- Beranda
- Stories from the Heart
Playboy baik hati
...
TS
kodoms
Playboy baik hati
Ini tulisan pertama yang ane publish disini
Semoga para agan dan sista tertarik dan mau membaca cerita ane, jadi mari kita mulai

Indeks
PROLOG
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
PROLOG
" Hey, ayo dong buruan nanti Bu diah keburu masuk kelas !! " Teriakan perempuan yg memecah sudut sekolah di pagi hari yang cerah .
" Cewek itu lagi ", keluh Dinand dalam hati dan membuat langkahnya terhenti .
Sudah beberapa hari ini semenjak kenaikan kelas dan masuknya murid baru yang telah melewati masa orientasi (MOS), Dinand selalu mendengar kegaduhan setiap melewati kelas X-2 yang di ciptakan oleh sosok perempuan yang bergaya tomboy,walaupun berparas manis dengan rambut panjang nya yang hitam sebahu,namun perilaku nya bertolak belakang dengan penampilan nya .
" Kalo kita gak gerak cepat,nanti gak bakal kita bisa lolos cabut pelajaran Bu Diah ",perempuan itu tampak kesal .
Sejurus kemudian perempuan itu berlari bersama teman-teman nya dan menuju ke arah kantin,tempat yang cukup aman untuk tidak mengikuti pelajaran karna jarang sekali guru yang pergi kesana .
" Padahal anak baru,jam pelajaran pertama sudah bolos", Dinand melihat jam tangan yg menghiasi tangannya .
Kesan yang buruk untuk junior yang di tunjukan kepada senior nya. Lalu Dinand kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas .
"Gawat, ada guru piket yang lihat kita" Risa sadar telah terpantau guru piket dan memerintahkan semua untuk lari kembali ke kelas .
" Aduh",Dinand tersentak saat tiba-tiba tubuhnya mendapat terjangan yang tak terduga .
" Maaf kak,gue buru buru gak ngelihat didepan ada orang ", perempuan itu meringis .
Dinand hanya menatap sinis orang yg menabrak nya . Ternyata perempuan yang membuat gaduh tadi yang menabrak Dinand,mata mereka berdua saling beradu berapi-api ,Tampak wajah ketakutan dari perempuan itu dan teman-temannya yang sadar bahwa mereka sedang menghindari masalah saat dikejar guru,malah kembali mendapatkan masalah dengan Senior . Beberapa detik saling tatap dengan penuh rasa kesal,akhirnya Dinand memilih meninggalkan mereka dan menepuk siku nya yang kotor saat terjatuh diterjang perempuan itu . Lalu menghilang di telan ujung lorong menuju kelas .
" Duh, gue ngeri sama kakak yang tadi,kayanya galak", bergetar suara perempuan itu saat bicara dengan temannya .
" Lagian sih lo lari tapi ga perhatiin jalan " keluh risa .
****
" Savira masitha " nama tersebut di panggil berulang kali oleh Bu Diah saat mengabsen murid di kelas,namun tak ada tanggapan .
"Gak ada Bu orang nya",sahut murid yg lain .
" Kemana dia,tidak masuk ?",tanya Bu Diah
" Masuk Bu,tapi sebelum ibu masuk mereka sudah keluar kelas dan gak ada laporan ke saya", ujar Wahyu selaku ketua kelas .
" Misi bu " suara berbisik yang keluar saat pintu di buka
"Kalian siapa,kenapa baru masuk kelas ?", Tanya Bu Diah heran .
" S-saya Vira bu,Savira " dan di sambung dengan sebutan nama Risa dan Nesta .
" Savira Masitha ?!", Tanya guru mencoba meyakinkan .
" Iya,b-bu.." jawab nya pucat .
"Kamu tahu waktu dan jam pelajaran dimulai jam berapa ?!" Tampak memerah wajah Bu Diah .
" Iya , tadi saya ga denger bel bu ", jawab vira cengengesan .
"Oh tidak dengar ya ?! Sekarang kalian keluar sampai pelajaran ibu selesai !! "
Perintah Bu Diah dengan nada tinggi .
Tidak perlu repot untuk kucing - kucingan lagi seperti nya dengan guru piket karna Vira dan teman-temannya sekarang di usir dan tidak boleh mengikuti pelajaran Matematika dari Bu Diah .
****
Tampang Dinand sedari tadi masuk kelas sudah tidak nikmat di pandang . Lalu Cilay,nama sebenarnya adalah Randi septian,entah dapat nama baru dari mana sehingga satu sekolah lebih mengenal Cilay ketimbang nama aslinya,yang memang teman akrab dari awal masuk ke sekolah Pelita Jakarta selain Adon yg juga teman karib Dinand , dia memberanikan diri untuk bertanya karena penasaran .
" Lo kenapa sih,masuk kelas muka lecek banget kaya kembalian kenek", tanya cilay cengingisan,
"Gini nih kalo tukang mainin cewek,pasti abis kegep", celetuk Adon dan di iringi suara tawa mereka berdua .
"Hey tenang,apa yg lucu ?!! " Suara Pak Hilman memecah tawa mereka .
" Mampus", Dinand pun tertawa kecil melihat wajah teman nya panik .
Tidak hilang akal,kali ini Cilay menendang pelan bangku Dinand untuk sekedar kepo .
" Jawab dodol,lo kenapa ?", Tanya Cilay penasaran .
"Ntar, istirahat gue ceritain ", jawab Dinand setengah berbisik .
Bel istirahat pun berbunyi,seperti angin surga yang berhembus di tengah kejenuhan siswa-siswi menghadapi pelajaran, Cilay pun bergegas mengajak Adon dan Dinand untuk ke kantin . Sesampainya di pintu kantin , Ada suara tak asing,suara bising yg rutin tiap pagi Dinand dengar .
"Bu,cepet dong bu baksonya,laper ini dari kemarin belom makan", suara perempuan itu paling dominan didalam kantin .
" Beli nasi padang woi kalo mao kenyang", "ye ga Don" Sindiran pun terlontar dari mulut Cilay seraya meminta bantuan Adon dan mereka berdua pun tertawa .
