- Beranda
- Stories from the Heart
Aku, mereka dan Kamu [a boring story][TAMAT]
...
TS
FBR_master
Aku, mereka dan Kamu [a boring story][TAMAT]
![Aku, mereka dan Kamu [a boring story][TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/07/20/214867_20160720103657.jpg)
many thanks for a perfect cover by quatzlcoatl
Halo gan.. gue dari dulu pengen banget nulis sebenernya, tapi ga pernah bisa, gw harus nulis apa, harus gimana.. setelah gue baca beberapa thread fenomenal di SFTH sebulan terakhir, akhirnya gue ngeberaniin diri buat nulis cerita ini buat dinikmatin smua kalangan..
sebelumnya mohon maaf banget klo tulisan gue ngaco dari segi bahasa, dan mungkin sulit dicerna sama sebagian readers (I wrote by my own style) tapi gue berharap masukan-masukan dan sharing dari agan smua demi tercapainya tulisan-tulisan gue yang semakin baik di tiap part nya..
"boring boss cerita loe, pantesan sepi threadnya"
well, gue ga berharap thread ini rame, kalaupun rame, it's a bonus for me, I just wrote what I wanna write
Selamat ber-Boring-ria..
Quote:
PROLOGUE :
Hi there, I want to tell you about my life.. mostly about love and stuff..
Well, nama gue Ronan Leandro Akbar.. Call me whatever you want, tapi temen-temen gue seringan manggil “Nan”, actually gue juga rada ga sregg sama panggilan ini, gue prefer dipanggil Ronan, or Ron, atau Akbar aja juga boleh, tapi karena temen sekelas gue pas SMP ada yang namanya Roni, akhirnya mulai saat itu gue yang “ngalah” dapet panggilan Nan tadi.. kenapa ga Leandro? Guys, kita di Indonesia, ga mungkin manggil lengkap, biasa manggil nama sepotong-sepotong, entah yang dipotong itu didepan, ato belakang, masa manggil gw Le ato Dro, or even Andro? Android kali ahh

Sedikit gue cerita tentang diri gue ini biar loe-loe pada ada gambaran, or berimajinasi (please lah, jangan yang iya-iya ya imajinasinya
), tinggi badan gue 187cm (tinggi? Ya untuk ukuran Asia gue lumayan tinggi), and badan gue atletis juga, mungkin kalo tinggi itu karena sedari SMP doyan olahraga, terutama basket, yup doyan sob, saban hari ga pernah gue ninggalin olahraga biar pun cuma lari pagi, well kecuali gue sakit tentu. Rambut? Ada yang suka sama Deathnote? Yak, rambut gw berponi ke-emo-emo-an (WTF ni bahasa
) mirip kaya Light Yagami. Muka muka?? Sorry ga mao nyombong sob, tapi gue Alhamdulillah dikaruniai Allah punya muka yang goodlookin’, cool gitu lah
, otak gue juga lumayan tokcer bin encer, saking encernya malah sering keluar lewat kuping (ok stop it, conge itu mah
)Anjir sempurna amat idup lo jing!! Hahaha gue akuin idup gue emang menyenangkan, tapi ga ada gading yang ga retak toh?! dibalik itu semua masih banyak getir hidup yang gue rasain, mulai dari ekonomi gue ma nyokap yang pas-pasan, gue juga ga pernah ngerasain kasih sayang yang lengkap dari kedua orangtua gue (ok, selagi orangtua loe ada, sayangi mereka, kita akan baru merasa kehilangan ketika orang tersayang tersebut pergi meninggalkan kita selama-lamanya), gue produk dari broken home sedari umur 6 taon, babe gue maen gila sama janda bangs*t sebelah rumah, dan memilih kabur sama tu janda gatel ketimbang milih gue sama nyokap.. Ok that’s all I can tell you bout my shitty life..
Yukk kita mulai..
Part 1 : Dia adalah Dinan My very Dearest Friend
Part 2 : Hello Pelonco

Part 3 : siapa dia?
Part 4 : GUE COWOKNYA!!
Part 5 : biar aku membantumu
Part 6 : terima kasihku padamu
Part 7 : gadis manis itu bernama Zie
Part 8 : Sweating Lunch
Part 9 : Cemburu??
