Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kodomsAvatar border
TS
kodoms
Playboy baik hati
Ini tulisan pertama yang ane publish disini
Semoga para agan dan sista tertarik dan mau membaca cerita ane, jadi mari kita mulai emoticon-Smilie



Playboy baik hati


Indeks

PROLOG
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48




PROLOG

" Hey, ayo dong buruan nanti Bu diah keburu masuk kelas !! " Teriakan perempuan yg memecah sudut sekolah di pagi hari yang cerah .

" Cewek itu lagi ", keluh Dinand dalam hati dan membuat langkahnya terhenti .

Sudah beberapa hari ini semenjak kenaikan kelas dan masuknya murid baru yang telah melewati masa orientasi (MOS), Dinand selalu mendengar kegaduhan setiap melewati kelas X-2 yang di ciptakan oleh sosok perempuan yang bergaya tomboy,walaupun berparas manis dengan rambut panjang nya yang hitam sebahu,namun perilaku nya bertolak belakang dengan penampilan nya .

" Kalo kita gak gerak cepat,nanti gak bakal kita bisa lolos cabut pelajaran Bu Diah ",perempuan itu tampak kesal .

Sejurus kemudian perempuan itu berlari bersama teman-teman nya dan menuju ke arah kantin,tempat yang cukup aman untuk tidak mengikuti pelajaran karna jarang sekali guru yang pergi kesana .

" Padahal anak baru,jam pelajaran pertama sudah bolos", Dinand melihat jam tangan yg menghiasi tangannya .

Kesan yang buruk untuk junior yang di tunjukan kepada senior nya. Lalu Dinand kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas .

"Gawat, ada guru piket yang lihat kita" Risa sadar telah terpantau guru piket dan memerintahkan semua untuk lari kembali ke kelas .

" Aduh",Dinand tersentak saat tiba-tiba tubuhnya mendapat terjangan yang tak terduga .

" Maaf kak,gue buru buru gak ngelihat didepan ada orang ", perempuan itu meringis .

Dinand hanya menatap sinis orang yg menabrak nya . Ternyata perempuan yang membuat gaduh tadi yang menabrak Dinand,mata mereka berdua saling beradu berapi-api ,Tampak wajah ketakutan dari perempuan itu dan teman-temannya yang sadar bahwa mereka sedang menghindari masalah saat dikejar guru,malah kembali mendapatkan masalah dengan Senior . Beberapa detik saling tatap dengan penuh rasa kesal,akhirnya Dinand memilih meninggalkan mereka dan menepuk siku nya yang kotor saat terjatuh diterjang perempuan itu . Lalu menghilang di telan ujung lorong menuju kelas .

" Duh, gue ngeri sama kakak yang tadi,kayanya galak", bergetar suara perempuan itu saat bicara dengan temannya .

" Lagian sih lo lari tapi ga perhatiin jalan " keluh risa .

****

" Savira masitha " nama tersebut di panggil berulang kali oleh Bu Diah saat mengabsen murid di kelas,namun tak ada tanggapan .

"Gak ada Bu orang nya",sahut murid yg lain .

" Kemana dia,tidak masuk ?",tanya Bu Diah

" Masuk Bu,tapi sebelum ibu masuk mereka sudah keluar kelas dan gak ada laporan ke saya", ujar Wahyu selaku ketua kelas .

" Misi bu " suara berbisik yang keluar saat pintu di buka

"Kalian siapa,kenapa baru masuk kelas ?", Tanya Bu Diah heran .

" S-saya Vira bu,Savira " dan di sambung dengan sebutan nama Risa dan Nesta .

" Savira Masitha ?!", Tanya guru mencoba meyakinkan .

" Iya,b-bu.." jawab nya pucat .

"Kamu tahu waktu dan jam pelajaran dimulai jam berapa ?!" Tampak memerah wajah Bu Diah .

" Iya , tadi saya ga denger bel bu ", jawab vira cengengesan .

"Oh tidak dengar ya ?! Sekarang kalian keluar sampai pelajaran ibu selesai !! "

Perintah Bu Diah dengan nada tinggi .
Tidak perlu repot untuk kucing - kucingan lagi seperti nya dengan guru piket karna Vira dan teman-temannya sekarang di usir dan tidak boleh mengikuti pelajaran Matematika dari Bu Diah .