" Dasar rese ",ketus Savira .
" Dih cantik sih tapi jutek lay" jawab Adon sekenanya .
Lalu Dinand dan kawan nya duduk di meja yg memang biasa mereka duduki didalam kantin dengan menyantap bakso yang sudah di pesan .
Baru beberapa suap Dinand memakan bakso,Cilay dengan masih penasaran mencecar pertanyaan ke Dinand
" tadi kenapa sih lo nand ? Ketahuan lagi kalo lo mainin perempuan ?", Seru Cilay .
"Jangan ngaco lo,emang masalah perempuan tapi bukan ketahuan,sial lo", bantah Dinand .
"Ya terus ?!", Sambung Adon
" Tuh ", Sambil menunjuk ke arah savira
" Lah,urusannya apa ? Emang lo kenal dia? " Cilay dan Adon semakin penasaran.
" Pas gue mau balik dari toilet, cewek itu nabrak gue sampe jatoh ", jawab Dinand tampak emosi .
" Ya ampun lo baper banget Nand sampe ngambek segala", di sertai tawa dari Cilay dan Adon .
Entah angin dan setan dari mana yg merasuk kedalam tubuh Cilay, dia meneriaki Savira dari meja mereka yang jaraknya hanya 10 langkah dari meja Savira dan teman-temannya .
" Woi cewe" , semua orang yg ada di kantin pun bingung dibuat nya, " hey iya lo yang dipojok", Cilay mantap menunjuk savira,dan membuat savira tampak cemas .
" mampus nih, itu ada kakak yang gue tabrak tadi", gumam savira .
" Aduh Vir, gue jadi takut" pernyataan Nesta membuat Vira semakin pucat.
Lalu Savira berjalan tertatih di tengah murid yang memandangnya, menghampiri meja yg di kuasai Dinand dan kawan nya .
"K..kenapa kak ?" , Tanya Savira dengan nada lesu .
Lalu Cilay,Adon,dan Dinand hanya menatap Savira beberapa detik lalu Cilay dan Adon tertawa keras dan Dinand hanya tersenyum sinis tanpa bicara sepatah katapun kepada Savira .
"Cabut cabut yuk kekelas", Dinand pun mengajak teman temannya untuk kembali ke kelas dengan penuh tawa kemenangan .
"Sumpah ya gila tuh kakak kelas,gue malu setengah mati sampe pucet eh gue di ketawain gila gila !!" Cerocos Savira sesampainya di meja kelas .
" Kalo bukan senior, gue tonjok tuh yang tadi manggil gue !! ", Ketus Savira dengan nada emosi .
"Sabar vir sabar",
kedua temannya mencoba menenangkan Savira yang seperti mendapat hadiah bogem mentah didepan umum yang membuat muka nya malu karena menjadi tontonan murid lain .
****
Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi,tanda penyemangat hidup kembali setelah bermalas malasan Dinand mendengar pelajaran, memang Dinand bukan anak yg menonjol untuk pelajaran,karna dia lebih dikenal cowo cool yang mudah berganti pacar, hanya itu yang membuat Dinand terkenal di Sekolah Pelita Jakarta .
"Suit suit cewek,minta nomer hape nya bisa kali" , godaan Murid kelas XII miskin harapan saat Savira ingin ke gerbang sekolah .
"Nanti kakak isiin pulsa yang ceban deh ", disambut dengan tawa anak anak lain.
Savira tampak malas dan mempercepat jalan nya,namun langkahnya tertahan oleh salah seorang senior yang menggodanya tadi .
"Buru - buru banget dek, tembus ya?", Lalu dia cengengesan dengan tampang buaya .
Wajah savira semakin pucat,ingin pergi dari tempat yang membuatnya tidak nyaman tapi tidak bisa karna ditahan .
" Wei sopan dikit lah sama perempuan,udah pada tua ga punya attitude banget ", terdengar suara dari balik badan murid yang menggoda Savira .
lalu semua menoleh ke sumber suara tersebut . Savira tertegun dan tidak menyangka karena suara itu adalah Dinand .
"Jangan caranya begitu,udah minggir lo semua jangan ganggu dia !!", Suara Dinand lantang mengusir .
Lalu sekumpulan murid masa depan suram ( madesu ) itu pun bubar dengan suara boo mengiringi .
" Makasih kak" , ucap Savira lirih .
Dinand pun hanya menatap tanpa berbicara,lalu pergi meninggalkan Savira .
Savira pulang sendiri naik angkot karena Risa dan Nesta membawa motor masing-masing .
Semoga para agan dan sista tertarik dan mau membaca cerita ane, jadi mari kita mulai


Indeks
PROLOG
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
PROLOG
" Hey, ayo dong buruan nanti Bu diah keburu masuk kelas !! " Teriakan perempuan yg memecah sudut sekolah di pagi hari yang cerah .
" Cewek itu lagi ", keluh Dinand dalam hati dan membuat langkahnya terhenti .
Sudah beberapa hari ini semenjak kenaikan kelas dan masuknya murid baru yang telah melewati masa orientasi (MOS), Dinand selalu mendengar kegaduhan setiap melewati kelas X-2 yang di ciptakan oleh sosok perempuan yang bergaya tomboy,walaupun berparas manis dengan rambut panjang nya yang hitam sebahu,namun perilaku nya bertolak belakang dengan penampilan nya .
" Kalo kita gak gerak cepat,nanti gak bakal kita bisa lolos cabut pelajaran Bu Diah ",perempuan itu tampak kesal .
Sejurus kemudian perempuan itu berlari bersama teman-teman nya dan menuju ke arah kantin,tempat yang cukup aman untuk tidak mengikuti pelajaran karna jarang sekali guru yang pergi kesana .
" Padahal anak baru,jam pelajaran pertama sudah bolos", Dinand melihat jam tangan yg menghiasi tangannya .
Kesan yang buruk untuk junior yang di tunjukan kepada senior nya. Lalu Dinand kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas .
"Gawat, ada guru piket yang lihat kita" Risa sadar telah terpantau guru piket dan memerintahkan semua untuk lari kembali ke kelas .
