- Beranda
- Stories from the Heart
Ku Menemukan Dia, Sang Cinta Sejati [Real Story]
...
TS
kane.enak
Ku Menemukan Dia, Sang Cinta Sejati [Real Story]
Assalamu'alaikum agan² semua... Ane disini sebenernya cuma seorang SR yang kebetulan nyantol di SFTH. Nah, setelah baca beberapa cerita di SFTH yang menurut ane menarik, ane jadi tertarik buat nyeritain pengalaman ane lewat tulisan disini, di forum SFTH tercintah 
Menerima
, 
, dan share bila berkenan. Kalo bisa jangan 
Oke! Gausah banyak cingcong, let the story begin...
*Stay Here ~(°o~°) *
Daftar Isi...
Spoiler for :
Spoiler for :
Menerima
, , dan share bila berkenan. Kalo bisa jangan Oke! Gausah banyak cingcong, let the story begin...
*Stay Here ~(°o~°) *
Daftar Isi...
Spoiler for :
Diubah oleh kane.enak 05-04-2017 02:13
bukhorigan dan 4 lainnya memberi reputasi
3
110.9K
657
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
kane.enak
#640
Part 34
***
Setelah Mayang pamit untuk tidur, gue pun nyulut rokok. Pintu balkon terbuka, dan munculah si gorila s*nge.
"Enak banget ya cium cium
"
"Berisik lo"
"Lah terus Syifa gimana tuh?"
"Astaga megalodon, gue sampe lupa
"
"Nah kan, kampret lo emang
"
"Eh, bukan nya pintu balkon gue tutup ya? Elo liat dari mana, mas?"
"Gue tadi sebenernya mau minta rokok ke elo, tapi pas gue mau buka pintu, gue denger elo lagi ngomong sama cewek, gue buka lah pintu sedikit buat ngintip, eh pas banget adegan hot"
"Kampret
"
"Gue rasa elo lebih cocok sama siapa itu tadi?"
"Mayang..."
"Lah iya itu"
Gue pun memandang kosong ke arah gemerlap bintang di langit. Gue terus kepikiran oleh Mayang. Entah kenapa.
Mas Irham menepuk pundak gue.
"Be a good man, boy!"
Gue hanya diam dan tak menjawab omongan mas Irham.
"Gue ambil 2 yak?"
Gue hanya mengacungkan jempol sebagai tanda 'ya' ke arahnya. Dan dia pun kembali masuk kedalam. Sedangkan gue masih disitu, termenung memikirkan kejadian barusan. Gue gak habis pikir, kenapa gue bisa lakuin hal itu, padahal gue udah ada Syifa. Ahh, pusing gue.
---
Suasana kelas hari ini benar benar udah kayak pasar. Jika bukan karena barusan wali kelas gue bilang kalo minggu depan kelas 2 akan ada rekreasi, mungkin sekarang kelas gak akan seramai ini.
"Ram"
"Oi?"
"Menurut lo, salah gak kalo gue suka sama cewek lain?"
"Zriel? Lu serius?"
"Mungkin..."
"Siapa? Della? Jihan?"
"Bukan, dia anak kosan sebelah rumah"
"Hmmm... Mendingan lo sikat aja, biar punya bini dua"
"Kampret, nyesel gue nanya sama lo
"
"Elo sih nanya ke gue, udah tau gue bukan pakar nya"
Gue pun menghela nafas panjang.
"Gausah terlalu dipikirin bro, masa depan lo masih panjang, elo kan masih mau kuliah, jadi jangan terlalu mikirin cewek, pikir sekolah lo dulu!"
Kata kata Rama barusan ada benernya juga.
"Iya juga ya, tumben lo bener"
"Rama gituloh"
Bel tanda istirahat pun berbunyi.
"Kantin yok!"
"Yok yok!"
Gue sama Rama pun pergi ke kantin. Sesampai nya disana, gue melihat ada anak baru yang bikin rusuh. Dia godain cewek cewek dari kelas 1 - kelas 3. Muka kayak kadal sagne aja sok goda goda in cewek.
"Kelas satu udah songong gitu"
"Hajar, Zriel?"
"Gak mood gue"
"Haishh, gaya lo kampret"
Kemudian giliran adek gue yang digodain.
