Kaskus

Story

kodomsAvatar border
TS
kodoms
Playboy baik hati
Ini tulisan pertama yang ane publish disini
Semoga para agan dan sista tertarik dan mau membaca cerita ane, jadi mari kita mulai emoticon-Smilie



Playboy baik hati


Indeks

PROLOG
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48




PROLOG

" Hey, ayo dong buruan nanti Bu diah keburu masuk kelas !! " Teriakan perempuan yg memecah sudut sekolah di pagi hari yang cerah .

" Cewek itu lagi ", keluh Dinand dalam hati dan membuat langkahnya terhenti .

Sudah beberapa hari ini semenjak kenaikan kelas dan masuknya murid baru yang telah melewati masa orientasi (MOS), Dinand selalu mendengar kegaduhan setiap melewati kelas X-2 yang di ciptakan oleh sosok perempuan yang bergaya tomboy,walaupun berparas manis dengan rambut panjang nya yang hitam sebahu,namun perilaku nya bertolak belakang dengan penampilan nya .

" Kalo kita gak gerak cepat,nanti gak bakal kita bisa lolos cabut pelajaran Bu Diah ",perempuan itu tampak kesal .

Sejurus kemudian perempuan itu berlari bersama teman-teman nya dan menuju ke arah kantin,tempat yang cukup aman untuk tidak mengikuti pelajaran karna jarang sekali guru yang pergi kesana .

" Padahal anak baru,jam pelajaran pertama sudah bolos", Dinand melihat jam tangan yg menghiasi tangannya .

Kesan yang buruk untuk junior yang di tunjukan kepada senior nya. Lalu Dinand kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas .

"Gawat, ada guru piket yang lihat kita" Risa sadar telah terpantau guru piket dan memerintahkan semua untuk lari kembali ke kelas .

" Aduh",Dinand tersentak saat tiba-tiba tubuhnya mendapat terjangan yang tak terduga .

" Maaf kak,gue buru buru gak ngelihat didepan ada orang ", perempuan itu meringis .

Dinand hanya menatap sinis orang yg menabrak nya . Ternyata perempuan yang membuat gaduh tadi yang menabrak Dinand,mata mereka berdua saling beradu berapi-api ,Tampak wajah ketakutan dari perempuan itu dan teman-temannya yang sadar bahwa mereka sedang menghindari masalah saat dikejar guru,malah kembali mendapatkan masalah dengan Senior . Beberapa detik saling tatap dengan penuh rasa kesal,akhirnya Dinand memilih meninggalkan mereka dan menepuk siku nya yang kotor saat terjatuh diterjang perempuan itu . Lalu menghilang di telan ujung lorong menuju kelas .

" Duh, gue ngeri sama kakak yang tadi,kayanya galak", bergetar suara perempuan itu saat bicara dengan temannya .

" Lagian sih lo lari tapi ga perhatiin jalan " keluh risa .

****

" Savira masitha " nama tersebut di panggil berulang kali oleh Bu Diah saat mengabsen murid di kelas,namun tak ada tanggapan .

"Gak ada Bu orang nya",sahut murid yg lain .

" Kemana dia,tidak masuk ?",tanya Bu Diah

" Masuk Bu,tapi sebelum ibu masuk mereka sudah keluar kelas dan gak ada laporan ke saya", ujar Wahyu selaku ketua kelas .

" Misi bu " suara berbisik yang keluar saat pintu di buka

"Kalian siapa,kenapa baru masuk kelas ?", Tanya Bu Diah heran .

" S-saya Vira bu,Savira " dan di sambung dengan sebutan nama Risa dan Nesta .

" Savira Masitha ?!", Tanya guru mencoba meyakinkan .

" Iya,b-bu.." jawab nya pucat .

"Kamu tahu waktu dan jam pelajaran dimulai jam berapa ?!" Tampak memerah wajah Bu Diah .

" Iya , tadi saya ga denger bel bu ", jawab vira cengengesan .