Part 10 : Can I go Home with You??
Part 11 : kutunggu kau disini esok pagi..
Part 12 : Surprise On the Jogging Track
Part 13 : May I Call You....
Part 14 : maaf gue ga maksud..
Part 15 : HBD - Kenapa Kembali??
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 1
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 2
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 3
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 4
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 5 (Tamat)
Part 17 : Mencarimu - Bag 1
Part 17 : Mencarimu - Bag 2 A
Part 17 : Mencarimu - Bag 2 B (Selesai)
Part 18 : I'm always around - Part 1
Part 18 : I'm always around - Part 2 (Selesai)
Part 19 : Aku Menyesal - Bag 1
Spesial Part : Pamit undur diri
Spesial Part : Tolong!! (Bali I'm in Love) - Part 1
Spesial Part : Tolong!! (Bali I'm in Love) - Part 2
Spesial Part : Tolong!! (Bali I'm in Love) - Part 3 - Selesai
Part 19 : Aku Menyesal - Bag 2 - Selesai
Part 20 : Why me? - Part 1
Part 20 : Why me? - Part 2
Part 20 : Why me? - Part 3
Part 20 : Why me? - Part 4 - Selesai
Part 21 : The Lion Queen
Part 22 : Love, Love and Love
Part 23 : The Craziness of Her - Part 1
Part 23 : The Craziness of Her - Part 2
Part 23 : The Craziness of Her - Part 3
Part 23 : The Craziness of Her - Part 4
Part 23 : The Craziness of Her - Part 5
Part 23 : The Craziness of Her - Part 6
Part 23 : The Craziness of Her - Part 7
Part 23 : The Craziness of Her - Part 8
Part 23 : The Craziness of Her - Part 9 - Selesai
Spesial Part : Dia yang pernah singgah - Part 1
Spesial Part : Dia yang pernah singgah - Part 2
Spesial Part : Dia yang pernah singgah - Part 3 - Selesai
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 1
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 2
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 3
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 4
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 5
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 6
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 7
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 8
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 9
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 10
Part 24 : Dia yang Datang dan Pergi - Part 11
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 12
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 13
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 14
Sebuah Intermezzo - EPICLOGUE
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 15 - Selesai
Part 25 - Sebuah Titik Balik - Part 1
Part 25 - Sebuah Titik Balik - Part 2
Part 25 - Sebuah Titik Balik - Part 3 - Selesai
Part 25 - Sebuah Titik Balik - Part 4 - Selesai (kali ini benar2 selesai)
Spoiler for last part by suzie:
Spesial Part : Just Another Story (Bag 1)
Spesial Part : Just Another Story (Bag 2) - END
Update
Epilog - Ini Bukan Sebuah Akhir Cerita
Selesai deh cerita cinta gue yang... whatever, you name it..



Diubah oleh FBR_master 17-04-2017 13:40
yongkygouwsa051 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
383.3K
2.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
FBR_master
#2500
Epilog - Ini Bukan Sebuah Akhir Cerita
Apa yang dicari manusia didunia ini sebenarnya sudah tertulis di lauhul mahfudz,setidaknya itu yang aku percayai seumur hidupku didunia ini. Setiap yang merasa ‘memiliki’ pasti akan merasakan ‘kehilangan’, sejak saat nahas itu, aku pun menganggap apapun yang kumiliki didunia ini hanyalah titipan sang Khalik, ketika kuberdiri ditahapan ini maka terpampang satu kata dengan jelas dihadapanku : Ikhlas.
Ikhlaslah dengan apapun yang terjadi denganmu sob, tanamkan itu sebagai proses, proses kearah yang lebih baik lagi.
Jangan sampai, sekali lagi jangan sampai pernah punya pikiran untuk mengambil jalan pintas. Tak pernah ada jalan pintas, kita hanya perlu mengubah arah!! Broken heart, galau itu pasti, isi dong pake kegiatan positif, jangan dikamar melulu, yang ada malah tambah stress nanti. Biar semangat, dengerin aja lagu dikocok2 nya inul daratista atau, kahitna dengan mantan terindahnya, tapi tolong jangan dengerin inul feat kahitna – dikocok2 mantan terindah, oke stop, cukup intermezzo nya.