"Mood gue balik, hajar yok!"
"Berangkat!"
Gue sama Rama pun mendekati tuh anak. Setelah sampai, gue pegang kepala nya, terus gue jedotin ke meja.
DUAAKK! DUAAKK! DUAAKK!
"Anjing! Maksud lo apaavn hah?!"
"Lo yang apa apaan! Kelas satu udah songong lo! Sopan dikit napa?!"
"Serah gue dong, emang lo tuhan gue?"
Anjing! Anak model begini ini yang patut gue tindak lanjuti.
BUAGGHH!!
Gue tinju mata kanan nya. Kemudian gue pukul dagu nya a.k.a uppercut hingga ia tersungkur.
"Anjing!"
"Songong abis lo yak!"
Gue pun mengambil ancang ancang buat nendang 'adek' nya, tapi gue urungkan karena ada guru yang dateng.
"Ram Ram cabut, Ram!!"
"Ayo buruan!"
Gue sama Rama pun menuju ke basecamp untuk sembunyi.
"Huh, kampret!"
"Minum Ram, minumm (ngos ngosan)"
"Ambil.. Sendirihh (ngos ngosan juga)"
Gue pun menuju dispenser dan ambil minum, kemudian gue duduk di sofa sambil mengatur nafas.
"Gila! Dari kantin ke sini sambil lari"
Fyi, jarak kantin dan basecamp di sekolah gue itu jauh, untuk tepatnya sih gatau, pokoknya jauh lah.
"Capek gila!"
Gue pun akhirnya ketiduran di sofa.
---
"Oi nyet bangun!"
Gue merasa ada yang menepuk nepuk pipi gue.
"Bangun kampret! Udah mau maghrib gila!"
"Haah?!!" Seketika itu juga gue langsung bangun.
"Buruan ayo balik!"
"Iya iya"
Gue sama Rama pun bergegas keluar basecamp dan langsung menuju kelas buat ambil tas.
"Anjirr, serem juga sekolah jam segini
"
"Udahlah Ram, gausah dipikirin, mending cepetan!"
Setelah ambil tas, gue sama Rama pun bergegas menuju ke parkiran. Mana gue parkir di belakang lagi.
"Anjirr, buruan, Zriel! Udah adzan noh!"
"Iye kampret, sabar napa?"
Gue pun menyalakan motor dan menyuruh Rama bergegas naik. Setelah itu gue pun ngegas motor gue kenceng. Sumpah merinding gue, apa lagi pas lewatin samping toilet, kayak ada yang manggil gitu.
Gue pun sampe di gerbang depan, gue lihat satpam sekolah kok gak ada di pos nya. Gue toleh kanan toleh kiri buat cari tuh orang. Masalah nya gerbang depan udah di tutup, otomatis gue gak bisa keluar.
Gak lama akhirnya tuh satpam dateng, tapi rasa nya kok gak kayak biasanya. Biasanya dia senyum ramah ke semua orang, tak terkecuali ke gue sama Rama jika bertemu. Tapi kali ini beda, dia cuma diam dan memandang lurus ke depan. Dan saat dia lewat di depan gue, gue lihat kulitnya pucet banget. 'Waduh, gak beres nih!' Batin gue.
Setelah dia membukakan bungkus sabun baru gue, eh, maksud gue membukakan gerbang, gue langsung buru buru tancap gas. Sekolah gue kalo jam segini bener bener cocok buat tempat uji nyali.
"Lo ngerasa ada yang aneh gak sama pak satpam tadi?" Tanya gue.
"Iya yah, kok dia jadi pemurung gitu?"
"Firasat gue bilang kalo dia bukan manusia"
"Ah, lo jangan nakut nakutin gue, Zriel"
"Bukan nya gue bermaksud nakut nakutin lo, tapi firasat gue emang bilang gitu"
"Firasat lo gak enak didengar"
"Kenapa lo? Takut yee?"
"Taik ah, anjing lo!"
"Anjir, lo takut amat sama setan, bro?"
"Anjing, diem lo!"
"Hahahahaha"
Dan akhirnya gue sampe di rumah.
"Lo jalan aja, Ram! Cuma segitu aja kok"
"Iye iye kampret!"
