- Beranda
- Stories from the Heart
Ekspedisi Kota Misteri Berdarah
...
TS
fandi.bin.stres
Ekspedisi Kota Misteri Berdarah
Hallo Agan Sista semuanya...
Spoiler for TOP THREAD:
Alhmadulillah...
Akhirnya ini thread jadi Top Thread juga...
Terima kasih kepada Om Momod, Agan Sista Kaskuser semuanya...
saya terharu berat
: ( 

Akhirnya ini thread jadi Top Thread juga...
Terima kasih kepada Om Momod, Agan Sista Kaskuser semuanya...
saya terharu berat
: ( 

Spoiler for first:
Setelah sekian lama menjadi member
akhirnya saya mendapat inspirasi untuk membuat sebuah cerita misteri wal horor
akhirnya saya mendapat inspirasi untuk membuat sebuah cerita misteri wal horor
Spoiler for second:
Threat misteri wal horor yang gwe buat kali ini tentang ekspedisi kota misteri yang sudah lama hilang ditelan bumi namun kembali digali oleh beberapa orang


Spoiler for third:
Tanpa banyak cas cis cus
Silahkan dinikmati cerita saya nie
Silahkan dinikmati cerita saya nie
Spoiler for fourth:
Dalam cerita saya ini terkandung unsur BB +20rate atau Mengandung Materi Berbau Dewasa
Spoiler for filler:
Ini sih namanya bagian filler, bukan side story atau ntah apa sejenisnya...
tujuannya simpel, untuk menutupi mata rantai cerita yang hilang antara satu part dengan part lainnya maupun didalam part itu sendiri...
No Chit Chat anymore, just enjoy it Guys...
Filler Section 1
Filler Section 2
Filler Section 3
After Ending
tujuannya simpel, untuk menutupi mata rantai cerita yang hilang antara satu part dengan part lainnya maupun didalam part itu sendiri...
No Chit Chat anymore, just enjoy it Guys...
Filler Section 1
Filler Section 2
Filler Section 3
After Ending
Spoiler for last:
WARNING!!!
Cerita saya ini memiliki durasi update sekitar lebih 14 hari saja atau 2 minggu lebih untuk menghindari "kentang" berterbangan dimana mana
Cerita saya ini memiliki durasi update sekitar lebih 14 hari saja atau 2 minggu lebih untuk menghindari "kentang" berterbangan dimana mana
Pembaca yang baik budiman itu dapat memberi komeng ke TS


