- Beranda
- Stories from the Heart
CCA (Cerita Campur Attu)
...
TS
antinakaba
CCA (Cerita Campur Attu)
P R O L O G
Assalamu alaikum agan2 dan sista2
kali ini saya mencoba menulis kenangan dalam hdup saya, mulai dari TK sampai sekarang
haah...ceritanya pasti panjang banget yah...he...he....
dan ini pastinya real story, nama2nya pun asli, sengaja enggak saya samarkan. kenapa? karena salah satu alasan saya menulis cerita ini, adalah untuk mencari teman2 lama saya yang hilang entah kemana. saya udah cari2 di medsos2 tapi belum ketemu juga.
harapan saya, jika ada tokoh dalam cerita ini yang ikut baca, mohon dengan sangat untuk meninggalkan jejak
settingnya di pulau sulawesi selatan kota makassar, dulunya disebut ujungpandang
selamat membaca !!!
for INDEX
MASA TK
se're
MASA SD
RUWA
TALLU
APPA'
LIMA
ANNANG
TUJU
SAGANTUJU
SALAPANG
SAMPULO
SAMPULOS SE'RE
SAMPULO RUWA
MASA SMP
sampulong tallu
sampulong ngappa
sampulol lima
SAMPULONG ngannang
SAMPULONG tuju
sampulo sagantuju
sampulo salapang
ruwampulo
Diubah oleh antinakaba 23-04-2017 17:24
anasabila memberi reputasi
1
6.2K
66
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
antinakaba
#58
SMP (PART 17)
Aku terpekur di sisi jenazah yang terbujur kaku. Tangisan orang2 disekitarku menambah rasa sedih di hatiku. Maaf... mafkan aku. Meski aku tahu, kata ini percuma saja aku ucapkan. Toh kamu juga sudah tidak bisa mendengarnya lagi.
Tubuh yang terbujur kaku dengan kulit dipenuhi bintik2 hitam. Entah apa nama penyakit yang menggerogoti tubuhmu hingga secepat ini engkau meninggalkan dunia yang fana ini. Yang jelas, penyakit ini lawan dari leukimia. Menurut survey, penyakit ini hanya diderita 2 orang di tahun terakhir.
Aku terdiam. Aku tersadar bahwa kata2ku tadi sangat kejam. Aku jadi tidak bisa tidur malam ini. waktu telah menunjukkan pukul 3 pagi, tapi mataku belum juga terlelap. kucoba bangun dan berwudhu. Sholat 2 rakaat dan berdoa untuk k arfan..." ya Allah, berilah yang terbaik untuk k arfan. Jika kesembuhan bisa membuatnya lebih dekat denganmu, maka sembuhkanlah dia. Namun jika kesembuhannya membuat dia jauh dariMu, maka janganlah Engkau menyiksanya lebih lama. Berilah dia tempat tertinggi di sisimu ya Allah. Aamiin
Flash back....
Pagi itu, sepulang mentraktir teman2 makan bakso di hari ulang tahunku, aku melewati sebuah rumah. Hmmm....sudah banyak perubahan. Aku teringat sewaktu masih SD, sehabis pelajaran olahraga praktek, aku singgah di rumah itu, rumah k arfan. Tante arum, ibunya k arfan udah hafal jadwal olahragaku. Beliau kadang sengaja nunggu aku di halaman. Kalau aku udah lewat, beliau akan memanggilku untuk singgah, sekedar minum dan makan cemilan. Teman2ku juga senang klo diajak ke rumah k arfan. Ya iyalah..makan minum gratis.
Papa k arfan, om bram, merupakan sepupu dari ibu aku. Jadi tante arum adalah ipar sepupu ibu. Suatu hari, sepulang sekolah, aku lhat tante arum lagi ngobrol sama ibu. Ketika melihatku, tante arum langsung ngomong...
Tante arum melanjutkan ngobrol sama ibu. Setelah tidur siang, aku dan k risa ke rumah tante arum naik becak. Rumah tante arum gede banget, modelnya kayak rumah tempo doloe. Di dalam rumahnya penuh perabot antik. Barang elektroniknya lengkap.
Di rumah tante arum, aku kenalan dengan k arfan. Emang benar apa yang tante arum bilang. Melihat k arfan aku serasa bercermin. Cuma beda kelamin aja. Orang bilang sih muka jodoh. Waktu itu aku belum tahu kalau ternyata ibu n tante arum udah sepakat menjodohkan aku dengan ka arfan. Aku pun bersikap biasa aja, berteman dengan k arfan, main bersama tanpa ada rasa canggung. Dan ternyata aku juga satu sekolah dengan k arfan. Waktu itu aku kelas 3 SD, k arfan kelas 5 SD dan ka risa kelas 6 SD.
