- Beranda
- Stories from the Heart
Playboy baik hati
...
TS
kodoms
Playboy baik hati
Ini tulisan pertama yang ane publish disini
Semoga para agan dan sista tertarik dan mau membaca cerita ane, jadi mari kita mulai

Indeks
PROLOG
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
PROLOG
" Hey, ayo dong buruan nanti Bu diah keburu masuk kelas !! " Teriakan perempuan yg memecah sudut sekolah di pagi hari yang cerah .
" Cewek itu lagi ", keluh Dinand dalam hati dan membuat langkahnya terhenti .
Sudah beberapa hari ini semenjak kenaikan kelas dan masuknya murid baru yang telah melewati masa orientasi (MOS), Dinand selalu mendengar kegaduhan setiap melewati kelas X-2 yang di ciptakan oleh sosok perempuan yang bergaya tomboy,walaupun berparas manis dengan rambut panjang nya yang hitam sebahu,namun perilaku nya bertolak belakang dengan penampilan nya .
" Kalo kita gak gerak cepat,nanti gak bakal kita bisa lolos cabut pelajaran Bu Diah ",perempuan itu tampak kesal .
Sejurus kemudian perempuan itu berlari bersama teman-teman nya dan menuju ke arah kantin,tempat yang cukup aman untuk tidak mengikuti pelajaran karna jarang sekali guru yang pergi kesana .
" Padahal anak baru,jam pelajaran pertama sudah bolos", Dinand melihat jam tangan yg menghiasi tangannya .
Kesan yang buruk untuk junior yang di tunjukan kepada senior nya. Lalu Dinand kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas .
"Gawat, ada guru piket yang lihat kita" Risa sadar telah terpantau guru piket dan memerintahkan semua untuk lari kembali ke kelas .
" Aduh",Dinand tersentak saat tiba-tiba tubuhnya mendapat terjangan yang tak terduga .
" Maaf kak,gue buru buru gak ngelihat didepan ada orang ", perempuan itu meringis .
Dinand hanya menatap sinis orang yg menabrak nya . Ternyata perempuan yang membuat gaduh tadi yang menabrak Dinand,mata mereka berdua saling beradu berapi-api ,Tampak wajah ketakutan dari perempuan itu dan teman-temannya yang sadar bahwa mereka sedang menghindari masalah saat dikejar guru,malah kembali mendapatkan masalah dengan Senior . Beberapa detik saling tatap dengan penuh rasa kesal,akhirnya Dinand memilih meninggalkan mereka dan menepuk siku nya yang kotor saat terjatuh diterjang perempuan itu . Lalu menghilang di telan ujung lorong menuju kelas .
" Duh, gue ngeri sama kakak yang tadi,kayanya galak", bergetar suara perempuan itu saat bicara dengan temannya .
" Lagian sih lo lari tapi ga perhatiin jalan " keluh risa .
****
" Savira masitha " nama tersebut di panggil berulang kali oleh Bu Diah saat mengabsen murid di kelas,namun tak ada tanggapan .
"Gak ada Bu orang nya",sahut murid yg lain .
" Kemana dia,tidak masuk ?",tanya Bu Diah
" Masuk Bu,tapi sebelum ibu masuk mereka sudah keluar kelas dan gak ada laporan ke saya", ujar Wahyu selaku ketua kelas .
" Misi bu " suara berbisik yang keluar saat pintu di buka
"Kalian siapa,kenapa baru masuk kelas ?", Tanya Bu Diah heran .
" S-saya Vira bu,Savira " dan di sambung dengan sebutan nama Risa dan Nesta .
" Savira Masitha ?!", Tanya guru mencoba meyakinkan .
" Iya,b-bu.." jawab nya pucat .
"Kamu tahu waktu dan jam pelajaran dimulai jam berapa ?!" Tampak memerah wajah Bu Diah .
" Iya , tadi saya ga denger bel bu ", jawab vira cengengesan .
"Oh tidak dengar ya ?! Sekarang kalian keluar sampai pelajaran ibu selesai !! "
Perintah Bu Diah dengan nada tinggi .
Tidak perlu repot untuk kucing - kucingan lagi seperti nya dengan guru piket karna Vira dan teman-temannya sekarang di usir dan tidak boleh mengikuti pelajaran Matematika dari Bu Diah .
****
Tampang Dinand sedari tadi masuk kelas sudah tidak nikmat di pandang . Lalu Cilay,nama sebenarnya adalah Randi septian,entah dapat nama baru dari mana sehingga satu sekolah lebih mengenal Cilay ketimbang nama aslinya,yang memang teman akrab dari awal masuk ke sekolah Pelita Jakarta selain Adon yg juga teman karib Dinand , dia memberanikan diri untuk bertanya karena penasaran .
" Lo kenapa sih,masuk kelas muka lecek banget kaya kembalian kenek", tanya cilay cengingisan,
"Gini nih kalo tukang mainin cewek,pasti abis kegep", celetuk Adon dan di iringi suara tawa mereka berdua .
"Hey tenang,apa yg lucu ?!! " Suara Pak Hilman memecah tawa mereka .
" Mampus", Dinand pun tertawa kecil melihat wajah teman nya panik .
Tidak hilang akal,kali ini Cilay menendang pelan bangku Dinand untuk sekedar kepo .
" Jawab dodol,lo kenapa ?", Tanya Cilay penasaran .
"Ntar, istirahat gue ceritain ", jawab Dinand setengah berbisik .
Bel istirahat pun berbunyi,seperti angin surga yang berhembus di tengah kejenuhan siswa-siswi menghadapi pelajaran, Cilay pun bergegas mengajak Adon dan Dinand untuk ke kantin . Sesampainya di pintu kantin , Ada suara tak asing,suara bising yg rutin tiap pagi Dinand dengar .
