- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
![Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2017/10/09/7213687_20171009032458.jpg)
CREDIT PICT: AGAN CATUR SAPUTRA
assalamualaikum
selamat siang kaskusers,
ane akan melanjutkan cerita dari thread ane sebelumnya.
untuk readers yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca di kisah keluarga perantau.
untuk cerita tentang perjalanan hidup dimana ane sudah mandiri,
cerita tersebut akan ane link dibawah,
selamat menikmati.... :
1. the beggining
2. tanah pertama
3. rumah pakdhe
4. kerja
5. belajar mengendalikan diri
6. desi
7. panggilan tes
8. Training
9. nilai dari sebuah perjalanan
10. misteri baung part 1
11. misteri baung part 2
12. misteri baung part 3
13. misteri baung part 4
14. mister baung part 5
15. misteri baung last part
16. perkenalan
17 teror
18. shita
19. shita 2
20. fighting
21. rendi
22. drama[belajar dewasa]
23. finally, we are. . .
24. another side from shita
25. moments
26. crash
27. about rendi
28. perpisahan 1
29. suasana baru
30. quality time 1
31. quality time 2
32. :'(
33. last memories of shita
34. TAKDIR
35. sisi gelapku
36. misteri mimpi nyata 1
37. misteri mimpi nyata 2
38. misteri mimpi nyata 3
39. resolusi
40. arah perubahan
41. rumah mas malik 1
42. rumah mas malik 2
43. rumah mas malik 3
44. rumah mas malik 4
45. maung dan mbah
46. rumah mas malik last chapter
47. sheryi 1
48. sheryl 2
49. djakarta; first impression
50. pemberitahuan
51. samapta
52. 2nd test
53. jangan sok
54. masa peralihan
55. tes kerja lagii
56. UPDATE SPESIAL TENTANG CV
57. indonesia
58. misteri divisi siang 1
59. misteri divisi siang 2 ( the story )
60. misteri divisi siang ( last part )
61. kematian itu pasti
62. PHK
63. adikku bernama dian 1
64. adikku bernama dian 2
65. titik balik
66. terus berjuang!!
67. SEMANGAT MERDEKA SAUDARAKU!
68. OJT 1
69. OJT 2
70. adek 1
71. adek 2
72. tulungagung, wecome to the jungle
73. pengalaman misteri baru
74. traveling with shita's family, [sakit]
75. she is. . .
76. hujan sore itu
77. aku ingin memastikan
78. sheryl's stories 1
79. sheryl's stories 2
80. sheryl's stories 3
81. my choice is, ,
82. teror 1; mabuk
83. alasanku memilih
84. teror 2, santet 1
85. teror 2, santet 2
86. karena kamu berbeda
87. teror 3, gangguan semakin berat
88. teror4, akhir
89. mimpi
90. hari yang dinanti nanti??
91. pertengkaran 1, fakta
92. pertengkaran 2, itu bukan kamu yang kukenal
93. PERTENGKARAN 3, AKHIR
94. SHERYL; FINAL CHAPTER
95. EPILOG
Diubah oleh prestant18 09-10-2017 03:30
zoekyvalkrye dan 65 lainnya memberi reputasi
62
1.3M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#343
perkenalan baru
aku duduk dibangku tempat penjemputan karyawan.
mataku menyapu kekanan dan kekiri.
disekitarku sudah mulai sepi setelah kendaraan yang mengangkut karyawan baru saja berangkat.
aku sebenarnya ingin naik mobil yang tadi, namun karena sudah penuh, akhirnya aku memilih kembali duduk dan menunggu mobil berikutnya.
kulihat hp, jam menunjukan pukul 07:40.
masih ada cukup waktu jika mobil tadi segera kembali, begitu pikirku.
insyaAllah aku tidak akan terlambat untuk training yang dimulai pukul 08:00.
kemarin aku sudah kembali kepasuruan menggunakan jasa transportasi kereta api.
setelah segala hal mendebarkan terjadi dirumah, aku bisa kembali kekehidupan normal.
memang masih banyak misteri yang membuatku bertanya tanya.
namun aku tidak ingin mengetahui lebih lanjut.
biarlah misteri tetap menjadi misteri.
“ permisi mas “
suara lembut membuyarkan lamunanku.
aku langsung tersadar dan memperhatikan ke arah sumber suara.
ternyata sumber suara itu berasal dari mbak shita,
gadis manis yang tempo hari menumpahkan teh ke bajuku.
