- Beranda
- Stories from the Heart
Playboy baik hati
...
TS
kodoms
Playboy baik hati
Ini tulisan pertama yang ane publish disini
Semoga para agan dan sista tertarik dan mau membaca cerita ane, jadi mari kita mulai

Indeks
PROLOG
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
PROLOG
" Hey, ayo dong buruan nanti Bu diah keburu masuk kelas !! " Teriakan perempuan yg memecah sudut sekolah di pagi hari yang cerah .
" Cewek itu lagi ", keluh Dinand dalam hati dan membuat langkahnya terhenti .
Sudah beberapa hari ini semenjak kenaikan kelas dan masuknya murid baru yang telah melewati masa orientasi (MOS), Dinand selalu mendengar kegaduhan setiap melewati kelas X-2 yang di ciptakan oleh sosok perempuan yang bergaya tomboy,walaupun berparas manis dengan rambut panjang nya yang hitam sebahu,namun perilaku nya bertolak belakang dengan penampilan nya .
" Kalo kita gak gerak cepat,nanti gak bakal kita bisa lolos cabut pelajaran Bu Diah ",perempuan itu tampak kesal .
Sejurus kemudian perempuan itu berlari bersama teman-teman nya dan menuju ke arah kantin,tempat yang cukup aman untuk tidak mengikuti pelajaran karna jarang sekali guru yang pergi kesana .
" Padahal anak baru,jam pelajaran pertama sudah bolos", Dinand melihat jam tangan yg menghiasi tangannya .
Kesan yang buruk untuk junior yang di tunjukan kepada senior nya. Lalu Dinand kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas .
"Gawat, ada guru piket yang lihat kita" Risa sadar telah terpantau guru piket dan memerintahkan semua untuk lari kembali ke kelas .
" Aduh",Dinand tersentak saat tiba-tiba tubuhnya mendapat terjangan yang tak terduga .
" Maaf kak,gue buru buru gak ngelihat didepan ada orang ", perempuan itu meringis .
Dinand hanya menatap sinis orang yg menabrak nya . Ternyata perempuan yang membuat gaduh tadi yang menabrak Dinand,mata mereka berdua saling beradu berapi-api ,Tampak wajah ketakutan dari perempuan itu dan teman-temannya yang sadar bahwa mereka sedang menghindari masalah saat dikejar guru,malah kembali mendapatkan masalah dengan Senior . Beberapa detik saling tatap dengan penuh rasa kesal,akhirnya Dinand memilih meninggalkan mereka dan menepuk siku nya yang kotor saat terjatuh diterjang perempuan itu . Lalu menghilang di telan ujung lorong menuju kelas .
" Duh, gue ngeri sama kakak yang tadi,kayanya galak", bergetar suara perempuan itu saat bicara dengan temannya .
" Lagian sih lo lari tapi ga perhatiin jalan " keluh risa .
****
" Savira masitha " nama tersebut di panggil berulang kali oleh Bu Diah saat mengabsen murid di kelas,namun tak ada tanggapan .
"Gak ada Bu orang nya",sahut murid yg lain .
" Kemana dia,tidak masuk ?",tanya Bu Diah
" Masuk Bu,tapi sebelum ibu masuk mereka sudah keluar kelas dan gak ada laporan ke saya", ujar Wahyu selaku ketua kelas .
" Misi bu " suara berbisik yang keluar saat pintu di buka
"Kalian siapa,kenapa baru masuk kelas ?", Tanya Bu Diah heran .
" S-saya Vira bu,Savira " dan di sambung dengan sebutan nama Risa dan Nesta .
" Savira Masitha ?!", Tanya guru mencoba meyakinkan .
" Iya,b-bu.." jawab nya pucat .
"Kamu tahu waktu dan jam pelajaran dimulai jam berapa ?!" Tampak memerah wajah Bu Diah .
" Iya , tadi saya ga denger bel bu ", jawab vira cengengesan .
"Oh tidak dengar ya ?! Sekarang kalian keluar sampai pelajaran ibu selesai !! "
Perintah Bu Diah dengan nada tinggi .
Tidak perlu repot untuk kucing - kucingan lagi seperti nya dengan guru piket karna Vira dan teman-temannya sekarang di usir dan tidak boleh mengikuti pelajaran Matematika dari Bu Diah .
****
Tampang Dinand sedari tadi masuk kelas sudah tidak nikmat di pandang . Lalu Cilay,nama sebenarnya adalah Randi septian,entah dapat nama baru dari mana sehingga satu sekolah lebih mengenal Cilay ketimbang nama aslinya,yang memang teman akrab dari awal masuk ke sekolah Pelita Jakarta selain Adon yg juga teman karib Dinand , dia memberanikan diri untuk bertanya karena penasaran .
" Lo kenapa sih,masuk kelas muka lecek banget kaya kembalian kenek", tanya cilay cengingisan,
"Gini nih kalo tukang mainin cewek,pasti abis kegep", celetuk Adon dan di iringi suara tawa mereka berdua .
"Hey tenang,apa yg lucu ?!! " Suara Pak Hilman memecah tawa mereka .
" Mampus", Dinand pun tertawa kecil melihat wajah teman nya panik .
Tidak hilang akal,kali ini Cilay menendang pelan bangku Dinand untuk sekedar kepo .