Semua yang berawalan, pastinya ada akhiran, tak ada satupun didunia yang fana ini yang abadi, apapun itu, you name it. Ada kebahagiaan, kesedihan, ada saat jatuh ada saatnya bangun, yang pada prosesnya akan menjadikan seseorang tersebut menjadi lebih kuat, lebih tabah dan ikhlas. Semua ini hanyalah proses untuk menjadikan kita semua tanpa terkecuali, sang anak manusia menjadi manusia, dewasa! Seperti yang kita tau dan sepakati, bahwasanya tolak ukur dewasa itu adalah pengalaman, sama sekali bukan umur.
“bang, jalur tanpa tes mu apakabar yang kedokteran itu?” mom tiba-tiba bertanya ketika kami menonton tv malam itu.
“...........”
“ga dapet ya??” kata mom lagi dengan nada kecewa, aku pun melirik beliau sambil mengibas-ngibaskan lipatan kertas yang kubuat jadi kipas dadakan.
“apa sih sok keren banget bukannya jawab malah nyengir” sungutnya
“tuh baca aja” kuberikan kipas kertas tadi pada mom dan beranjak pergi ke kamar, pikiranku suntuk. Dan ada satu alasan lagi..
“KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA, BANG!! BANG KEMANA SIH!!” teriak mom keras, buanget malah, dan tak lama beliau berhamburan masuk kamarku dan memelukku, mengguncang2 tubuhku kesana kemari, ya ini alasannya segera beranjak, aku tak ingin gendang telingaku pecah ketika beliau berteriak.
“udah dari kapan ni surat dateng??” beliau bertanya, kali ini dengan suara yang sudah terkontrol
“dari kemarin mom” jawabku senyum
“selamet ya bang, duhh anak mom bakal jadi dokter” pujinya, tapi beliau menyadari perubahan air wajahku.
“kok kamu ga seneng gitu? Kaya yang biasa aja gitu” tanyanya serius menatapku
“..........., kayanya abang ga minat deh mom” jawabku menunduk, tak berani menatap wanita super dihidupku yang duduk ditepi ranjang ini.
“..........emang.. passion kamu dimana bang?” tanyanya lagi
“ekonomi mom, pengen belajar keuangan”
“alasannya?”
“nothin’, I just want it”
“..........., ga mau dipikir lagi bang? Sayang banget, udah masuknya ga tes, dapet beasiswa lagi kamu” bujuknya
“.........”
“.........”
Hanya bunyi detik jam dinding yang terdengar saat itu, aku mengerti betapa inginnya beliau melihatku sukses seperti yang diidam2kannya selama ini, tapi.. begitu bimbang dan bercabang jalan pikiran ini.
“oke, mom ga maksa kamu, tapi tolong dipikir lagi masak2 ya bang” ucapnya seraya mengacak2 rambutku
“istikhoroh lho bang” beliau tersenyum
“I will mom, love you”
“till the end of the world” balasnya
- Oktober 2016
Matahari nampak mulai bergegas meninggalkan setengah bagian bumi untuk kemudian menyinari sebagian lainnya, kondisi jalan di ibukota ini pun nampak macet seperti biasanya, same 'o shit different day. haaaaahhh, aku menghela nafas seraya menunggu disebuah kafe dibilangan cilandak ini. sedikit demi sedikit kuhirup minuman kesukaanku ini, espresso double shot, no sugar, its always being good at any moment. Kulirik jam tanganku, ah, orang ini sungguh sangat terlambat, hampir 2 jam menunggunya.
10 menit berikutnya terlihat seorang wanita, berlari tergopoh2 menuju arahku
"duuhhhh.. haaahh hhaaaahhhhh" terlihat dahinya berkeringat
"duduk, nih minum dulu, tarik nafas" ucapku padanya
"...........haaahhh..... maaf Ron, udah lama ya?" tanya nya seraya mengelap wajahnya dengan tissue
"ga ko, cuma.. 2 jam 10 menitan" jawabku senyum
".......maaf.....macet parah Ron"
"iya gapapa kali, hp loe kenapa ga bisa dihubungin?" tanyaku kemudian
"mati" jawabnya menunjukkan hpnya, tak lama ia kembali merogoh tasnya dan mengeluarkan sesuatu dan memberikannya kepadaku
"......."
aku pun mengangguk tersenyum padanya,
"inshaa Allah"
-14 Januari 2017
“Pap, kita udah siap lho, kamu ko malah males2an sih, jadi ga sih kita??” ujarnya tiba2, mengalihkan perhatianku dari acara TV kesukaan : CSI di FoxCrime.