“ silahkan mbak “
jawabku sambil berusaha tersenyum semanis mungkin.
walau sebenarnya tidak.
kemudian shita duduk disebelahku karena memang tempat duduk disana terbatas.
shita: “ mas nya yang tempo hari kena siram teh anget kan ya? “
aku: “ hehe, iya mbak, , masih inget aja “
shita: “ iya, soale aku nggak enak banget jadinya, mana mas nya baru training hari pertama”
aku: “ nggak popo mbak, lagian wes tak cuci kok, udah hilang nodanya”
shita: “ ooh, ya udah, sekali lagi maaf mas ya, hehe”
aku: “ nggak papa kok mbak, santai aja”
shita: “ tapi ngomong2 mas nya kok masih pake baju item putih? kan trainingnya sudah lewat jauh2 hari? “
aku: “ oh ini, kemarin aku trainingnya ditunda dulu, trus dipulangkan, mulai hari ini training lagi”
shita: “ kenapa mas? “
aku: “ departemen yang rencananya mau tak tempati kan sedang off, jadi katanya mau disusun ulang penempatannya “
shita: “ ooh, gitu, departemen xx memang sedang off si, ada perbaikan rutin gitu, , aku sendiri kurang paham, , hehe
aku: “ emang mbaknya bagian apa si? “
shita: “ aku orang akunting mas “
aku: “ oh, akunting, , ya ya ya, , “
kemudian kami sempat hening karena kehilangan topik pembicaraan.
aku: “ oh iya, kita belum kenalan ya? kenalkan mbak, aku tiyo “
shita: “ iya ya mas, , aku shita “
aku: “ ooh, mbak shita namanya “
shita: “ jangan pake mbak ah, aku masih muda kok, paling malah tuaan masnya “
aku: “ aku juga dipanggil tiyo aja deh, aku juga masih muda lho “
kemudian kami berjabat tangan.
ada rasa berdesir dalam hatiku ketika tanganku menyentuh tangannya yang halus.
dia tersenyum menunjukan gingsulnya yang menambah manis wajahnya yang sudah cantik.
namun aku segera melepaskan jabat tangannya karena takut menimbulkan ketidaknyamanan.
shita: “ emang umur kamu berapa yo? “
aku: “ coba mbak, , eh, , shita, eh, kamu tebak berapa?
shita: “ mm, , 22 ya? “
aku: “ iya wes “
shita: “ lho? kok iya wes? “
aku: “ lya, segitu, , “ ( pada waktu itu aku lebih suka dianggap lebih tua dari usiaku sebenarnya, ada kebanggaan karena dianggap “dewasa” )
shita: “ berarti kita seumuran ya “
aku: “ hehe iyaa, , “
dan setelah itu kami ngobrol tentang hal standar ketika pertama kali bertemu,
mulai dari asal tempat tinggal.
dia cukup heran dengan aksen bahasaku yang berbeda.
aku mengaku dari jogja.
dia kemudian mengatakan jika dia asli malang.
baru masuk ke perusahaan beberapa bulan lalu.
jadi itungannya dia juga masih junior.
kami ngobrol dengan cukup asyik, sebab menurutku ternyata shita bukanlah tipikal perempuan yang jaim.
dia bisa ngobrol dengan santainya walau itu bersama orang baru dikenal sepertiku.
tak lama mobil jemputan sudah kembali dari PT dan bersiap mengangkut untuk terakhir kali.
aku: “ nah itu jemputannya sudah datang, yuk naik, udah jam 07:51 “
shita: “ yuk “
kemudian kami bangkit dari duduk dan menuju mobil jemputan.
sepanjang jalan dari bangku menuju mobil yang hanya berjarak 20 meter, para sopir dan juga bapak2 yang nongkrong disekitar shelter memperhatikan shita.
yap, memang kuakui, shita adalah wanita yang menarik.
ada sedikit perasaan bangga bisa ngobrol dan berjalan bersebelahan dengannya.
walau hanya menuju mobil jemputan
ketika sampai di samping mobil, kulihat bagian depan, sudah ada seorang karyawan yang tadi nampak menunggu ditepi jalan raya.
maka aku meraih pintu belakang.
kubuka pintu, kemudian aku berhenti.
shita yang ada dibelakangku ikut berhenti.
shita: “ kok berhenti yo? “
aku: “ ladies first, silahkan non “
aku memberikan isyarat agar shita naik terlebih dahulu.
shita tertawa dan berkata “ makasih pak“
aku membalas tawanya dengan senyuman dan menyusul masuk untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju perusahaan.
tak lama kemudian kami sudah tiba didepan pintu gerbang perusahaan.
kami bertiga turun dari mobil.
shita: “ kamu udah tau ruang training kan? lurus aja dari pos, nanti dibelakang head office itu ruang trainingnya.
aku: “ tenang, aku masih inget kok “
shita: “ ya udah kalau gitu,, aku duluan ya yo “
aku: “ oke nona, selamat bekerja “
shita kembali ternsenyum kepadaku. kemudian dia berjalan menuju ke head office.
aku memperhatikan dia dari belakang.
barulah aku menyadari jika dia nampak sangat anggun ketika berjalan.
dengan tinggi sekitar 161 cm dan tubuh yang cukup berisi, dia mengenakan sweater tanpa lengan sebagai outfit bagian luar melapisi seragam biru langitnya.
kemudian bagian bawah shita memakai celana kantor standar untuk wanita berwarna biru dongker yang dipadukan dengan flat shoes berwarna serupa.
pantas saja bapak2 tadi memperhatikan dengan seksama,
sungguh memang gadis yang menarik.