" Jawab dodol,lo kenapa ?", Tanya Cilay penasaran .
"Ntar, istirahat gue ceritain ", jawab Dinand setengah berbisik .
Bel istirahat pun berbunyi,seperti angin surga yang berhembus di tengah kejenuhan siswa-siswi menghadapi pelajaran, Cilay pun bergegas mengajak Adon dan Dinand untuk ke kantin . Sesampainya di pintu kantin , Ada suara tak asing,suara bising yg rutin tiap pagi Dinand dengar .
"Bu,cepet dong bu baksonya,laper ini dari kemarin belom makan", suara perempuan itu paling dominan didalam kantin .
" Beli nasi padang woi kalo mao kenyang", "ye ga Don" Sindiran pun terlontar dari mulut Cilay seraya meminta bantuan Adon dan mereka berdua pun tertawa .
" Dasar rese ",ketus Savira .
" Dih cantik sih tapi jutek lay" jawab Adon sekenanya .
Lalu Dinand dan kawan nya duduk di meja yg memang biasa mereka duduki didalam kantin dengan menyantap bakso yang sudah di pesan .
Baru beberapa suap Dinand memakan bakso,Cilay dengan masih penasaran mencecar pertanyaan ke Dinand
" tadi kenapa sih lo nand ? Ketahuan lagi kalo lo mainin perempuan ?", Seru Cilay .
"Jangan ngaco lo,emang masalah perempuan tapi bukan ketahuan,sial lo", bantah Dinand .
"Ya terus ?!", Sambung Adon
" Tuh ", Sambil menunjuk ke arah savira
" Lah,urusannya apa ? Emang lo kenal dia? " Cilay dan Adon semakin penasaran.
" Pas gue mau balik dari toilet, cewek itu nabrak gue sampe jatoh ", jawab Dinand tampak emosi .
" Ya ampun lo baper banget Nand sampe ngambek segala", di sertai tawa dari Cilay dan Adon .
Entah angin dan setan dari mana yg merasuk kedalam tubuh Cilay, dia meneriaki Savira dari meja mereka yang jaraknya hanya 10 langkah dari meja Savira dan teman-temannya .
" Woi cewe" , semua orang yg ada di kantin pun bingung dibuat nya, " hey iya lo yang dipojok", Cilay mantap menunjuk savira,dan membuat savira tampak cemas .
" mampus nih, itu ada kakak yang gue tabrak tadi", gumam savira .
" Aduh Vir, gue jadi takut" pernyataan Nesta membuat Vira semakin pucat.
Lalu Savira berjalan tertatih di tengah murid yang memandangnya, menghampiri meja yg di kuasai Dinand dan kawan nya .
"K..kenapa kak ?" , Tanya Savira dengan nada lesu .
Lalu Cilay,Adon,dan Dinand hanya menatap Savira beberapa detik lalu Cilay dan Adon tertawa keras dan Dinand hanya tersenyum sinis tanpa bicara sepatah katapun kepada Savira .
"Cabut cabut yuk kekelas", Dinand pun mengajak teman temannya untuk kembali ke kelas dengan penuh tawa kemenangan .
"Sumpah ya gila tuh kakak kelas,gue malu setengah mati sampe pucet eh gue di ketawain gila gila !!" Cerocos Savira sesampainya di meja kelas .
" Kalo bukan senior, gue tonjok tuh yang tadi manggil gue !! ", Ketus Savira dengan nada emosi .
"Sabar vir sabar",
kedua temannya mencoba menenangkan Savira yang seperti mendapat hadiah bogem mentah didepan umum yang membuat muka nya malu karena menjadi tontonan murid lain .
****
Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi,tanda penyemangat hidup kembali setelah bermalas malasan Dinand mendengar pelajaran, memang Dinand bukan anak yg menonjol untuk pelajaran,karna dia lebih dikenal cowo cool yang mudah berganti pacar, hanya itu yang membuat Dinand terkenal di Sekolah Pelita Jakarta .
"Suit suit cewek,minta nomer hape nya bisa kali" , godaan Murid kelas XII miskin harapan saat Savira ingin ke gerbang sekolah .
"Nanti kakak isiin pulsa yang ceban deh ", disambut dengan tawa anak anak lain.
Savira tampak malas dan mempercepat jalan nya,namun langkahnya tertahan oleh salah seorang senior yang menggodanya tadi .
"Buru - buru banget dek, tembus ya?", Lalu dia cengengesan dengan tampang buaya .
Wajah savira semakin pucat,ingin pergi dari tempat yang membuatnya tidak nyaman tapi tidak bisa karna ditahan .
" Wei sopan dikit lah sama perempuan,udah pada tua ga punya attitude banget ", terdengar suara dari balik badan murid yang menggoda Savira .
lalu semua menoleh ke sumber suara tersebut . Savira tertegun dan tidak menyangka karena suara itu adalah Dinand .
"Jangan caranya begitu,udah minggir lo semua jangan ganggu dia !!", Suara Dinand lantang mengusir .
Lalu sekumpulan murid masa depan suram ( madesu ) itu pun bubar dengan suara boo mengiringi .
" Makasih kak" , ucap Savira lirih .
Dinand pun hanya menatap tanpa berbicara,lalu pergi meninggalkan Savira .
Savira pulang sendiri naik angkot karena Risa dan Nesta membawa motor masing-masing .