"Awas loh ya maghrib maghrib gini"
"Nah kan, anjing lo!"
Gue pun masuk rumah dan disambut dengan omelan dari Lisa. Disamping gue pulang telat, gue tadi kan ngehajar anak songong itu di depan dia.
Ocehan nya hanya gue anggap sebagai ucapan selamat datang. Gue pun naik ke atas masuk kamar, ambil handuk dan kemudian mandi. Tak lupa gue boker dulu.
Selesai mandi, gue ganti baju santai terus langsung ambruk ke sofa. Nyalain ps, dan gue pun terlarut ke dalam permainan gue.
***
Setelah Mayang pamit untuk tidur, gue pun nyulut rokok. Pintu balkon terbuka, dan munculah si gorila s*nge.
Spoiler for :
"Enak banget ya cium cium
""Berisik lo"
"Lah terus Syifa gimana tuh?"
"Astaga megalodon, gue sampe lupa
""Nah kan, kampret lo emang
""Eh, bukan nya pintu balkon gue tutup ya? Elo liat dari mana, mas?"
"Gue tadi sebenernya mau minta rokok ke elo, tapi pas gue mau buka pintu, gue denger elo lagi ngomong sama cewek, gue buka lah pintu sedikit buat ngintip, eh pas banget adegan hot"
"Kampret
""Gue rasa elo lebih cocok sama siapa itu tadi?"
"Mayang..."
"Lah iya itu"
Gue pun memandang kosong ke arah gemerlap bintang di langit. Gue terus kepikiran oleh Mayang. Entah kenapa.
Mas Irham menepuk pundak gue.
"Be a good man, boy!"
Gue hanya diam dan tak menjawab omongan mas Irham.
"Gue ambil 2 yak?"
Gue hanya mengacungkan jempol sebagai tanda 'ya' ke arahnya. Dan dia pun kembali masuk kedalam. Sedangkan gue masih disitu, termenung memikirkan kejadian barusan. Gue gak habis pikir, kenapa gue bisa lakuin hal itu, padahal gue udah ada Syifa. Ahh, pusing gue.
---
Suasana kelas hari ini benar benar udah kayak pasar. Jika bukan karena barusan wali kelas gue bilang kalo minggu depan kelas 2 akan ada rekreasi, mungkin sekarang kelas gak akan seramai ini.
Spoiler for :
"Ram"
"Oi?"
"Menurut lo, salah gak kalo gue suka sama cewek lain?"
"Zriel? Lu serius?"
"Mungkin..."
"Siapa? Della? Jihan?"
"Bukan, dia anak kosan sebelah rumah"
"Hmmm... Mendingan lo sikat aja, biar punya bini dua
""Kampret, nyesel gue nanya sama lo
""Elo sih nanya ke gue, udah tau gue bukan pakar nya"
Gue pun menghela nafas panjang.
"Gausah terlalu dipikirin bro, masa depan lo masih panjang, elo kan masih mau kuliah, jadi jangan terlalu mikirin cewek, pikir sekolah lo dulu!"
Kata kata Rama barusan ada benernya juga.
"Iya juga ya, tumben lo bener"
"Rama gituloh
"Bel tanda istirahat pun berbunyi.
"Kantin yok!"
"Yok yok!"
Gue sama Rama pun pergi ke kantin. Sesampai nya disana, gue melihat ada anak baru yang bikin rusuh. Dia godain cewek cewek dari kelas 1 - kelas 3. Muka kayak kadal sagne aja sok goda goda in cewek.
"Kelas satu udah songong gitu"
"Hajar, Zriel?"
"Gak mood gue"
"Haishh, gaya lo kampret
"Kemudian giliran adek gue yang digodain.
"Mood gue balik, hajar yok!"
"Berangkat!"
Gue sama Rama pun mendekati tuh anak. Setelah sampai, gue pegang kepala nya, terus gue jedotin ke meja.
DUAAKK! DUAAKK! DUAAKK!
"Anjing! Maksud lo apaavn hah?!"
"Lo yang apa apaan! Kelas satu udah songong lo! Sopan dikit napa?!"
"Serah gue dong, emang lo tuhan gue?"
Anjing! Anak model begini ini yang patut gue tindak lanjuti.
BUAGGHH!!
