- Beranda
- Stories from the Heart
Balai desa merah
...
TS
achanyoe
Balai desa merah
Quote:
]
Untuk Agan agan pembaca setia thread ane terimakasih ane ucapkan atas kesetiannya. Mau menunggu dan bersabar, Ane setelah rutin nulis ini sering diteror gan, mulai dari mimpi aneh. Dan beberapa kejadian yang aneh seperti laptop rusak yang sebelumnya gak kenapa kenapa. Jatuh juga gak padahal dan kemarin sempet sakit juga. Jadi ane ucapkan terimakasih buat pembaca setia thread ane yang mau bersabar.
Dan juga ane ucapkan Mohon maaf lahir dan batin karena ini masih suasana lebaran. Terimakasih.
Yaudah gan langsung aja di nikmati threadnya gan.

Untuk Agan agan pembaca setia thread ane terimakasih ane ucapkan atas kesetiannya. Mau menunggu dan bersabar, Ane setelah rutin nulis ini sering diteror gan, mulai dari mimpi aneh. Dan beberapa kejadian yang aneh seperti laptop rusak yang sebelumnya gak kenapa kenapa. Jatuh juga gak padahal dan kemarin sempet sakit juga. Jadi ane ucapkan terimakasih buat pembaca setia thread ane yang mau bersabar.
Dan juga ane ucapkan Mohon maaf lahir dan batin karena ini masih suasana lebaran. Terimakasih.

Yaudah gan langsung aja di nikmati threadnya gan.

Balai desa merah
Quote:
Part I
Wanita penjaga pintu masuk
Wanita penjaga pintu masuk
Spoiler for Kuntilanak:

Quote:
Waktu itu, gerimis menyambut kedatanganku. Suasana gelap ditambah sepinya jalan yang kulalui membuat suasana malam itu jadi sedikit menakutkan. Supir becak yang umurnya sudah lumayan tua, mengayuh becak dengan tenaga ala kadarnya. Jadilah perjalananku menuju kampugku terasa begitu lama. Waktu itu pukul 9 malam, namun tidak ada satupun warga yang kelihatan. Mungkin faktor gerimis membuat orang orang malas keluar rumah. Jalanan yang kulalui banyak lubang sana sini. Menambah ketidaknyamanan perjalanan ku. Aku heran kenapa jalanan yang sudah hancur lebur seperti ini masih dipiara saja. Apa yang dilakukan pak lurah selama menjabat. Untuk memecah keheningan aku coba mengajak supir becak yang dari tadi susah payah mengayuh becaknya bicara
.
Aku : “Pak ini ko jalan gak dibenerin sih pak, udah ancur gini padahal?”
Pak Becak :“Oh nganu mas, ga tau juga saya udah lama gak dibenerin udah 6 tahun dibiarin gini aja mas”
Aku : “ Udah lama juga yah pak, terakhir saya kesini 6 tahun lalu pak, makannya saya bingung ko jalannya bukan nambah bagus malah nambah parah. Apa ngga ditanyain sama lurahnya Pak”
Pak becak : “ Sudah mas, tapi jawabnya ya gitu mas. Dananya belum ada katanya”
Saat asik berbicara tiba tiba ada sekelebat bayangan lewat tepat didepan becak. Tiba tiba saja aku merinding.
Aku : “ Pak tadi liat ada bayangan lewat ga pak?”