"Bu,cepet dong bu baksonya,laper ini dari kemarin belom makan", suara perempuan itu paling dominan didalam kantin .
" Beli nasi padang woi kalo mao kenyang", "ye ga Don" Sindiran pun terlontar dari mulut Cilay seraya meminta bantuan Adon dan mereka berdua pun tertawa .
" Dasar rese ",ketus Savira .
" Dih cantik sih tapi jutek lay" jawab Adon sekenanya .
Lalu Dinand dan kawan nya duduk di meja yg memang biasa mereka duduki didalam kantin dengan menyantap bakso yang sudah di pesan .
Baru beberapa suap Dinand memakan bakso,Cilay dengan masih penasaran mencecar pertanyaan ke Dinand
" tadi kenapa sih lo nand ? Ketahuan lagi kalo lo mainin perempuan ?", Seru Cilay .
"Jangan ngaco lo,emang masalah perempuan tapi bukan ketahuan,sial lo", bantah Dinand .
"Ya terus ?!", Sambung Adon
" Tuh ", Sambil menunjuk ke arah savira
" Lah,urusannya apa ? Emang lo kenal dia? " Cilay dan Adon semakin penasaran.
" Pas gue mau balik dari toilet, cewek itu nabrak gue sampe jatoh ", jawab Dinand tampak emosi .
" Ya ampun lo baper banget Nand sampe ngambek segala", di sertai tawa dari Cilay dan Adon .
Entah angin dan setan dari mana yg merasuk kedalam tubuh Cilay, dia meneriaki Savira dari meja mereka yang jaraknya hanya 10 langkah dari meja Savira dan teman-temannya .
" Woi cewe" , semua orang yg ada di kantin pun bingung dibuat nya, " hey iya lo yang dipojok", Cilay mantap menunjuk savira,dan membuat savira tampak cemas .
" mampus nih, itu ada kakak yang gue tabrak tadi", gumam savira .
" Aduh Vir, gue jadi takut" pernyataan Nesta membuat Vira semakin pucat.
Lalu Savira berjalan tertatih di tengah murid yang memandangnya, menghampiri meja yg di kuasai Dinand dan kawan nya .
"K..kenapa kak ?" , Tanya Savira dengan nada lesu .
Lalu Cilay,Adon,dan Dinand hanya menatap Savira beberapa detik lalu Cilay dan Adon tertawa keras dan Dinand hanya tersenyum sinis tanpa bicara sepatah katapun kepada Savira .
"Cabut cabut yuk kekelas", Dinand pun mengajak teman temannya untuk kembali ke kelas dengan penuh tawa kemenangan .
"Sumpah ya gila tuh kakak kelas,gue malu setengah mati sampe pucet eh gue di ketawain gila gila !!" Cerocos Savira sesampainya di meja kelas .
" Kalo bukan senior, gue tonjok tuh yang tadi manggil gue !! ", Ketus Savira dengan nada emosi .
"Sabar vir sabar",
kedua temannya mencoba menenangkan Savira yang seperti mendapat hadiah bogem mentah didepan umum yang membuat muka nya malu karena menjadi tontonan murid lain .
****
Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi,tanda penyemangat hidup kembali setelah bermalas malasan Dinand mendengar pelajaran, memang Dinand bukan anak yg menonjol untuk pelajaran,karna dia lebih dikenal cowo cool yang mudah berganti pacar, hanya itu yang membuat Dinand terkenal di Sekolah Pelita Jakarta .
"Suit suit cewek,minta nomer hape nya bisa kali" , godaan Murid kelas XII miskin harapan saat Savira ingin ke gerbang sekolah .
"Nanti kakak isiin pulsa yang ceban deh ", disambut dengan tawa anak anak lain.
Savira tampak malas dan mempercepat jalan nya,namun langkahnya tertahan oleh salah seorang senior yang menggodanya tadi .
"Buru - buru banget dek, tembus ya?", Lalu dia cengengesan dengan tampang buaya .
Wajah savira semakin pucat,ingin pergi dari tempat yang membuatnya tidak nyaman tapi tidak bisa karna ditahan .
" Wei sopan dikit lah sama perempuan,udah pada tua ga punya attitude banget ", terdengar suara dari balik badan murid yang menggoda Savira .
lalu semua menoleh ke sumber suara tersebut . Savira tertegun dan tidak menyangka karena suara itu adalah Dinand .
"Jangan caranya begitu,udah minggir lo semua jangan ganggu dia !!", Suara Dinand lantang mengusir .
Lalu sekumpulan murid masa depan suram ( madesu ) itu pun bubar dengan suara boo mengiringi .
" Makasih kak" , ucap Savira lirih .
Dinand pun hanya menatap tanpa berbicara,lalu pergi meninggalkan Savira .
Savira pulang sendiri naik angkot karena Risa dan Nesta membawa motor masing-masing .
Semoga para agan dan sista tertarik dan mau membaca cerita ane, jadi mari kita mulai


Indeks
PROLOG
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
PROLOG
" Hey, ayo dong buruan nanti Bu diah keburu masuk kelas !! " Teriakan perempuan yg memecah sudut sekolah di pagi hari yang cerah .
" Cewek itu lagi ", keluh Dinand dalam hati dan membuat langkahnya terhenti .
Sudah beberapa hari ini semenjak kenaikan kelas dan masuknya murid baru yang telah melewati masa orientasi (MOS), Dinand selalu mendengar kegaduhan setiap melewati kelas X-2 yang di ciptakan oleh sosok perempuan yang bergaya tomboy,walaupun berparas manis dengan rambut panjang nya yang hitam sebahu,namun perilaku nya bertolak belakang dengan penampilan nya .
