Ema Yasuharamerupakan salah satu dari 5 karakter utama dalam serial Shirobako yang diproduksi oleh studio animasi P.A. Works. Sebuah serial original anime ber-genre comedy, drama dan slice of life yang tayang pada Oktober 2014 hingga Maret 2015. Bersama dengan empat sekawannya (Aoi Miyamori, Shizuka Sakaki, Misa Toudou dan Midori Imai) yang berasal dari klub animasi SMA Kaminoyama, Ema mempunyai cita-cita untuk memproduksi anime yang bermanfaat dan mendunia hasil jerih payah mereka. Ingin mengetahui lebih jauh tentang Ema? Berikut akan dipaparkan secara singkat mengenai biodata dari Ema Yasuhara.


Rambut hitam dan lurus sepanjang dada yang diikat menjadi dua bagian dengan gulungan rambut berwarna putih merupakan ciri khas dari penampilan Ema Yasuhara. Yah, mungkin bisa dikatakan perpaduan model shaggy dan twintail. Tetapi berbeda dengan model twintail pada umumnya, karena Ema mengikat rambutnya di bagian dekat bahu. Setidaknya, menurut pendapat saya yang masih awam soal model rambut wanita. Poni sebatas alis juga menjadi nilai plus yang membuat saya betah untuk memandanginya berlama-lama. Selain itu, penampakan bola mata hijau sayu dengan rambut mata hitam tebal serta alis tipis menimbulkan kesan moe pada dirinya. Postur tubuhnya relatif kurus tapi terlihat ideal. Dilihat dari segi fashion, penampilan Ema cukup unik dan menarik. Style yang trendy dan kekinian dengan balutan kemeja putih serta blazer abu-abu terang, tak lupa dasi biru pirus dan rok salur putih biru horizontal dipadu dengan kaos kaki hitam panjang menambah kesan feminim juga elegan. Sesekali, Ema mengenakan sweater hitam lengkap dengan rok cokelat dan sepatu boots hitam disertai tambahan aksesoris periwinkle oranye di dada kirinya. Dari penggambaran di atas, tentu Ema memiliki paras dan penampilan yang good looking, bukan? Semoga kalian menyetujuinya.

Sebenarnya, saya kurang suka style Ema ketika mengenakan pakaian yang memperlihatkan tulang selangkanya, kelihatan bahwa dia benar-benar kurus. Yah, setelah Ema membaca ini, saya harap dia memerhatikan sedikit fashion dan pola makan serta mengelola stresnya dengan baik agar tidak mudah kelelahan dalam bekerja. Di antara pakaian yang sering dikenakan Ema, saya suka style dia saat mengenakan kemeja biru muda yang dibalut cardigan putih gading lengkap dengan manset saat dia mengerjakan keyframe-nya. Karakter suara Ema yang halus dan lembut memang sesuai dengan penampilannya yang demikian, dan peran Seiyuu Haruka Yoshimura menurut saya sangat cocok dengan kepribadian Ema.

Setelah lulus dari SMA Kaminoyama, 2,5 tahun kemudian Ema bekerja di Musashino Animation (selanjutnya disebut Musani) bersama Aoi Miyamori. Ema dan Aoi bekerja dalam naungan staf yang berbeda. Ema di staf animasi, sedangkan Aoi di staf produksi. Tercapai tujuannya untuk bekerja di studio animasi tidak membuat Ema selalu bahagia, terkadang dia merasa tertekan karena harus mampu mengerjakan keyframe dengan cepat dan baik. Ema ditempatkan di ruangan kerja staf animasi bersama Shigeru Sugie, Yumi Iguchi, Rinko Ogasawara, Ryousouke Endou dan Akane Uchida, sebelum datang karyawan baru bernama Ai Kunogi saat produksi anime Daisan Hikou Shoujotai alias Sanjou.