Pak becak tidak menjawab pertanyaanku. Aku coba bertanya lagi namun pak becak masih diam seribu bahasa. Tapi entah kenapa aku merasa becaknya melaju lebih cepat dari sebelumnya. Aku lihat kebelakang pak becak nampak berkeringat disekujur tubuhnya. Lantas ia memberi isyarat kepadaku untuk jangan berbicara. Aku tidak mengerti maksud pak becak. Namun aku yakin isyarat itu ada hubungannya dengan bayangan yang lewat tadi. Aku menurut saja dengan pak becak. Sepanjang jalan kami hanya diam. Dan sepanjang jalan itu juga bulu kudukku merinding bukan main. Sampai akhirnya kami melewati sebuah balai desa. Balai desa itu adalah balai desa kampungku. Balai desa yang tidak terlalu besar namun memiliki lapangan yang luas. Di sisi kanannya ada pohon beringin besar. Didepan balai desa ada 4 pohon cemara yang sudah sangat tinggi. Entah kenapa tepat sampai disini aku merasa pak becak semakin cepat mengayuh becaknya. Firasatku makin tak enak, sepertinya pak becak tau sesuatu tentang tempat ini. Becak melaju dengan cepat gerimis masih menemani perjalanan kami sepi lengang ditambah dengan suasana ganjil ini. Sampai akhirnya kita akan melewati sebuah jembatan. Aku melihat ada wanita yang sedang duduk dijembatan itu. Mengadap kebelakang sambil mengayun ayunkan kakinya. Aku tau kalau itu bukan manusia. Malam malam begini ditambah suasana ganjil ini mana mungkin wanita itu manusia. Aku merinding bukan main. Aku menengok ke pak becak. Terlihat kringat pak becak makin membanjir Dia menggeleng gelengkan kepala dan memberi isyarat kepadaku untuk tetap diam. Aku tak tau harus bagaimana jadi aku menurut saja dengan yang dikatakan oleh pak becak. Wanita itu masih ada di jembatan itu masih mengayun ayukan kakinya. Rambutnya panjang sepinggang. Baju putih yang sudah tercampur dengan tanah menjadi lusuh dan berwarna kecoklat coklatan. Hingga akhirnya kami lewat tepat dibelakangnya aku tak berani menoleh. Bau busuk menusuk hidung. Benar benar busuk baunya sampai sampai aku mau muntah. Kami makin jauh melewati wanita tadi sekarang baunya sudah tidak begitu terasa. Pak becak mulai menghela nafas, becak kembali berjalan lambat. Aku pun sudah tidak mencium bau busuk lagi. Aku mulai memberanikan diri bertanya kembali dengan pak becak.
Aku : “ Pak yang tadi itu bukan manusia kan ?”
Pak becak : “ Demit itu mas, mana mungkin manusia malem malem duduk dijembatan sendirian. Mana perempuan lagi, sebenernya bayangan yang mas liat itu perempuan yang tadi dijembatan mas’
Aku : “ Owh, saya bener bener takut pak. Hampir kencing dicelana saya. Terus tadi kenapa bapak suruh saya diem aja?
Pak Becak : “ Mas emang pas 6 tahun lalu kesini ga tau apa apa mas tentang cerita kampung mas?”
Aku : “ Gak pak, Saya kesini 6 tahun lalu kesini Cuma main beberapa hari aja. Itupun saya naik mobil tau tau udah sampai rumah nenek.”
Pak becak : “ Jalan yang pas mas liat bayangan itu pintu masuk kampung demit mas, didesa mas ini ada kampung demit mas. Nah balai desa sampai ngelewatin jembatan itu pasarnya mas. Kenapa saya suruh mas diem aja. Soalnya konon kalau kita liat penampakan perempuan tadi terus dia noleh kekita terus senyum sambil nunjukin wajah ancurnya dia bakalan buka pintu pasar demitnya mas. Dan kita bisa kesasar disana mas. Kalau kita diem dia kira kita sopan mas.
Aku : Waduh serem amat pak, terus kalau sampai masuk pasar itu gimana pak?
Pak becak : Ya kalau kita ga kuat bisa pingsan dijalan pak. Disana bakalan ditampakin penduduk desa demitnya mas,
Dalam hati aku bersyukur untung ga sampai mampir kepasar demit. Hufft,ibu ku kenapa ga cerita masalah ini yah. Kalau saja sudah diceritakan kan jadi ada persiapan, Mau kirim anaknya buat sekolah dikampung tapi ga bilang apa apa. Untung aja anakmu ga pingsan dijalan.