" Kalo kita gak gerak cepat,nanti gak bakal kita bisa lolos cabut pelajaran Bu Diah ",perempuan itu tampak kesal .
Sejurus kemudian perempuan itu berlari bersama teman-teman nya dan menuju ke arah kantin,tempat yang cukup aman untuk tidak mengikuti pelajaran karna jarang sekali guru yang pergi kesana .
" Padahal anak baru,jam pelajaran pertama sudah bolos", Dinand melihat jam tangan yg menghiasi tangannya .
Kesan yang buruk untuk junior yang di tunjukan kepada senior nya. Lalu Dinand kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas .
"Gawat, ada guru piket yang lihat kita" Risa sadar telah terpantau guru piket dan memerintahkan semua untuk lari kembali ke kelas .
" Aduh",Dinand tersentak saat tiba-tiba tubuhnya mendapat terjangan yang tak terduga .
" Maaf kak,gue buru buru gak ngelihat didepan ada orang ", perempuan itu meringis .
Dinand hanya menatap sinis orang yg menabrak nya . Ternyata perempuan yang membuat gaduh tadi yang menabrak Dinand,mata mereka berdua saling beradu berapi-api ,Tampak wajah ketakutan dari perempuan itu dan teman-temannya yang sadar bahwa mereka sedang menghindari masalah saat dikejar guru,malah kembali mendapatkan masalah dengan Senior . Beberapa detik saling tatap dengan penuh rasa kesal,akhirnya Dinand memilih meninggalkan mereka dan menepuk siku nya yang kotor saat terjatuh diterjang perempuan itu . Lalu menghilang di telan ujung lorong menuju kelas .
" Duh, gue ngeri sama kakak yang tadi,kayanya galak", bergetar suara perempuan itu saat bicara dengan temannya .
" Lagian sih lo lari tapi ga perhatiin jalan " keluh risa .
****
" Savira masitha " nama tersebut di panggil berulang kali oleh Bu Diah saat mengabsen murid di kelas,namun tak ada tanggapan .
"Gak ada Bu orang nya",sahut murid yg lain .
" Kemana dia,tidak masuk ?",tanya Bu Diah
" Masuk Bu,tapi sebelum ibu masuk mereka sudah keluar kelas dan gak ada laporan ke saya", ujar Wahyu selaku ketua kelas .
" Misi bu " suara berbisik yang keluar saat pintu di buka
"Kalian siapa,kenapa baru masuk kelas ?", Tanya Bu Diah heran .
" S-saya Vira bu,Savira " dan di sambung dengan sebutan nama Risa dan Nesta .
" Savira Masitha ?!", Tanya guru mencoba meyakinkan .
" Iya,b-bu.." jawab nya pucat .
"Kamu tahu waktu dan jam pelajaran dimulai jam berapa ?!" Tampak memerah wajah Bu Diah .
" Iya , tadi saya ga denger bel bu ", jawab vira cengengesan .
"Oh tidak dengar ya ?! Sekarang kalian keluar sampai pelajaran ibu selesai !! "
Perintah Bu Diah dengan nada tinggi .
Tidak perlu repot untuk kucing - kucingan lagi seperti nya dengan guru piket karna Vira dan teman-temannya sekarang di usir dan tidak boleh mengikuti pelajaran Matematika dari Bu Diah .
****
Tampang Dinand sedari tadi masuk kelas sudah tidak nikmat di pandang . Lalu Cilay,nama sebenarnya adalah Randi septian,entah dapat nama baru dari mana sehingga satu sekolah lebih mengenal Cilay ketimbang nama aslinya,yang memang teman akrab dari awal masuk ke sekolah Pelita Jakarta selain Adon yg juga teman karib Dinand , dia memberanikan diri untuk bertanya karena penasaran .
" Lo kenapa sih,masuk kelas muka lecek banget kaya kembalian kenek", tanya cilay cengingisan,
"Gini nih kalo tukang mainin cewek,pasti abis kegep", celetuk Adon dan di iringi suara tawa mereka berdua .
"Hey tenang,apa yg lucu ?!! " Suara Pak Hilman memecah tawa mereka .
" Mampus", Dinand pun tertawa kecil melihat wajah teman nya panik .
Tidak hilang akal,kali ini Cilay menendang pelan bangku Dinand untuk sekedar kepo .
" Jawab dodol,lo kenapa ?", Tanya Cilay penasaran .
"Ntar, istirahat gue ceritain ", jawab Dinand setengah berbisik .
Bel istirahat pun berbunyi,seperti angin surga yang berhembus di tengah kejenuhan siswa-siswi menghadapi pelajaran, Cilay pun bergegas mengajak Adon dan Dinand untuk ke kantin . Sesampainya di pintu kantin , Ada suara tak asing,suara bising yg rutin tiap pagi Dinand dengar .
"Bu,cepet dong bu baksonya,laper ini dari kemarin belom makan", suara perempuan itu paling dominan didalam kantin .
" Beli nasi padang woi kalo mao kenyang", "ye ga Don" Sindiran pun terlontar dari mulut Cilay seraya meminta bantuan Adon dan mereka berdua pun tertawa .
" Dasar rese ",ketus Savira .
" Dih cantik sih tapi jutek lay" jawab Adon sekenanya .
Lalu Dinand dan kawan nya duduk di meja yg memang biasa mereka duduki didalam kantin dengan menyantap bakso yang sudah di pesan .
Baru beberapa suap Dinand memakan bakso,Cilay dengan masih penasaran mencecar pertanyaan ke Dinand
" tadi kenapa sih lo nand ? Ketahuan lagi kalo lo mainin perempuan ?", Seru Cilay .