Semoga para agan dan sista tertarik dan mau membaca cerita ane, jadi mari kita mulai


Indeks
PROLOG
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
PROLOG
" Hey, ayo dong buruan nanti Bu diah keburu masuk kelas !! " Teriakan perempuan yg memecah sudut sekolah di pagi hari yang cerah .
" Cewek itu lagi ", keluh Dinand dalam hati dan membuat langkahnya terhenti .
Sudah beberapa hari ini semenjak kenaikan kelas dan masuknya murid baru yang telah melewati masa orientasi (MOS), Dinand selalu mendengar kegaduhan setiap melewati kelas X-2 yang di ciptakan oleh sosok perempuan yang bergaya tomboy,walaupun berparas manis dengan rambut panjang nya yang hitam sebahu,namun perilaku nya bertolak belakang dengan penampilan nya .
" Kalo kita gak gerak cepat,nanti gak bakal kita bisa lolos cabut pelajaran Bu Diah ",perempuan itu tampak kesal .
Sejurus kemudian perempuan itu berlari bersama teman-teman nya dan menuju ke arah kantin,tempat yang cukup aman untuk tidak mengikuti pelajaran karna jarang sekali guru yang pergi kesana .
" Padahal anak baru,jam pelajaran pertama sudah bolos", Dinand melihat jam tangan yg menghiasi tangannya .
Kesan yang buruk untuk junior yang di tunjukan kepada senior nya. Lalu Dinand kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas .
"Gawat, ada guru piket yang lihat kita" Risa sadar telah terpantau guru piket dan memerintahkan semua untuk lari kembali ke kelas .
" Aduh",Dinand tersentak saat tiba-tiba tubuhnya mendapat terjangan yang tak terduga .
" Maaf kak,gue buru buru gak ngelihat didepan ada orang ", perempuan itu meringis .
Dinand hanya menatap sinis orang yg menabrak nya . Ternyata perempuan yang membuat gaduh tadi yang menabrak Dinand,mata mereka berdua saling beradu berapi-api ,Tampak wajah ketakutan dari perempuan itu dan teman-temannya yang sadar bahwa mereka sedang menghindari masalah saat dikejar guru,malah kembali mendapatkan masalah dengan Senior . Beberapa detik saling tatap dengan penuh rasa kesal,akhirnya Dinand memilih meninggalkan mereka dan menepuk siku nya yang kotor saat terjatuh diterjang perempuan itu . Lalu menghilang di telan ujung lorong menuju kelas .
" Duh, gue ngeri sama kakak yang tadi,kayanya galak", bergetar suara perempuan itu saat bicara dengan temannya .
" Lagian sih lo lari tapi ga perhatiin jalan " keluh risa .
****
" Savira masitha " nama tersebut di panggil berulang kali oleh Bu Diah saat mengabsen murid di kelas,namun tak ada tanggapan .
"Gak ada Bu orang nya",sahut murid yg lain .
" Kemana dia,tidak masuk ?",tanya Bu Diah
" Masuk Bu,tapi sebelum ibu masuk mereka sudah keluar kelas dan gak ada laporan ke saya", ujar Wahyu selaku ketua kelas .
" Misi bu " suara berbisik yang keluar saat pintu di buka
"Kalian siapa,kenapa baru masuk kelas ?", Tanya Bu Diah heran .
" S-saya Vira bu,Savira " dan di sambung dengan sebutan nama Risa dan Nesta .
" Savira Masitha ?!", Tanya guru mencoba meyakinkan .
" Iya,b-bu.." jawab nya pucat .
"Kamu tahu waktu dan jam pelajaran dimulai jam berapa ?!" Tampak memerah wajah Bu Diah .
" Iya , tadi saya ga denger bel bu ", jawab vira cengengesan .
"Oh tidak dengar ya ?! Sekarang kalian keluar sampai pelajaran ibu selesai !! "
Perintah Bu Diah dengan nada tinggi .
Tidak perlu repot untuk kucing - kucingan lagi seperti nya dengan guru piket karna Vira dan teman-temannya sekarang di usir dan tidak boleh mengikuti pelajaran Matematika dari Bu Diah .
****
Tampang Dinand sedari tadi masuk kelas sudah tidak nikmat di pandang . Lalu Cilay,nama sebenarnya adalah Randi septian,entah dapat nama baru dari mana sehingga satu sekolah lebih mengenal Cilay ketimbang nama aslinya,yang memang teman akrab dari awal masuk ke sekolah Pelita Jakarta selain Adon yg juga teman karib Dinand , dia memberanikan diri untuk bertanya karena penasaran .
" Lo kenapa sih,masuk kelas muka lecek banget kaya kembalian kenek", tanya cilay cengingisan,
"Gini nih kalo tukang mainin cewek,pasti abis kegep", celetuk Adon dan di iringi suara tawa mereka berdua .
"Hey tenang,apa yg lucu ?!! " Suara Pak Hilman memecah tawa mereka .
" Mampus", Dinand pun tertawa kecil melihat wajah teman nya panik .
Tidak hilang akal,kali ini Cilay menendang pelan bangku Dinand untuk sekedar kepo .
" Jawab dodol,lo kenapa ?", Tanya Cilay penasaran .
"Ntar, istirahat gue ceritain ", jawab Dinand setengah berbisik .