Pak becak : Mas kan rumahnya deket balai desa jangan aja main kesitu lebih dari jam 9 malem yah mas..
Aku : Emangnya kenapa pak ? Angker yah..
Pak becak : Entar mas juga tau dari orang sini ,, saya ga berani cerita ini masih wilayahnya soalnya mas...
Bersambung ke part II..... lanjut besok ya merinding disko nih ngetiknya
.
Aku : “Pak ini ko jalan gak dibenerin sih pak, udah ancur gini padahal?”
Pak Becak :“Oh nganu mas, ga tau juga saya udah lama gak dibenerin udah 6 tahun dibiarin gini aja mas”
Aku : “ Udah lama juga yah pak, terakhir saya kesini 6 tahun lalu pak, makannya saya bingung ko jalannya bukan nambah bagus malah nambah parah. Apa ngga ditanyain sama lurahnya Pak”
Pak becak : “ Sudah mas, tapi jawabnya ya gitu mas. Dananya belum ada katanya”
Saat asik berbicara tiba tiba ada sekelebat bayangan lewat tepat didepan becak. Tiba tiba saja aku merinding.
Aku : “ Pak tadi liat ada bayangan lewat ga pak?”
Pak becak tidak menjawab pertanyaanku. Aku coba bertanya lagi namun pak becak masih diam seribu bahasa. Tapi entah kenapa aku merasa becaknya melaju lebih cepat dari sebelumnya. Aku lihat kebelakang pak becak nampak berkeringat disekujur tubuhnya. Lantas ia memberi isyarat kepadaku untuk jangan berbicara. Aku tidak mengerti maksud pak becak. Namun aku yakin isyarat itu ada hubungannya dengan bayangan yang lewat tadi. Aku menurut saja dengan pak becak. Sepanjang jalan kami hanya diam. Dan sepanjang jalan itu juga bulu kudukku merinding bukan main. Sampai akhirnya kami melewati sebuah balai desa. Balai desa itu adalah balai desa kampungku. Balai desa yang tidak terlalu besar namun memiliki lapangan yang luas. Di sisi kanannya ada pohon beringin besar. Didepan balai desa ada 4 pohon cemara yang sudah sangat tinggi. Entah kenapa tepat sampai disini aku merasa pak becak semakin cepat mengayuh becaknya. Firasatku makin tak enak, sepertinya pak becak tau sesuatu tentang tempat ini. Becak melaju dengan cepat gerimis masih menemani perjalanan kami sepi lengang ditambah dengan suasana ganjil ini. Sampai akhirnya kita akan melewati sebuah jembatan. Aku melihat ada wanita yang sedang duduk dijembatan itu. Mengadap kebelakang sambil mengayun ayunkan kakinya. Aku tau kalau itu bukan manusia. Malam malam begini ditambah suasana ganjil ini mana mungkin wanita itu manusia. Aku merinding bukan main. Aku menengok ke pak becak. Terlihat kringat pak becak makin membanjir Dia menggeleng gelengkan kepala dan memberi isyarat kepadaku untuk tetap diam. Aku tak tau harus bagaimana jadi aku menurut saja dengan yang dikatakan oleh pak becak. Wanita itu masih ada di jembatan itu masih mengayun ayukan kakinya. Rambutnya panjang sepinggang. Baju putih yang sudah tercampur dengan tanah menjadi lusuh dan berwarna kecoklat coklatan. Hingga akhirnya kami lewat tepat dibelakangnya aku tak berani menoleh. Bau busuk menusuk hidung. Benar benar busuk baunya sampai sampai aku mau muntah. Kami makin jauh melewati wanita tadi sekarang baunya sudah tidak begitu terasa. Pak becak mulai menghela nafas, becak kembali berjalan lambat. Aku pun sudah tidak mencium bau busuk lagi. Aku mulai memberanikan diri bertanya kembali dengan pak becak.
Aku : “ Pak yang tadi itu bukan manusia kan ?”