"Jangan ngaco lo,emang masalah perempuan tapi bukan ketahuan,sial lo", bantah Dinand .
"Ya terus ?!", Sambung Adon
" Tuh ", Sambil menunjuk ke arah savira
" Lah,urusannya apa ? Emang lo kenal dia? " Cilay dan Adon semakin penasaran.
" Pas gue mau balik dari toilet, cewek itu nabrak gue sampe jatoh ", jawab Dinand tampak emosi .
" Ya ampun lo baper banget Nand sampe ngambek segala", di sertai tawa dari Cilay dan Adon .
Entah angin dan setan dari mana yg merasuk kedalam tubuh Cilay, dia meneriaki Savira dari meja mereka yang jaraknya hanya 10 langkah dari meja Savira dan teman-temannya .
" Woi cewe" , semua orang yg ada di kantin pun bingung dibuat nya, " hey iya lo yang dipojok", Cilay mantap menunjuk savira,dan membuat savira tampak cemas .
" mampus nih, itu ada kakak yang gue tabrak tadi", gumam savira .
" Aduh Vir, gue jadi takut" pernyataan Nesta membuat Vira semakin pucat.
Lalu Savira berjalan tertatih di tengah murid yang memandangnya, menghampiri meja yg di kuasai Dinand dan kawan nya .
"K..kenapa kak ?" , Tanya Savira dengan nada lesu .
Lalu Cilay,Adon,dan Dinand hanya menatap Savira beberapa detik lalu Cilay dan Adon tertawa keras dan Dinand hanya tersenyum sinis tanpa bicara sepatah katapun kepada Savira .
"Cabut cabut yuk kekelas", Dinand pun mengajak teman temannya untuk kembali ke kelas dengan penuh tawa kemenangan .
"Sumpah ya gila tuh kakak kelas,gue malu setengah mati sampe pucet eh gue di ketawain gila gila !!" Cerocos Savira sesampainya di meja kelas .
" Kalo bukan senior, gue tonjok tuh yang tadi manggil gue !! ", Ketus Savira dengan nada emosi .
"Sabar vir sabar",
kedua temannya mencoba menenangkan Savira yang seperti mendapat hadiah bogem mentah didepan umum yang membuat muka nya malu karena menjadi tontonan murid lain .
****
Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi,tanda penyemangat hidup kembali setelah bermalas malasan Dinand mendengar pelajaran, memang Dinand bukan anak yg menonjol untuk pelajaran,karna dia lebih dikenal cowo cool yang mudah berganti pacar, hanya itu yang membuat Dinand terkenal di Sekolah Pelita Jakarta .
"Suit suit cewek,minta nomer hape nya bisa kali" , godaan Murid kelas XII miskin harapan saat Savira ingin ke gerbang sekolah .
"Nanti kakak isiin pulsa yang ceban deh ", disambut dengan tawa anak anak lain.
Savira tampak malas dan mempercepat jalan nya,namun langkahnya tertahan oleh salah seorang senior yang menggodanya tadi .
"Buru - buru banget dek, tembus ya?", Lalu dia cengengesan dengan tampang buaya .
Wajah savira semakin pucat,ingin pergi dari tempat yang membuatnya tidak nyaman tapi tidak bisa karna ditahan .
" Wei sopan dikit lah sama perempuan,udah pada tua ga punya attitude banget ", terdengar suara dari balik badan murid yang menggoda Savira .
lalu semua menoleh ke sumber suara tersebut . Savira tertegun dan tidak menyangka karena suara itu adalah Dinand .
"Jangan caranya begitu,udah minggir lo semua jangan ganggu dia !!", Suara Dinand lantang mengusir .
Lalu sekumpulan murid masa depan suram ( madesu ) itu pun bubar dengan suara boo mengiringi .
" Makasih kak" , ucap Savira lirih .
Dinand pun hanya menatap tanpa berbicara,lalu pergi meninggalkan Savira .
Savira pulang sendiri naik angkot karena Risa dan Nesta membawa motor masing-masing .
Diubah oleh kodoms 30-11-2017 09:50
0
79K
416
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
kodoms
#84
Jagoan Kecil
Hari ini Dinand lagi-lagi tidak Hadir ke sekolah, benar kata Adon kalau Sabtu seperti pantangan buat Dinand untuk menginjak kan kakinya ke Sekolah , hari ini pula dimana Ubay akan lomba bernyanyi dalam merayakan ulang tahun Pak Camat di tempat nya .
" Oke semua udah siap tinggal berangkat ", Seru Dinand yang telah menyiapkan tas berisi kan kamera untuk dokumentasi Pribadi .
Dinand langsung menuju ruang makan karena perutnya sudah keroncongan .
" Tumben kamu Nak hari sabtu udah rapi " , Tanya Mama Dinand .
" Iya , jadi hari ini aku mau lihat lomba " , jawab Dinand
" Lomba apa tuh Nand ?" , Timpal Papa Dinand .
" Jadi Dinand punya teman kecil Pa,dia putus sekolah dan terpaksa ngamen buat bantu Ibu nya yang cuma kuli cuci,sedangkan bapak nya udah meninggal,nah hari ini dia lomba nyanyi gitu deh di jadiin perwakilan " , Dinand pun menjelaskan
" Jadi kamu mau nonton gitu ?" , Balas Papah .
" Gak cuma nonton dong,aku udah ajarin semua yang aku bisa buat dia " , pungkas Dinand
Papah Dinand pun tersenyum,menyiratkan kebanggaan kepada anak tunggal nya .