==
aku duduk didalam kelas training memperhatikan lanjutan training yang tempo hari tertunda.
pemberi materinya bukanlah orang yang dulu membuatku dipanggil “jogja”, orang lain lagi, tapi masih dari divisi SDM.
setelah selesai dengan materinya, kami diberikan surat kontrak dan posisi yang akan kami tempati selama bekerja disana.
kulihat baik2 surat kontrak itu.
aku ditempatkan di departemen maintenance.
alhamdulillah, berarti aku bisa belajar lebih.
kulihat teman2 yang juga mengulang training sepertiku,
mereka ditempatkan di departemen produksi.
nampaknya aku sendiri yang masuk ke departemen maintenance.
hmm, sebuah pembelajaran baru menunggu.
kemudian kutanda tangani surat itu dan aku diberikan dua buah seragam yang berbeda dari teman2 lain.
jika seragam teman2 yang berada diproduksi berbentuk kaos warna kuning, maka aku mendapatkan seragam katlepak bagian atas plus sepatu safety.
nantinya aku memakai katelpak itu dipadukan dengan celana bahan berwarna hitam.
teman2 tampak heboh karena seragamku berbeda sendiri.
aku hanya tersenyum menanggapi godaan2 mereka.
setelah makan siang, aku dijemput oleh seorang bapak.
beliau bernama pak alam, penanggung jawabku.
beliau juga adalah seorang supervisor didepartemen ini.
pak alam mengajakku kedalam ruang maintenance dan memperkenalkanku kepada beberapa orang yang ada disana.
dua orang bapak yang kukira seusia dengan pak alam, dan tiga orang lain yang mungkin seusia denganku.
pakaian mereka menjelaskan kedudukan mereka.
jika pak alam dan kedua bapak lain memakai katepak lengkap atas dan bawah (seragam karyawan tetap)
maka ketiga anak muda yang sibuk bekerja itu sama denganku, karyawan kontrak.
aku berkenalan dengan mereka satu persatu.
kuketahui ketiga personil yang mengenakan celana hitam bernama amin, bejo dan firsan.
amin dan bejo adalah junior mekanik, sedangkan firsan adalah junior elektrik.
statusku sama dengan amin dan bejo sebagai junor mekanik.
pak alam menyerahkanku kepada pak mon, penanggung jawab ruangan itu.
kepada pak mon lah aku bertanggung jawab terhadap apa yang kukerjakan kedepannya.
pak mon memberikan arahan kepadaku untuk belajar bersama amin dan bejo.
kami bekerja dibawah naungan divisi preparation alias penyiapan.
tugas kami adalah mempersiapkan spare part offline.
dinamakan offline karena kami membersihkan, mengganti bagianyang rusak dan mensetting ulang diluar mesin.
jadi dengan kata lain kami mempersiapkan spare part yang sudah diberikan perawatan berkala sebelum dipasang kembali dimesin menggantikan yang sudah bekerja beberapa waktu sebelumnya.
spare part yang turun itu kembali kami garap agar bisa bagus dan dipakai kembali dimesin.
aku bekerja bersama amin selama hari hari pertama.
amin adalah orang surabaya.
dia dan bejo baru masuk ke dep. maintenance 3 minggu yang lalu.
sebelumnya mereka berasal dari departemen produksi.
amin bukan tipikal orang yang banyak bercerita.
dia malah lebih banyak diam.
namun tangannya terus bekerja mensetting part yang akan dijadikan spare part offline
namun itu hanya awalnya saja.
karena dikemudian hari aku baru tahu jika dia adalah pribadi yang menyenangkan.
beberapa hari berikutnya, aku ganti bekerja bersama bejo.
bejo adalah orang probolinggo.
rumahnya didesa yang dekat dengan pembangkit listrik paiton.
bahasa ibunya bahasa madura.
jadi dalam percakapan sehari hari, logat maduranya terasa sangat kental.
tak jarang dia menjadi bahan candaan oleh teman2 lainnya.
karakter bejo sendiri adalah orang yang sangat terampil dan cekatan dalam bekerja.
karakter khas dari suku madura.
karena dipabrik kayu dulu aku juga sempat bekerja sama dengan orang2 yang berasal dari suku madura.
mereka adalah orang dengan etos kerja tinggi.
istilahnya dalam bahasa jawa, cak cek, atau serba cekatan.
pekerjaan yang diberikan kepadanya dilakukan dengan tempo singkat.
hanya saja bejo kurang baik dalam hal teori, sehingga ketika menerima hal2 baru, dia akan lebih lama menyerap dibandingkan amin.
dari keduanya aku belajar banyak hal untuk mengejar ketinggalanku.
didampingi juga oleh pak mon yang sesekali mengkoreksi pekerjaanku.
semua nampak normal, ,
hingga suatu hari aku disuruh oleh pak alam untuk mengambil spare part digudang maintenance yang terletak dibasement gedung utama.