Pak becak : “ Demit itu mas, mana mungkin manusia malem malem duduk dijembatan sendirian. Mana perempuan lagi, sebenernya bayangan yang mas liat itu perempuan yang tadi dijembatan mas’
Aku : “ Owh, saya bener bener takut pak. Hampir kencing dicelana saya. Terus tadi kenapa bapak suruh saya diem aja?
Pak Becak : “ Mas emang pas 6 tahun lalu kesini ga tau apa apa mas tentang cerita kampung mas?”
Aku : “ Gak pak, Saya kesini 6 tahun lalu kesini Cuma main beberapa hari aja. Itupun saya naik mobil tau tau udah sampai rumah nenek.”
Pak becak : “ Jalan yang pas mas liat bayangan itu pintu masuk kampung demit mas, didesa mas ini ada kampung demit mas. Nah balai desa sampai ngelewatin jembatan itu pasarnya mas. Kenapa saya suruh mas diem aja. Soalnya konon kalau kita liat penampakan perempuan tadi terus dia noleh kekita terus senyum sambil nunjukin wajah ancurnya dia bakalan buka pintu pasar demitnya mas. Dan kita bisa kesasar disana mas. Kalau kita diem dia kira kita sopan mas.
Aku : Waduh serem amat pak, terus kalau sampai masuk pasar itu gimana pak?
Pak becak : Ya kalau kita ga kuat bisa pingsan dijalan pak. Disana bakalan ditampakin penduduk desa demitnya mas,
Dalam hati aku bersyukur untung ga sampai mampir kepasar demit. Hufft,ibu ku kenapa ga cerita masalah ini yah. Kalau saja sudah diceritakan kan jadi ada persiapan, Mau kirim anaknya buat sekolah dikampung tapi ga bilang apa apa. Untung aja anakmu ga pingsan dijalan.
Pak becak : Mas kan rumahnya deket balai desa jangan aja main kesitu lebih dari jam 9 malem yah mas..
Aku : Emangnya kenapa pak ? Angker yah..
Pak becak : Entar mas juga tau dari orang sini ,, saya ga berani cerita ini masih wilayahnya soalnya mas...
Bersambung ke part II..... lanjut besok ya merinding disko nih ngetiknya
Part II Penampakan 4 pocong
Part III Indra
Part IV Si mata merah
Part V Cerita dibalik Kesurupan
Part VI Kembalinya kuntilanak
Part VII Pocong dan Kunti
Thread ane lain di SFTH Tanpa Kaca Mata.. Mampir yah gan
Part VIII - Kebenaran dukun desa
Part IX - Andi, Joni Dan Kuntilanak Merah
Part X - Kamis Sore Horror
Part XI - The Dukun Is Back
Part XII - Kesurupan Bagian Kedua
Part XIII - Penampakan Jin Pendamping
Part XIV - Teror jin pendamping
Part XV - Review Part I - Part XIV
Part XVI - Pak Joko Si Tukang kebun
Part XVII - Pertempuran pak Joko Vs jin Pendamping aka Khadam
Part XVIII - Firasat
Part XIX - Seminggu sebelum kematian pak joko
Part XX - Malam paling mencekam Part I
Part XXI - Malam paling Mencekam Part II
Part XXII - Misteri yang terpecahkan
Part XXIII - Identitas dibalik mbah ngadiman dukun desa misterius
Part XXIV - Kisah Yudi
Part XXV - Munculnya Penolong Baru
Part XXVI - Mendekati akhir cerita
Part XXVII - Bersekutu dengan jin
Part XXVIII - Hidup Atau Mati
Part XIX - Yang Nyata dan Tidak Nyata
Sekuel Balai Desa Merah
Quote:
Original Posted By pipiettripitaka►kebayang kalo jadi film, tp yg garap sineas thailand, kebayang tuh ngeri luar biasa. tengkyu udah berbagi cerita gan,, 5* buat agan,,
Quote:
Original Posted By paking.disgrace►Bagus gan critanya
Bisa membawa pembaca larut dalam alur ceritanya plus ada twist nya
Kasihan juga dengan pak joko, niat menolong nya kuat, sayang agak over PD ketika sukses menundukkan jin pendamping malah langsung nantang ke balai desa.