" Yaudah abisin sarapan nya,nanti jangan pergi dulu ya Nand,papa mau ikut " , pinta Papa antusias .
" Eh Mama juga loh mau lihat Nak " , tambah Mama .
" Serius kalian mau ikutan ? Mereka anak jalanan loh " , Dinand berusaha meyakini .
" Loh memang kenapa ? Bakal jadi suatu yang seru pasti,sekalian kan kita jalan keluar sekeluarga" , ucap Papa yang di amini Mama .
Dinand pun tampak girang melihat respon keluarga nya , rasa peduli Dinand kepada sesama pasti menurun dari kedua orang tua nya yang humble .
Setelah selesai sarapan , mereka pun bersiap dan sudah di dalam Mobil .
" Savira !!! "
Sontak Papa dan Mama Dinand kaget ketika secara tiba-tiba Dinand mengucapkan nama Savira .
" Hey kenapa Nand,Savira siapa ?" , Tanya Mama Dinand .
" Pacar ku Ma,dia mau ikut " , jawab Dinand .
" Oalah,yowis kamu telpon saja Nak" , Saran Mama .
Dinand bergegas keluar mobil dan langsung mengambil Handphone dari saku nya , terlihat Dinand langsung menghubungi Savira dan bercakap-cakap sebentar .
" Gimana Nand " , tanya Papa ketika Dinand sudah masuk lagi ke Mobil .
" Yaudah jalan aja Pa langsung,aku udah janjian disana" , balas Dinand .
Akhirnya sekeluarga Dinand pun menuju ke rumah Ubay dengan mampir ke warung terlebih dahulu tempat Dinand menyatakan cinta kepada Savira , karena disitu tempat janjian Dinand menjemput Savira .
Sampai lah Dinand diwarung yang di janjikan,mobil pun segera menepi...
Terlihat Savira duduk di bangku bawah pohon,sesekali melihat jam tangan nya ...
" Hey , ayo sayang kita ke rumah Ubay dulu " , Ajak Dinand seraya menggandeng tangan Savira .
" Eh kamu sama siapa,bawa mobil sendiri ?" , Tanya Savira .
" Udah ayo masuk aja " , pinta Dinand .
Savira duduk di belakang bersama Mama Dinand dan untuk pertama kali bertemu dengan keluarga Dinand .
" Kamu pacar nya Dinand Nak ?" , Tanya Mama kepada Savira .
" I-iya tante " , jawab Savira gugup .
" Pacar mu pemalu Nand,langsung duduk samping Mama lagi " , timpal Papa Dinand , yang membuat seisi mobil tertawa . Savira tampak malu dan wajahnya memerah manis .
Tak berapa lama mobil pun sampai di sekitar wilayah rumah Ubay...
Tok..tok..tok..
" Asslamualaikum " , ucap Dinand .
Ubay pun keluar membuka kan pintu .
" Waalaikumsalam . Akhir nya Kakak dateng " , Balas Ubay .
Ubay nampak Bingung dengan kedatangan orang tua Dinand .
" Ini Papa sama Mama Ka Dinand Bay " ,
Ubay pun langsung salam kepada orang tua Dinand dan juga Savira .
Ibu Ubay pun ikut keluar menyambut mereka dan dengan malu-malu mempersilahkan mereka masuk ke rumah kecil itu .
" Gimana Ubay , kamu udah siap ? " Tanya Papa Dinand mencoba mengakrabkan diri .
" I-iya om Aku udah siap " , balas Ubay terbata .
" Kamu harus yakin dan bisa ya Bay,nanti Kakak kasih Hadiah kalo juara " , tambah Savira .
Dinand tersenyum karena melihat orang di sekeliling nya peduli kepada Ubay .
" Nih jagoan,semua udah Kakak siapin " , tukas Dinand .
Dinand pun mengeluarkan isi tas nya,selain kamera . Di dalam nya juga terdapat kemeja,celana dan sepatu .
" Bu ini bagus banget " , Heboh Ubay dan memamerkan Kemeja nya kepada sang Ibu .
" Nah tuh Ka Dinand udah berkorban buat kamu,jadi tampil nya nanti harus bagus ya de " , Ungkap Ibu Ubay kepada Ubay .
" Iya Bu " , Jawab Ubay .
Ubay pun langsung menggunakan pakaian yang dipakai,tampak rapi dan ter urus , sangat cocok ukuran nya untuk Ubay .
" Yaudah yuk kita ke lokasi lomba nya " , ajak Dinand .
Mereka berjalan kaki menyusuri gang kecil , karena jaraknya dekat jadi tidak perlu menggunakan mobil .
Sampai lah di lokasi lomba yang telah ramai di penuhi penduduk , kelurga Dinand dan Savira pun menjadi pusat perhatian ..
" Inget semua yang Kakak ajarin,jangan sampai lupa,harus percaya Diri" , pesan Dinand .
" Iya Kak,doain ya " , Balas Ubay .
Dinand pun memberikan usapan tangan ke rambut Ubay, lalu Ubay berlari bergabung bersama peserta lain .
Semua peserta lomba telah menunjukan suara nya,ada yang bagus ada yang memaksa kan untuk bernyanyi,sekarang giliran Ubay bernyanyi didepan para penilai .
Lantunan Lagu Laskar pelangi mengalun mengudara,arransemen yang Fresh dari Dinand membuat nilai plus untuk Ubay , dinamika suara dan penempatan nada yang Ubay lakukan sangat harmonis dan sesuai dengan porsi nya, tak pelak beberapa juri pun Standing applause setelah Ubay mengakhiri lagu .
Sorak sorai penonton pecah ketik Ubay berhasil menaklukan lagu itu . Tampak riuh tepuk tangan ketika juri mulai memberikan penilaian kepada Ubay .