" Aduh",Dinand tersentak saat tiba-tiba tubuhnya mendapat terjangan yang tak terduga .
" Maaf kak,gue buru buru gak ngelihat didepan ada orang ", perempuan itu meringis .
Dinand hanya menatap sinis orang yg menabrak nya . Ternyata perempuan yang membuat gaduh tadi yang menabrak Dinand,mata mereka berdua saling beradu berapi-api ,Tampak wajah ketakutan dari perempuan itu dan teman-temannya yang sadar bahwa mereka sedang menghindari masalah saat dikejar guru,malah kembali mendapatkan masalah dengan Senior . Beberapa detik saling tatap dengan penuh rasa kesal,akhirnya Dinand memilih meninggalkan mereka dan menepuk siku nya yang kotor saat terjatuh diterjang perempuan itu . Lalu menghilang di telan ujung lorong menuju kelas .
" Duh, gue ngeri sama kakak yang tadi,kayanya galak", bergetar suara perempuan itu saat bicara dengan temannya .
" Lagian sih lo lari tapi ga perhatiin jalan " keluh risa .
****
" Savira masitha " nama tersebut di panggil berulang kali oleh Bu Diah saat mengabsen murid di kelas,namun tak ada tanggapan .
"Gak ada Bu orang nya",sahut murid yg lain .
" Kemana dia,tidak masuk ?",tanya Bu Diah
" Masuk Bu,tapi sebelum ibu masuk mereka sudah keluar kelas dan gak ada laporan ke saya", ujar Wahyu selaku ketua kelas .
" Misi bu " suara berbisik yang keluar saat pintu di buka
"Kalian siapa,kenapa baru masuk kelas ?", Tanya Bu Diah heran .
" S-saya Vira bu,Savira " dan di sambung dengan sebutan nama Risa dan Nesta .
" Savira Masitha ?!", Tanya guru mencoba meyakinkan .
" Iya,b-bu.." jawab nya pucat .
"Kamu tahu waktu dan jam pelajaran dimulai jam berapa ?!" Tampak memerah wajah Bu Diah .
" Iya , tadi saya ga denger bel bu ", jawab vira cengengesan .
"Oh tidak dengar ya ?! Sekarang kalian keluar sampai pelajaran ibu selesai !! "
Perintah Bu Diah dengan nada tinggi .
Tidak perlu repot untuk kucing - kucingan lagi seperti nya dengan guru piket karna Vira dan teman-temannya sekarang di usir dan tidak boleh mengikuti pelajaran Matematika dari Bu Diah .
****
Tampang Dinand sedari tadi masuk kelas sudah tidak nikmat di pandang . Lalu Cilay,nama sebenarnya adalah Randi septian,entah dapat nama baru dari mana sehingga satu sekolah lebih mengenal Cilay ketimbang nama aslinya,yang memang teman akrab dari awal masuk ke sekolah Pelita Jakarta selain Adon yg juga teman karib Dinand , dia memberanikan diri untuk bertanya karena penasaran .
" Lo kenapa sih,masuk kelas muka lecek banget kaya kembalian kenek", tanya cilay cengingisan,
"Gini nih kalo tukang mainin cewek,pasti abis kegep", celetuk Adon dan di iringi suara tawa mereka berdua .
"Hey tenang,apa yg lucu ?!! " Suara Pak Hilman memecah tawa mereka .
" Mampus", Dinand pun tertawa kecil melihat wajah teman nya panik .
Tidak hilang akal,kali ini Cilay menendang pelan bangku Dinand untuk sekedar kepo .
" Jawab dodol,lo kenapa ?", Tanya Cilay penasaran .
"Ntar, istirahat gue ceritain ", jawab Dinand setengah berbisik .
Bel istirahat pun berbunyi,seperti angin surga yang berhembus di tengah kejenuhan siswa-siswi menghadapi pelajaran, Cilay pun bergegas mengajak Adon dan Dinand untuk ke kantin . Sesampainya di pintu kantin , Ada suara tak asing,suara bising yg rutin tiap pagi Dinand dengar .
"Bu,cepet dong bu baksonya,laper ini dari kemarin belom makan", suara perempuan itu paling dominan didalam kantin .
" Beli nasi padang woi kalo mao kenyang", "ye ga Don" Sindiran pun terlontar dari mulut Cilay seraya meminta bantuan Adon dan mereka berdua pun tertawa .
" Dasar rese ",ketus Savira .
" Dih cantik sih tapi jutek lay" jawab Adon sekenanya .
Lalu Dinand dan kawan nya duduk di meja yg memang biasa mereka duduki didalam kantin dengan menyantap bakso yang sudah di pesan .
Baru beberapa suap Dinand memakan bakso,Cilay dengan masih penasaran mencecar pertanyaan ke Dinand
" tadi kenapa sih lo nand ? Ketahuan lagi kalo lo mainin perempuan ?", Seru Cilay .
"Jangan ngaco lo,emang masalah perempuan tapi bukan ketahuan,sial lo", bantah Dinand .
"Ya terus ?!", Sambung Adon
" Tuh ", Sambil menunjuk ke arah savira
" Lah,urusannya apa ? Emang lo kenal dia? " Cilay dan Adon semakin penasaran.
" Pas gue mau balik dari toilet, cewek itu nabrak gue sampe jatoh ", jawab Dinand tampak emosi .
" Ya ampun lo baper banget Nand sampe ngambek segala", di sertai tawa dari Cilay dan Adon .
Entah angin dan setan dari mana yg merasuk kedalam tubuh Cilay, dia meneriaki Savira dari meja mereka yang jaraknya hanya 10 langkah dari meja Savira dan teman-temannya .
" Woi cewe" , semua orang yg ada di kantin pun bingung dibuat nya, " hey iya lo yang dipojok", Cilay mantap menunjuk savira,dan membuat savira tampak cemas .
" mampus nih, itu ada kakak yang gue tabrak tadi", gumam savira .
" Aduh Vir, gue jadi takut" pernyataan Nesta membuat Vira semakin pucat.
Lalu Savira berjalan tertatih di tengah murid yang memandangnya, menghampiri meja yg di kuasai Dinand dan kawan nya .