“nanggung Mam” jawabku enteng, tiba2 layar TV menjadi gelap setelah ucapanku itu
“buru mandiiiiiiiiiiiiii” ujarnya mendorongku tubuhku untuk segera beranjak dari sofa nyamanku ini.
“iyaaa iya, mandi yuk dek” jawabku seraya mengelus dan mencium perutnya
“enak aja, udah mandi kita dong, ya kak ya” protesnya sambil memanggil sang ‘kakak’, ia terlihat lucu dengan rambut diikat satu kesamping kirinya.
“he eh, mandi doong pi” si kakak ikut2an, heeuuuhhh, like mother like daughter
“emang kakak udah mandi?” tanyaku
“uda laaaaaah” jawabnya cepat
“ah masa, ko masi bau acem si” godaku menutup hidung seraya menjauhinya menuju kamar mandi
“iihh mami, emang aku bau acem apa?” ia mengadu
“piiiiiiii” terdengar sayup2 suara bundanya dari balik pintu kamar mandi yang sudah kututup
--
“bang, mom dukung semua yang kamu pilih, jangan sampe kamu ngerasa mom ga support lho”
“moommm, you always supporting me from the day I being newborn” aku memeluknya seketika
“sukses ya tes masuknya” lambainya padaku di gerbang rumah kami
--
Begitu mendukung cuaca hari ini, cerah seakan tak mengijinkan setitik awanpun mengotori langit menghalangi cahayanya. Kulihat wanita disebelahku, begitu cantiknya dia, sedang tertidur di-passengerseat, begitu ku mensyukuri nikmat-Nya bisa menjadi pendampingnya sampai maut memisahkan, sampai Allah mempertemukan kembali di-Jannah-Nya kelak.
“wake up sleepy head” tepukku pada pipinya, perlahan ia membuka matanya, dan membetulkan posisi duduknya
“uhmmmmmm, dah sampe ya sayang?” tanyanya mengulet
“udah dari 15 menit lalu tau”
“lho kok ga bangunin sih?!”
“nyenyak bgt kaya putri bobo” senyumku
“iiihhh, bangunin aja padahal” timpalnya manyun, ku lalu mencubitnya gemas
“yukk turun, kita blom check-in lho”
“cium dulu hon..” ujarnya manja, and what you expect? Tentu aja harus dipenuhi
“dahhh yuk, nanti bebas kissing and yang lain-lain kalo udah sampe aja”
“ehhh, mobil serius ni taro di bandara? Kita kan seminggu lho disana”
“tenang, di gate keberangkatan ada Adi, driver kantor, sengaja aku minta buat tunggu kita hari ini, nanti biar dia yang anter mobil kerumah”
“lhoooo bisa2nya, bukan urusan kantor juga” protesnya
“haha, tenang, aku udah izin ko ke boss pinjem dia, aku kasih persenan juga buat dia sayang”
“bener kasih lho”
“iya2 cantik”
Maka berangkatlah kami menuju Suvarnabhumi untuk menghabiskan hari seminggu kedepan.
--
Selesai membersihkan diri pagi ini, aku pun memakai suit terbaikku, menyesuaikan dengan gaun sang permaisuriku dan juga buah hati kami, warna kami sangat serasi dengan nuansa biru gelap.
“gimana? Udah keren belom papi kak?” tanyaku pada si kakak yang tiba2 masuk ke kamarku
“hmmmm, boleh lah” ujarnya, lucu banget sih kak kamu.
“hahaha, yukk berangkat?”
“iya, tinggal nunggu papi aja tau” jawabnya sambil menarik lengan jasku tak sabar
Ku lihat wanita ini dengan anggunnya mengeluarkan mobil mini mpv berlogo S ini keluar dari garasi, tak sabaran rupanya, well, nunggu sejam siapa juga sih yang sabar, haha, my bad hon.