****

Tampang Dinand sedari tadi masuk kelas sudah tidak nikmat di pandang . Lalu Cilay,nama sebenarnya adalah Randi septian,entah dapat nama baru dari mana sehingga satu sekolah lebih mengenal Cilay ketimbang nama aslinya,yang memang teman akrab dari awal masuk ke sekolah Pelita Jakarta selain Adon yg juga teman karib Dinand , dia memberanikan diri untuk bertanya karena penasaran .

" Lo kenapa sih,masuk kelas muka lecek banget kaya kembalian kenek", tanya cilay cengingisan,

"Gini nih kalo tukang mainin cewek,pasti abis kegep", celetuk Adon dan di iringi suara tawa mereka berdua .

"Hey tenang,apa yg lucu ?!! " Suara Pak Hilman memecah tawa mereka .

" Mampus", Dinand pun tertawa kecil melihat wajah teman nya panik .

Tidak hilang akal,kali ini Cilay menendang pelan bangku Dinand untuk sekedar kepo .

" Jawab dodol,lo kenapa ?", Tanya Cilay penasaran .

"Ntar, istirahat gue ceritain ", jawab Dinand setengah berbisik .

Bel istirahat pun berbunyi,seperti angin surga yang berhembus di tengah kejenuhan siswa-siswi menghadapi pelajaran, Cilay pun bergegas mengajak Adon dan Dinand untuk ke kantin . Sesampainya di pintu kantin , Ada suara tak asing,suara bising yg rutin tiap pagi Dinand dengar .

"Bu,cepet dong bu baksonya,laper ini dari kemarin belom makan", suara perempuan itu paling dominan didalam kantin .

" Beli nasi padang woi kalo mao kenyang", "ye ga Don" Sindiran pun terlontar dari mulut Cilay seraya meminta bantuan Adon dan mereka berdua pun tertawa .

" Dasar rese ",ketus Savira .

" Dih cantik sih tapi jutek lay" jawab Adon sekenanya .

Lalu Dinand dan kawan nya duduk di meja yg memang biasa mereka duduki didalam kantin dengan menyantap bakso yang sudah di pesan .
Baru beberapa suap Dinand memakan bakso,Cilay dengan masih penasaran mencecar pertanyaan ke Dinand

" tadi kenapa sih lo nand ? Ketahuan lagi kalo lo mainin perempuan ?", Seru Cilay .

"Jangan ngaco lo,emang masalah perempuan tapi bukan ketahuan,sial lo", bantah Dinand .

"Ya terus ?!", Sambung Adon

" Tuh ", Sambil menunjuk ke arah savira

" Lah,urusannya apa ? Emang lo kenal dia? " Cilay dan Adon semakin penasaran.

" Pas gue mau balik dari toilet, cewek itu nabrak gue sampe jatoh ", jawab Dinand tampak emosi .

" Ya ampun lo baper banget Nand sampe ngambek segala", di sertai tawa dari Cilay dan Adon .

Entah angin dan setan dari mana yg merasuk kedalam tubuh Cilay, dia meneriaki Savira dari meja mereka yang jaraknya hanya 10 langkah dari meja Savira dan teman-temannya .

" Woi cewe" , semua orang yg ada di kantin pun bingung dibuat nya, " hey iya lo yang dipojok", Cilay mantap menunjuk savira,dan membuat savira tampak cemas .

" mampus nih, itu ada kakak yang gue tabrak tadi", gumam savira .

" Aduh Vir, gue jadi takut" pernyataan Nesta membuat Vira semakin pucat.

Lalu Savira berjalan tertatih di tengah murid yang memandangnya, menghampiri meja yg di kuasai Dinand dan kawan nya .

"K..kenapa kak ?" , Tanya Savira dengan nada lesu .

Lalu Cilay,Adon,dan Dinand hanya menatap Savira beberapa detik lalu Cilay dan Adon tertawa keras dan Dinand hanya tersenyum sinis tanpa bicara sepatah katapun kepada Savira .

"Cabut cabut yuk kekelas", Dinand pun mengajak teman temannya untuk kembali ke kelas dengan penuh tawa kemenangan .