"K..kenapa kak ?" , Tanya Savira dengan nada lesu .
Lalu Cilay,Adon,dan Dinand hanya menatap Savira beberapa detik lalu Cilay dan Adon tertawa keras dan Dinand hanya tersenyum sinis tanpa bicara sepatah katapun kepada Savira .
"Cabut cabut yuk kekelas", Dinand pun mengajak teman temannya untuk kembali ke kelas dengan penuh tawa kemenangan .
"Sumpah ya gila tuh kakak kelas,gue malu setengah mati sampe pucet eh gue di ketawain gila gila !!" Cerocos Savira sesampainya di meja kelas .
" Kalo bukan senior, gue tonjok tuh yang tadi manggil gue !! ", Ketus Savira dengan nada emosi .
"Sabar vir sabar",
kedua temannya mencoba menenangkan Savira yang seperti mendapat hadiah bogem mentah didepan umum yang membuat muka nya malu karena menjadi tontonan murid lain .
****
Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi,tanda penyemangat hidup kembali setelah bermalas malasan Dinand mendengar pelajaran, memang Dinand bukan anak yg menonjol untuk pelajaran,karna dia lebih dikenal cowo cool yang mudah berganti pacar, hanya itu yang membuat Dinand terkenal di Sekolah Pelita Jakarta .
"Suit suit cewek,minta nomer hape nya bisa kali" , godaan Murid kelas XII miskin harapan saat Savira ingin ke gerbang sekolah .
"Nanti kakak isiin pulsa yang ceban deh ", disambut dengan tawa anak anak lain.
Savira tampak malas dan mempercepat jalan nya,namun langkahnya tertahan oleh salah seorang senior yang menggodanya tadi .
"Buru - buru banget dek, tembus ya?", Lalu dia cengengesan dengan tampang buaya .
Wajah savira semakin pucat,ingin pergi dari tempat yang membuatnya tidak nyaman tapi tidak bisa karna ditahan .
" Wei sopan dikit lah sama perempuan,udah pada tua ga punya attitude banget ", terdengar suara dari balik badan murid yang menggoda Savira .
lalu semua menoleh ke sumber suara tersebut . Savira tertegun dan tidak menyangka karena suara itu adalah Dinand .
"Jangan caranya begitu,udah minggir lo semua jangan ganggu dia !!", Suara Dinand lantang mengusir .
Lalu sekumpulan murid masa depan suram ( madesu ) itu pun bubar dengan suara boo mengiringi .
" Makasih kak" , ucap Savira lirih .
Dinand pun hanya menatap tanpa berbicara,lalu pergi meninggalkan Savira .
Savira pulang sendiri naik angkot karena Risa dan Nesta membawa motor masing-masing .
Diubah oleh kodoms 30-11-2017 09:50
0
79K
416
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
kodoms
#78
Semua Ku Ungkapkan
Tak terasa habis sudah hari libur , kembali murid dari sekolah Pelita Jakarta disibukan dengan aktifitas belajarnya .
Hari senin ini rutin tiap pagi nya sebelum memulai pelajara,seluruh warga sekolah baik murid maupun guru ikut dalam Upacara bendera,untuk menghormati sangsaka merah putih dan jasa para Pahlawan yang telah berjuang .
" Eh ayo buruan dong itu guru udah pada manggil" , Ucap Risa . Yang sedang merapihkan pakaian dan atribut upacara .
" Ah mati gue !" Kaget Savira .
" Gue lupa bawa topi ya ampun gimana ya " , Savira panik dan mengigit kuku nya .
" Yah ko lo bisa teledor banget sih Vir" , kedua teman nya pun kebingungan .
" Bakalan kena hukum nih gue " , gumam Savira bergetar .
" Ayo kalian ini lambat banget sih " , Ujar guru piket yang bertugas .
Lalu Guru pun pergi dan tidak lama Savira dan kawan-kawan ikut ke lapangan .
" Haduh mampus nih gue ", gerutu Savira.
ketika berbaris,dia memilih barisan paling belakang agar tidak terlihat guru .
Tiba-tiba ada sebuah Topi sekolah di atas kepala Savira , seperti sebuah adegan sulap Savira pun kaget secara misterius .
Dia pun menoleh ke belakang untuk mencari tahu siapa yang memakaikan nya topi
" Ka,ini serius topi nya" , Ucap Savira kaget .
" Udah pake " , Dinand berbisik seraya menyuruh Savira untuk tidak banyak omong .
" Sebelum memulai latihan,coba yang atribut nya gak lengkap harap maju dan berdiri di samping Podium saya " Ucap Pak Kepsek .
Akhirnya beberapa murid dari kelas XI dan XII pun maju,termasuk Dinand .
" Lo kena juga Nand " , Tawa Dodo yang sudah biasa mendapat hukuman ini .
" Iya Ka,topi gue dipake sama cewe yang gue incer" , bisik Dinand
" Gila, budak asmara " , balas Dodo terkekeh .
" Tolong kejadian ini tidak terulang lagi,Bapak gak mau ada yang tidak rapi seperti murid di samping saya ini " ujar Pak kepala Sekolah kepada seluruh murid .
Upacara pun berjalan dengan Khidmat .
Dinand,Dodo, dan murid yang terkena hukuman pun harus memasang wajah tebal karena menjadi tontonan murid lain nya hingga selesai nya prosesi Upacara bendera .
" Makasih ka udah nolongin aku " , ungkap Savira seraya memberikan Topi milik Dinand .
Terlihat seperti orang ketakutan sikap Savira saat menghampiri Dinand .
Dinand pun menatap Savira beberapa detik....
" Iya gak apa-apa ", Dinand pun tersenyum kepada Savira .
Setelahnya Dinand pun pergi kembali ke kelas nya,namu tangan nya di tahan oleh Savira .
" Istirahat kedua nanti, aku tunggu kamu di Ruang Seni rupa" , pinta Savira .
Setelah Dinand berfikir sejenak...
" Yaudah lo temuin gue aja nanti disana ya " , Ucap Dinand .