“awas nanti dede kepentok setir” ujarku padanya yang dibalas juluran lidahnya, tak lama ia keluar dan pindah ke kursi samping penumpang.
“yuk kak, kakak dibelakang ya, ga bisa dipangku mami lagi lho sekarang, kan dedenya udah mulai gede tu” ia pun mengangguk mengerti
“mbaaaakk, gerbangnya dikunci ya” pesanku pada ART rumah kami
“iya pak”
“makasi ya mbak”
“inggih pak, ati2”
Butuh waktu 1 jam lebih untuk sampai ketempat ini, sebenarnya tak begitu jauh dari rumah kami, tapi karena ini hari sabtu, ya you know lah gimana jahanamnya kondisi jalan jakarta.
“awas baper lho pap” tiba2 ia bersuara ketika kami selesai memarkirkan mobil dan kubalas senyuman.
Dan tersajilah tampilan yang memukau dihadapan kami berdua, begitu anggun dan gagahnya mereka. Dengan gaun dan jas putih silver, serasi sekali. Saling melempar senyumlah kami ketika mereka menyadari kehadiran kami.
Happy Wedding wahai engkau yang pernah mengisi hati ini, aku berterima kasih padamu yang mengajarkan apa itu arti mencinta dan sakitnya hati yang terkhianati, itu lah yang menjembataniku dan mengantarkan untuk mengucap sumpah setia padanya, juga yang mempertemukanmu dengan pria pilihanmu sekarang.
Selamat berbahagia dariku Mr. & Mrs Jusuf Ahmed
~FIN
Ikhlaslah dengan apapun yang terjadi denganmu sob, tanamkan itu sebagai proses, proses kearah yang lebih baik lagi.
Jangan sampai, sekali lagi jangan sampai pernah punya pikiran untuk mengambil jalan pintas. Tak pernah ada jalan pintas, kita hanya perlu mengubah arah!! Broken heart, galau itu pasti, isi dong pake kegiatan positif, jangan dikamar melulu, yang ada malah tambah stress nanti. Biar semangat, dengerin aja lagu dikocok2 nya inul daratista atau, kahitna dengan mantan terindahnya, tapi tolong jangan dengerin inul feat kahitna – dikocok2 mantan terindah, oke stop, cukup intermezzo nya.
Semua yang berawalan, pastinya ada akhiran, tak ada satupun didunia yang fana ini yang abadi, apapun itu, you name it. Ada kebahagiaan, kesedihan, ada saat jatuh ada saatnya bangun, yang pada prosesnya akan menjadikan seseorang tersebut menjadi lebih kuat, lebih tabah dan ikhlas. Semua ini hanyalah proses untuk menjadikan kita semua tanpa terkecuali, sang anak manusia menjadi manusia, dewasa! Seperti yang kita tau dan sepakati, bahwasanya tolak ukur dewasa itu adalah pengalaman, sama sekali bukan umur.
“bang, jalur tanpa tes mu apakabar yang kedokteran itu?” mom tiba-tiba bertanya ketika kami menonton tv malam itu.
“...........”
“ga dapet ya??” kata mom lagi dengan nada kecewa, aku pun melirik beliau sambil mengibas-ngibaskan lipatan kertas yang kubuat jadi kipas dadakan.
“apa sih sok keren banget bukannya jawab malah nyengir” sungutnya
“tuh baca aja” kuberikan kipas kertas tadi pada mom dan beranjak pergi ke kamar, pikiranku suntuk. Dan ada satu alasan lagi..
“KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA, BANG!! BANG KEMANA SIH!!” teriak mom keras, buanget malah, dan tak lama beliau berhamburan masuk kamarku dan memelukku, mengguncang2 tubuhku kesana kemari, ya ini alasannya segera beranjak, aku tak ingin gendang telingaku pecah ketika beliau berteriak.
“udah dari kapan ni surat dateng??” beliau bertanya, kali ini dengan suara yang sudah terkontrol
“dari kemarin mom” jawabku senyum
“selamet ya bang, duhh anak mom bakal jadi dokter” pujinya, tapi beliau menyadari perubahan air wajahku.