****
" From : Sabrina
Kamu dimana sayang,bisa kita keluar nanti malam ? "
****
Dinand yang sedang asik memotret kegiatan hiburan para penduduk disana,kaget ketika melihat pesan yang masuk .
" Sabrina ! " , Decak Dinand,langsung menolehkan wajah kepada Savira yang memberikan tanda acungan jempol dan senyuman kepada Dinand .
Dengan setengah panik Dinand lalu memasukan lagi Handphone kedalam saku nya .
Detik-detik pengumuman pemenang pun tiba, Pak Camat selaku pemilik Acara pun menjadi kehormatan untuk mengumumkan pemenang dan menyerahkan hadiah .
" Terima kasih untuk semua peserta yang telah berpartisipasi,dan untuk para warga semua saya juga ucapkan banyak terima kasih karena telah mendukung penuh acara hiburan untuk kita ini sehingga acara berjalan dengan lancar dan penuh keceriaan untuk kita" , panjang lebar Ceramah Pak Camat .
" Oke langsung saja saya umumkan untuk juara ketiga lomba bernyanyi kali ini jatuh kepada Fatima " ucap Pak camat .
Seorang anak bernama Fatima pun maju menghampiri Pak Camat dan berdiri memisahkan diri dengan peserta lain .
" Oke ini penentuan untuk juara 1 dan 2 " , Ucap Pak Camat .
" Dan pemenang lomba kali ini jatuh kepada...." , Omongan Pak Camat berhenti sejenak .
" Kalian ini pada nunggu ya kan " , Gurau Pak camat sontak membuat penonton makin tegang .
Terlihat Ibu Ubay,orang tua Dinand, dan Savira memejamkan mata dan seperti bedoa,tampak kaki mereka naik turun tidak tenang .
Sedangkan Dinand membalik badan nya tidak melihat ke arah panggung,mulutnya bergetar,sesekali mengusap dahi nya untuk menghilangkan rasa gugup .
" Pemenang Lomba kali ini adalah....."
Semua mata penonton tertuju kepada Pak Camat yang berdiri tegak di podium .
" Ubaydillah !!!! " Teriak Pak Camat
Sejurus kemudian penonton bersorak-sorai gembira,teriakan hore membahana di sekitar panggung .
Sujud syukur pun dilakukan Ibu Ubay dan di berikan rangkulan hangat oleh orang tua Dinand , Savira berdiri menatap pacarnya dari kejauhan sambil memberikan tepuk tangan dan senyuman manis kepada Pacarnya .
Dinand pun melompat kegirangan , sampai lupa mengabadikan moment itu dengan kamera nya,seperti perjuangan Dinand tidak sia-sia melatih Ubay .
Ubay hanya menangis haru , dan memberikan tundukan kepala tanda hormat ke semua orang yang ada di depan nya .
Ubay pun menerima hadiah total Rp.3.000.000 -, dan tanggungan sekolah sampai SMP dengan segala transpot nya tiap bulan .
Akhirnya Ubay bisa Sekolah lagi dengan bantuan Pak Camat yang sangat berbaik hati kepada warga nya,sedangkan hadiah uang rencana nya akan di jadikan modal membuka warung kecil-kecilan untuk Ibu Ubay .
****
" Terima kasih Ibu,bapak,Dinand dan Savira . Saya gak bisa balas kebaikan kalian,terutama untuk Dinand yang tidak menganggap kami rendah,yang mau membantu kapanpun tanpa pamrih " ucap haru Ibu Ubay dengan meneteskan air mata .
" Bersyukur sama allah Bu, kita cuma perantara,kita ini sama di mata nya , selagi kami bisa bantu pasti kami berbagi " , Ucap Mama Dinand .
Kemudian saling berpelukan...
" Hey jagoan selamat ya " ujar Dinand .
" Makasih Ka , Ubay sayang Kakak sayang Ka Vira " Haru Ubay yang kemudian di peluk oleh Dinand dan Savira .
" Seusai janji,nanti aku kasih Hadiah buat jagoan kecil ini " , Savira menambahkan .
Akhirnya keluarga Dinand dan Savira pulang dengan membawa kebanggan ...
****
Didalam mobil ...
" Sabrina memanggil "
Tulisan itu nampak di Handphone Dinand, sudah beberapa kali Misscall terlihat di riwayat panggilan .
Sampailah dirumah Savira...
Savira turun dengan di antar Dinand sampai gerbang .
" Makasih Nand udah ngenalin aku ke Ubay,dia udah ngasih pelajaran buat aku lewat semangat nya " , ucap Savira .
" Iya sama-sama,makasih juga kamu mau akrab dengan Ubay,jangan lupa hadiah Ubay ya" , canda Dinand lalu mereka tertawa .
" Maaf ya nanti malam kita gak bisa buat jalan malam mingguan,seperti nya badan aku capek " , tambah Dinand
" Iya gapapa kamu istirahat aja " , Jawab Savira polos .
Dinand pun kembali masuk kedalam mobil , di dalam mobil dia langsung mengirim pesan untuk Sabrina.....
" Oke semua udah siap tinggal berangkat ", Seru Dinand yang telah menyiapkan tas berisi kan kamera untuk dokumentasi Pribadi .
Dinand langsung menuju ruang makan karena perutnya sudah keroncongan .
" Tumben kamu Nak hari sabtu udah rapi " , Tanya Mama Dinand .
" Iya , jadi hari ini aku mau lihat lomba " , jawab Dinand
" Lomba apa tuh Nand ?" , Timpal Papa Dinand .