Savira pun bingung kepada sikap Dinand yang tidak marah kepada nya .
" Ko,gue pikir marah " , Pikir Savira .
Waktu yang Dinanti pun tiba,bel istirahat kedua telah berdering , kini waktunya untuk bisa berbicara berdua dengan Dinand .
Savira pun menuju Ruang Seni rupa ..
Terlihat Dinand seperti biasa sudah menunggu disana .
" Ka , aku mau jelasin semua " , Ucap Savira memecah kebisuan
" Jelasin apa ya ? ", Dinand pura-pura tidak tahu atau memang bego .
" Soal kemarin di GOR " , jawab Savira .
" Oh itu,santai aja Vir" , Ucap Dinand .
" Kakak ga marah ?" , Savira coba meyakinkan .
" Siapapun dia yang bisa buat lo ketawa ceria,entah dia pacar lo atau gebetan lo . Gue seneng Vir , mungkin belum saat nya gue yang bisa buat lo bahagia", Ucap Dinand santai .
" Tapi Ka dengerin aku dulu" , Pinta Savira .
Dinand pun berlalu meninggalkan Savira sampai hampir di pintu Ruang Seni..
" Itu Adit , dia cuma senior aku di Taekwondo,bukan siapa-siapa aku . Aku cuma suka sama kamu Ka !!" Teriak Savira tanpa sadar .
Savira pun malu dan berlari melewati Dinand dengan wajah tertunduk .
" Itu benar gak ya " , Dinand masih mengingat-ingat ucapan Savira . Dinand hanya senyum dan menggeleng-gelengkan kepala .
****
" Sini lo anak kecil ! " , Emosi Diandra ketika melihat Savira .
" Kenapa Ka ? " , Jawab Savira polos .
" Sini masuk lo! ", Umpat Diandra
Tangan nya pun langsung menarik seragam Savira dengan kasar dan masuk kedalam kelas nya .
Savira di dorong nya dan terduduk di Bangku milik Diandra,langsung saja teman Genk Diandra mengelilingi Savira .
" Lo jangan genit sama cowok gue !! " , Ancam Diandra .
" Dinand gak pernah bilang kalo Kakak ini pacar nya dia " , Balas Savira .
" Oh berani lo ngebantah gue ya !!" , Maki Diandra dan secara refleks tangan nya pun melayang ingin menapar pipi Savira .
Namun dengan sigap Savira menangkap tangan itu dan memiting lengan Diandra .
" Gue udah sabar ya ngadepin senior tengil kaya lo ! " , Gertak Savira .
Diandra pun meringis,dia tidak mengira bahwa Savira berani melawan . Diandra bukan tandingan untuk Savira yang menguasai teknik bela diri .
" Kalo gue sama Dinand pacaran,urusan lo apa hah !" , Tambah Savira dengan intonasi suara tinggi .
Teman-teman Diandra pun akhirnya mundur dan hanya melihat Diandra yang kesakitan .
" Ada yang berani lagi belagu dan ngusik junior,gue yang bakal ngelawan !! Junior ngehormatin kalian tapi kalian jangan merendahkan diri !!" , Oceh Savira , yang membuat seisi kelas Diandra terdiam .
Savira pun keluar dengan wajah memerah,tampak emosi memuncak ingin pecah di kepalanya .
****
Savira yang sedang menunggu angkutan umum di kagetkan dengan kedatangan Dinand .
" Dari pada lama nunggu angkot,mending pulang sama gue " , Ajak Dinand .
Savira pun mempertimbangkan ajakan Dinand .
" Yaudah ayo deh Ka ", tampak Savira tersenyum .
Motor berjalan pelan,meresapi setiap putaran roda,tak ingin Dinand terburu-buru,pertama kali nya Dinand mengantar pulang perempuan yang ada di hati nya sekarang .
" Kita boleh mampir dulu ga ?" , Tanya Dinand.
" Boleh tapi jangan sore-sore ya,emang mau kemana Ka ?", Balas Savira .
" Aku mau ngenalin kamu ke seseorang ", ucap Dinand .
Savira nampak bingung dan bertanya-tanya dengan siapa dia akan di kenalkan .
Dengan ragu Savira pun menggenggam pinggang Dinand untuk berpegangan .
Dinand pun tersenyum dibalik Kaca helm nya .
" Ayo turun udah sampai " , perintah Dinand
Savira bingung kenapa Dinand berhenti di warung kecil yang ada di pinggir jalan,tempat yang asing bagi Savira dan tidak di sangka akan di kenalkan seseorang di tempat seperti ini .
" Sini !!" , Teriakan Dinand sambil lambaikan tangan .
Ubay yang melihat pun langsung menyeberang jalan dan menghampiri,temen-teman Ubay pun ikut menyusul karena ada Dinand yang sudah berbaik hati kepada mereka untuk memberikan buku bacaan .
" Hey ada kalian juga ", Seru Dinand
Satu persatu dari mereka bergantian menyalami Dinand dan Savira .
Savira pun tampak bingung dengan kedatangan pengamen cilik sekitar 7 orang yang ada di depan nya sekarang .
" Ka,mereka siapa ?" , Tanya Savira .
" Mereka Adik-adik aku Vir" , jawab Dinand.
Savira semakin bingung dengan jawaban Dinand ...
" Jadi,sekarang Kakak mau kenalin ke kalian seseorang nih , ini temen Kakak" , sambil menunjuk Savira .
" Hey anak-anak nama aku Savira, panggil aja Kak Vira ya" , Savira memperkenalkan diri dan coba menyesuaikan keadaan .
" Hay Kak Savira " , ucap kompak pengamen Cilik bersamaan .
" Kak Savira cantik banget ya " , ucap salah seorang anak .
" Kalo jadi pacar Ka Dinand cocok banget " , tambah Pengamen perempuan yg sebaya juga dengan Ubay .
" Aduh kalian,kita masih kecil juga ngomong nya pacar-pacaran ", timpal Ubay .
Savira pun hanya tersipu malu menatap Dinand dan mencubit manja tangan Dinand . Di selingi lah tawa dari para pengamen dan Dinand melihat salah tingkah Savira .