"Oh tidak dengar ya ?! Sekarang kalian keluar sampai pelajaran ibu selesai !! "

Perintah Bu Diah dengan nada tinggi .
Tidak perlu repot untuk kucing - kucingan lagi seperti nya dengan guru piket karna Vira dan teman-temannya sekarang di usir dan tidak boleh mengikuti pelajaran Matematika dari Bu Diah .

****

Tampang Dinand sedari tadi masuk kelas sudah tidak nikmat di pandang . Lalu Cilay,nama sebenarnya adalah Randi septian,entah dapat nama baru dari mana sehingga satu sekolah lebih mengenal Cilay ketimbang nama aslinya,yang memang teman akrab dari awal masuk ke sekolah Pelita Jakarta selain Adon yg juga teman karib Dinand , dia memberanikan diri untuk bertanya karena penasaran .

" Lo kenapa sih,masuk kelas muka lecek banget kaya kembalian kenek", tanya cilay cengingisan,

"Gini nih kalo tukang mainin cewek,pasti abis kegep", celetuk Adon dan di iringi suara tawa mereka berdua .

"Hey tenang,apa yg lucu ?!! " Suara Pak Hilman memecah tawa mereka .

" Mampus", Dinand pun tertawa kecil melihat wajah teman nya panik .

Tidak hilang akal,kali ini Cilay menendang pelan bangku Dinand untuk sekedar kepo .

" Jawab dodol,lo kenapa ?", Tanya Cilay penasaran .

"Ntar, istirahat gue ceritain ", jawab Dinand setengah berbisik .

Bel istirahat pun berbunyi,seperti angin surga yang berhembus di tengah kejenuhan siswa-siswi menghadapi pelajaran, Cilay pun bergegas mengajak Adon dan Dinand untuk ke kantin . Sesampainya di pintu kantin , Ada suara tak asing,suara bising yg rutin tiap pagi Dinand dengar .

"Bu,cepet dong bu baksonya,laper ini dari kemarin belom makan", suara perempuan itu paling dominan didalam kantin .

" Beli nasi padang woi kalo mao kenyang", "ye ga Don" Sindiran pun terlontar dari mulut Cilay seraya meminta bantuan Adon dan mereka berdua pun tertawa .

" Dasar rese ",ketus Savira .

" Dih cantik sih tapi jutek lay" jawab Adon sekenanya .

Lalu Dinand dan kawan nya duduk di meja yg memang biasa mereka duduki didalam kantin dengan menyantap bakso yang sudah di pesan .
Baru beberapa suap Dinand memakan bakso,Cilay dengan masih penasaran mencecar pertanyaan ke Dinand

" tadi kenapa sih lo nand ? Ketahuan lagi kalo lo mainin perempuan ?", Seru Cilay .

"Jangan ngaco lo,emang masalah perempuan tapi bukan ketahuan,sial lo", bantah Dinand .

"Ya terus ?!", Sambung Adon

" Tuh ", Sambil menunjuk ke arah savira

" Lah,urusannya apa ? Emang lo kenal dia? " Cilay dan Adon semakin penasaran.

" Pas gue mau balik dari toilet, cewek itu nabrak gue sampe jatoh ", jawab Dinand tampak emosi .

" Ya ampun lo baper banget Nand sampe ngambek segala", di sertai tawa dari Cilay dan Adon .

Entah angin dan setan dari mana yg merasuk kedalam tubuh Cilay, dia meneriaki Savira dari meja mereka yang jaraknya hanya 10 langkah dari meja Savira dan teman-temannya .

" Woi cewe" , semua orang yg ada di kantin pun bingung dibuat nya, " hey iya lo yang dipojok", Cilay mantap menunjuk savira,dan membuat savira tampak cemas .

" mampus nih, itu ada kakak yang gue tabrak tadi", gumam savira .

" Aduh Vir, gue jadi takut" pernyataan Nesta membuat Vira semakin pucat.

Lalu Savira berjalan tertatih di tengah murid yang memandangnya, menghampiri meja yg di kuasai Dinand dan kawan nya .

"K..kenapa kak ?" , Tanya Savira dengan nada lesu .