P. alam: “ mas tiyo, bisa tolong saya dibantu? “
aku: “ siap pak, apa yang bisa saya bantu? “
P. alam: “ tolong saya diambilkan part2 ini dibasement ya? “ ( sambil menyerahkan secarik kertas )
aku: “ siap pak “
P. alam: “ minta tolong temani sama amin atau bejo ya? “
aku: “ oh, nggak papa pak, biar saya sendiri saja “
P. alam: “ tapi, itu a. . . . “
pak alam tidak menyelesaikan ucapannya, dan malah menggaruk garuk kepalanya yang botak.
aku: “ tapi apa ya pak? “
P. alam: “ ee, nggak papa, , tapi mending kamu minta temani amin atau bejo saja, barangkali kamu nggak tau letaknya “
aku: “ nggak masalah pak, saya insyaAllah bisa menemukannya “
P. alam: “ ya sudah, hati hati yaa, jangan melamun “
aku: “ siap pak “
aku meninggalkan pak alam dengan sdikit tanda tanya.
ada apakah gerangan? kok pak alam memberikan pesan tidak seperti biasanya.
aku memutuskan untuk tidak mengajak amin dan bejo karena mereka sedang sibuk dengan pekerjaan lain.
aku berjalan keluar dari ruangan maintenance yang juga sebenarnya terletak digedung utama.
gedung utama ini sangat luas.
ukurannya hampir satu setengah kali lapangan sepak bola dan dibagi kedalam beberapa bagian.
letak basement sendiri ada dibawah gedung utama.
namun akses pintu masuk dan keluarnya hanya bisa melewati tangga kecil diujung divisi produksi.
basement menjadi tempat menyimpan box2 tidak terpakai.
dan diujung berlawanan dari tangga turun, itulah letak gudang maintenance.
gudang itu bersebelahan dengan beberapa kipas sirkulator besar.
aku berjalan dibasement seorang diri.
basement ini sendiri adalah bagian bawah tanah dari gedung utama.
luasnya sama dengan luas bangunan.
langit2nya hanya setinggi 2 .5 meter.
lantainya basah oleh air yang meluber dari saluran drainase.
dan ada angin berhembus kencang dari kipas sirkulator besar diujung ruangan.
saat itu aku sorang diri diruangan yang luas tersebut.
suasana lampu juga tak cukup terang.
ketika aku sampai dibelokan sebelah kipas, aku melihat seorang karyawan sedang membungkuk membelakangiku.
kupikir itu adalah CS yang sedang menyusun boks bekas.
kusapa dia.
“ misi pak nggih, kok sendiri aja “
dia tak menjawab dan masih membungkuk membelakangiku.
aku berpikir mungkin dia tak mendengarku karena suara kipas yang cukup kencang Cumiakaan telinga.
kuteruskan kembali melangkah menuju gudang tanpa menghiraukan orang tadi.
didepan pintu gudang, aku mengeluarkan kunci gembok dan kemudian membukanya.
setelah terbuka, aku masuk dan mencari spare part yang dituliskan pak alam dikertas tadi.
beberapa kutemukan dengan mudah, sebab gudang sudah disusun dengan rapi dan diinventarisir.
namun bukan berarti semua bisa ditemukan langsung, sebab ada satu rak yang berantakan.
aku cukup lama mencari sisa part yang seharusnya ada di rak itu berdasarkan data inventaris.
tak lama, part yang kumaksud sudah kutemukan.
aku mengambil sebuah boks plastik besar dan memasukan barang yang dimaksud oleh pak alam.
setelah selesai, aku keluar dari gudang.
kuletakan boks dilantai yang lembab untuk mengunci pintu.
setelah yakin terkunci dengan benar, aku berjalan kembali menuju tangga naik.
ketika sampai ditikungan dekat kipas,
aku kembali melihat orang tadi masih membungkuk membelakangiku dengan posisi yang sama dengan sebelumnya.
aku penasaran dengan apa yang dilakukannya.
maka aku berhenti dan memperhatikan orang itu.
dia nampak sedang mengubek ubek sesuatu didalam boks.
tidak jelas apa yang dia ubek ubek sebab dia berdiri di spot gelap belakang pilar.
tak lama dia nampak sadar jika sedang diperhatikan.
dia berdiri tegak dan membalikan badan kearahku.
“ ASTAGHFIRULLAHAL ADZIM!!!!! “
aku beristighfar.
KARENA ORANG ITU TIDAK MEMILIKI KEPALA!!!!!!
dari lehernya yang terpotong meleleh darah yang membasahi kerah bajunya.
BAU ANYIR SEMERBAK MEMENUHI RUANGAN DAN MENUSUK HIDUNGKU.
aku diam tak bereaksi beberapa saat.
tubuhku kaku, lidahku kelu.
bulu kuduk ditengkuk meremang dengan maksimal.
mungkin ada setengah menit aku berdiri berhadap hadapan dengannya.
jarak kami sekitar 3 meter saja.
tak lama kemudian, aku bisa sadar dan segera membalikkan badan.
aku berjalan secepat mungkin menuju ke tangga naik.
entah mengapa aku merasa sangat takut kali ini.
mungkin karena baru kali ini ada sosok tak berkepala mak jeger didepanku.
sehingga jarak tangga yang sebenarnya hanya 30 meter jadi terasa sangat jauh meskipun aku sudah berjalan dengan cepat.
ketika aku sampai ditangga, aku segera naik.
tepat ketika aku sampai dipertengahan tangga naik, aku merasa ingin menoleh sekali lagi kearah sosok itu.
aku tidak tau mengapa.
namun akhirnya aku menoleh.