" Ka, Bulan depan aku di ikutkan lomba sama Pak RT,jadi perwakilan untuk nyanyi tingkat kecamatan " , ucap Ubay .
" Serius kamu jagoan " , kaget Dinand .
" Iya ka beneran " , jawab polos Ubay .
" Wah harus kita persiapin nih Bay,nanti Kakak bakal ngajarin kamu tenang aja " , balas Dinand seraya mengusap rambut Ubay .
Terlihat Dinand dan Savira larut dalam tawa dengan para pengamen cilik,sesekali Savira menyuapi camilan yang Dibawa Dinand untuk Ubay dan kawan-kawan nya .
" Bay, sini deh " , Dinand membisikan Ubay sesuatu .
Ubay hanya mengangguk dan tersenyum lalu Ubay menyebarkan pesan Dinand dan membisiki temannya satu persatu,respon anggukan dan tawa dari teman Ubay pun membuat Savira penasaran,apa yang sebenernya Dinand bisikan .
" Ayo teman-teman sekarang " komando Ubay .
Sejurus kemudia teman-teman Ubay saling bergandengan tangan dan membentuk lingkaran yang di tengah-tengahnya di tempati Dinand dan Savira .
" Loh anak-anak kalian kenapa " , tanya Savira kebingungan .
Dinand pun berdiri menggenggam tangan Savira .
" Di depan anak kecil ini,dengan membentuk lingkaran saling menggenggam erat satu sama lain tanpa terputus , biarlah kepolosan mereka menjadi saksi,biarkan lingkaran mereka menjadi seperti hubungan kita kedepan nya " , Ucap Dinand menatap Savira .
" Maksudnya ka ? " Balas Savira yang semakin Bingung .
" Vir, aku mau ungkapin semua sekarang . Aku cinta kamu,aku nyaman ada di sisi kamu,aku selalu butuh kamu,kamu udah merubah pandangan aku kepada perempuan . Kamu mau jadi pacar aku ?" , Ucap Dinand gugup .
Semakin erat genggaman tangan Dinand kepada Savira,terlihat matanya nanar menatap Savira , ada tanda tanya besar apakah Savira menyambut perasaannya atau tidak .
Savira hanya terpaku,tak ada sepatah kata pun dari mulutnya,Savira hanya tertunduk dan membuat Dinand semakin cemas .
" Aku gak mau jadi orang munafik,jujur aku sadar aku gak mau jauh dari kamu dan kehilangan kamu Ka " , balas Savira .
" Terus, jawaban nya ? " , Tanya Dinand penasaran .
" Iya , aku mau jalanin hubungan jadi pacar kamu untuk kedepan nya ka" , Jawab Savira sambil tersenyum .
Pecah semua penantian Dinand,akhirnya perempuan yang dia genggam tangan nya ini menjadi milik nya sekarang . Ubay dan teman-temannya pun larut dalam suka cita Dinand dan Savira .
****
" Makasih buat hari ini Ka , makasih udah ngenalin juga ke Ubay dan teman-temannya " ungkap Savira .
" Iya sama-sama ya " , balas Dinand lembut .
" Kamu gak mau masuk dulu Ka " , ajak Savira .
" Udah mau maghrib,aku pulang aja " , ujar Dinand .
" Yaudah kamu hati-hati ya ", Savira pun memakai kan helm Dinand dan tidak lupa mengunci nya .
" Yaudah aku pulang dulu ya sayang " , pamit Dinand
Ucapan Dinand membuat Savira seperti melayang ke udara,membuat wajahnya memerah menahan malu .
" Ah udah ah,aku masuk ya" Balas Savira,terlihat salah tingkah .
Dinand pun pergi dan di barengi dengan Savira masuk kerumah nya .
" Neng ih kunaon kamu teh senyum-senyum sendiri,takut mamah mah ih " , Tanya Mama Savira .
" Lagi seneng banget Ma" , ucap Savira .
" Itu teh Siapa yang nganter ", tambah Mama Savira .
" Pacar aku Ma " , balas Savira girang .
" Lah pacar kamu teh siapa namanya " , tanya Mama nya heran .
"Dinand ma " , lalu Savira berlalu menaiki tangga menuju kamarnya .
" Aih si kasep jadi pacar kamu " , Mama nya setengah teriak manja menggoda Savira .
Hari ini menjadi hari spesial untuk Dinand dan Savira karena akhirnya hati mereka bisa menyatu dengan status baru menjadi berpacaran , akan ada lembaran baru,akan ada cerita baru kedepannya untuk Dinand dan Savira .
Hari senin ini rutin tiap pagi nya sebelum memulai pelajara,seluruh warga sekolah baik murid maupun guru ikut dalam Upacara bendera,untuk menghormati sangsaka merah putih dan jasa para Pahlawan yang telah berjuang .
" Eh ayo buruan dong itu guru udah pada manggil" , Ucap Risa . Yang sedang merapihkan pakaian dan atribut upacara .
" Ah mati gue !" Kaget Savira .
" Gue lupa bawa topi ya ampun gimana ya " , Savira panik dan mengigit kuku nya .
" Yah ko lo bisa teledor banget sih Vir" , kedua teman nya pun kebingungan .
" Bakalan kena hukum nih gue " , gumam Savira bergetar .
" Ayo kalian ini lambat banget sih " , Ujar guru piket yang bertugas .
Lalu Guru pun pergi dan tidak lama Savira dan kawan-kawan ikut ke lapangan .
" Haduh mampus nih gue ", gerutu Savira.
ketika berbaris,dia memilih barisan paling belakang agar tidak terlihat guru .
Tiba-tiba ada sebuah Topi sekolah di atas kepala Savira , seperti sebuah adegan sulap Savira pun kaget secara misterius .
Dia pun menoleh ke belakang untuk mencari tahu siapa yang memakaikan nya topi
" Ka,ini serius topi nya" , Ucap Savira kaget .
" Udah pake " , Dinand berbisik seraya menyuruh Savira untuk tidak banyak omong .
" Sebelum memulai latihan,coba yang atribut nya gak lengkap harap maju dan berdiri di samping Podium saya " Ucap Pak Kepsek .
