"Sekarang ada yang berani sama gua rupanya, udah di kasih tau baik - baik, kalo dia pesenan gua, masih ga ngerti"

Dan tiba - tiba aja baku hantam terjadi, aku di keroyok oleh teman - temannya, ntah datang darimana, yang jelas sakit abis, pada saat ada kesempatan aku langsung melarikan diri dengar Taxi, dan meminta di arahkan ke klinik terdekat

Karena hari ini libur, pada saat sampai di rumah Claudia langsung menjadi wartawan nasional

"Semalem mas kemana?, itu kenapa banyak lebam?" Tanyanya

"Gapapa, dah gua mau tidur dulu"

Sekitar jam 4 sore aku bangun, kulihat di teras rumah ada seorang lelaki yang tak dikenal

"Nah, ini semalem lu kroyokan ye bos beraninya? Anjing lu" ucapku

"Ada apa ya bos? Kita pernah ketemu?" Ucapnya

"Hahaha, abis ngeroyok orang terus lupa ye? Mana perek yang semalem lu pake?" Tanyaku keras

"Maksud lu gua? Gua semalem ditolongin sama dia, kalo ga ada dia bisa - bisa gua masih nunggu bengkel buka sampe pagi" ucap Chynthia keras

"Semalem gua ribut sama dia, dan lu ga usah ikut campur" ucapku sambil menghantam kepalanya dengan asbak

"Kalem bro kalem, mungkin salah paham ini" ucap lelaki itu

"Kalem apaan anjing, lu pikir aja enak di kroyok? Duel lawan gua aja lu jiper sekarang? Oh yayaya paham gua, lu mau modus kan sama Dia?" Ucapku menunjuk Thia sambil terus menghajarnya

"Udah ham, apa - apaan sih lu" ucapnya

"Dia yang apa - apaan"

Dan seketika telapak tangannya mengarah ke dadaku dan mendorong mundur dengan perlahan

"Dah tenang, di omongin baik - baik, kayanya lu salah paham, dia yang nolongin gua semalem kok setelah lu pergi" ucap Thia

"Mungkin yang lu maksud adik gua bro, kembaran gua, gua suruh kesini deh bentar orangnya"

Seketika itu kita hanya diam diri di ruang tamu

Sekitar 10 menit ku dengar suara gemuruh kendaraan roda dua yang khas apalagi kalo bukan ninja 600cc?

"Semalem lu berdua ribut ye?" Ucap lelaki itu kepada kembarannya

"Oh ini rumahlu? Boleh juga, kenapa nggak terima?"

"Berapa kali gua bilang? Stop kenakalan lu lah, dewasa dikit, nggak semua hal bisa diselesaikan pakai otot"

"Dia aja nyolot, dah gua bilang itu cewe punya gua, malah ngajakin ribut"

"Secantik apa sih cewenya? Lu bukannya mau nikah sama yayas? Kenapa masih cari yang lain ham?" Tanya Thia

"Bukan urusan lu" jawabku

"Dah gini aja bro, gua ama kembaran gua minta maaf sama lu, kalo ada salah, biaya berobat lu nanti di omongin sama gua aja" ucap lelaki yang tadi ku hajar menengahi

"Hahahaha, maaf katanya!" Jawabku

"Itu ninja punya lu kan?, mana kuncinya?" Terusku

Setelah dia memberikan kuncinya kuhidupkan mesinnya, kemudian kuseret yang semalam mengroyokku, dan ku dekatkan telinganya di knalpot, dan seketika "nguuuuungg ngggguuuuunggg" ada sekitar 5x tarik gas hingga mentok sambil menahan kepalanya hingga tiba - tiba Chynthia datang dan memukulku

"Kakanya udah minta maaf, kenapa lu masih terus - terusan? Udahlah ga usah kaya anak kecil, dikit - dikit berantem" ucapnya sambil mengeluarkan jurus telapak tangan sakti

Sampai saat ini telapak tangan sakti itu masih saja meredam emosiku yang meledak ledak