Bel istirahat pun berbunyi,seperti angin surga yang berhembus di tengah kejenuhan siswa-siswi menghadapi pelajaran, Cilay pun bergegas mengajak Adon dan Dinand untuk ke kantin . Sesampainya di pintu kantin , Ada suara tak asing,suara bising yg rutin tiap pagi Dinand dengar .
"Bu,cepet dong bu baksonya,laper ini dari kemarin belom makan", suara perempuan itu paling dominan didalam kantin .
" Beli nasi padang woi kalo mao kenyang", "ye ga Don" Sindiran pun terlontar dari mulut Cilay seraya meminta bantuan Adon dan mereka berdua pun tertawa .
" Dasar rese ",ketus Savira .
" Dih cantik sih tapi jutek lay" jawab Adon sekenanya .
Lalu Dinand dan kawan nya duduk di meja yg memang biasa mereka duduki didalam kantin dengan menyantap bakso yang sudah di pesan .
Baru beberapa suap Dinand memakan bakso,Cilay dengan masih penasaran mencecar pertanyaan ke Dinand
" tadi kenapa sih lo nand ? Ketahuan lagi kalo lo mainin perempuan ?", Seru Cilay .
"Jangan ngaco lo,emang masalah perempuan tapi bukan ketahuan,sial lo", bantah Dinand .
"Ya terus ?!", Sambung Adon
" Tuh ", Sambil menunjuk ke arah savira
" Lah,urusannya apa ? Emang lo kenal dia? " Cilay dan Adon semakin penasaran.
" Pas gue mau balik dari toilet, cewek itu nabrak gue sampe jatoh ", jawab Dinand tampak emosi .
" Ya ampun lo baper banget Nand sampe ngambek segala", di sertai tawa dari Cilay dan Adon .
Entah angin dan setan dari mana yg merasuk kedalam tubuh Cilay, dia meneriaki Savira dari meja mereka yang jaraknya hanya 10 langkah dari meja Savira dan teman-temannya .
" Woi cewe" , semua orang yg ada di kantin pun bingung dibuat nya, " hey iya lo yang dipojok", Cilay mantap menunjuk savira,dan membuat savira tampak cemas .
" mampus nih, itu ada kakak yang gue tabrak tadi", gumam savira .
" Aduh Vir, gue jadi takut" pernyataan Nesta membuat Vira semakin pucat.
Lalu Savira berjalan tertatih di tengah murid yang memandangnya, menghampiri meja yg di kuasai Dinand dan kawan nya .
"K..kenapa kak ?" , Tanya Savira dengan nada lesu .
Lalu Cilay,Adon,dan Dinand hanya menatap Savira beberapa detik lalu Cilay dan Adon tertawa keras dan Dinand hanya tersenyum sinis tanpa bicara sepatah katapun kepada Savira .
"Cabut cabut yuk kekelas", Dinand pun mengajak teman temannya untuk kembali ke kelas dengan penuh tawa kemenangan .
"Sumpah ya gila tuh kakak kelas,gue malu setengah mati sampe pucet eh gue di ketawain gila gila !!" Cerocos Savira sesampainya di meja kelas .
" Kalo bukan senior, gue tonjok tuh yang tadi manggil gue !! ", Ketus Savira dengan nada emosi .
"Sabar vir sabar",
kedua temannya mencoba menenangkan Savira yang seperti mendapat hadiah bogem mentah didepan umum yang membuat muka nya malu karena menjadi tontonan murid lain .
****
Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi,tanda penyemangat hidup kembali setelah bermalas malasan Dinand mendengar pelajaran, memang Dinand bukan anak yg menonjol untuk pelajaran,karna dia lebih dikenal cowo cool yang mudah berganti pacar, hanya itu yang membuat Dinand terkenal di Sekolah Pelita Jakarta .
"Suit suit cewek,minta nomer hape nya bisa kali" , godaan Murid kelas XII miskin harapan saat Savira ingin ke gerbang sekolah .
"Nanti kakak isiin pulsa yang ceban deh ", disambut dengan tawa anak anak lain.
Savira tampak malas dan mempercepat jalan nya,namun langkahnya tertahan oleh salah seorang senior yang menggodanya tadi .
"Buru - buru banget dek, tembus ya?", Lalu dia cengengesan dengan tampang buaya .
Wajah savira semakin pucat,ingin pergi dari tempat yang membuatnya tidak nyaman tapi tidak bisa karna ditahan .
" Wei sopan dikit lah sama perempuan,udah pada tua ga punya attitude banget ", terdengar suara dari balik badan murid yang menggoda Savira .
lalu semua menoleh ke sumber suara tersebut . Savira tertegun dan tidak menyangka karena suara itu adalah Dinand .
"Jangan caranya begitu,udah minggir lo semua jangan ganggu dia !!", Suara Dinand lantang mengusir .
Lalu sekumpulan murid masa depan suram ( madesu ) itu pun bubar dengan suara boo mengiringi .
" Makasih kak" , ucap Savira lirih .
Dinand pun hanya menatap tanpa berbicara,lalu pergi meninggalkan Savira .
Savira pulang sendiri naik angkot karena Risa dan Nesta membawa motor masing-masing .