"Sumpah ya gila tuh kakak kelas,gue malu setengah mati sampe pucet eh gue di ketawain gila gila !!" Cerocos Savira sesampainya di meja kelas .

" Kalo bukan senior, gue tonjok tuh yang tadi manggil gue !! ", Ketus Savira dengan nada emosi .

"Sabar vir sabar",

kedua temannya mencoba menenangkan Savira yang seperti mendapat hadiah bogem mentah didepan umum yang membuat muka nya malu karena menjadi tontonan murid lain .

****

Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi,tanda penyemangat hidup kembali setelah bermalas malasan Dinand mendengar pelajaran, memang Dinand bukan anak yg menonjol untuk pelajaran,karna dia lebih dikenal cowo cool yang mudah berganti pacar, hanya itu yang membuat Dinand terkenal di Sekolah Pelita Jakarta .


"Suit suit cewek,minta nomer hape nya bisa kali" , godaan Murid kelas XII miskin harapan saat Savira ingin ke gerbang sekolah .

"Nanti kakak isiin pulsa yang ceban deh ", disambut dengan tawa anak anak lain.

Savira tampak malas dan mempercepat jalan nya,namun langkahnya tertahan oleh salah seorang senior yang menggodanya tadi .

"Buru - buru banget dek, tembus ya?", Lalu dia cengengesan dengan tampang buaya .

Wajah savira semakin pucat,ingin pergi dari tempat yang membuatnya tidak nyaman tapi tidak bisa karna ditahan .

" Wei sopan dikit lah sama perempuan,udah pada tua ga punya attitude banget ", terdengar suara dari balik badan murid yang menggoda Savira .

lalu semua menoleh ke sumber suara tersebut . Savira tertegun dan tidak menyangka karena suara itu adalah Dinand .

"Jangan caranya begitu,udah minggir lo semua jangan ganggu dia !!", Suara Dinand lantang mengusir .

Lalu sekumpulan murid masa depan suram ( madesu ) itu pun bubar dengan suara boo mengiringi .

" Makasih kak" , ucap Savira lirih .


Dinand pun hanya menatap tanpa berbicara,lalu pergi meninggalkan Savira .
Savira pulang sendiri naik angkot karena Risa dan Nesta membawa motor masing-masing .
Diubah oleh kodoms 30-11-2017 02:50
0
78.9K
416
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.7KThread43.1KAnggota
Tampilkan semua post
kodomsAvatar border
TS
kodoms
#237
Malam Persahabatan
Kondisi Dinand berangsur membaik dari hari ke hari, tubuh nya sudah lebih Fit walaupun dia hanya terduduk di kursi roda akibat kaki nya yang patah . Dinand harus menjalani terapi untuk mengembalikan fungsi kaki nya setelah serangkaian pengobatan dia jalani di Rumah Sakit pertimbangan Dokter , Dinand harus di beri tindakan operasi untuk menyatu kan tulang kaki nya .

Pagi itu seperti biasa dengan masih menggunakan baju pasien dan menaiki kursi roda dengan Mama nya,Dinand rutin menghabiskan pagi dengan berjalan-jalan di sekitar Taman .

" Kamu udah siap operasi sayang " , Tanya Mama Dinand

" Belum Ma ada hal yang mau aku lakuin dulu sebelum operasi " , Ucap Dinand .

" Apa Nand " , Jawab Mama .

" Besok boleh aku ke Sekolah Ma, please " , Mohon Dinand .

Mama nya kaget mendengar permintaan Dinand,karena sesudah dia sadar,dia selalu menolak untuk bertemu teman sekolah nya , terlebih lagi Savira yang satu sekolah dengan nya .

" Bener nih,kamu udah siap ? " , Mama Dinand meyakinkan .

Dengan sekali tarikan nafas dari Dinand

" Iya aku siap Ma " , Balas Dinand tersenyum .

" Yaudah Nanti Mama coba untuk bicarakan ke Dokter ya semoga di beri izin ya Nak " , ucap Mama .

" Makasih Ma " , Seru Dinand .

Hingga pukul 9 pagi, Dinand masih asik bercanda dengan Ibu nya .


****


Diruangan Dokter terlihat Mama Dinand sedang berbicara serius dengan Dokter .

