shela kalau aku dan Vino…
“Oke kalau kamu keberatan jawab, sekarang kamu lihat deh hasil dari perbuatanmu. Eh… Vino mana ? “ tanya Putri.
“Dia di ruang tamu nonton TV. “ jawabku.
“Sekarang kamu liat kan hasil dari ulahmu. Vino jadi sedih gitu. Itu yang kamu pengen ? “ tanya Putri.
“Ya nggak lah Put. Kan udah berkali-kali kubilang, Vino itu temenku, justru aku misahin dia sama Shela biar dia nggak terus-terusan dijadiin pembantu sama pacarnya itu. Emang kamu suka Vino digituin ? Dia temenmu juga kan ? “ aku tanya balik ke Putri.
“Iya tapi lihat dong hasilnya kayak apa. Vino jadi kayak orang stress gitu itu tandanya dia udah bener-bener cinta sama Shela. Kamu nggak mikir sampai situ apa ? “ Putri terus aja nyecer aku.
“Halaaa mereka kan baru kenal sebentar Put, paling juga cinta mereka cinta monyet. Aku yakin kok ntar juga Vino bakalan lupa sama Shela. “ jawabku sambil tersenyum.
“Bisa juga gitu, tapi gimana kalo justru kebalikannya ? “ tanya Putri sambil minum kopinya.
“Maksud kamu ? “ tanyaku penasaran.
“Aku punya sepupu, Lan. Dia cowok dan masih kuliah juga. Tahun kemaren dia kena depresi berat gara-gara patah hati karena diputus sepihak sama ceweknya. Aku lihat sendiri gimana kelakuannya, persis kayak Vino itu. “
“Tiap hari cuma diem kayak orang linglung, diajak ngomong nggak menjawab, nggak mau makan akhirnya kuliahnya berantakan padahal sebelumnya nilai akademiknya bagus-bagus. Untung aja dia nggak sampai bunuh diri. “ kata Putri.
“Masa bisa sampai separah itu sih ? Terus, sepupumu itu bisa sembuh nggak ? “ tanyaku penasaran.
“Dia akhirnya dirawat selama beberapa bulan di klinik rujukan seorang psikiater kenalan papaku. “ jawab Putri.
“Ya udah kalo Vino sampai gitu kan besok tinggal minta tolong sama papamu. “ jawabku ketawa.
“Lan !! Kok kamu malah ngomong kayak gitu sih ?! “ kata Putri dengan nada sewot.
“Eh.. iya iya aku cuma bercanda kok Put. “
“Aku serius, kamu malah cengengesan. “ kata Putri ketus.
“Selama ini aku diem aja melihat kelakuan kamu ke Vino, tapi kali ini aku nilai kamu udah bener-bener kelewatan. Aku nggak rela temenku menderita gara-gara ulahmu. “ timpal Putri lagi.

Aku cuma bisa diem mendengar semua kata-kata Putri yang bikin aku nggak bisa berkutik. Masa iya sih Vino bisa sampai depresi ? Tapi mengingat cerita Putri tadi soal sepupunya lama-lama aku kuatir juga, apalagi sepertinya Putri nggak mengada-ada soal sepupunya itu.

“Denger ya Lan, apapun yang terjadi antara Vino dan Shela, mau Vino diperbudak kayak apa, kamu nggak ada hak buat ikut campur, apalagi sampai berniat memisahkan mereka. Kecuali… “ kata Putri.

“Kecuali apa ? “ tanyaku.

“Kecuali kamu emang mau niat ngerebut Vino dari Shela. “ lanjut Putri sambil menatap aku.

“Idih, ya nggak lah, aku mana mungkin serendah itu ! “ jawabku berusaha mengelak.

Ah celaka nih, ternyata Putri udah tahu banyak soal aku, Vino dan Shela. Kayaknya cewek labil itu udah curhat terlalu banyak ke Putri. Bener-bener cewek yang menyebalkan, nggak tahu kapan harus menjaga omongan. Ini sih sama aja mengadu domba antara aku dan Putri.