Pembaca yang dimuliakan derajatnya itu sekiranya




Pembaca yang dimuliakan derajatnya itu sekiranya


Jika agan sista berkenan untuk mendapat pahala lebih, mohon TS diberi




Tapi tolong dengan sangat TS jangan


Sakit gan sista rasanya

Tapi lebih parah rasa sakitnya jumpa sama mantan



Sakit gan sista rasanya

Tapi lebih parah rasa sakitnya jumpa sama mantan

Diubah oleh fandi.bin.stres 14-05-2017 04:13
exc@libur dan 8 lainnya memberi reputasi
9
137.4K
Kutip
676
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
fandi.bin.stres
#451
Part 15 - Titik Balik
PART 15 - Titik Balik
Quote:
Antara percaya dengan tidak, aku terbangun dari penampakan itu. Aku merasa sangat takut melihat kekuatannya. “Di, kamu kenapa Dek?”, “Aldi, apa yang kamu lihat?”, “Mukamu pucat kali Di”, suara mereka berlima bergantian bertanya hal yang sama padaku. “Dia, mengerikan sekali! Dia meledakkan badannya untuk membunuh semuanya!” jariku yang bergetar hebat menunjuk ke wajahnya. Aku tak habis pikir kenapa dia melakukan itu untuk menyelamatkan semuanya. Gila benar! Entah ilmu apa yang dipakainya sehingga dia bisa meledakkan dirinya.
“Jadi... Setelah ledakan itu kau masih hidup?” nadaku bergetar getar, suaraku terbata bata membuat mereka berlima merasa aneh melihat tingkahku. “Ya, aku masih hidup Aldi. Sampai sekarang dalam pertapaanku. Tapi...”. “Tapi apa? Tapi kau siluman bukan? Jawab?” Aku menyelanya dengan penuh seribu tanda tanya berharap dia dapat menjawabnya jujur. “Tapi, aku akan langsung mati beserta rakyatku yang masih hidup ketika kita sudah berhasil mengalahkan Sudarma. Dengarlah, ini semacam kutukan buatku dan mereka. Tapi... Tapi, tidak ada jalan lain lagi. Aku harus melakukannya sebelum kejahatannya menular keluar dari wilayahku” tetes demi tetes air matanya kembali jatuh membasahi pipi indahnya yang mulus itu.
“Jadi, aku mohon Aldi. Sebelum ini semua berakhir. Izinkan aku meraih kesempurnaan cinta bersamamu, melampiaskan nafsuku, menyalurkan hasratku bersamamu”. Gila! Tak habis pikir aku mendengar jawabannya yang di luar akal sehat. Mengingat kembali kekuatannya ketika meledakkan diri benar benar luar biasa. Seperti dalam film film Hollywood, ketika sebuah bom nuklir meledak dan angle camera tepat berada didepan bom itu yang lantas merubah semuanya menjadi putih menyilaukan mata lalu disusul suar ledakan dan api berwarna merah menyambar nyambar, berkobar hebat kesana kemari. Benar benar kekuatan yang sangat dahsyat.
“Jadi... Setelah ledakan itu kau masih hidup?” nadaku bergetar getar, suaraku terbata bata membuat mereka berlima merasa aneh melihat tingkahku. “Ya, aku masih hidup Aldi. Sampai sekarang dalam pertapaanku. Tapi...”. “Tapi apa? Tapi kau siluman bukan? Jawab?” Aku menyelanya dengan penuh seribu tanda tanya berharap dia dapat menjawabnya jujur. “Tapi, aku akan langsung mati beserta rakyatku yang masih hidup ketika kita sudah berhasil mengalahkan Sudarma. Dengarlah, ini semacam kutukan buatku dan mereka. Tapi... Tapi, tidak ada jalan lain lagi. Aku harus melakukannya sebelum kejahatannya menular keluar dari wilayahku” tetes demi tetes air matanya kembali jatuh membasahi pipi indahnya yang mulus itu.
“Jadi, aku mohon Aldi. Sebelum ini semua berakhir. Izinkan aku meraih kesempurnaan cinta bersamamu, melampiaskan nafsuku, menyalurkan hasratku bersamamu”. Gila! Tak habis pikir aku mendengar jawabannya yang di luar akal sehat. Mengingat kembali kekuatannya ketika meledakkan diri benar benar luar biasa. Seperti dalam film film Hollywood, ketika sebuah bom nuklir meledak dan angle camera tepat berada didepan bom itu yang lantas merubah semuanya menjadi putih menyilaukan mata lalu disusul suar ledakan dan api berwarna merah menyambar nyambar, berkobar hebat kesana kemari. Benar benar kekuatan yang sangat dahsyat.
------------------------------
Quote:
Kedua prajurit muda yang sudah berkeluarga ini mulai menempatin bangunan yang telah disediakan di titik yang telah disepakati sebelumnya. Tapi, diantara para mereka semua yang menjadi peserta transmigrasi tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya di bukit yang berada di selatan pemukiman mereka. Tepat Januari 1979, resmilah pemukiman mereka para transmigran dan relokasi dengan nama Desa Sari Makmur. Sebuah desa yang didirikan dalam program transmigrasi masyarakat dan relokasi prajurit TNI aktif yang sudah berkeluarga.
Berpuluh tahun berlalu, bahkan hingga mereka sudah dipanggil Mbah tetap saja rahasia itu mereka pendam erat erat. Bahkan hanya mereka berdua saja yang tahu mengenai cerita hilangnya sepasukan tentara dari RPKAD meskipun pernah beberapa kali ada penampakan putri cantik, cahaya terang benderang dari atas bukit dimalam hari dsb. Namun dengan seiring berjalannya waktu dan zaman pun memasuki masa yang modern, hal hal itu perlahan mulai berkurang intensitasnya dan bahkan hilang sama sekali. Tapi, mendadak muncul kembali menjadi buah bibir warga ketika team arkeolog yang datang ke Desa Sari Makmur mendadak hilang kontak dan tanpa kabar.
Berpuluh tahun berlalu, bahkan hingga mereka sudah dipanggil Mbah tetap saja rahasia itu mereka pendam erat erat. Bahkan hanya mereka berdua saja yang tahu mengenai cerita hilangnya sepasukan tentara dari RPKAD meskipun pernah beberapa kali ada penampakan putri cantik, cahaya terang benderang dari atas bukit dimalam hari dsb. Namun dengan seiring berjalannya waktu dan zaman pun memasuki masa yang modern, hal hal itu perlahan mulai berkurang intensitasnya dan bahkan hilang sama sekali. Tapi, mendadak muncul kembali menjadi buah bibir warga ketika team arkeolog yang datang ke Desa Sari Makmur mendadak hilang kontak dan tanpa kabar.
------------------------------
Quote:
”Oke tuan putri, aku akan melayanimu, memenuhi nafsu dan melampiaskan hasratmu. Tapi, kita harus kalahkan dia terlebih dahulu”, aku memutar akal agar semua ini berakhir dengan cepat tanpa harus menyetubuhi hantu ini. Sial emang pikirku, rasanya sial menyetubuhi hantu tapi ini menjadi penglaman bagiku yang aku tidak mau mengulanginya lagi di masa depan. “Baiklah aku setuju tapi kita harus menyusun rencana” jawabnya sembari tersenyum. Rencana untuk mengalahkan Sudarma pun mulai kami susun mengingat bahwa dunia yang ada di dalam tubuh tuan putri ini seperti dunia nyata. Hanya saja fisik mereka sudah tak ada lagi tapi jiwa mereka yang ada. Sialnya tuan putri hanya mampu menciptakan dunianya tetapi tak mampu mengontrol apapun di dalamnya.
Dan kami bertujuh mulai menyusun sebuah rencana yang benar benar matang dan merupakan sebuah eksekusi final untuk membebaskan semuanya bersamaan. Mulanya Atri akan mnutupi diriku sehingga tak kasat mata ketika memasuki istana. Tapi, itu akan membuat kelima wanita ini terekspos keberadaanya oleh para prajurit dan menjadikan misi ini bisa gagal total. Maka dengan berat hati, kami bertujuh akan menyerbu masuk ke dalam istana untuk menghabisi Sudarma. Tapi, ada satu masalah muncul. Jikalau Sudarma akan berduel denganku, aku pasti akan kalah telak dan bisa menjadikan jiwaku terperangkap total di dimensi ini. “Lantas apakah aku harus bertarung dengannya, Atri?” tanyaku penasaran. “Tidak, kau hanya perlu bertatap wajah dengannya. Karena dengan bertatap wajah dengannya, seluruh kesaktiannya akan musnah. Sebagaimana yang diramalkan penyihir yang telah menolong aku” sambungnya mantap.
Tunggu dulu, tak mungkin segampang itu pikirku. Ini pasti akal akalannya untuk menahanku lebih lama disini sementara warga desa menyerbu jasad kami untuk menolong menarik jiwa kami kembali ke jasad kami. Entah mengapa, aku menurutinya saja tanpa mampu memberontak. Bukan juga tanpa alasan karena kali ini hati kecilku benar benar menerimanya dan tidak memberontak. Entah mengapa perasaan ini semakin kuat bahwa warga kampungku sedang berusaha menyelamatkan kami. Sang putri berjalan ke luar ruangan ini dan bersiap untuk memulai sesuatu katanya. Aku menatap kelima wanita yang usianya lebih tua dariku ini. Aku menarik tangan mereka berlima, “Kak, apapun yang terjadi. Kalian yang lebih penting selamat terlebih dahulu. Ingatlah apa yang telah diucapkannya mengenai Sudarma”.