Diubah oleh kodoms 30-11-2017 09:50
0
79K
416
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
kodoms
#81
Pesona Lain
Pagi ini semangat Dinand untuk sekolah bertambah karena status baru nya dengan Savira . Pagi buta dia sudah siap-siap untuk menjemput Savira tanpa sepengetahuan pacarnya itu .
" Nak, kamu engga ngigau kan ?" , Tanya Mama Dinand heran
" Loh ngigau kenapa Ma ?", Balas Dinand .
" Mama aja baru mau nyiapin sarapan,ko kamu udah rapi gini ?" , Heran Mama Dinand .
" Iya Ma,aku mau jemput pacar Ma" , Ujar Dinand .
" Ya ampun Nak,pantesan aja . Tapi kamu udah solat subuh kan ?" , Timpal Mama .
" Udah ko tenang ", seraya Dinand membentuk Hormat .
Dinand pun segera memacu motornya . Jalanan masih lengang,cocok sekali untuk mempercepat laju motornya .
Akhirnya Dinand sampai ke rumah Savira ...
Tok..tok..tok..
" Assalamualaikum tante " , Dinand mengucap salam .
" Eh si kasep pagi-pagi udah disini " , ucap Mama Savira lembut .
" Iya Tante,aku mau jemput Savira ", jawab Dinand .
" Masuk dulu atuh,si eneng lagi mandi tadi ", Mama Savira memberi tahu .
" Eneng ? " , Dinand heran .
" Maksudnya Savira " , tawa Mama .
Dinand dan Mama Savira pun tertawa..
" Ayo masuk dulu sarapan bareng dulu de " , ajak Mama Savira .
" Eh nama kamu teh siapa ? Tante belum kenal " , tanya Mama .
" Nama aku Dinand tante ", tukas Dinand
" Aih nama nya bagus jiga ( seperti ) orangnya ih kasep " , puji Mama Savira .
Dinand hanya mengusap kepala nya dan membuntut di belakang Mama Savira untuk menuju ke ruang makan .
" Eh ada temen nya Savira " , Sambut ayah Savira di meja makan .
" Iya Om ", Dinand pun tak lupa bersalaman .
" Ini teh yang sering Mama ceritain ke Papa,bener oge kasep ya" , ucap Ayah Savira .
" Ih si Papa mah bikin Mama malu aja ", ketus Si Mama .
Dan mereka pun tertawa...
" Neng buru atuh neng ini ada yang dateng " , pinta Mama Savira dari ruang
" Kenapa Ma ", jawab Savira dari dalam kamar .
" Tan, jangan bilang-bilang ada aku disini " , Jawab Dinand .
Mama Savira hanya menganggukan kepala dan tersenyum seolah mengerti maksud Dinand .
Savira pun turun dan kaget melihat seseorang yang sudah Standby di meja makan .
" Aaaaaaa Mama kenapa ga bilang ada Dinand sih " , Heboh Savira .
Savira lalu berlari lagi menuju kamar karena dia sadar masih ada beberapa Roll rambut di kepala nya . Sontak saja Dinand tertawa melihat tingkah heboh pacarnya .
Setelah rapi Savira pun ikut bergabung ke Ruang makan .
" Kamu kok gak bilang-bilang mau kesini " , tanya Savira .
" Gapapa iseng aja " , jawab Dinand terkekeh .
" Ayo kita sarapan dulu nanti kalian telat lagi ke Sekolah " , Ajak Papa Savira
Mereka pun menyatap makanan yang telah di sediakan Mama Savira,terlihat keakraban dari keluarga Savira untuk Dinand .
Dinand dan Savira pun berangkat setelah pamit kepada orang tua Savira .
****
" Wih edan udah dateng berdua aja nih" , Heboh Cilay saat melihat Dinand dan Savira datang .
" Yoi dong " , tawa Dinand , Savira pun malu-malu .
" Kita bakal dapet traktiran nih Lay " , timpal Adon .
" Iya beres tenang aja " , jawab Dinand .
" Yaudah Ka,aku masuk duluan ya ", Pamit Savira .
" Iya sayang ", Manja Dinand .
Savira pun tambah salah tingkah karena kata sayang itu di ucapkan didepan Cilay dan Adon yang kemudian menggoda Dinand dan Savira .
" Gak salah liat kan gue,lo tadi bareng Ka Dinand ke sekolah ?" , Tanya Risa .
" Yups " , jawab Savira simpel dan tertawa .
" Jadi kalian sekarang ?" , Tanya Nesta menambahkan .
" Pacaran dong sama Dinand ",Jawab Savira dengan nada tinggi saat melihat Diandra melintas di hadapannya .
Diandra pun kaget dan kesal mendengar perkataan Savira,namun tidak bisa berbuat apa-apa karena tahu kalau Savira bisa memiting tangan nya lagi jika dia macam-macam .
Pelajaran pun di mulai,tampak Savira lebih bersemangat menjalani kegiatan belajar,biarpun terlihat urakan dan sering membuat heboh di kelas,Savira termasuk anak cerdas,karena sejak SMP dia tidak pernah lepas dari rangking 1 atau 2 di kelas nya .
****
" Ayo sob ke kantin yuk " , Ajak Cilay .
" Ayo lah laper gue juga" , jawab Adon
" Gerak lah Nand ke kantin " , ajak Cilay .
" Yah gak bisa , gue mau nemuin pacar gue " , Jawab Dinand .