“kok kamu ga seneng gitu? Kaya yang biasa aja gitu” tanyanya serius menatapku
“..........., kayanya abang ga minat deh mom” jawabku menunduk, tak berani menatap wanita super dihidupku yang duduk ditepi ranjang ini.
“..........emang.. passion kamu dimana bang?” tanyanya lagi
“ekonomi mom, pengen belajar keuangan”
“alasannya?”
“nothin’, I just want it”
“..........., ga mau dipikir lagi bang? Sayang banget, udah masuknya ga tes, dapet beasiswa lagi kamu” bujuknya
“.........”
“.........”
Hanya bunyi detik jam dinding yang terdengar saat itu, aku mengerti betapa inginnya beliau melihatku sukses seperti yang diidam2kannya selama ini, tapi.. begitu bimbang dan bercabang jalan pikiran ini.
“oke, mom ga maksa kamu, tapi tolong dipikir lagi masak2 ya bang” ucapnya seraya mengacak2 rambutku
“istikhoroh lho bang” beliau tersenyum
“I will mom, love you”
“till the end of the world” balasnya
- Oktober 2016
Matahari nampak mulai bergegas meninggalkan setengah bagian bumi untuk kemudian menyinari sebagian lainnya, kondisi jalan di ibukota ini pun nampak macet seperti biasanya, same 'o shit different day. haaaaahhh, aku menghela nafas seraya menunggu disebuah kafe dibilangan cilandak ini. sedikit demi sedikit kuhirup minuman kesukaanku ini, espresso double shot, no sugar, its always being good at any moment. Kulirik jam tanganku, ah, orang ini sungguh sangat terlambat, hampir 2 jam menunggunya.
10 menit berikutnya terlihat seorang wanita, berlari tergopoh2 menuju arahku
"duuhhhh.. haaahh hhaaaahhhhh" terlihat dahinya berkeringat
"duduk, nih minum dulu, tarik nafas" ucapku padanya
"...........haaahhh..... maaf Ron, udah lama ya?" tanya nya seraya mengelap wajahnya dengan tissue
"ga ko, cuma.. 2 jam 10 menitan" jawabku senyum
".......maaf.....macet parah Ron"
"iya gapapa kali, hp loe kenapa ga bisa dihubungin?" tanyaku kemudian
"mati" jawabnya menunjukkan hpnya, tak lama ia kembali merogoh tasnya dan mengeluarkan sesuatu dan memberikannya kepadaku
"......."
aku pun mengangguk tersenyum padanya,
"inshaa Allah"
-14 Januari 2017
“Pap, kita udah siap lho, kamu ko malah males2an sih, jadi ga sih kita??” ujarnya tiba2, mengalihkan perhatianku dari acara TV kesukaan : CSI di FoxCrime.
“nanggung Mam” jawabku enteng, tiba2 layar TV menjadi gelap setelah ucapanku itu
“buru mandiiiiiiiiiiiiii” ujarnya mendorongku tubuhku untuk segera beranjak dari sofa nyamanku ini.
“iyaaa iya, mandi yuk dek” jawabku seraya mengelus dan mencium perutnya
“enak aja, udah mandi kita dong, ya kak ya” protesnya sambil memanggil sang ‘kakak’, ia terlihat lucu dengan rambut diikat satu kesamping kirinya.
“he eh, mandi doong pi” si kakak ikut2an, heeuuuhhh, like mother like daughter
“emang kakak udah mandi?” tanyaku
“uda laaaaaah” jawabnya cepat
“ah masa, ko masi bau acem si” godaku menutup hidung seraya menjauhinya menuju kamar mandi
“iihh mami, emang aku bau acem apa?” ia mengadu
“piiiiiiii” terdengar sayup2 suara bundanya dari balik pintu kamar mandi yang sudah kututup
--
“bang, mom dukung semua yang kamu pilih, jangan sampe kamu ngerasa mom ga support lho”
“moommm, you always supporting me from the day I being newborn” aku memeluknya seketika
“sukses ya tes masuknya” lambainya padaku di gerbang rumah kami
--
Begitu mendukung cuaca hari ini, cerah seakan tak mengijinkan setitik awanpun mengotori langit menghalangi cahayanya. Kulihat wanita disebelahku, begitu cantiknya dia, sedang tertidur di-passengerseat, begitu ku mensyukuri nikmat-Nya bisa menjadi pendampingnya sampai maut memisahkan, sampai Allah mempertemukan kembali di-Jannah-Nya kelak.