Bukan sembarang hal saya menjadikan Ema sebagai karakter ter-favorit dalam serial anime Shirobako. Mengapa demikian? Banyak kepribadian dan hal menarik yang dapat kita ketahui dan ambil hikmahnya dari seorang Ema Yasuhara. Nah, di bagian selanjutnya saya akan mengulas mengapa Ema menjadi karakter ter-favorit. Let's check this out:

1. Pribadi Mandiri yang Selalu Tekun dan Fokus terhadap Pekerjaannya



Pemalu, tidak pandai bicara dan lemah lembut. Mungkin itulah 3 sifat yang mewakili Ema Yasuhara setelah kalian menonton episode awal anime Shirobako.Memang dalam perkenalan awalnya, Ema digambarkan sebagai sosok yang kurang percaya diri dan realistis cenderung pesimis. Bahkan Ema sampai menulis surat kepada keluarganya agar dia diizinkan untuk menetap di Tokyo, dengan catatan harus mandiri tentunya. Tetapi Ema berhasil menunjukkan bahwa dirinya mampu hidup mandiri di Tokyo selama setahun penuh dan menggunakan uang pemberian keluarganya dengan bijak.

Soal pekerjaan, Ema bukan orang yang pemalas. Ema selalu terlihat fokus dengan pensil dan kertas gambar ketika mengerjakan keyframe-nya. Keyframe adalah suatu tempat untuk menaruh objek yang akan dianimasikan. Tiap adegan dari karakter yang dia gambar dihayatinya dengan baik. Walaupun harus dikejar deadline, Ema cukup baik dalam manajemen waktu sehingga dirinya mampu memenuhi pekerjaan yang telah ditentukan oleh para staf produksi. Hasilnya, Ema dipercaya sebagai supervisi animasi episode 13 anime Sanjou.

2. Keputusasaan Sempat Membuat Ema Kehilangan Tujuannya

Ketekunan Ema ternyata tidak selamanya berbuah positif. Masalah pun mulai muncul ketika dia mengerjakan salah satu cut episode Exodus mengenai gambar kucing. Ema belum mahir menggambar kucing, karena kesehariannya jauh dari hal tersebut. Alhasil, Ema merasa kesulitan sehingga mengerjakannya terkesan asal-asalan, dan itu diamini pula oleh Minato Segawa sebagai supervisi animasi. Menurut Segawa-san, Ema mempunyai potensi untuk menjadi animator hebat yang menggambar sesuka hatinya, tetapi saat ini dia sedang kebingungan dalam menentukan langkah ke depannya yang harus dilakukan. Dalam arti lain, Ema telah kehilangan tujuan sebagai animator.



Ketika Ema bertanya kepada Aoi mengenai pendapat Segawa-san tentang cutyang digambarnya. Ema merasa kecewa terhadap jawaban yang diberikan Aoi. Apalagi dia dianggap malas karena mengerjakan cut dengan mengorbankan ketelitian dan kerapihan yang selama ini selalu dilakukannya. Tetapi karena tenggang waktu yang mepet, Ema tidak mampu lagi bekerja sebagaimana mestinya. Terlihat rasa frustasi dan putus asa menghinggapi Ema, kemudian men-cap dirinya gagal sebagai keyframe animator.

Shigeru Sugie sebagai orang lama di Musani pun menyadari masalah yang dihadapi Ema. Pengalamannya sebagai animator selama puluhan tahun membuatnya tahu bagaimana menghadapi masalah tersebut. Beliau memberikan nasihat yang sangat berguna bagi Ema. Tidak, bahkan bagi kita yang bekerja di bidang apapun (tinggal mengganti konteks menggambarnya saja).


Namun, Ema belum menemukan tujuannya setelah dinasihati oleh Sugie-san. Dia tidak mengerti tentang hal ambisius atau semacamnya. Akhirnya Sugie-san meminta bantuan Yumi Iguchi untuk memotivasi Ema agar tidak menyerah dalam keputusasaannya. Pandangan Ema dan Iguchi-san memang berbeda dalam hal ini. Pada saat Ema berpikir harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, maka Iguchi-san memilih jalan untuk me-refresh-kan diri ketika pikirannya sedang buntu. Mencari inspirasi melalui alam, melihat bagaimana proses interaksi antar lingkungan. Bersyukurlah Ema saat itu melihat Nyajiro, kucing yang menjadi inspirasinya untuk menggambar cut keyframelebih baik lagi.

3. Senpai yang Baik Hati dan Pengertian



Sebagai senior pada masa SMA-nya dulu, Ema sudah menjadi panutan bagi adik kelasnya. Walaupun masih dijelaskan secara implisit dan terbatas pada klub animasi saja. Terlihat dari keakraban dia dengan Misa dan Midori saat reuni maupun pembuatan animasi. Khusus Misa yang berprofesi sebagai 3DCG animator, Ema memberikan pelajaran bahwa animasi 2D maupun 3D berjalan kesinambungan. Animasi 3D yang terkadang kurang luwes bisa disiasati dengan memperbanyak inbetween-nya pada bagian tertentu. Hal tersebut dibuktikan saat adegan Aria(tokoh utama Sanjou) bersama anak babi di pesawat jet tempur.