Akhirnya beberapa murid dari kelas XI dan XII pun maju,termasuk Dinand .
" Lo kena juga Nand " , Tawa Dodo yang sudah biasa mendapat hukuman ini .
" Iya Ka,topi gue dipake sama cewe yang gue incer" , bisik Dinand
" Gila, budak asmara " , balas Dodo terkekeh .
" Tolong kejadian ini tidak terulang lagi,Bapak gak mau ada yang tidak rapi seperti murid di samping saya ini " ujar Pak kepala Sekolah kepada seluruh murid .
Upacara pun berjalan dengan Khidmat .
Dinand,Dodo, dan murid yang terkena hukuman pun harus memasang wajah tebal karena menjadi tontonan murid lain nya hingga selesai nya prosesi Upacara bendera .
" Makasih ka udah nolongin aku " , ungkap Savira seraya memberikan Topi milik Dinand .
Terlihat seperti orang ketakutan sikap Savira saat menghampiri Dinand .
Dinand pun menatap Savira beberapa detik....
" Iya gak apa-apa ", Dinand pun tersenyum kepada Savira .
Setelahnya Dinand pun pergi kembali ke kelas nya,namu tangan nya di tahan oleh Savira .
" Istirahat kedua nanti, aku tunggu kamu di Ruang Seni rupa" , pinta Savira .
Setelah Dinand berfikir sejenak...
" Yaudah lo temuin gue aja nanti disana ya " , Ucap Dinand .
Savira pun bingung kepada sikap Dinand yang tidak marah kepada nya .
" Ko,gue pikir marah " , Pikir Savira .
Waktu yang Dinanti pun tiba,bel istirahat kedua telah berdering , kini waktunya untuk bisa berbicara berdua dengan Dinand .
Savira pun menuju Ruang Seni rupa ..
Terlihat Dinand seperti biasa sudah menunggu disana .
" Ka , aku mau jelasin semua " , Ucap Savira memecah kebisuan
" Jelasin apa ya ? ", Dinand pura-pura tidak tahu atau memang bego .
" Soal kemarin di GOR " , jawab Savira .
" Oh itu,santai aja Vir" , Ucap Dinand .
" Kakak ga marah ?" , Savira coba meyakinkan .
" Siapapun dia yang bisa buat lo ketawa ceria,entah dia pacar lo atau gebetan lo . Gue seneng Vir , mungkin belum saat nya gue yang bisa buat lo bahagia", Ucap Dinand santai .
" Tapi Ka dengerin aku dulu" , Pinta Savira .
Dinand pun berlalu meninggalkan Savira sampai hampir di pintu Ruang Seni..
" Itu Adit , dia cuma senior aku di Taekwondo,bukan siapa-siapa aku . Aku cuma suka sama kamu Ka !!" Teriak Savira tanpa sadar .
Savira pun malu dan berlari melewati Dinand dengan wajah tertunduk .
" Itu benar gak ya " , Dinand masih mengingat-ingat ucapan Savira . Dinand hanya senyum dan menggeleng-gelengkan kepala .
****
" Sini lo anak kecil ! " , Emosi Diandra ketika melihat Savira .
" Kenapa Ka ? " , Jawab Savira polos .
" Sini masuk lo! ", Umpat Diandra
Tangan nya pun langsung menarik seragam Savira dengan kasar dan masuk kedalam kelas nya .
Savira di dorong nya dan terduduk di Bangku milik Diandra,langsung saja teman Genk Diandra mengelilingi Savira .
" Lo jangan genit sama cowok gue !! " , Ancam Diandra .
" Dinand gak pernah bilang kalo Kakak ini pacar nya dia " , Balas Savira .
" Oh berani lo ngebantah gue ya !!" , Maki Diandra dan secara refleks tangan nya pun melayang ingin menapar pipi Savira .
Namun dengan sigap Savira menangkap tangan itu dan memiting lengan Diandra .
" Gue udah sabar ya ngadepin senior tengil kaya lo ! " , Gertak Savira .
Diandra pun meringis,dia tidak mengira bahwa Savira berani melawan . Diandra bukan tandingan untuk Savira yang menguasai teknik bela diri .
" Kalo gue sama Dinand pacaran,urusan lo apa hah !" , Tambah Savira dengan intonasi suara tinggi .
Teman-teman Diandra pun akhirnya mundur dan hanya melihat Diandra yang kesakitan .
" Ada yang berani lagi belagu dan ngusik junior,gue yang bakal ngelawan !! Junior ngehormatin kalian tapi kalian jangan merendahkan diri !!" , Oceh Savira , yang membuat seisi kelas Diandra terdiam .
Savira pun keluar dengan wajah memerah,tampak emosi memuncak ingin pecah di kepalanya .
****
Savira yang sedang menunggu angkutan umum di kagetkan dengan kedatangan Dinand .
" Dari pada lama nunggu angkot,mending pulang sama gue " , Ajak Dinand .
Savira pun mempertimbangkan ajakan Dinand .
" Yaudah ayo deh Ka ", tampak Savira tersenyum .
Motor berjalan pelan,meresapi setiap putaran roda,tak ingin Dinand terburu-buru,pertama kali nya Dinand mengantar pulang perempuan yang ada di hati nya sekarang .
" Kita boleh mampir dulu ga ?" , Tanya Dinand.
" Boleh tapi jangan sore-sore ya,emang mau kemana Ka ?", Balas Savira .
" Aku mau ngenalin kamu ke seseorang ", ucap Dinand .
Savira nampak bingung dan bertanya-tanya dengan siapa dia akan di kenalkan .
Dengan ragu Savira pun menggenggam pinggang Dinand untuk berpegangan .
Dinand pun tersenyum dibalik Kaca helm nya .
" Ayo turun udah sampai " , perintah Dinand
Savira bingung kenapa Dinand berhenti di warung kecil yang ada di pinggir jalan,tempat yang asing bagi Savira dan tidak di sangka akan di kenalkan seseorang di tempat seperti ini .
" Sini !!" , Teriakan Dinand sambil lambaikan tangan .