Dan kami bertujuh mulai menyusun sebuah rencana yang benar benar matang dan merupakan sebuah eksekusi final untuk membebaskan semuanya bersamaan. Mulanya Atri akan mnutupi diriku sehingga tak kasat mata ketika memasuki istana. Tapi, itu akan membuat kelima wanita ini terekspos keberadaanya oleh para prajurit dan menjadikan misi ini bisa gagal total. Maka dengan berat hati, kami bertujuh akan menyerbu masuk ke dalam istana untuk menghabisi Sudarma. Tapi, ada satu masalah muncul. Jikalau Sudarma akan berduel denganku, aku pasti akan kalah telak dan bisa menjadikan jiwaku terperangkap total di dimensi ini. “Lantas apakah aku harus bertarung dengannya, Atri?” tanyaku penasaran. “Tidak, kau hanya perlu bertatap wajah dengannya. Karena dengan bertatap wajah dengannya, seluruh kesaktiannya akan musnah. Sebagaimana yang diramalkan penyihir yang telah menolong aku” sambungnya mantap.
Tunggu dulu, tak mungkin segampang itu pikirku. Ini pasti akal akalannya untuk menahanku lebih lama disini sementara warga desa menyerbu jasad kami untuk menolong menarik jiwa kami kembali ke jasad kami. Entah mengapa, aku menurutinya saja tanpa mampu memberontak. Bukan juga tanpa alasan karena kali ini hati kecilku benar benar menerimanya dan tidak memberontak. Entah mengapa perasaan ini semakin kuat bahwa warga kampungku sedang berusaha menyelamatkan kami. Sang putri berjalan ke luar ruangan ini dan bersiap untuk memulai sesuatu katanya. Aku menatap kelima wanita yang usianya lebih tua dariku ini. Aku menarik tangan mereka berlima, “Kak, apapun yang terjadi. Kalian yang lebih penting selamat terlebih dahulu. Ingatlah apa yang telah diucapkannya mengenai Sudarma”.
------------------------------
Quote:
Berangkatlah kami bertujuh menuju istana yang telah diduduki Sudarma. Dalam perjalanan ini kami benar benar gundah, gelisah, marah, senang dan semuanya bercampur aduk dalam kepala kami. Terlebih lebih bagiku yang merasa bahwa ini seperti klimaks dari petualangan ghaib ini, klimaks dari hidupku. Tak lama kemudian, kami sampai di sebuah wilayah yang sepertinya bekas pemukiman penduduk. Tampak banyak sisa sisa rumah yang dibakar hingga pondasinya saja yang terlihat. Beberapa pedang terlihat menancap di atas tanah seperti menandakan bahwa itu adalah sebuah kuburan seseorang. Mungkin saja kuburan itu adalah kuburan para prajurit yang tewas sebelumnya. Ini sangat aneh bagiku karena bertolak belakang dengan kenyataan di dunia nyata. Tapi itu semua mungkin saja terjadi karena ini adalah dimensi lain yang dibuat oleh Atri.
Jalan tanah yang kami lalui ini akhirnya menghantarkan kami tiba tepat di depan gerbang kota raja. Gerbang yang terbuat dari kayu ini ternyata memiliki penjagaan ketat oleh para prajuritnya Sudarma. “Tenang saja, kita tidak akan terlihat oleh mereka. Kita aman aman saja” suara Atri seperti bisikan di telinga kami. Sepanjang jalan menuju istana di kota raja kami dapat melihat pemandangan rutinitas harian mereka yang aneh. Mereka tak sadar melakukan rutinitas yang jika mereka ketahui kenyataanya mereka tidak mungkin akan percaya. Terlihat masih ada sisa sisa bekas pembantaian sebelumnya juga di koro kanan jalan, tepatnya di dinding dinding bangunan banyak noda dan bercak darah menempel.
Pemandangan ini benar benar seperti sebuah peristiwa yang berjalan sangat lambat, seperti itulah perasaan yang terlintas dan terasa di benakku. Tidak ada yang berubah dari pakaian mereka yang mereka kenakan. Para wanita masih tetap berpakaian dengan hanya menutup bagian bawahnya saja yang dimulai dari perut hingga ke lutut kakinya. Pakaian mereka tetap menampakkan buah dada mereka yang unik. Bisa dikatakan unik karena tidak adanya bra, buah dada mereka terlihat turun dan sedikit memanjang. “Eh, Aldi, matamu jangan kelayapan lihatnya. Nanti kamu ngeres bisa habis Kakak berlima gak kuat melayanimu” celetuk Setia tiba tiba. “Harus jaga jarak ini, bisa bisa disikat ama Aldi kita. Tapi apa dia kuat lawan kita berlima?” sambung Cut. “Gak mungkinlah, duluan samaku pasti dia terkapar duluan. Gak sampai 5 menit pasti angkat bendera putih dia” Lidya menimpali sembari tertawa.