Memang Mama Dinand terlihat lebih sibuk mengurus Dinand , sedangkan Papa nya tetap sibuk dengan memantau perusahaan yang keluarga nya miliki ..

" Saya harus membicarakan sesuatu Bu,kebetulan Ibu datang ke ruangan saya " , ucap Dokter Billy .

" Iya Dok tentang apa ya " , tanya Mama Dinand .

" Ini tentang Dinand " , tambah Dokter .

" Kenapa Dok anak saya " , tanya Mama Dinand cemas .

" Terkait dengan Kaki Dinand, saya menyarankan untuk di operasi dan dilakukan terapi di luar negeri karena setelah serangkaian pemeriksaan,Dinand juga mengalami sedikit Depresi . Jadi dia harus diberi ketenangan, mungkin dengan penanganan medis yg lebih bagus dan jauh untuk sementara dari orang-orang yang membuat dia kepikiran,Dinand akan lebih cepat pulih . Keputusan harus cepat di ambil karena ada ketakutan saya akan infeksi di Kaki nya dan akan mengalami kecacatan pada Kaki jika tidak segera di tindak " , nasehat Dokter Billy .

" yaudah biar Nanti saya diskusi kan dengan Papa nya Dinand" , jawab Mama Dinand .

" Dok, Dinand meminta izin untuk dia ke Sekolah besok,mungkin kangen dengan teman-temannya , apakah bisa ? " , Mohon Mama Dinand .

Setelah sejenak mempertimbangkan dan ini untuk menyenangkan hati Dinand akhir nya Dokter memberikan izin .

" Tapi harus dengan didampingi Suster ya Bu, nanti saya utus Suster untuk menjaga Dinand selama di Sekolah dan waktu nya tidak boleh lama " , ujar Dokter .

" Baik Dok terima kasih,saya juga akan menemani Dinand besok selama dia di sekolah " . Ujar Mama Dinand .


****


Persiapan Pentas seni dan acara Amal semakin dikejar oleh Panitia pelaksana yang kebanyakan dari anggota Osis .
Dari Stand sponsor,penataan panggung,tiket,Rundown acara , sampai teknis penggalangan Dana untuk membantu sesama yang membutuhkan pun telah di persiapkan dengan baik karena besok acara sudah di helat .

" Gimana Vir, semua sudah Siap " , tanya wali kelas X-2 .

" Sudah semua Bu, nanti tinggal check sound mungkin minta bantuan dari anak Osis " , jawab Savira .

" Kamu harus tampilin yang terbaik ya , demi kita . Demi Dinand juga " , senyum Bu Diah .

" Baik Bu " , Ramah Savira .

Dilihat nya kembali Jam tangan milik Dinand , sehingga mengulang kembali memory kebersamaan mereka berdua .

" Hey bengong aja sih, tar kesambet loh. " , Sapa Diandra .

" Eh iya Ka ngagetin aja " , balas Savira .

" Gak ikut sama sahabat lo ke kantin ? " , Tanya Diandra .

" Engga Ka,lagi gak mood ke kantin " , ucap Savira .

" Lo gak boleh terus sedih ya Vir, kita percaya ko Dinand bakal kembali ke kita lagi " , Diandra coba Menghibur Savira .

Savira tersenyum dan mengangguk merespon ucapan Diandra .

" So, ayo kita ke kantin,gue yang traktir okey " , heboh Diandra dan menarik tangan Savira hingga Savira terkaget dan mengikuti Diandra .

" Hey Diandra kapan lo mau terima cinta gue " , ledek Dodo .

" Nanti kalo lo bisa juara Olimpiade Fisika" , ketus Diandra .

" Lah kalian bukan musuhan " , heran Dodo .

" Musuh gue sekarang lo ! Sory ya gue udah anggap Savira adik gue sendiri sekarang " , tegas Diandra .


Savira hanya tersenyum dan menahan tawa melihat tingkah heboh Diandra dan Dodo .
Semua yang ada di kantin pun bingung dengan pemandangan Diandra yang akrab dengan Savira .


****


Papa Dinand terlihat sudah berada di ruangan Dinand di rawat , Mama nya pun segera mengajak Papa Dinand untuk berbicara di kantin Rumah sakit .

Sesampai di kantin , Mama Dinand menceritakan semua apa yang telah Dokter Billy ucapkan tentang kondisi Dinand ke suami nya .