Udah gregetan pas agan disuruh minum tu air sumur, duh kenapa diminum sih, katanya klo ada hidangan dari jin jangan pernah disentuh.
Dari crita agan dan hasil penjelasan dari ust danu di TV, ternyata emang manusia dan jin berdampingan. Dan klo mo lawan jin, manusia/dukun akan juga mengandalkan jin juga. Mereka yg akan bertempur saling adu kuat. Dan makanan jin adalah sesaji dan memakai tumbal untuk memperbesar kekuatan mereka.
Yg paling baik emang berharap ke Allah semata, yg maha memiliki kekuatan.
Thx gan, atas critanya, jadi memperjelas apa yg selama ini ust danu sering cerita kan
Bisa membawa pembaca larut dalam alur ceritanya plus ada twist nya
Kasihan juga dengan pak joko, niat menolong nya kuat, sayang agak over PD ketika sukses menundukkan jin pendamping malah langsung nantang ke balai desa.
Udah gregetan pas agan disuruh minum tu air sumur, duh kenapa diminum sih, katanya klo ada hidangan dari jin jangan pernah disentuh.
Dari crita agan dan hasil penjelasan dari ust danu di TV, ternyata emang manusia dan jin berdampingan. Dan klo mo lawan jin, manusia/dukun akan juga mengandalkan jin juga. Mereka yg akan bertempur saling adu kuat. Dan makanan jin adalah sesaji dan memakai tumbal untuk memperbesar kekuatan mereka.
Yg paling baik emang berharap ke Allah semata, yg maha memiliki kekuatan.
Thx gan, atas critanya, jadi memperjelas apa yg selama ini ust danu sering cerita kan
Diubah oleh achanyoe 20-01-2019 16:15
arieaduh dan 37 lainnya memberi reputasi
38
146K
Kutip
749
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
achanyoe
#282
Quote:
Part XIV
Teror jin pendamping
Teror jin pendamping
Spoiler for Ilustrasi Jin Pendamping:

Quote:
Semenjak kejadian ane buang sesaji malam jum’at kemarin. Jin pendamping ane makin sering ngeliatin batang idungnya. Dan datengnya ituloh. Selalu bikin ane mau ngelempar benda apa aja yang ane lagi pegang. Udah itu datengnya gak ingeti waktu kadang tengah hari bolong juga jin pendamping ane nongol gitu aja. Ane namain jin pendampingnya hantu wanita hitam. Karena mukanya yang hancur dan gosong dan dengan pakaian putih yang udah gak keliatan lagi warna putihnya. Kaya baju putih tapi kecebur got item gitu gan.
Pernah nih yah ane baru pulang sekolah, ane lari kedapur cari makanan. Ane liat liat emang lagi gak ada siapa siapa dirumah. Nenek ane lagi ngrumpi sama tetangga sebelah rumah. Paman juga pada kerja semua. Pas ane lagi mau ambil piring tiba tiba hantu wanita hitamnya muncul tepat dibelakang ane. Ane yang gak nyangka itu hantu dateng siang siang bolong reflek ngejatuhin piring. Alhasil piringnya pecah kemana mana. Ane Cuma bisa diem kaku karena ane liat penampakannya pas ane balik kebelakang. Itu hantu wanita nya lagi ngebelakangin ane, ane Cuma bisa merem sambii jalan pelan pelan pergi dari dapur. Ane gak bereani buka mata soalnya agak takut juga ngeliat mukanya yang serem itu. Sialnya ane nginjak pecahan beling bekas piring yang jatuh tadi. Tapi karena rasa takut ane lebih gede, ane akhirnya tahan rasa sakit ane sampai ane pergi dari dapur. Sepanjang dapur itu darah bekas luka ane bercecer dimana mana.