“wake up sleepy head” tepukku pada pipinya, perlahan ia membuka matanya, dan membetulkan posisi duduknya
“uhmmmmmm, dah sampe ya sayang?” tanyanya mengulet
“udah dari 15 menit lalu tau”
“lho kok ga bangunin sih?!”
“nyenyak bgt kaya putri bobo” senyumku
“iiihhh, bangunin aja padahal” timpalnya manyun, ku lalu mencubitnya gemas
“yukk turun, kita blom check-in lho”
“cium dulu hon..” ujarnya manja, and what you expect? Tentu aja harus dipenuhi
“dahhh yuk, nanti bebas kissing and yang lain-lain kalo udah sampe aja”
“ehhh, mobil serius ni taro di bandara? Kita kan seminggu lho disana”
“tenang, di gate keberangkatan ada Adi, driver kantor, sengaja aku minta buat tunggu kita hari ini, nanti biar dia yang anter mobil kerumah”
“lhoooo bisa2nya, bukan urusan kantor juga” protesnya
“haha, tenang, aku udah izin ko ke boss pinjem dia, aku kasih persenan juga buat dia sayang”
“bener kasih lho”
“iya2 cantik”
Maka berangkatlah kami menuju Suvarnabhumi untuk menghabiskan hari seminggu kedepan.
--
Selesai membersihkan diri pagi ini, aku pun memakai suit terbaikku, menyesuaikan dengan gaun sang permaisuriku dan juga buah hati kami, warna kami sangat serasi dengan nuansa biru gelap.
“gimana? Udah keren belom papi kak?” tanyaku pada si kakak yang tiba2 masuk ke kamarku
“hmmmm, boleh lah” ujarnya, lucu banget sih kak kamu.
“hahaha, yukk berangkat?”
“iya, tinggal nunggu papi aja tau” jawabnya sambil menarik lengan jasku tak sabar
Ku lihat wanita ini dengan anggunnya mengeluarkan mobil mini mpv berlogo S ini keluar dari garasi, tak sabaran rupanya, well, nunggu sejam siapa juga sih yang sabar, haha, my bad hon.
“awas nanti dede kepentok setir” ujarku padanya yang dibalas juluran lidahnya, tak lama ia keluar dan pindah ke kursi samping penumpang.
“yuk kak, kakak dibelakang ya, ga bisa dipangku mami lagi lho sekarang, kan dedenya udah mulai gede tu” ia pun mengangguk mengerti
“mbaaaakk, gerbangnya dikunci ya” pesanku pada ART rumah kami
“iya pak”
“makasi ya mbak”
“inggih pak, ati2”
Butuh waktu 1 jam lebih untuk sampai ketempat ini, sebenarnya tak begitu jauh dari rumah kami, tapi karena ini hari sabtu, ya you know lah gimana jahanamnya kondisi jalan jakarta.
“awas baper lho pap” tiba2 ia bersuara ketika kami selesai memarkirkan mobil dan kubalas senyuman.
Dan tersajilah tampilan yang memukau dihadapan kami berdua, begitu anggun dan gagahnya mereka. Dengan gaun dan jas putih silver, serasi sekali. Saling melempar senyumlah kami ketika mereka menyadari kehadiran kami.
Happy Wedding wahai engkau yang pernah mengisi hati ini, aku berterima kasih padamu yang mengajarkan apa itu arti mencinta dan sakitnya hati yang terkhianati, itu lah yang menjembataniku dan mengantarkan untuk mengucap sumpah setia padanya, juga yang mempertemukanmu dengan pria pilihanmu sekarang.
Selamat berbahagia dariku Mr. & Mrs Jusuf Ahmed
~FIN
Diubah oleh FBR_master 08-04-2017 15:08
oktavp dan 5 lainnya memberi reputasi
6