Sejak aku berkenalan dengan k arfan, kami pun jadi akrab. Aku sering main ke rumahnya, diantar bapak. Di sekolah, k arfan memperkenalkan aku dengan teman2nya. K arfan menunjukkan perhatiannya yang besar kepadaku. Apalagi setelah k risa lulus SD. Setiap jam istirahat, ka arfan menemaniku ke kantin untuk jajan. Taulah kantin anak SD, siapa cepat dia dapat. Ku orangnya enggak suka berdesak2an. Kadang aku lama berdiri untuk antri, tapi ada saja orang yang nyerobot. Saat itulah k arfan tampil sebagai pahlawan...
Tapi dasar anak2, makin kita enggak suka, mereka malah makin menggoda aku. Aku jadi sebel. Sepulang sekolah, aku ceritakan kejadian tadi ke ibu. Ibu Cuma senyum2 aja mendengar keluhanku.
Tubuh yang terbujur kaku dengan kulit dipenuhi bintik2 hitam. Entah apa nama penyakit yang menggerogoti tubuhmu hingga secepat ini engkau meninggalkan dunia yang fana ini. Yang jelas, penyakit ini lawan dari leukimia. Menurut survey, penyakit ini hanya diderita 2 orang di tahun terakhir.
Quote:
Aku terdiam. Aku tersadar bahwa kata2ku tadi sangat kejam. Aku jadi tidak bisa tidur malam ini. waktu telah menunjukkan pukul 3 pagi, tapi mataku belum juga terlelap. kucoba bangun dan berwudhu. Sholat 2 rakaat dan berdoa untuk k arfan..." ya Allah, berilah yang terbaik untuk k arfan. Jika kesembuhan bisa membuatnya lebih dekat denganmu, maka sembuhkanlah dia. Namun jika kesembuhannya membuat dia jauh dariMu, maka janganlah Engkau menyiksanya lebih lama. Berilah dia tempat tertinggi di sisimu ya Allah. Aamiin
Flash back....
Pagi itu, sepulang mentraktir teman2 makan bakso di hari ulang tahunku, aku melewati sebuah rumah. Hmmm....sudah banyak perubahan. Aku teringat sewaktu masih SD, sehabis pelajaran olahraga praktek, aku singgah di rumah itu, rumah k arfan. Tante arum, ibunya k arfan udah hafal jadwal olahragaku. Beliau kadang sengaja nunggu aku di halaman. Kalau aku udah lewat, beliau akan memanggilku untuk singgah, sekedar minum dan makan cemilan. Teman2ku juga senang klo diajak ke rumah k arfan. Ya iyalah..makan minum gratis.
Papa k arfan, om bram, merupakan sepupu dari ibu aku. Jadi tante arum adalah ipar sepupu ibu. Suatu hari, sepulang sekolah, aku lhat tante arum lagi ngobrol sama ibu. Ketika melihatku, tante arum langsung ngomong...
Quote:
Tante arum melanjutkan ngobrol sama ibu. Setelah tidur siang, aku dan k risa ke rumah tante arum naik becak. Rumah tante arum gede banget, modelnya kayak rumah tempo doloe. Di dalam rumahnya penuh perabot antik. Barang elektroniknya lengkap.
Di rumah tante arum, aku kenalan dengan k arfan. Emang benar apa yang tante arum bilang. Melihat k arfan aku serasa bercermin. Cuma beda kelamin aja. Orang bilang sih muka jodoh. Waktu itu aku belum tahu kalau ternyata ibu n tante arum udah sepakat menjodohkan aku dengan ka arfan. Aku pun bersikap biasa aja, berteman dengan k arfan, main bersama tanpa ada rasa canggung. Dan ternyata aku juga satu sekolah dengan k arfan. Waktu itu aku kelas 3 SD, k arfan kelas 5 SD dan ka risa kelas 6 SD.
Sejak aku berkenalan dengan k arfan, kami pun jadi akrab. Aku sering main ke rumahnya, diantar bapak. Di sekolah, k arfan memperkenalkan aku dengan teman2nya. K arfan menunjukkan perhatiannya yang besar kepadaku. Apalagi setelah k risa lulus SD. Setiap jam istirahat, ka arfan menemaniku ke kantin untuk jajan. Taulah kantin anak SD, siapa cepat dia dapat. Ku orangnya enggak suka berdesak2an. Kadang aku lama berdiri untuk antri, tapi ada saja orang yang nyerobot. Saat itulah k arfan tampil sebagai pahlawan...
Quote:
Tapi dasar anak2, makin kita enggak suka, mereka malah makin menggoda aku. Aku jadi sebel. Sepulang sekolah, aku ceritakan kejadian tadi ke ibu. Ibu Cuma senyum2 aja mendengar keluhanku.
Diubah oleh antinakaba 23-04-2017 15:25
0