“ sosok itu sudah tidak ada “
aku menghela nafas lega.
namun tak lama. . .
KARENA SOSOK TANPA KEPALA ITU TERNYATA ADA DIBELAKANGKU!!
DAN AKU MELIHAT DENGAN JELAS BEKAS POTONGAN DILEHERNYA YANG PUTUS DENGAN DARAH BERCECERAN!!.
aku langsung berusaha melompati tangga tangga itu.
aku ingin lekas berada diatas. .
namun sayang.
ketakutan membuatku ceroboh.
telapak sepatu kiriku belum menapak dengan sempurna kala aku melepaskan pijakan yang kanan.
aku terpeleset. .
kotak spare part yang kupegang terlepas karena aku berusaha meraih pegangan tangga.
sialnya pegangan tak kena, pijakanku hilang dan kotak spare part menyandung kaki kananku yang berusaha mengimbangi.
aku jatuh dan langsung meluncur kebawah.
“ DUANG DUANG DUANG BLUGH!!! “
suara tubuhku yang terbanting banting ditangga besi dan berakhir di lantai basement.
punggung dan kepala bagian belakangku mendarat lebih dulu.
semua mendadak putih. . .
aku pingsan
( bersambung )
mataku menyapu kekanan dan kekiri.
disekitarku sudah mulai sepi setelah kendaraan yang mengangkut karyawan baru saja berangkat.
aku sebenarnya ingin naik mobil yang tadi, namun karena sudah penuh, akhirnya aku memilih kembali duduk dan menunggu mobil berikutnya.
kulihat hp, jam menunjukan pukul 07:40.
masih ada cukup waktu jika mobil tadi segera kembali, begitu pikirku.
insyaAllah aku tidak akan terlambat untuk training yang dimulai pukul 08:00.
kemarin aku sudah kembali kepasuruan menggunakan jasa transportasi kereta api.
setelah segala hal mendebarkan terjadi dirumah, aku bisa kembali kekehidupan normal.
memang masih banyak misteri yang membuatku bertanya tanya.
namun aku tidak ingin mengetahui lebih lanjut.
biarlah misteri tetap menjadi misteri.
“ permisi mas “
suara lembut membuyarkan lamunanku.
aku langsung tersadar dan memperhatikan ke arah sumber suara.
ternyata sumber suara itu berasal dari mbak shita,
gadis manis yang tempo hari menumpahkan teh ke bajuku.
“ silahkan mbak “
jawabku sambil berusaha tersenyum semanis mungkin.
walau sebenarnya tidak.
kemudian shita duduk disebelahku karena memang tempat duduk disana terbatas.
shita: “ mas nya yang tempo hari kena siram teh anget kan ya? “
aku: “ hehe, iya mbak, , masih inget aja “
shita: “ iya, soale aku nggak enak banget jadinya, mana mas nya baru training hari pertama”
aku: “ nggak popo mbak, lagian wes tak cuci kok, udah hilang nodanya”
shita: “ ooh, ya udah, sekali lagi maaf mas ya, hehe”
aku: “ nggak papa kok mbak, santai aja”
shita: “ tapi ngomong2 mas nya kok masih pake baju item putih? kan trainingnya sudah lewat jauh2 hari? “
aku: “ oh ini, kemarin aku trainingnya ditunda dulu, trus dipulangkan, mulai hari ini training lagi”
shita: “ kenapa mas? “
aku: “ departemen yang rencananya mau tak tempati kan sedang off, jadi katanya mau disusun ulang penempatannya “
shita: “ ooh, gitu, departemen xx memang sedang off si, ada perbaikan rutin gitu, , aku sendiri kurang paham, , hehe
aku: “ emang mbaknya bagian apa si? “
shita: “ aku orang akunting mas “
aku: “ oh, akunting, , ya ya ya, , “
kemudian kami sempat hening karena kehilangan topik pembicaraan.
aku: “ oh iya, kita belum kenalan ya? kenalkan mbak, aku tiyo “
shita: “ iya ya mas, , aku shita “
aku: “ ooh, mbak shita namanya “
shita: “ jangan pake mbak ah, aku masih muda kok, paling malah tuaan masnya “
aku: “ aku juga dipanggil tiyo aja deh, aku juga masih muda lho “
kemudian kami berjabat tangan.
ada rasa berdesir dalam hatiku ketika tanganku menyentuh tangannya yang halus.
dia tersenyum menunjukan gingsulnya yang menambah manis wajahnya yang sudah cantik.
namun aku segera melepaskan jabat tangannya karena takut menimbulkan ketidaknyamanan.
shita: “ emang umur kamu berapa yo? “
aku: “ coba mbak, , eh, , shita, eh, kamu tebak berapa?