Sialan mereka, mengejek aku karena pakaian yang dikenakan makhluk makhluk itu. Awas awas aja udah selesai ini semua bakalan aku kasih mereka kejutan, pikirku jahat. “Tapi dia kan kuat lho, ingat aja waktu itu dia di rumah itu ama tuan putri. Panjang lho mainnya, malah betah dia. Kita aja yang nonton ampe gimana rasanya gitu” Mutiya nyeloteh dengan keras membuat wajahku merah padam. Malu sekali rasanya aku mendengarkan kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut mereka. Tiba tiba saja Yani merangkul tanganku, “Dek Aldi, gak papa deh mereka mau bilang apa. Sini sama Kakak aja. Sekali kali coba berondong kan boleh. Biar tahu rasanya gimana ya, apa betul seperti kata orang lebih nikmat” langsung disambung tawanya yang khas.
Jalan tanah yang kami lalui ini akhirnya menghantarkan kami tiba tepat di depan gerbang kota raja. Gerbang yang terbuat dari kayu ini ternyata memiliki penjagaan ketat oleh para prajuritnya Sudarma. “Tenang saja, kita tidak akan terlihat oleh mereka. Kita aman aman saja” suara Atri seperti bisikan di telinga kami. Sepanjang jalan menuju istana di kota raja kami dapat melihat pemandangan rutinitas harian mereka yang aneh. Mereka tak sadar melakukan rutinitas yang jika mereka ketahui kenyataanya mereka tidak mungkin akan percaya. Terlihat masih ada sisa sisa bekas pembantaian sebelumnya juga di koro kanan jalan, tepatnya di dinding dinding bangunan banyak noda dan bercak darah menempel.
Pemandangan ini benar benar seperti sebuah peristiwa yang berjalan sangat lambat, seperti itulah perasaan yang terlintas dan terasa di benakku. Tidak ada yang berubah dari pakaian mereka yang mereka kenakan. Para wanita masih tetap berpakaian dengan hanya menutup bagian bawahnya saja yang dimulai dari perut hingga ke lutut kakinya. Pakaian mereka tetap menampakkan buah dada mereka yang unik. Bisa dikatakan unik karena tidak adanya bra, buah dada mereka terlihat turun dan sedikit memanjang. “Eh, Aldi, matamu jangan kelayapan lihatnya. Nanti kamu ngeres bisa habis Kakak berlima gak kuat melayanimu” celetuk Setia tiba tiba. “Harus jaga jarak ini, bisa bisa disikat ama Aldi kita. Tapi apa dia kuat lawan kita berlima?” sambung Cut. “Gak mungkinlah, duluan samaku pasti dia terkapar duluan. Gak sampai 5 menit pasti angkat bendera putih dia” Lidya menimpali sembari tertawa.
Sialan mereka, mengejek aku karena pakaian yang dikenakan makhluk makhluk itu. Awas awas aja udah selesai ini semua bakalan aku kasih mereka kejutan, pikirku jahat. “Tapi dia kan kuat lho, ingat aja waktu itu dia di rumah itu ama tuan putri. Panjang lho mainnya, malah betah dia. Kita aja yang nonton ampe gimana rasanya gitu” Mutiya nyeloteh dengan keras membuat wajahku merah padam. Malu sekali rasanya aku mendengarkan kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut mereka. Tiba tiba saja Yani merangkul tanganku, “Dek Aldi, gak papa deh mereka mau bilang apa. Sini sama Kakak aja. Sekali kali coba berondong kan boleh. Biar tahu rasanya gimana ya, apa betul seperti kata orang lebih nikmat” langsung disambung tawanya yang khas.
------------------------------
Quote:
Sampailah kami tepat di pintu masuk istana. Sebuah pemandangan yang jauh berbeda dari istana istana yang kebanyakan terlihat di TV umumnya. Istana ini terbuat dari kayu yang beratapkan sejenis genteng namun terlihat dari jauh seperti terbuat dari campuran tanah liat. Pintu pintu yang berhiaskan emas tampak dari tempat kami berdiri saat ini. Jendela jendela yang bermotifkan corak Jawa dan Bali kuno jelas terlihat dengan cantik dan menawan. Bentukan motif campuran itu sangat indah seperti sebuah karya seni kontemporer masa kini. “Ayo siapkan diri kalian, kita akan menghadapi sesuatu yang mengerikan nantinya!” suara Atri kuat dan nadanya tinggi seperti sedang dalam mode tempur.