Sesampainya ane diluar rumah disana ada nenek ane. Ane baru liat luka dikaki ane, sambil ane bersihin dan kasih betadine. Ane cerita kalau abis liat penampakan jin pendamping ane. Nenek ane kaget, dan mulai takut juga. Ternyata dampak pake jin pendamping atau gak sama aja, sama sama bikin ane dalam bahaya. Nenek ane langsung kedapur buat liat itu jin masih ada apa gak. Tapi pas nenek ane liat itu jin udah gak ada. Dan anehnya pas nenek mau bersihin darah ane yang bercecer kemana mana itu darah udah hilang gak bersisa. Ane Cuma bisa bingung, mungkin bener kali yah kalau jin juga makan darah.
Kejadian teror bukan Cuma itu aja, ane pernah semaleman tidur ditungguin sama itu hantu wanita hitam. Hantunya nungguin aja didepan pintu sambil mandengin kearah ane. Ane Cuma bisa balik badan ngebelakangin itu hantu. Ane coba buat gak takut dan biasa aja, tapi presure itu hantu emang kuat banget. Ane udah berusaha buat gak takut dan coba untuk tidur tapi gak bisa. Sialnya itu hantu bener bener nungguin ane dari malem sampe subuh. Ane beberapa kali ngelongok kepintu buat liat dia masih ada apa ngga. Tapi ngelongok kepintu Cuma bikin ane sakit ati, karena itu hantu masih stay cool dengan mata melototnya. Akhirnya malem itu ane gak tidur, baru bisa tidur pas disekolah ane nyolong nyolong tidur sama guru.
Selain teror jin pendamping ane ke ane, jin pendamping juga neror ke orang terdekat ane. Pacar ane yang jadi korban, waktu itu ane abis makan bakso bareng. Pulang sampai rumah sore. Pas kita udah sama sama sampai rumah masing masing baru itu jin neror pacar ane. Kita sampai rumah masing masing tuh magrib. Ceritanya pacar ane pulang kita pacaran mau mandi. Lagi asik asik mandi, tiba tiba dia kayak denger suara orang ketok ketok kamar mandi. Tapi ketoknya gak biasa, agak kenceng gitu. Karena dikira adeknya yang perempuan, dia buka pintunya. Anehnya pas dibuka pintunya gak ada siapa siapa. Pacar ane lanjut mandi karena emang belum selesai. Tapi dengan perasaan merinding dan bingung siapa yang abis ketok ketok. Akhirnya dia mandinya buru buru. Biasanya dia kalau mandi bisa sejam. Ini Cuma 15 menit udah kelar. Selesai mandi doi pake baju, pas dia mau ngaca dia kaget dibelakangnya ada penampakan hantu wanita berambut putih uban dengan wajah ancur dan gosong lagi melototin dia dari kaca. Pacar ane reflek teriak dan lari keluar rumah. Dia cerita sama bapaknya, bapaknya langsung lari kekamar tapi gak ada penampakan apa apa. Pacar ane yang baru liat kaya gituan Cuma bisa nangis, dan gak berani tidur dikamarnya sendirian.
Denger cerita itu ane kesel, sekaligus muncul niatan buat nyari cara ngusir itu jin pendamping. Masih mending jin balai desa, yang Cuma ganggu orang lain dilingkungan balai desa. Gak sampai keluar desa kayak gini.
Bersambung ke part XV

Pernah nih yah ane baru pulang sekolah, ane lari kedapur cari makanan. Ane liat liat emang lagi gak ada siapa siapa dirumah. Nenek ane lagi ngrumpi sama tetangga sebelah rumah. Paman juga pada kerja semua. Pas ane lagi mau ambil piring tiba tiba hantu wanita hitamnya muncul tepat dibelakang ane. Ane yang gak nyangka itu hantu dateng siang siang bolong reflek ngejatuhin piring. Alhasil piringnya pecah kemana mana. Ane Cuma bisa diem kaku karena ane liat penampakannya pas ane balik kebelakang. Itu hantu wanita nya lagi ngebelakangin ane, ane Cuma bisa merem sambii jalan pelan pelan pergi dari dapur. Ane gak bereani buka mata soalnya agak takut juga ngeliat mukanya yang serem itu. Sialnya ane nginjak pecahan beling bekas piring yang jatuh tadi. Tapi karena rasa takut ane lebih gede, ane akhirnya tahan rasa sakit ane sampai ane pergi dari dapur. Sepanjang dapur itu darah bekas luka ane bercecer dimana mana.