" Jadi Dinand punya teman kecil Pa,dia putus sekolah dan terpaksa ngamen buat bantu Ibu nya yang cuma kuli cuci,sedangkan bapak nya udah meninggal,nah hari ini dia lomba nyanyi gitu deh di jadiin perwakilan " , Dinand pun menjelaskan
" Jadi kamu mau nonton gitu ?" , Balas Papah .
" Gak cuma nonton dong,aku udah ajarin semua yang aku bisa buat dia " , pungkas Dinand
Papah Dinand pun tersenyum,menyiratkan kebanggaan kepada anak tunggal nya .
" Yaudah abisin sarapan nya,nanti jangan pergi dulu ya Nand,papa mau ikut " , pinta Papa antusias .
" Eh Mama juga loh mau lihat Nak " , tambah Mama .
" Serius kalian mau ikutan ? Mereka anak jalanan loh " , Dinand berusaha meyakini .
" Loh memang kenapa ? Bakal jadi suatu yang seru pasti,sekalian kan kita jalan keluar sekeluarga" , ucap Papa yang di amini Mama .
Dinand pun tampak girang melihat respon keluarga nya , rasa peduli Dinand kepada sesama pasti menurun dari kedua orang tua nya yang humble .
Setelah selesai sarapan , mereka pun bersiap dan sudah di dalam Mobil .
" Savira !!! "
Sontak Papa dan Mama Dinand kaget ketika secara tiba-tiba Dinand mengucapkan nama Savira .
" Hey kenapa Nand,Savira siapa ?" , Tanya Mama Dinand .
" Pacar ku Ma,dia mau ikut " , jawab Dinand .
" Oalah,yowis kamu telpon saja Nak" , Saran Mama .
Dinand bergegas keluar mobil dan langsung mengambil Handphone dari saku nya , terlihat Dinand langsung menghubungi Savira dan bercakap-cakap sebentar .
" Gimana Nand " , tanya Papa ketika Dinand sudah masuk lagi ke Mobil .
" Yaudah jalan aja Pa langsung,aku udah janjian disana" , balas Dinand .
Akhirnya sekeluarga Dinand pun menuju ke rumah Ubay dengan mampir ke warung terlebih dahulu tempat Dinand menyatakan cinta kepada Savira , karena disitu tempat janjian Dinand menjemput Savira .
Sampai lah Dinand diwarung yang di janjikan,mobil pun segera menepi...
Terlihat Savira duduk di bangku bawah pohon,sesekali melihat jam tangan nya ...
" Hey , ayo sayang kita ke rumah Ubay dulu " , Ajak Dinand seraya menggandeng tangan Savira .
" Eh kamu sama siapa,bawa mobil sendiri ?" , Tanya Savira .
" Udah ayo masuk aja " , pinta Dinand .
Savira duduk di belakang bersama Mama Dinand dan untuk pertama kali bertemu dengan keluarga Dinand .
" Kamu pacar nya Dinand Nak ?" , Tanya Mama kepada Savira .
" I-iya tante " , jawab Savira gugup .
" Pacar mu pemalu Nand,langsung duduk samping Mama lagi " , timpal Papa Dinand , yang membuat seisi mobil tertawa . Savira tampak malu dan wajahnya memerah manis .
Tak berapa lama mobil pun sampai di sekitar wilayah rumah Ubay...
Tok..tok..tok..
" Asslamualaikum " , ucap Dinand .
Ubay pun keluar membuka kan pintu .
" Waalaikumsalam . Akhir nya Kakak dateng " , Balas Ubay .
Ubay nampak Bingung dengan kedatangan orang tua Dinand .
" Ini Papa sama Mama Ka Dinand Bay " ,
Ubay pun langsung salam kepada orang tua Dinand dan juga Savira .
Ibu Ubay pun ikut keluar menyambut mereka dan dengan malu-malu mempersilahkan mereka masuk ke rumah kecil itu .
" Gimana Ubay , kamu udah siap ? " Tanya Papa Dinand mencoba mengakrabkan diri .
" I-iya om Aku udah siap " , balas Ubay terbata .
" Kamu harus yakin dan bisa ya Bay,nanti Kakak kasih Hadiah kalo juara " , tambah Savira .
Dinand tersenyum karena melihat orang di sekeliling nya peduli kepada Ubay .
" Nih jagoan,semua udah Kakak siapin " , tukas Dinand .
Dinand pun mengeluarkan isi tas nya,selain kamera . Di dalam nya juga terdapat kemeja,celana dan sepatu .
" Bu ini bagus banget " , Heboh Ubay dan memamerkan Kemeja nya kepada sang Ibu .
" Nah tuh Ka Dinand udah berkorban buat kamu,jadi tampil nya nanti harus bagus ya de " , Ungkap Ibu Ubay kepada Ubay .
" Iya Bu " , Jawab Ubay .
Ubay pun langsung menggunakan pakaian yang dipakai,tampak rapi dan ter urus , sangat cocok ukuran nya untuk Ubay .
" Yaudah yuk kita ke lokasi lomba nya " , ajak Dinand .
Mereka berjalan kaki menyusuri gang kecil , karena jaraknya dekat jadi tidak perlu menggunakan mobil .
Sampai lah di lokasi lomba yang telah ramai di penuhi penduduk , kelurga Dinand dan Savira pun menjadi pusat perhatian ..
" Inget semua yang Kakak ajarin,jangan sampai lupa,harus percaya Diri" , pesan Dinand .
" Iya Kak,doain ya " , Balas Ubay .
Dinand pun memberikan usapan tangan ke rambut Ubay, lalu Ubay berlari bergabung bersama peserta lain .
Semua peserta lomba telah menunjukan suara nya,ada yang bagus ada yang memaksa kan untuk bernyanyi,sekarang giliran Ubay bernyanyi didepan para penilai .