" Duileh yang lagi kasmaran,okey lah " , pungkas Cilay .
Cilay dan Adon akhirnya hanya berdua pergi ke kantin .
" Vir , ayo ke kantin" , ajak Dinand yang sudah didepan kelas Savira .
" Iya ayo " , Savira pun pergi meninggalkan kedua sahabatnya .
Sesampainya di kantin mereka bertemu Cilay dan Adon yang tengah menggoda siswi didalam kantin .
" Woi jelalatan banget " , sentak Dinand kepada Cilay .
" Gila dasar ngagetin aja lo " , Kaget Cilay .
Mereka berempat pun saling bercanda dan tertawa melihat kelakuan Cilay yang memalukan,setiap ada murid yang lewat tak pernah luput dari goda nya .
" Hari ini aku kerumah Ubay ya,aku mau ngajarin dia buat persiapan lomba" , izin Dinand ke Savira .
" Oh iya Ka yaudah,semangat ya " , cubitan pun di terima di hidung Dinand .
Kegiatan sekolah pun berakhir , hari ini Dinand tidak mengantar Savira pulang karena ingin membantu persiapan Ubay . Dinand pun setelah mengatar Savira menaiki angkutan langsung menuju rumah Ubay .
" Ayo Bay semangat ya pokonya kita cari lagu yang enak dulu buat Ubay bawain " , perintah Dinand saat melatih Ubay .
Setelah mencari-cari lagu yang cocok,Dinand pun memilihkan lagu Laskar Pelangi untuk Ubay bawakan nanti . Dinand membantu melatih suara Ubay dan mengaransemen sedikit berbeda lagu itu saat dibawakan .
" Yaudah nih kamu pelajarin terus ya kaya gini Bay. " , Pinta Dinand
" Siap Ka " Balas Ubay .
" Yaudah nanti setiap seminggu sekali Kakak balik lagi buat liat hasil latihan kamu ya " , ujar Dinand yang di sambut anggukan oleh Ubay .
****
" From : Sabrina
Kamu dimana , keluar yuk aku males dirumah nih "
Dinand bingung ketika mendapat pesan dari Sabrina,dirinya sudah memiliki Savira namun pesona Sabrina yang seperti cewek eropa tidak bisa Dinand tolak .
" To : Sabrina
Yaudah , aku langsung kerumah kamu sekarang "
Dinand belum berubah , tidak bisa memegang komitmen dengan satu wanita, memang Sabrina berada satu tingkat di atas Savira dari segi Fisik, namun Dinand lebih memilih Savira dalam menjalin hubungan .
" Ayo jalan,motor kamu masukin aja ke dalam,kita pakai mobil aku " , Ujar Sabrina dan melemparkan kunci Mobil kepada Dinand .
Keduanya pun sudah berada di mobil , sesekali Sabrina menyandarkan kepala nya di pundak Dinand,dan bermanja-manja kepada Dinand .
Mobil pun berhenti di sebuah mall...
Dinand dan Sabrina terlihat sibuk kesana-kemari . Mulai dari store baju,sepatu dan aksesoris mereka singgahi, mereka pun menonton Film di Bioskop , semakin mesra dan Manja Sabrina ketika di dalam studio bioskop,digenggam nya tangan Dinand erat ketika menonton film dan sesekali pandangan mesra mereka beradu,mereka pun hanyut dalam kemesraan .
****
Malam pun menjelang setelah sampai dirumah Sabrina , waktu sudah menunjukan jam 21.00 .
Dinand langsung memasukan mobil Sabrina kedalam garasi dan mengambil motor matic kesayangan nya .
" Makasih ya udah nemenin aku " , ucap Sabrina
" Iya sama-sama " , senyum cool Dinand .
Mereka mengakhiri hari ini berdua,Dinand pun seakan lupa bahwa sekarang dia memiliki Savira, yang baru sehari Dinand menyatakan cinta kepada Savira .
****
" Mampus gue !!" , Teriak Dinand didalam kamar saat melihat Handphone nya .
Ada 10 pesan dan 20 Misscall dari Savira yang intinya menanyakan kabar Dinand yang hilang bagai ditelan bumi .
" Kok gue bisa ga sadar ya, aduh bego Dinand " , gerutu nya dan langsung menelepon Savira .
Beberapa kali Dinand coba menghubungi Savira tapi tak di respon , setelah mencoba untuk kelima kali , Savira pun mengangkat ...
" Halo , sayang maafin aku baru ada kabar " , ucap Dinand .
" Kamu kemana aja sih,aku cemas tau gak " , keluh Savira .
" Iya tadi pas selesai ngajarin Ubay hape aku lowbat terus aku carger hape nya , eh aku malah ketiduran " , Berbohong Dinand .
" Aku pikir kamu kemana,aku cemas nungguin kamu sampai ketiduran gini " , balas Savira .
" I'm okey dear tenang ya kamu " , balas Dinand manis.
" Yaudah lanjut tidur lagi yuk,kamu tidur ya,aku ngantuk nih " , Jawab Savira polos .
Setelah ucapan selamat tidur dari Dinand,percakapan dari telpon pun terputus....
Dinand merebahkan badan nya di kasur,mata nya menatap langit-langit kamar .