shita: “ mm, , 22 ya? “
aku: “ iya wes “
shita: “ lho? kok iya wes? “
aku: “ lya, segitu, , “ ( pada waktu itu aku lebih suka dianggap lebih tua dari usiaku sebenarnya, ada kebanggaan karena dianggap “dewasa” )
shita: “ berarti kita seumuran ya “
aku: “ hehe iyaa, , “
dan setelah itu kami ngobrol tentang hal standar ketika pertama kali bertemu,
mulai dari asal tempat tinggal.
dia cukup heran dengan aksen bahasaku yang berbeda.
aku mengaku dari jogja.
dia kemudian mengatakan jika dia asli malang.
baru masuk ke perusahaan beberapa bulan lalu.
jadi itungannya dia juga masih junior.
kami ngobrol dengan cukup asyik, sebab menurutku ternyata shita bukanlah tipikal perempuan yang jaim.
dia bisa ngobrol dengan santainya walau itu bersama orang baru dikenal sepertiku.
tak lama mobil jemputan sudah kembali dari PT dan bersiap mengangkut untuk terakhir kali.
aku: “ nah itu jemputannya sudah datang, yuk naik, udah jam 07:51 “
shita: “ yuk “
kemudian kami bangkit dari duduk dan menuju mobil jemputan.
sepanjang jalan dari bangku menuju mobil yang hanya berjarak 20 meter, para sopir dan juga bapak2 yang nongkrong disekitar shelter memperhatikan shita.
yap, memang kuakui, shita adalah wanita yang menarik.
ada sedikit perasaan bangga bisa ngobrol dan berjalan bersebelahan dengannya.
walau hanya menuju mobil jemputan

ketika sampai di samping mobil, kulihat bagian depan, sudah ada seorang karyawan yang tadi nampak menunggu ditepi jalan raya.
maka aku meraih pintu belakang.
kubuka pintu, kemudian aku berhenti.
shita yang ada dibelakangku ikut berhenti.
shita: “ kok berhenti yo? “
aku: “ ladies first, silahkan non “
aku memberikan isyarat agar shita naik terlebih dahulu.
shita tertawa dan berkata “ makasih pak“
aku membalas tawanya dengan senyuman dan menyusul masuk untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju perusahaan.
tak lama kemudian kami sudah tiba didepan pintu gerbang perusahaan.
kami bertiga turun dari mobil.
shita: “ kamu udah tau ruang training kan? lurus aja dari pos, nanti dibelakang head office itu ruang trainingnya.
aku: “ tenang, aku masih inget kok “
shita: “ ya udah kalau gitu,, aku duluan ya yo “
aku: “ oke nona, selamat bekerja “
shita kembali ternsenyum kepadaku. kemudian dia berjalan menuju ke head office.
aku memperhatikan dia dari belakang.
barulah aku menyadari jika dia nampak sangat anggun ketika berjalan.
dengan tinggi sekitar 161 cm dan tubuh yang cukup berisi, dia mengenakan sweater tanpa lengan sebagai outfit bagian luar melapisi seragam biru langitnya.
kemudian bagian bawah shita memakai celana kantor standar untuk wanita berwarna biru dongker yang dipadukan dengan flat shoes berwarna serupa.
pantas saja bapak2 tadi memperhatikan dengan seksama,
sungguh memang gadis yang menarik.
==
aku duduk didalam kelas training memperhatikan lanjutan training yang tempo hari tertunda.
pemberi materinya bukanlah orang yang dulu membuatku dipanggil “jogja”, orang lain lagi, tapi masih dari divisi SDM.
setelah selesai dengan materinya, kami diberikan surat kontrak dan posisi yang akan kami tempati selama bekerja disana.
kulihat baik2 surat kontrak itu.
aku ditempatkan di departemen maintenance.
alhamdulillah, berarti aku bisa belajar lebih.
kulihat teman2 yang juga mengulang training sepertiku,
mereka ditempatkan di departemen produksi.
nampaknya aku sendiri yang masuk ke departemen maintenance.
hmm, sebuah pembelajaran baru menunggu.
kemudian kutanda tangani surat itu dan aku diberikan dua buah seragam yang berbeda dari teman2 lain.
jika seragam teman2 yang berada diproduksi berbentuk kaos warna kuning, maka aku mendapatkan seragam katlepak bagian atas plus sepatu safety.
nantinya aku memakai katelpak itu dipadukan dengan celana bahan berwarna hitam.
teman2 tampak heboh karena seragamku berbeda sendiri.
aku hanya tersenyum menanggapi godaan2 mereka.
setelah makan siang, aku dijemput oleh seorang bapak.
beliau bernama pak alam, penanggung jawabku.
beliau juga adalah seorang supervisor didepartemen ini.
pak alam mengajakku kedalam ruang maintenance dan memperkenalkanku kepada beberapa orang yang ada disana.
dua orang bapak yang kukira seusia dengan pak alam, dan tiga orang lain yang mungkin seusia denganku.
pakaian mereka menjelaskan kedudukan mereka.