Tiba tiba saja langit menjadi gelap, gumpalan gumpalan awan di langit di atas kami mendadak berubah menjadi sebuah pusaran raksasa. Pusaran awan raksasa tersebut seperti berpusat dari arahnya Atri sang tuan putri yang merupakan pemilik dimensi ini. Tak lama kemudian, angin pun turut bertambah kencang dan mulai meniup benda apapun yang ringan bobotnya sehingga terbang ke udara. Dedaunan kering, pakaian pakaian, kain yang dijemur bahkan potongan atap pun berterbangan. Duarrrr... jedarrrr.... Petir pun kini mulai bersahut sahutan saling berlomba siapa yang paling kuat suaranya. Cahaya mereka benar benar menghiasi langit hari ini. Mendadak hari yang cerah tadi berubah seperti akan terkena badai tapi mungkin lebih mirip terkena tornado.
Tiba tiba saja langit menjadi gelap, gumpalan gumpalan awan di langit di atas kami mendadak berubah menjadi sebuah pusaran raksasa. Pusaran awan raksasa tersebut seperti berpusat dari arahnya Atri sang tuan putri yang merupakan pemilik dimensi ini. Tak lama kemudian, angin pun turut bertambah kencang dan mulai meniup benda apapun yang ringan bobotnya sehingga terbang ke udara. Dedaunan kering, pakaian pakaian, kain yang dijemur bahkan potongan atap pun berterbangan. Duarrrr... jedarrrr.... Petir pun kini mulai bersahut sahutan saling berlomba siapa yang paling kuat suaranya. Cahaya mereka benar benar menghiasi langit hari ini. Mendadak hari yang cerah tadi berubah seperti akan terkena badai tapi mungkin lebih mirip terkena tornado.
------------------------------
Quote:
Malam yang tenang dengan hujan rintik rintik membasahi bumi mendadak berubah seperti akan badai. Penduduk desa Sari Makmur kaget bukan main mendengar petir saling bersahut sahutan di langit. Angin kencang mulai bertiup ke segala arah, menerbangkan apapun yang tak kuasa melawan hembusannya. Tiba tiba saja sebuah ledakan datang dari transformator PLN mengakibatkan arus listrik dari PLN padam total. Percikan api yang begitu besar layaknya kembang api keluar dari gardu listrik bertiang ganda itu. Gardu listrik yang selama ini menjadi tulang punggung kelistrikan desa Sari Makmur hancur terkena pohon yang menimpanya.
Warga mulai bergegas keluar dari rumahnya masing masing. Mereka keluar ingin melihat apa yang terjadi. Namun, mata mereka seperti terarah melihat ke arah bukit tempat kami melakukan penggalian. Tampak dengan jelas pusaran awan besar berputar tepat di atasnya. Pusaran awan itu jelas terlihat karena kilatan cahaya dari petir yang tak berhenti bersahut sahutan. Meskipun takut, warga desa Sari Makmur tetap fokus memperhatikan bukit itu. Duarrrr.... petir tepat menghantam sebuah pohon besar yang berada di sisi kanan akses jalan menuju bukit. Pohon tersebut langsung tumbang ke tengah tengah jalan dan beberapa dari dahan dan rantingnya terbakar hebat. Luar biasa sekali pemandangan malam itu. Banyak warga yang menangis ketakutan melihat fenomena ini.
Warga mulai bergegas keluar dari rumahnya masing masing. Mereka keluar ingin melihat apa yang terjadi. Namun, mata mereka seperti terarah melihat ke arah bukit tempat kami melakukan penggalian. Tampak dengan jelas pusaran awan besar berputar tepat di atasnya. Pusaran awan itu jelas terlihat karena kilatan cahaya dari petir yang tak berhenti bersahut sahutan. Meskipun takut, warga desa Sari Makmur tetap fokus memperhatikan bukit itu. Duarrrr.... petir tepat menghantam sebuah pohon besar yang berada di sisi kanan akses jalan menuju bukit. Pohon tersebut langsung tumbang ke tengah tengah jalan dan beberapa dari dahan dan rantingnya terbakar hebat. Luar biasa sekali pemandangan malam itu. Banyak warga yang menangis ketakutan melihat fenomena ini.
erman123 dan sirluciuzenze memberi reputasi
2
Kutip
Balas