Ketika pembuatan anime Sanjou, Musani kedatangan karyawan baru di bagian staf animasi, yaitu Ai Kunogi. Ai orangnya sangat pemalu dan gugup. Dia hanya mau berinteraksi kepada Ema yang sudah mengerti tentang pikiran dan tingkah lakunya. Bagi saya, hubungan antara Ema dan Ai bisa dikatakan sebagai guru-murid, bahkan kakak-adik pun juga memungkinkan. Mengapa demikian? Karena keduanya memiliki sifat dan perilaku yang hampir mirip, hanya saja Ai lebih pemalu dan gugup. Ema pun tak segan mengajari Ai tentang ekspresi karakter Aria dan memberinya cokelat sebagai apresiasi. Sifat charming Ema membuat Ai merasa nyaman. Bahkan Ai sangat cemburu apabila Ema terlalu dekat dengan orang lain. Walaupun sedang sakit, Ema tetap dapat memberikan wejangan-wejangan yang meningkatkan level kepercayaan diri Ai dalam membuat animasi.

4. Munculnya Sisi Lucu Ema yang Tidak Diduga



Mungkin sebelumnya kalian mengira bahwa Ema bukanlah karakter lucu nan humoris. Saya pun menduga demikian. Setidaknya, hingga episode pertengahan. Karakter Ema yang cenderung pendiam dan pemalu rasanya tidak cocok untuk membuat kita tertawa. Tetapi semuanya berubah 360 derajat ketika Ema melakukan senam malaikat untuk meringankan pundak. Seperti yang kita ketahui, rasio duduk Ema di ruangan kerja cukup tinggi. Terlebih, jika ada lembur dari garapan cutepisode yang menumpuk. Ternyata senam yang Ema lakukan tidak hanya bermanfaat bagi dirinya, tetapi bagi orang lain juga. Ketika tanpa sengaja Iguchi-san memergoki dirinya yang sedang melakukan hal tersebut. Akhirnya mereka melakukan senam malaikat bersama-sama dan keduanya merasa lebih baik.

Selain itu, hal lucu lainnya yang saya dapatkan dari Ema adalah ketika dia menggambar cut ekspresi Aria. Ya, ekspresi Aria ketika memakan prem kering. Saking bingungnya bagaimana Ema menggambarkan hal tersebut, dia pun melakukan praktik sendiri. Tetapi, malah diketahui oleh Ai dan gagal mengekspresikannya ke dalam keyframe. Jujur saja, hal tersebut membuat saya tertawa dan sangat terhibur. Aoi dan Midori pun menjadi korban kekejaman Ema, mereka dipaksa mencoba beberapa prem kering yang sangat masam. Hal tersebut dilakukan Ema demi memperoleh ekspresi terbaik Aria ketika memakan buah prem kering, dan hasilnya pun sangat memuaskan, bahkan dipuji oleh Iguchi-san.


Ema Yasuhara merupakan karakter utama kedua yang mendapatkan screen timeterbanyak setelah Aoi Miyamori. Hal tersebut cukup wajar mengingat keduanya sudah bekerja dari awal di Musashino Animation. Walaupun Ema cenderung pendiam dan pemalu, tetapi dia menunjukkan ketekunannya dalam bekerja. Fokus untuk mencapai tujuannya, meski sempat putus asa tetapi pantang menyerah. Baik hati kepada sesama teman kerja dan adik kelasnya, tak ada kesan sombong maupun menggurui pada dirinya. Fisik yang agak lemah bukanlah suatu keterbatasan, melainkan menjadi tolak ukur penambah semangat agar bekerja lebih baik lagi. Yah, setidaknya itulah yang dapat sedikit saya simpulkan mengapa Ema menjadi karakter ter-favorit dalam serial anime Shirobako. Semoga hal-hal positif dari dia dapat kita terapkan dalam kehidupan nyata. Mari kita sedikit ber-slogan khas dari kelima karakter utama Shirobako, Don-Don Donat! berjuang dan semangat...!