jika pak alam dan kedua bapak lain memakai katepak lengkap atas dan bawah (seragam karyawan tetap)
maka ketiga anak muda yang sibuk bekerja itu sama denganku, karyawan kontrak.
aku berkenalan dengan mereka satu persatu.
kuketahui ketiga personil yang mengenakan celana hitam bernama amin, bejo dan firsan.
amin dan bejo adalah junior mekanik, sedangkan firsan adalah junior elektrik.
statusku sama dengan amin dan bejo sebagai junor mekanik.
pak alam menyerahkanku kepada pak mon, penanggung jawab ruangan itu.
kepada pak mon lah aku bertanggung jawab terhadap apa yang kukerjakan kedepannya.
pak mon memberikan arahan kepadaku untuk belajar bersama amin dan bejo.
kami bekerja dibawah naungan divisi preparation alias penyiapan.
tugas kami adalah mempersiapkan spare part offline.
dinamakan offline karena kami membersihkan, mengganti bagianyang rusak dan mensetting ulang diluar mesin.
jadi dengan kata lain kami mempersiapkan spare part yang sudah diberikan perawatan berkala sebelum dipasang kembali dimesin menggantikan yang sudah bekerja beberapa waktu sebelumnya.
spare part yang turun itu kembali kami garap agar bisa bagus dan dipakai kembali dimesin.
aku bekerja bersama amin selama hari hari pertama.
amin adalah orang surabaya.
dia dan bejo baru masuk ke dep. maintenance 3 minggu yang lalu.
sebelumnya mereka berasal dari departemen produksi.
amin bukan tipikal orang yang banyak bercerita.
dia malah lebih banyak diam.
namun tangannya terus bekerja mensetting part yang akan dijadikan spare part offline
namun itu hanya awalnya saja.
karena dikemudian hari aku baru tahu jika dia adalah pribadi yang menyenangkan.
beberapa hari berikutnya, aku ganti bekerja bersama bejo.
bejo adalah orang probolinggo.
rumahnya didesa yang dekat dengan pembangkit listrik paiton.
bahasa ibunya bahasa madura.
jadi dalam percakapan sehari hari, logat maduranya terasa sangat kental.
tak jarang dia menjadi bahan candaan oleh teman2 lainnya.
karakter bejo sendiri adalah orang yang sangat terampil dan cekatan dalam bekerja.
karakter khas dari suku madura.
karena dipabrik kayu dulu aku juga sempat bekerja sama dengan orang2 yang berasal dari suku madura.
mereka adalah orang dengan etos kerja tinggi.
istilahnya dalam bahasa jawa, cak cek, atau serba cekatan.
pekerjaan yang diberikan kepadanya dilakukan dengan tempo singkat.
hanya saja bejo kurang baik dalam hal teori, sehingga ketika menerima hal2 baru, dia akan lebih lama menyerap dibandingkan amin.
dari keduanya aku belajar banyak hal untuk mengejar ketinggalanku.
didampingi juga oleh pak mon yang sesekali mengkoreksi pekerjaanku.
semua nampak normal, ,
hingga suatu hari aku disuruh oleh pak alam untuk mengambil spare part digudang maintenance yang terletak dibasement gedung utama.
P. alam: “ mas tiyo, bisa tolong saya dibantu? “
aku: “ siap pak, apa yang bisa saya bantu? “
P. alam: “ tolong saya diambilkan part2 ini dibasement ya? “ ( sambil menyerahkan secarik kertas )
aku: “ siap pak “
P. alam: “ minta tolong temani sama amin atau bejo ya? “
aku: “ oh, nggak papa pak, biar saya sendiri saja “
P. alam: “ tapi, itu a. . . . “
pak alam tidak menyelesaikan ucapannya, dan malah menggaruk garuk kepalanya yang botak.
aku: “ tapi apa ya pak? “
P. alam: “ ee, nggak papa, , tapi mending kamu minta temani amin atau bejo saja, barangkali kamu nggak tau letaknya “
aku: “ nggak masalah pak, saya insyaAllah bisa menemukannya “
P. alam: “ ya sudah, hati hati yaa, jangan melamun “
aku: “ siap pak “
aku meninggalkan pak alam dengan sdikit tanda tanya.
ada apakah gerangan? kok pak alam memberikan pesan tidak seperti biasanya.
aku memutuskan untuk tidak mengajak amin dan bejo karena mereka sedang sibuk dengan pekerjaan lain.
aku berjalan keluar dari ruangan maintenance yang juga sebenarnya terletak digedung utama.
gedung utama ini sangat luas.
ukurannya hampir satu setengah kali lapangan sepak bola dan dibagi kedalam beberapa bagian.
letak basement sendiri ada dibawah gedung utama.
namun akses pintu masuk dan keluarnya hanya bisa melewati tangga kecil diujung divisi produksi.
basement menjadi tempat menyimpan box2 tidak terpakai.
dan diujung berlawanan dari tangga turun, itulah letak gudang maintenance.
gudang itu bersebelahan dengan beberapa kipas sirkulator besar.
aku berjalan dibasement seorang diri.
basement ini sendiri adalah bagian bawah tanah dari gedung utama.
luasnya sama dengan luas bangunan.
langit2nya hanya setinggi 2 .5 meter.
lantainya basah oleh air yang meluber dari saluran drainase.
dan ada angin berhembus kencang dari kipas sirkulator besar diujung ruangan.
saat itu aku sorang diri diruangan yang luas tersebut.
suasana lampu juga tak cukup terang.
ketika aku sampai dibelokan sebelah kipas, aku melihat seorang karyawan sedang membungkuk membelakangiku.
kupikir itu adalah CS yang sedang menyusun boks bekas.
kusapa dia.