Lalu Cilay,Adon,dan Dinand hanya menatap Savira beberapa detik lalu Cilay dan Adon tertawa keras dan Dinand hanya tersenyum sinis tanpa bicara sepatah katapun kepada Savira .

"Cabut cabut yuk kekelas", Dinand pun mengajak teman temannya untuk kembali ke kelas dengan penuh tawa kemenangan .

"Sumpah ya gila tuh kakak kelas,gue malu setengah mati sampe pucet eh gue di ketawain gila gila !!" Cerocos Savira sesampainya di meja kelas .

" Kalo bukan senior, gue tonjok tuh yang tadi manggil gue !! ", Ketus Savira dengan nada emosi .

"Sabar vir sabar",

kedua temannya mencoba menenangkan Savira yang seperti mendapat hadiah bogem mentah didepan umum yang membuat muka nya malu karena menjadi tontonan murid lain .

****

Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi,tanda penyemangat hidup kembali setelah bermalas malasan Dinand mendengar pelajaran, memang Dinand bukan anak yg menonjol untuk pelajaran,karna dia lebih dikenal cowo cool yang mudah berganti pacar, hanya itu yang membuat Dinand terkenal di Sekolah Pelita Jakarta .


"Suit suit cewek,minta nomer hape nya bisa kali" , godaan Murid kelas XII miskin harapan saat Savira ingin ke gerbang sekolah .

"Nanti kakak isiin pulsa yang ceban deh ", disambut dengan tawa anak anak lain.

Savira tampak malas dan mempercepat jalan nya,namun langkahnya tertahan oleh salah seorang senior yang menggodanya tadi .

"Buru - buru banget dek, tembus ya?", Lalu dia cengengesan dengan tampang buaya .

Wajah savira semakin pucat,ingin pergi dari tempat yang membuatnya tidak nyaman tapi tidak bisa karna ditahan .

" Wei sopan dikit lah sama perempuan,udah pada tua ga punya attitude banget ", terdengar suara dari balik badan murid yang menggoda Savira .

lalu semua menoleh ke sumber suara tersebut . Savira tertegun dan tidak menyangka karena suara itu adalah Dinand .

"Jangan caranya begitu,udah minggir lo semua jangan ganggu dia !!", Suara Dinand lantang mengusir .

Lalu sekumpulan murid masa depan suram ( madesu ) itu pun bubar dengan suara boo mengiringi .

" Makasih kak" , ucap Savira lirih .


Dinand pun hanya menatap tanpa berbicara,lalu pergi meninggalkan Savira .
Savira pulang sendiri naik angkot karena Risa dan Nesta membawa motor masing-masing .
Diubah oleh kodoms 30-11-2017 09:50
0
79K
416
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
kodomsAvatar border
TS
kodoms
#23
Si Kecil Ubay
Akhirnya weekend pun tiba,Dinand bisa bermalas-malas ria bangun lebih siang dari hari biasanya,tanpa gangguan alarm yang selalu bunyi tiap pagi

Sekitar jam 10 pagi Dinand akhirnya baru benar-benar bisa sadar dari tidur nya . Tidak ada rencana apapun untuk hari libur ini .

Langsung saja dengan segera dia mengecek handphone yang terletak di meja kecil tepat disamping kasur nya hanya untuk sekedar mengecek pesan yang masuk .

" From : sella
Nand, nanti temenin aku cari buku yuk"

" From : Diandra
Pasti kamu belum bangun kan yang

" From : Sabrina
Kamu kemana sih chat aku ko gak di bales,aku telpon ga kamu angkat"

" From : Cilay
Sob, kerumah gue lah kita kemana gitu gabut gue"

Di lemparnya kembali handphone itu karna tidak ada yang menarik untuk sekedar mendapat respon dari Dinand .

Akhirnya Dinand memutuskan untuk pergi ke toko musik di wilayah Blok M,untuk melihat gitar seri terbaru yang keluar,barangkali ada yang dia taksir dan membelinya .

Setelah kegiatan rutin sarapan bersama keluarga,Dinand pun segera pamit untuk pergi .