Dia bingung,tidak tahu kenapa dia bisa membohongi Savira,sesekali dia tersenyum kecil saat mengingat kegiatan nya hari ini dengan Sabrina .
" Nak, kamu engga ngigau kan ?" , Tanya Mama Dinand heran
" Loh ngigau kenapa Ma ?", Balas Dinand .
" Mama aja baru mau nyiapin sarapan,ko kamu udah rapi gini ?" , Heran Mama Dinand .
" Iya Ma,aku mau jemput pacar Ma" , Ujar Dinand .
" Ya ampun Nak,pantesan aja . Tapi kamu udah solat subuh kan ?" , Timpal Mama .
" Udah ko tenang ", seraya Dinand membentuk Hormat .
Dinand pun segera memacu motornya . Jalanan masih lengang,cocok sekali untuk mempercepat laju motornya .
Akhirnya Dinand sampai ke rumah Savira ...
Tok..tok..tok..
" Assalamualaikum tante " , Dinand mengucap salam .
" Eh si kasep pagi-pagi udah disini " , ucap Mama Savira lembut .
" Iya Tante,aku mau jemput Savira ", jawab Dinand .
" Masuk dulu atuh,si eneng lagi mandi tadi ", Mama Savira memberi tahu .
" Eneng ? " , Dinand heran .
" Maksudnya Savira " , tawa Mama .
Dinand dan Mama Savira pun tertawa..
" Ayo masuk dulu sarapan bareng dulu de " , ajak Mama Savira .
" Eh nama kamu teh siapa ? Tante belum kenal " , tanya Mama .
" Nama aku Dinand tante ", tukas Dinand
" Aih nama nya bagus jiga ( seperti ) orangnya ih kasep " , puji Mama Savira .
Dinand hanya mengusap kepala nya dan membuntut di belakang Mama Savira untuk menuju ke ruang makan .
" Eh ada temen nya Savira " , Sambut ayah Savira di meja makan .
" Iya Om ", Dinand pun tak lupa bersalaman .
" Ini teh yang sering Mama ceritain ke Papa,bener oge kasep ya" , ucap Ayah Savira .
" Ih si Papa mah bikin Mama malu aja ", ketus Si Mama .
Dan mereka pun tertawa...
" Neng buru atuh neng ini ada yang dateng " , pinta Mama Savira dari ruang
" Kenapa Ma ", jawab Savira dari dalam kamar .
" Tan, jangan bilang-bilang ada aku disini " , Jawab Dinand .
Mama Savira hanya menganggukan kepala dan tersenyum seolah mengerti maksud Dinand .
Savira pun turun dan kaget melihat seseorang yang sudah Standby di meja makan .
" Aaaaaaa Mama kenapa ga bilang ada Dinand sih " , Heboh Savira .
Savira lalu berlari lagi menuju kamar karena dia sadar masih ada beberapa Roll rambut di kepala nya . Sontak saja Dinand tertawa melihat tingkah heboh pacarnya .
Setelah rapi Savira pun ikut bergabung ke Ruang makan .
" Kamu kok gak bilang-bilang mau kesini " , tanya Savira .
" Gapapa iseng aja " , jawab Dinand terkekeh .
" Ayo kita sarapan dulu nanti kalian telat lagi ke Sekolah " , Ajak Papa Savira
Mereka pun menyatap makanan yang telah di sediakan Mama Savira,terlihat keakraban dari keluarga Savira untuk Dinand .
Dinand dan Savira pun berangkat setelah pamit kepada orang tua Savira .
****
" Wih edan udah dateng berdua aja nih" , Heboh Cilay saat melihat Dinand dan Savira datang .
" Yoi dong " , tawa Dinand , Savira pun malu-malu .
" Kita bakal dapet traktiran nih Lay " , timpal Adon .
" Iya beres tenang aja " , jawab Dinand .
" Yaudah Ka,aku masuk duluan ya ", Pamit Savira .
" Iya sayang ", Manja Dinand .
Savira pun tambah salah tingkah karena kata sayang itu di ucapkan didepan Cilay dan Adon yang kemudian menggoda Dinand dan Savira .
" Gak salah liat kan gue,lo tadi bareng Ka Dinand ke sekolah ?" , Tanya Risa .
" Yups " , jawab Savira simpel dan tertawa .
" Jadi kalian sekarang ?" , Tanya Nesta menambahkan .
" Pacaran dong sama Dinand ",Jawab Savira dengan nada tinggi saat melihat Diandra melintas di hadapannya .
Diandra pun kaget dan kesal mendengar perkataan Savira,namun tidak bisa berbuat apa-apa karena tahu kalau Savira bisa memiting tangan nya lagi jika dia macam-macam .
Pelajaran pun di mulai,tampak Savira lebih bersemangat menjalani kegiatan belajar,biarpun terlihat urakan dan sering membuat heboh di kelas,Savira termasuk anak cerdas,karena sejak SMP dia tidak pernah lepas dari rangking 1 atau 2 di kelas nya .
****
" Ayo sob ke kantin yuk " , Ajak Cilay .
" Ayo lah laper gue juga" , jawab Adon
" Gerak lah Nand ke kantin " , ajak Cilay .
" Yah gak bisa , gue mau nemuin pacar gue " , Jawab Dinand .
" Duileh yang lagi kasmaran,okey lah " , pungkas Cilay .