" Jadi gimana Pa,keputusan harus di Ambil cepat " , ujar Mama .

Papa Dinand hanya berdiam seperti memikirkan sesuatu,karena dia tidak bisa jauh dari Anak satu-satunya , namun di sisi lain dia hanya ingin anak nya kembali sehat seperti sediakala .
Dengan berbagai pertimbangan dan memikirkan secara matang akhirnya Papa setuju untuk membawa Dinand ke Singapura .

" Besok kita ngomong berdua ke Dinand ya Ma , semoga Dinand bisa mengerti " , ucap Papa .

" Iya Pa semoga saja " , balas Mama .


****


" Ayo Don buruan kita jenguk Dinand " , Ujar Cilay Di ujung telepon nya .

" Kita berdua doang ? ". , Tanya Adon

" Yaiyalah mau sama siapa lagi coba,besok kan gak bisa ! jadi biarpun Dinand koma,kita harus minta doa dari Dinand buat pentas besok " , ucap Cilay .

" Yaudah mandi dulu deh tar kita langsung ketemu di kantin Rumah sakit ya " , balas Adon .

" Yaudah buruan tar kemaleman males gue " pekik Cilay memaki .

Kedua sahabatnya itu sudah bersiap sekarang menuju rumah sakit dari Rumah masing-masing dan berjanjian langsung di Rumah Sakit .

Satu jam lebih kedua nya baru sampai di kantin Rumah Sakit .

" Lama banget lo " , oceh Cilay .

" Emang lo udah nunggu berapa lama sih " , gerutu Adon .

" 5 menit lah kira-kira " , cengenges Cilay yang di hadiahi toyoran dari Adon .

" Yaudah ayo lah " , ajak Cilay .

Dengan lancar mereka berjalan menuju ruangan rawat Dinand berada .

" Assalamualaikum Tante,Om " , Ucap Cilay memberi salam .

" Eh Randi sama Adon,mau jenguk Dinand ? " Tanya Mama Dinand .

" Yaiyalah Ma masa jenguk Suster " , ledek Papa Dinand .

Dinand yang menyadari kedua kedatangan kedua sahabat nya dari kaca pintu langsung berakting Koma lagi .

" Yaudah Masuk gih,Om sama Tante mau cari makan dulu,jagain Dinand ya " , ujar Mama Dinand .

" Siap Tante " , seru Adon .

Keduanya pun menghampiri kasur Dinand . Tampak tenang tidak seperti biasa nya Cilay dan Adon yang biang ribut kali ini tampak santun mendekati Dinand yang tertidur .

" Bro, gue sama Adon dateng jenguk lo " , Ujar Cilay .

" Kita mau minta maaf Nand atas perlakuan kita ke lo,sumpah nyesel gue " , cemas Adon .

" Iya Nand gue baru tahu kalo lo sibuk ternyata ga cuma sama Savira , maafin ya Nand " , parau Cilay .

Kedua teman nya tampak cemas memerhatikan Dinand , karena rasa berselah yang terus menghantui mereka,sebuah kebodohan mereka yang dengan tidak punya hati memukuli Dinand , untuk Cilay pula hampir saja waktu itu dia menghajar Dinand dengan Balok .

" Dota yuk ah "

Suara Dinand dengan nada tinggi mengagetkan kedua teman nya itu , Cilay sampai terpental dan latah omongan jorok karena kaget akan kesadaran Dinand .

" Setan Don setan !! " , Teriak Cilay .

" Ye ngaco,gue belom mati " , Cengingis Dinand .

" Lah lo udah Bangun Nand,sejak kapan " , heran Adon

" Sejak gue gak dapet bangku " , celetuk Dinand .

" Sial lo , nyesel gue melankolis tadi " , keluh Cilay.

" Sumpah gue jijik banget denger suara kalian tadi " , tawa Dinand .

Malam itu pun menjadi pertemuan mereka kembali , menjadi sebuah tali persahabatan ketiga nya lagi . Tak ada dendam dari Dinand , tampak dengan gaya usil dan Humor nya Dinand melayani kedua teman nya mengobrol semalaman sampai waktu istirahat untuk Dinand memisahkan pertemuan itu .
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.