Lantunan Lagu Laskar pelangi mengalun mengudara,arransemen yang Fresh dari Dinand membuat nilai plus untuk Ubay , dinamika suara dan penempatan nada yang Ubay lakukan sangat harmonis dan sesuai dengan porsi nya, tak pelak beberapa juri pun Standing applause setelah Ubay mengakhiri lagu .
Sorak sorai penonton pecah ketik Ubay berhasil menaklukan lagu itu . Tampak riuh tepuk tangan ketika juri mulai memberikan penilaian kepada Ubay .
****
" From : Sabrina
Kamu dimana sayang,bisa kita keluar nanti malam ? "
****
Dinand yang sedang asik memotret kegiatan hiburan para penduduk disana,kaget ketika melihat pesan yang masuk .
" Sabrina ! " , Decak Dinand,langsung menolehkan wajah kepada Savira yang memberikan tanda acungan jempol dan senyuman kepada Dinand .
Dengan setengah panik Dinand lalu memasukan lagi Handphone kedalam saku nya .
Detik-detik pengumuman pemenang pun tiba, Pak Camat selaku pemilik Acara pun menjadi kehormatan untuk mengumumkan pemenang dan menyerahkan hadiah .
" Terima kasih untuk semua peserta yang telah berpartisipasi,dan untuk para warga semua saya juga ucapkan banyak terima kasih karena telah mendukung penuh acara hiburan untuk kita ini sehingga acara berjalan dengan lancar dan penuh keceriaan untuk kita" , panjang lebar Ceramah Pak Camat .
" Oke langsung saja saya umumkan untuk juara ketiga lomba bernyanyi kali ini jatuh kepada Fatima " ucap Pak camat .
Seorang anak bernama Fatima pun maju menghampiri Pak Camat dan berdiri memisahkan diri dengan peserta lain .
" Oke ini penentuan untuk juara 1 dan 2 " , Ucap Pak Camat .
" Dan pemenang lomba kali ini jatuh kepada...." , Omongan Pak Camat berhenti sejenak .
" Kalian ini pada nunggu ya kan " , Gurau Pak camat sontak membuat penonton makin tegang .
Terlihat Ibu Ubay,orang tua Dinand, dan Savira memejamkan mata dan seperti bedoa,tampak kaki mereka naik turun tidak tenang .
Sedangkan Dinand membalik badan nya tidak melihat ke arah panggung,mulutnya bergetar,sesekali mengusap dahi nya untuk menghilangkan rasa gugup .
" Pemenang Lomba kali ini adalah....."
Semua mata penonton tertuju kepada Pak Camat yang berdiri tegak di podium .
" Ubaydillah !!!! " Teriak Pak Camat
Sejurus kemudian penonton bersorak-sorai gembira,teriakan hore membahana di sekitar panggung .
Sujud syukur pun dilakukan Ibu Ubay dan di berikan rangkulan hangat oleh orang tua Dinand , Savira berdiri menatap pacarnya dari kejauhan sambil memberikan tepuk tangan dan senyuman manis kepada Pacarnya .
Dinand pun melompat kegirangan , sampai lupa mengabadikan moment itu dengan kamera nya,seperti perjuangan Dinand tidak sia-sia melatih Ubay .
Ubay hanya menangis haru , dan memberikan tundukan kepala tanda hormat ke semua orang yang ada di depan nya .
Ubay pun menerima hadiah total Rp.3.000.000 -, dan tanggungan sekolah sampai SMP dengan segala transpot nya tiap bulan .
Akhirnya Ubay bisa Sekolah lagi dengan bantuan Pak Camat yang sangat berbaik hati kepada warga nya,sedangkan hadiah uang rencana nya akan di jadikan modal membuka warung kecil-kecilan untuk Ibu Ubay .
****
" Terima kasih Ibu,bapak,Dinand dan Savira . Saya gak bisa balas kebaikan kalian,terutama untuk Dinand yang tidak menganggap kami rendah,yang mau membantu kapanpun tanpa pamrih " ucap haru Ibu Ubay dengan meneteskan air mata .
" Bersyukur sama allah Bu, kita cuma perantara,kita ini sama di mata nya , selagi kami bisa bantu pasti kami berbagi " , Ucap Mama Dinand .
Kemudian saling berpelukan...
" Hey jagoan selamat ya " ujar Dinand .
" Makasih Ka , Ubay sayang Kakak sayang Ka Vira " Haru Ubay yang kemudian di peluk oleh Dinand dan Savira .
" Seusai janji,nanti aku kasih Hadiah buat jagoan kecil ini " , Savira menambahkan .
Akhirnya keluarga Dinand dan Savira pulang dengan membawa kebanggan ...
****
Didalam mobil ...
" Sabrina memanggil "
Tulisan itu nampak di Handphone Dinand, sudah beberapa kali Misscall terlihat di riwayat panggilan .
Sampailah dirumah Savira...
Savira turun dengan di antar Dinand sampai gerbang .
" Makasih Nand udah ngenalin aku ke Ubay,dia udah ngasih pelajaran buat aku lewat semangat nya " , ucap Savira .
" Iya sama-sama,makasih juga kamu mau akrab dengan Ubay,jangan lupa hadiah Ubay ya" , canda Dinand lalu mereka tertawa .
" Maaf ya nanti malam kita gak bisa buat jalan malam mingguan,seperti nya badan aku capek " , tambah Dinand
" Iya gapapa kamu istirahat aja " , Jawab Savira polos .
Dinand pun kembali masuk kedalam mobil , di dalam mobil dia langsung mengirim pesan untuk Sabrina.....
0