Sesampainya ane diluar rumah disana ada nenek ane. Ane baru liat luka dikaki ane, sambil ane bersihin dan kasih betadine. Ane cerita kalau abis liat penampakan jin pendamping ane. Nenek ane kaget, dan mulai takut juga. Ternyata dampak pake jin pendamping atau gak sama aja, sama sama bikin ane dalam bahaya. Nenek ane langsung kedapur buat liat itu jin masih ada apa gak. Tapi pas nenek ane liat itu jin udah gak ada. Dan anehnya pas nenek mau bersihin darah ane yang bercecer kemana mana itu darah udah hilang gak bersisa. Ane Cuma bisa bingung, mungkin bener kali yah kalau jin juga makan darah.
Kejadian teror bukan Cuma itu aja, ane pernah semaleman tidur ditungguin sama itu hantu wanita hitam. Hantunya nungguin aja didepan pintu sambil mandengin kearah ane. Ane Cuma bisa balik badan ngebelakangin itu hantu. Ane coba buat gak takut dan biasa aja, tapi presure itu hantu emang kuat banget. Ane udah berusaha buat gak takut dan coba untuk tidur tapi gak bisa. Sialnya itu hantu bener bener nungguin ane dari malem sampe subuh. Ane beberapa kali ngelongok kepintu buat liat dia masih ada apa ngga. Tapi ngelongok kepintu Cuma bikin ane sakit ati, karena itu hantu masih stay cool dengan mata melototnya. Akhirnya malem itu ane gak tidur, baru bisa tidur pas disekolah ane nyolong nyolong tidur sama guru.
Selain teror jin pendamping ane ke ane, jin pendamping juga neror ke orang terdekat ane. Pacar ane yang jadi korban, waktu itu ane abis makan bakso bareng. Pulang sampai rumah sore. Pas kita udah sama sama sampai rumah masing masing baru itu jin neror pacar ane. Kita sampai rumah masing masing tuh magrib. Ceritanya pacar ane pulang kita pacaran mau mandi. Lagi asik asik mandi, tiba tiba dia kayak denger suara orang ketok ketok kamar mandi. Tapi ketoknya gak biasa, agak kenceng gitu. Karena dikira adeknya yang perempuan, dia buka pintunya. Anehnya pas dibuka pintunya gak ada siapa siapa. Pacar ane lanjut mandi karena emang belum selesai. Tapi dengan perasaan merinding dan bingung siapa yang abis ketok ketok. Akhirnya dia mandinya buru buru. Biasanya dia kalau mandi bisa sejam. Ini Cuma 15 menit udah kelar. Selesai mandi doi pake baju, pas dia mau ngaca dia kaget dibelakangnya ada penampakan hantu wanita berambut putih uban dengan wajah ancur dan gosong lagi melototin dia dari kaca. Pacar ane reflek teriak dan lari keluar rumah. Dia cerita sama bapaknya, bapaknya langsung lari kekamar tapi gak ada penampakan apa apa. Pacar ane yang baru liat kaya gituan Cuma bisa nangis, dan gak berani tidur dikamarnya sendirian.
Denger cerita itu ane kesel, sekaligus muncul niatan buat nyari cara ngusir itu jin pendamping. Masih mending jin balai desa, yang Cuma ganggu orang lain dilingkungan balai desa. Gak sampai keluar desa kayak gini.
Bersambung ke part XV


Diubah oleh achanyoe 15-04-2017 10:20
pulaukapok dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Kutip
Balas
Tutup