"Ma, aku pergi dulu ya mau beli gitar", ucap Dinand .

" Mau papah anter Nand ?" Papah malah yang menjawab .

" Gausah pah,nanti soalnya Dinand mau kerumah temen juga sekalian"

" Yaudah kamu hati-hati ya nak,bawa motor nya jangan kebut-kebutan ah", khawatir mamanya .

" Siap laksanakan ibu negara" , di iringi tawa kecil Dinand dan papah nya .

Jalanan Jakarta hari ini agak lengang,mungkin karna aktifitas perkantoran yang libur membuat efek besar untuk carut marutnya lalulintas Ibu kota .

Sesampainya di toko gitar,Dinand melihat-lihat gitar seri terbaru yang di keluarkan oleh berbagai merek gitar ternama . Akhirnya setelah mengecek kualitas fisik dan nada yang di keluarkan, pilihan nya jatuh pada Gitar seri terbaru merek Yamaha berwarna hitam . Setelah membayar, Dinand langsung bergegas keluar .

****

Setelah mengendarai motornya sekitar 20 menit,Dinand teringat pengamen cilik tempo hari dia tolong,iya Ubay namanya . Dinand pun berinisiatif menemui Ubay dan sekalian menjenguk Ibu nya Ubay yang sedang sakit,tak lupa Dinand mampir ke toko buah untuk bekal yang dibawa berkunjung kerumah Ubay .

Sesampainya dirumah Ubay, Dinand pun langsung masuk dan tak lupa mengucap salam,Ubay yang membuka pintu tampak ceria mengetahui kedatangan Dinand .

" Yeay Ka Dinand masih mau main kerumah aku ternyata", ucap Ubay girang .

" Ya masih dong Bay,kan mau jenguk Ibu nya Ubay juga, Ibu mana bay ?", Tanya Dinand

Ubay pun segera memanggil ibu nya yang sedang di kamar mandi .

" Eh ada dek Dinand,aduh maaf rumah Ibu berantakan nih", lirih Ibu Ubay .

" Gapapa ko bu, kondisi ibu gimana ? Kalo belum sehat kita ke dokter aja bu ", Tanya Dinan serius .

" Alhamdulillah setelah dek Dinand belikan ibu obat,sekarang kondisi Ibu udah mulai sehat Nand" senyum sumringah menghiasi wajah si Ibu .

" Syukur alhamdulillah bu kalo gitu,semua juga berkat Ubay bu ", tidak lupa Dinand mengusap rambut Ubay yang duduk disamping nya .

" Eh bay,kamu ga ngamen hari ini ?" Tanya Dinand .

" Tadinya aku mau pergi ngamen tapi ada kakak,aku mau main sama kakak aja" , jawab Ubay .

" Gimana kalo Kakak temenin ngamennya,kebetulan Kakak baru beli gitar nih" Dinand menujukan gitar barunya .

" Serius kak ? Wah boleh Kak,pasti Ubay dapet uang banyak nih kalo sama Kakak", tampak antusias Ubay menanggapi .

" Yaudah yuk nanti keburu siang lagi ", ajak Dinand

" Yaudah Bu,Ubay pergi dulu ya Bu" pamit Ubay seraya mencium tangan ibunya,dan Dinand pun mengikuti .

Tidak lupa Ubay mengambil ukulele usang,bungkus permen yang sudah dibalik jadi kemasan silver dan sebuah buku,entah Buku apa yang Ubay bawa .

Aksi mengamen pun Dimulai dari menaiki Metro mini sampai mengamen di Mobil yang terjebak lampu merah,semua lagu kekinian Indonesia dengan Fasih di lantunkan oleh Ubay,dari lagu Rizky febian sampai lagu Anji . terus di ulangi sampai waktu menunjukan jam 4 sore .

" Ayo kak kita ke warung tempat biasa aku minum,haus nih Ubay " ajak nya lirih .

" Ayo Bay kakak juga haus nih", balas Dinand .