Gue tinju mata kanan nya. Kemudian gue pukul dagu nya a.k.a uppercut hingga ia tersungkur.
"Anjing!"
"Songong abis lo yak!"
Gue pun mengambil ancang ancang buat nendang 'adek' nya, tapi gue urungkan karena ada guru yang dateng.
"Ram Ram cabut, Ram!!"
"Ayo buruan!"
Gue sama Rama pun menuju ke basecamp untuk sembunyi.
"Huh, kampret!"
"Minum Ram, minumm (ngos ngosan)"
"Ambil.. Sendirihh (ngos ngosan juga)"
Gue pun menuju dispenser dan ambil minum, kemudian gue duduk di sofa sambil mengatur nafas.
"Gila! Dari kantin ke sini sambil lari"
Fyi, jarak kantin dan basecamp di sekolah gue itu jauh, untuk tepatnya sih gatau, pokoknya jauh lah.
"Capek gila!"
Gue pun akhirnya ketiduran di sofa.
---
"Oi nyet bangun!"
Gue merasa ada yang menepuk nepuk pipi gue.
"Bangun kampret! Udah mau maghrib gila!"
"Haah?!!" Seketika itu juga gue langsung bangun.
"Buruan ayo balik!"
"Iya iya"
Gue sama Rama pun bergegas keluar basecamp dan langsung menuju kelas buat ambil tas.
"Anjirr, serem juga sekolah jam segini
""Udahlah Ram, gausah dipikirin, mending cepetan!"
Setelah ambil tas, gue sama Rama pun bergegas menuju ke parkiran. Mana gue parkir di belakang lagi.
"Anjirr, buruan, Zriel! Udah adzan noh!"
"Iye kampret, sabar napa?"
Gue pun menyalakan motor dan menyuruh Rama bergegas naik. Setelah itu gue pun ngegas motor gue kenceng. Sumpah merinding gue, apa lagi pas lewatin samping toilet, kayak ada yang manggil gitu.
Gue pun sampe di gerbang depan, gue lihat satpam sekolah kok gak ada di pos nya. Gue toleh kanan toleh kiri buat cari tuh orang. Masalah nya gerbang depan udah di tutup, otomatis gue gak bisa keluar.
Gak lama akhirnya tuh satpam dateng, tapi rasa nya kok gak kayak biasanya. Biasanya dia senyum ramah ke semua orang, tak terkecuali ke gue sama Rama jika bertemu. Tapi kali ini beda, dia cuma diam dan memandang lurus ke depan. Dan saat dia lewat di depan gue, gue lihat kulitnya pucet banget. 'Waduh, gak beres nih!' Batin gue.
Setelah dia membukakan bungkus sabun baru gue, eh, maksud gue membukakan gerbang, gue langsung buru buru tancap gas. Sekolah gue kalo jam segini bener bener cocok buat tempat uji nyali.
Spoiler for :
"Lo ngerasa ada yang aneh gak sama pak satpam tadi?" Tanya gue.
"Iya yah, kok dia jadi pemurung gitu?"
"Firasat gue bilang kalo dia bukan manusia"
"Ah, lo jangan nakut nakutin gue, Zriel"
"Bukan nya gue bermaksud nakut nakutin lo, tapi firasat gue emang bilang gitu"
"Firasat lo gak enak didengar
""Kenapa lo? Takut yee?
""Taik ah, anjing lo!
""Anjir, lo takut amat sama setan, bro?
""Anjing, diem lo!
""Hahahahaha
"Dan akhirnya gue sampe di rumah.
"Lo jalan aja, Ram! Cuma segitu aja kok"
"Iye iye kampret!"
"Awas loh ya maghrib maghrib gini
""Nah kan, anjing lo!
"
Gue pun masuk rumah dan disambut dengan omelan dari Lisa. Disamping gue pulang telat, gue tadi kan ngehajar anak songong itu di depan dia.
Ocehan nya hanya gue anggap sebagai ucapan selamat datang. Gue pun naik ke atas masuk kamar, ambil handuk dan kemudian mandi. Tak lupa gue boker dulu.
Selesai mandi, gue ganti baju santai terus langsung ambruk ke sofa. Nyalain ps, dan gue pun terlarut ke dalam permainan gue.
***
0