“Shela yang bilang gitu kan ? Bilang kalo aku mau merebut Vino ? “ tanyaku.
“Iya, dan melihat kelakuan kamu ke Vino, menurutku wajar sih Shela punya asumsi kayak gitu. “ jawab Putri.
“Tapi yang jelas Lan, hari ini kamu udah bikin dua orang yang saling mencintai berpisah, dan aku yakin, nggak hanya Vino, sekarang Shela juga pasti sangat sedih. “ kata Putri.
“Menggelikan, cewek labil itu mana mungkin serius sama Vino. Paling besok dia udah jalan sama cowok lain. “ jawabku ketawa.
“Masa sih ? Itu cuma asumsi kamu kan ? Shela bilang ke aku kalau dia serius sama Vino, dan aku yakin dia nggak bohong. “ kata Putri.
“Yaelaa Put, Put… cewek centil kayak dia aja kamu percaya. “ jawabku sekenanya.
“Terus aku harus percaya sama asumsi kamu gitu ? Yang jelas nggak ada dasar sama sekali ? “ tanya Putri.
“Oke oke terus sekarang aku harus gimana ? Mereka udah terlanjur putus kan. Nggak mungkin mereka pacaran lagi. “
“Kenapa nggak ? Kamu kan yang bikin mereka putus jadi kamu punya tanggung jawab moral buat nyatuin mereka kembali. “ jawab Putri.
“Iya tapi… “ udah kuduga Putri bakal berkata seperti itu. Gawat, aku harus ngejawab apa nih ?
“Tapi kenapa ? “ tanya Putri.
“Kayaknya mereka berdua nggak bakal bisa pacaran lagi deh, Put. “ jawabku dengan ragu-ragu.
“Lho emang kenapa kok kamu bisa bilang begitu ? “ tanya Putri.
“Soalnya…. “ aku bener-bener bingung harus bilang apa pada Putri.
“Soalnya kenapa ? Ayo bilang… kayaknya ada yang nggak beres nih. “ desak Putri.
“Soalnya semalem aku ngelakuin itu sama Vino. “ jawabku dengan nada pelan.
“Apa ? Ngelakuin apaan ? “ tanya Putri seraya menatapku penuh arti.
“Itu… masa kamu nggak tahu. Ngelakuin itu, di kamarnya Vino. “ jawabku dengan lirih. Mendengar jawabanku, Putri terlihat kaget sekali.
“APA ?! Jadi kamu udah ngelakuinnya sama Vino ?! Kamu ini gila apa gimana sih ?! “ tanya Putri dengan setengah berteriak.
“Idih, lebay amat sih, kamu juga sering kan ngelakuinnya sama Aldo. “ jawabku nggak mau kalah.
“Eh.. eh.. eh.. jangan samakan aku dengan kamu ya. Setidaknya aku nggak begituan sama pacar orang. “ jawab Putri ketus sambil menuding ke arahku.

Kami berdua lalu terdiam. Putri terlihat bingung sambil sesekali mengusap dahinya sambil menghela napas, sedangkan aku cuma menatap keluar jendela sambil makan keripik dari toples.

“Terus kamu ngasih tahu Shela semua itu di depannya Vino ? “ tanya Putri.
“Iya. “ jawabku singkat.
“Keterlaluan kamu, Lan. Kamu udah bener-bener kelewatan. Kayaknya kamu emang niat bener mau merusak hubungan mereka. “
“Yeee bukan sepenuhnya salahku lah. Vino-nya sendiri mau kok pas aku ajak. “ jawabku nggak mau kalah.
“Jadi bener kan kamu yang ngajak Vino buat begituan ? Kamu ini sebenarnya mikir apa sih ? Kamu nyadar nggak akibat dari ulahmu ini ? “ tanya Putri dengan nada kesal.
“Ya nggak mikir apa-apa keles… “ jawabku sekenanya.
“Lho kalian ternyata disini ? “ tiba-tiba Citra muncul, dia cuma pakai atasan kemeja longgar kotak-kotak nggak pake bawahan.
“Lagi ngobrolin apa nih, kayaknya kok heboh amat. Ikutan dong. “ kata Citra lagi sambil membuka lemari es dan mengambil sebotol minuman dingin.
“Kamu ini apaan sih keluyuran keluar kamar nggak pakai celana ? “ tanyaku ke Citra.
“Emang kenapa, di kos juga biasa kayak gini. Lagian kan udah sepi nggak ada orang. “ jawab Citra cuek sambil minum membuka botol minumannya.
“Di ruang tamu ada Vino tau ! “ kataku ke Citra.
“Ah biarin, dia sering kok liat aku begini pas di kosan. “ jawab Citra.
“Ngapain Vino ke kosan kamu ?! “ tanyaku penasaran.
“Mau tau aja. “ jawab Citra cuek lalu minum botol minumannya.
“Ayo lanjutin dong obrolannya, kayaknya seru ada begituan begituan. “ tanya Citra tersenyum sambil ikut duduk di meja makan.
“Tanya Putri aja deh. “ jawabku sambil ibu jariku menunjuk ke arah Putri.
“Tau ah !! Aku mau ke kamar. Pusing !! “ jawab Putri uring-uringan sambil beranjak berdiri.
“Eh tunggu dulu, Put. Terus menurutmu aku harus gimana ? Kasih saran kek. “ tanyaku ke Putri.
“Ya udah, simpel aja. Kamu kan udah bikin masalah, ya kamu yang harus nyelesaiin. “ jawab Putri.
“Cuma gitu doang ? Put !! “ aku memanggil Putri tapi dia malah ngeloyor pergi. Jelas aku nggak bisa ngelanjutin ngobrol dengan Putri soalnya kami tidur beda kamar.
“Masalah apa sih ? Kamu barusan ngobrolin apa sama Putri ? “ tanya Citra penasaran.
“Mau tau aja. “ jawabku kesal sambil pergi meninggalkan Citra yang kebingungan.
Diubah oleh gridseeker 18-04-2017 07:10
radityodhee
khuman
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.