Setelah minuman habis,mereka berdua pun duduk dibawah pohon yang rindang,cukup untuk bersantai sejenak .
Ubay pun membaca Buku yang tadi dibawanya .

" Baca apa Bay ?", Tanya Dinand memecah kebisuan .

" Oh ini kak,buku bekas punya temen ubay waktu masih sekolah ", jawab Ubay .

" Waktu masih sekolah ? Jadi Ubay udah putus sekolah ?" , Tanya Dinand penasaran .

" Iya Ka, Ubay sekolah cuma sampai kelas 5 Ka " Jawab Ubay lirih .

" Loh kenapa ko bisa gitu Bay ?" , Makin penasaran .

" Karna Biaya ka,Ubay jadi gak sekolah,Bapak Ubay udah ga ada,sekarang cuma ada ibu Ubay" Jawab Ubay bergetar .

" Kan sekolah gratis di tanggung pemerintah Bay" , jawab Dinand

" Iya kak memang gratis tapi kan pasti ada aja uang yang harus keluar kak,belum buat jajan Ubay", jawab Ubay memelas .

" Ibu cuma tukang Cuci baju tetangga ka,dan sekarang sering sakit-sakitan,makanya Ubay ngamen buat bantu Ibu", tambahnya .

Dinand pun tertegun mendengar jawaban Ubay,dan teringat akan lirik lagu dari iwan fals

~ Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu,demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu,anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu,dipaksa pecahkan karang lemas jarimu terkepal .

Ternyata lirik itu benar ada nya,dan sekarang terbukti di alami oleh anak kecil yang sedang berada di samping Dinand .

" Yaudah kamu harus terus bantu ibu ya,harus semangat,nanti pasti ada jalan buat kamu sekolah lagi,yang penting niat kamu besar buat selalu belajar Bay" , seperti biasa Dinand mengusap rambut Ubay .

" Ayo kak udah sore kita pulang yuk,kasian ibu dirumah", Ajak ubay .

" Come on Bay kita pulaaanggggg" , Seru Dinand di iringi tawa geli dari Ubay .

Sesampainya dirumah ubay ..

" Eh Bay kita hitung yuk kita dapet berapa ini ngamen seharian,Kakak mau tau berapa sih kalo Kakak pendapatan Kakak ngamen " ajak Dinand .

" Ayo ka kita hitung " , antusias Ubay

Dikeluarkan nya seluruh uang lembaran dan receh yang ada dibungkus permen itu,setelah di total ternyata mendapatkan uang hampir 300rb , dan Ubay pun menangis .

" Loh Bay kenapa nangis hey ?", Tanya Dinand heran .

" Alhamdulillah ka rezeki hari ini besar banget,ubay biasanya paling gede cuma 50rb,tapi ini Bisa dapet 300rb berkat ngamen sama Kakak" ucap Ubay haru .

" Oalah ini tuh semua rezeki Ubay,ini usaha Ubay yang gak pernah ngeluh dan capek", balas Dinand

" Terima kasih ka udah nemenin Ubay" , parau suara Ubay

" Iya sama-sama Bay,terima kasih sama allah ya,jangan pernah tinggalin solat sama ibadah lainnya ya jagoan" , Dinand pun tersenyum haru .

" Yaudah bu, Dinand pulang ya Bu udah mau maghrib nih ", pamit Dinand

" Makasih dek Dinand,ibu gak tahu harus bales kebaikan Dinand kaya gimana" , ucapnya lirih .

" Loh ibu udah terima Dinand dengan hangat disini aja Dinand udah senang bu" , senyum mengembang di wajah Dinand .

Dinand akhirnya meninggalkan rumah Ubay dan kembali pulang, liburan yang sangat berkesan untuk Dinand,ada senyum manis di bibirnya,selalu ada pelajaran besar dari tubuh kecil Ubay yang Dinand dapat .

****

" Hah siapa tuh cewek didepan gerbang ? Kaya kenal" , berkata Dinand dalam hati .
" Loh Diandra , lo tau rumah gue dari siapa ?"
" Terus mau ngapain kesini ?" Timpalnya
.................
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.