Cilay dan Adon akhirnya hanya berdua pergi ke kantin .
" Vir , ayo ke kantin" , ajak Dinand yang sudah didepan kelas Savira .
" Iya ayo " , Savira pun pergi meninggalkan kedua sahabatnya .
Sesampainya di kantin mereka bertemu Cilay dan Adon yang tengah menggoda siswi didalam kantin .
" Woi jelalatan banget " , sentak Dinand kepada Cilay .
" Gila dasar ngagetin aja lo " , Kaget Cilay .
Mereka berempat pun saling bercanda dan tertawa melihat kelakuan Cilay yang memalukan,setiap ada murid yang lewat tak pernah luput dari goda nya .
" Hari ini aku kerumah Ubay ya,aku mau ngajarin dia buat persiapan lomba" , izin Dinand ke Savira .
" Oh iya Ka yaudah,semangat ya " , cubitan pun di terima di hidung Dinand .
Kegiatan sekolah pun berakhir , hari ini Dinand tidak mengantar Savira pulang karena ingin membantu persiapan Ubay . Dinand pun setelah mengatar Savira menaiki angkutan langsung menuju rumah Ubay .
" Ayo Bay semangat ya pokonya kita cari lagu yang enak dulu buat Ubay bawain " , perintah Dinand saat melatih Ubay .
Setelah mencari-cari lagu yang cocok,Dinand pun memilihkan lagu Laskar Pelangi untuk Ubay bawakan nanti . Dinand membantu melatih suara Ubay dan mengaransemen sedikit berbeda lagu itu saat dibawakan .
" Yaudah nih kamu pelajarin terus ya kaya gini Bay. " , Pinta Dinand
" Siap Ka " Balas Ubay .
" Yaudah nanti setiap seminggu sekali Kakak balik lagi buat liat hasil latihan kamu ya " , ujar Dinand yang di sambut anggukan oleh Ubay .
****
" From : Sabrina
Kamu dimana , keluar yuk aku males dirumah nih "
Dinand bingung ketika mendapat pesan dari Sabrina,dirinya sudah memiliki Savira namun pesona Sabrina yang seperti cewek eropa tidak bisa Dinand tolak .
" To : Sabrina
Yaudah , aku langsung kerumah kamu sekarang "
Dinand belum berubah , tidak bisa memegang komitmen dengan satu wanita, memang Sabrina berada satu tingkat di atas Savira dari segi Fisik, namun Dinand lebih memilih Savira dalam menjalin hubungan .
" Ayo jalan,motor kamu masukin aja ke dalam,kita pakai mobil aku " , Ujar Sabrina dan melemparkan kunci Mobil kepada Dinand .
Keduanya pun sudah berada di mobil , sesekali Sabrina menyandarkan kepala nya di pundak Dinand,dan bermanja-manja kepada Dinand .
Mobil pun berhenti di sebuah mall...
Dinand dan Sabrina terlihat sibuk kesana-kemari . Mulai dari store baju,sepatu dan aksesoris mereka singgahi, mereka pun menonton Film di Bioskop , semakin mesra dan Manja Sabrina ketika di dalam studio bioskop,digenggam nya tangan Dinand erat ketika menonton film dan sesekali pandangan mesra mereka beradu,mereka pun hanyut dalam kemesraan .
****
Malam pun menjelang setelah sampai dirumah Sabrina , waktu sudah menunjukan jam 21.00 .
Dinand langsung memasukan mobil Sabrina kedalam garasi dan mengambil motor matic kesayangan nya .
" Makasih ya udah nemenin aku " , ucap Sabrina
" Iya sama-sama " , senyum cool Dinand .
Mereka mengakhiri hari ini berdua,Dinand pun seakan lupa bahwa sekarang dia memiliki Savira, yang baru sehari Dinand menyatakan cinta kepada Savira .
****
" Mampus gue !!" , Teriak Dinand didalam kamar saat melihat Handphone nya .
Ada 10 pesan dan 20 Misscall dari Savira yang intinya menanyakan kabar Dinand yang hilang bagai ditelan bumi .
" Kok gue bisa ga sadar ya, aduh bego Dinand " , gerutu nya dan langsung menelepon Savira .
Beberapa kali Dinand coba menghubungi Savira tapi tak di respon , setelah mencoba untuk kelima kali , Savira pun mengangkat ...
" Halo , sayang maafin aku baru ada kabar " , ucap Dinand .
" Kamu kemana aja sih,aku cemas tau gak " , keluh Savira .
" Iya tadi pas selesai ngajarin Ubay hape aku lowbat terus aku carger hape nya , eh aku malah ketiduran " , Berbohong Dinand .
" Aku pikir kamu kemana,aku cemas nungguin kamu sampai ketiduran gini " , balas Savira .
" I'm okey dear tenang ya kamu " , balas Dinand manis.
" Yaudah lanjut tidur lagi yuk,kamu tidur ya,aku ngantuk nih " , Jawab Savira polos .
Setelah ucapan selamat tidur dari Dinand,percakapan dari telpon pun terputus....
Dinand merebahkan badan nya di kasur,mata nya menatap langit-langit kamar .
Dia bingung,tidak tahu kenapa dia bisa membohongi Savira,sesekali dia tersenyum kecil saat mengingat kegiatan nya hari ini dengan Sabrina .
0