“ misi pak nggih, kok sendiri aja “
dia tak menjawab dan masih membungkuk membelakangiku.
aku berpikir mungkin dia tak mendengarku karena suara kipas yang cukup kencang Cumiakaan telinga.
kuteruskan kembali melangkah menuju gudang tanpa menghiraukan orang tadi.
didepan pintu gudang, aku mengeluarkan kunci gembok dan kemudian membukanya.
setelah terbuka, aku masuk dan mencari spare part yang dituliskan pak alam dikertas tadi.
beberapa kutemukan dengan mudah, sebab gudang sudah disusun dengan rapi dan diinventarisir.
namun bukan berarti semua bisa ditemukan langsung, sebab ada satu rak yang berantakan.
aku cukup lama mencari sisa part yang seharusnya ada di rak itu berdasarkan data inventaris.
tak lama, part yang kumaksud sudah kutemukan.
aku mengambil sebuah boks plastik besar dan memasukan barang yang dimaksud oleh pak alam.
setelah selesai, aku keluar dari gudang.
kuletakan boks dilantai yang lembab untuk mengunci pintu.
setelah yakin terkunci dengan benar, aku berjalan kembali menuju tangga naik.
ketika sampai ditikungan dekat kipas,
aku kembali melihat orang tadi masih membungkuk membelakangiku dengan posisi yang sama dengan sebelumnya.
aku penasaran dengan apa yang dilakukannya.
maka aku berhenti dan memperhatikan orang itu.
dia nampak sedang mengubek ubek sesuatu didalam boks.
tidak jelas apa yang dia ubek ubek sebab dia berdiri di spot gelap belakang pilar.
tak lama dia nampak sadar jika sedang diperhatikan.
dia berdiri tegak dan membalikan badan kearahku.
“ ASTAGHFIRULLAHAL ADZIM!!!!! “
aku beristighfar.
KARENA ORANG ITU TIDAK MEMILIKI KEPALA!!!!!!
dari lehernya yang terpotong meleleh darah yang membasahi kerah bajunya.
BAU ANYIR SEMERBAK MEMENUHI RUANGAN DAN MENUSUK HIDUNGKU.
aku diam tak bereaksi beberapa saat.
tubuhku kaku, lidahku kelu.
bulu kuduk ditengkuk meremang dengan maksimal.
mungkin ada setengah menit aku berdiri berhadap hadapan dengannya.
jarak kami sekitar 3 meter saja.
tak lama kemudian, aku bisa sadar dan segera membalikkan badan.
aku berjalan secepat mungkin menuju ke tangga naik.
entah mengapa aku merasa sangat takut kali ini.
mungkin karena baru kali ini ada sosok tak berkepala mak jeger didepanku.
sehingga jarak tangga yang sebenarnya hanya 30 meter jadi terasa sangat jauh meskipun aku sudah berjalan dengan cepat.
ketika aku sampai ditangga, aku segera naik.
tepat ketika aku sampai dipertengahan tangga naik, aku merasa ingin menoleh sekali lagi kearah sosok itu.
aku tidak tau mengapa.
namun akhirnya aku menoleh.
“ sosok itu sudah tidak ada “
aku menghela nafas lega.
namun tak lama. . .
KARENA SOSOK TANPA KEPALA ITU TERNYATA ADA DIBELAKANGKU!!
DAN AKU MELIHAT DENGAN JELAS BEKAS POTONGAN DILEHERNYA YANG PUTUS DENGAN DARAH BERCECERAN!!.
aku langsung berusaha melompati tangga tangga itu.
aku ingin lekas berada diatas. .
namun sayang.
ketakutan membuatku ceroboh.
telapak sepatu kiriku belum menapak dengan sempurna kala aku melepaskan pijakan yang kanan.
aku terpeleset. .
kotak spare part yang kupegang terlepas karena aku berusaha meraih pegangan tangga.
sialnya pegangan tak kena, pijakanku hilang dan kotak spare part menyandung kaki kananku yang berusaha mengimbangi.
aku jatuh dan langsung meluncur kebawah.
“ DUANG DUANG DUANG BLUGH!!! “
suara tubuhku yang terbanting banting ditangga besi dan berakhir di lantai basement.
punggung dan kepala bagian belakangku mendarat lebih dulu.
semua mendadak putih. . .
aku pingsan
( bersambung )
Diubah oleh prestant18 05-04-2017 06:47
symoel08 dan 15 lainnya memberi reputasi
16