Ubay yang melihat pun langsung menyeberang jalan dan menghampiri,temen-teman Ubay pun ikut menyusul karena ada Dinand yang sudah berbaik hati kepada mereka untuk memberikan buku bacaan .
" Hey ada kalian juga ", Seru Dinand
Satu persatu dari mereka bergantian menyalami Dinand dan Savira .
Savira pun tampak bingung dengan kedatangan pengamen cilik sekitar 7 orang yang ada di depan nya sekarang .
" Ka,mereka siapa ?" , Tanya Savira .
" Mereka Adik-adik aku Vir" , jawab Dinand.
Savira semakin bingung dengan jawaban Dinand ...
" Jadi,sekarang Kakak mau kenalin ke kalian seseorang nih , ini temen Kakak" , sambil menunjuk Savira .
" Hey anak-anak nama aku Savira, panggil aja Kak Vira ya" , Savira memperkenalkan diri dan coba menyesuaikan keadaan .
" Hay Kak Savira " , ucap kompak pengamen Cilik bersamaan .
" Kak Savira cantik banget ya " , ucap salah seorang anak .
" Kalo jadi pacar Ka Dinand cocok banget " , tambah Pengamen perempuan yg sebaya juga dengan Ubay .
" Aduh kalian,kita masih kecil juga ngomong nya pacar-pacaran ", timpal Ubay .
Savira pun hanya tersipu malu menatap Dinand dan mencubit manja tangan Dinand . Di selingi lah tawa dari para pengamen dan Dinand melihat salah tingkah Savira .
" Ka, Bulan depan aku di ikutkan lomba sama Pak RT,jadi perwakilan untuk nyanyi tingkat kecamatan " , ucap Ubay .
" Serius kamu jagoan " , kaget Dinand .
" Iya ka beneran " , jawab polos Ubay .
" Wah harus kita persiapin nih Bay,nanti Kakak bakal ngajarin kamu tenang aja " , balas Dinand seraya mengusap rambut Ubay .
Terlihat Dinand dan Savira larut dalam tawa dengan para pengamen cilik,sesekali Savira menyuapi camilan yang Dibawa Dinand untuk Ubay dan kawan-kawan nya .
" Bay, sini deh " , Dinand membisikan Ubay sesuatu .
Ubay hanya mengangguk dan tersenyum lalu Ubay menyebarkan pesan Dinand dan membisiki temannya satu persatu,respon anggukan dan tawa dari teman Ubay pun membuat Savira penasaran,apa yang sebenernya Dinand bisikan .
" Ayo teman-teman sekarang " komando Ubay .
Sejurus kemudia teman-teman Ubay saling bergandengan tangan dan membentuk lingkaran yang di tengah-tengahnya di tempati Dinand dan Savira .
" Loh anak-anak kalian kenapa " , tanya Savira kebingungan .
Dinand pun berdiri menggenggam tangan Savira .
" Di depan anak kecil ini,dengan membentuk lingkaran saling menggenggam erat satu sama lain tanpa terputus , biarlah kepolosan mereka menjadi saksi,biarkan lingkaran mereka menjadi seperti hubungan kita kedepan nya " , Ucap Dinand menatap Savira .
" Maksudnya ka ? " Balas Savira yang semakin Bingung .
" Vir, aku mau ungkapin semua sekarang . Aku cinta kamu,aku nyaman ada di sisi kamu,aku selalu butuh kamu,kamu udah merubah pandangan aku kepada perempuan . Kamu mau jadi pacar aku ?" , Ucap Dinand gugup .
Semakin erat genggaman tangan Dinand kepada Savira,terlihat matanya nanar menatap Savira , ada tanda tanya besar apakah Savira menyambut perasaannya atau tidak .
Savira hanya terpaku,tak ada sepatah kata pun dari mulutnya,Savira hanya tertunduk dan membuat Dinand semakin cemas .
" Aku gak mau jadi orang munafik,jujur aku sadar aku gak mau jauh dari kamu dan kehilangan kamu Ka " , balas Savira .
" Terus, jawaban nya ? " , Tanya Dinand penasaran .
" Iya , aku mau jalanin hubungan jadi pacar kamu untuk kedepan nya ka" , Jawab Savira sambil tersenyum .
Pecah semua penantian Dinand,akhirnya perempuan yang dia genggam tangan nya ini menjadi milik nya sekarang . Ubay dan teman-temannya pun larut dalam suka cita Dinand dan Savira .
****
" Makasih buat hari ini Ka , makasih udah ngenalin juga ke Ubay dan teman-temannya " ungkap Savira .
" Iya sama-sama ya " , balas Dinand lembut .
" Kamu gak mau masuk dulu Ka " , ajak Savira .
" Udah mau maghrib,aku pulang aja " , ujar Dinand .
" Yaudah kamu hati-hati ya ", Savira pun memakai kan helm Dinand dan tidak lupa mengunci nya .
" Yaudah aku pulang dulu ya sayang " , pamit Dinand
Ucapan Dinand membuat Savira seperti melayang ke udara,membuat wajahnya memerah menahan malu .
" Ah udah ah,aku masuk ya" Balas Savira,terlihat salah tingkah .
Dinand pun pergi dan di barengi dengan Savira masuk kerumah nya .
" Neng ih kunaon kamu teh senyum-senyum sendiri,takut mamah mah ih " , Tanya Mama Savira .
" Lagi seneng banget Ma" , ucap Savira .
" Itu teh Siapa yang nganter ", tambah Mama Savira .
" Pacar aku Ma " , balas Savira girang .
" Lah pacar kamu teh siapa namanya " , tanya Mama nya heran .
"Dinand ma " , lalu Savira berlalu menaiki tangga menuju kamarnya .
" Aih si kasep jadi pacar kamu " , Mama nya setengah teriak manja menggoda Savira .
Hari ini menjadi hari spesial untuk Dinand dan Savira karena akhirnya hati mereka bisa menyatu dengan status baru menjadi berpacaran , akan ada lembaran baru,akan ada cerita baru kedepannya untuk Dinand dan Savira .
Diubah oleh kodoms 05-04-2017 21:00
0