- Beranda
- Stories from the Heart
T University 2 (Season 2)
...
TS
anism
T University 2 (Season 2)

Cover Super Keren by Awayaye <Ane minta
> Terima banyak untuk respon positif agan dan aganwati di thread sebelumnya. T University.
Bagi yang belum membacanya. Bisa mengklik judul dibawah ini.
T University
Spoiler for Daftar Isi/Case 1 : Lost Son:
Case 1 Finish
Spoiler for Case 2 : Lativa's Twins Terror:
Case 2 Finish
Spoiler for Case 3 : Arelia And Edward:
Case 3 Finish
Spoiler for Samantha And Mom:
Finish
Spoiler for Case 4 : Johnny Comes Back To China or England:
Case 4 Finish
Spoiler for Case 5 : King Killer's Son:
Case 5 Finish
Spoiler for Case 6 : Losing In A Plane:
Diubah oleh anism 30-05-2019 17:56
anasabila memberi reputasi
1
21.6K
198
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•1Anggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#42
Lativa Twin's Terror 2
Lativa mencoba terusan yang ia beli bersama dengan Samantha. Itu adalah terusan indah yang akan menampakkan lekuk indah badan Lativa. Samantha tahu Lativa sesungguhnya wanita yang sangat cantik. Hanya, Ia selalu nampak sendu.
“Lativa, mengapa kamu tidak mau kembali ke India? Kamu bilang kamu sudah bertemu saudaramu kan?”, tanya Samantha lembut.
“Aku sedang dalam bahaya.”, bisik Lativa.
“Apa maksudmu?”, Samantha tampak terkejut.
“Seseorang memata-mataiku lewat jendela di malam hari.”, Lativa agak bergidik.
“Itu tidak baik. Apakah kamu sudah melaporkan ke pihak kepolisian?”, Samantha tampak cemas.
“Belum”, jawab Lativa.
“Kenapa?”, balas Samantha sengit.
“Aku harus tahu siapa dia. Aku merasa bahwa orang itu sangat mirip dengan Rativa. Tapi bagaimana mungkin…”, Lativa mulai menurunkan suaranya.
“Semuanya mungkin, Lativa. Saudaraku meletakkan pisau di tanganku melalui seseorang yang menjelang ajal.”, kenang Arelia sambil mengedipkan sebelah matanya.
“Aku percaya dia.”, ujar Lativa.
“Di hati atau pikiran?”, tembak Arelia.
“Di hati.”, senyum Lativa kecut.
“Perasaan selalu menutupi pahitnya kenyataan.”, ujar Samantha dan Arelia bersamaan. Mereka kemudian tertawa bersama.
Malam itu Lativa memutuskan untuk tidur bersama Samantha. Lativa tidak sanggup kalau harus mendengarkan sederetan ocehan dari Arelia. Memang Arelia bermulut pedas. Tapi seringkali, kata-katanya lah yang paling masuk akal.
Tapi, Lativa belum siap menerima kenyataan itu. Bahwa mungkin, seseorang yang Ia anggap saudaranya. Sedang melakukan hal mencurigakan yang mungkin akan mengancam nyawanya.
Malam telah datang. Waktu hampir menunjukkan jam 1 dini hari, Samantha sudah tertidur pulas. Setelah hampir tiga jam menemaninya berbicara. Lativa sangat bersyukur, ia bisa ditemukan oleh seorang Reynard. Dan berakhir disini bersama dua belas sahabat lainnya.
Lativa mencoba terusan yang ia beli bersama dengan Samantha. Itu adalah terusan indah yang akan menampakkan lekuk indah badan Lativa. Samantha tahu Lativa sesungguhnya wanita yang sangat cantik. Hanya, Ia selalu nampak sendu.
“Lativa, mengapa kamu tidak mau kembali ke India? Kamu bilang kamu sudah bertemu saudaramu kan?”, tanya Samantha lembut.
“Aku sedang dalam bahaya.”, bisik Lativa.
“Apa maksudmu?”, Samantha tampak terkejut.
“Seseorang memata-mataiku lewat jendela di malam hari.”, Lativa agak bergidik.
“Itu tidak baik. Apakah kamu sudah melaporkan ke pihak kepolisian?”, Samantha tampak cemas.
“Belum”, jawab Lativa.
“Kenapa?”, balas Samantha sengit.
“Aku harus tahu siapa dia. Aku merasa bahwa orang itu sangat mirip dengan Rativa. Tapi bagaimana mungkin…”, Lativa mulai menurunkan suaranya.
“Semuanya mungkin, Lativa. Saudaraku meletakkan pisau di tanganku melalui seseorang yang menjelang ajal.”, kenang Arelia sambil mengedipkan sebelah matanya.
“Aku percaya dia.”, ujar Lativa.
“Di hati atau pikiran?”, tembak Arelia.
“Di hati.”, senyum Lativa kecut.
“Perasaan selalu menutupi pahitnya kenyataan.”, ujar Samantha dan Arelia bersamaan. Mereka kemudian tertawa bersama.
Malam itu Lativa memutuskan untuk tidur bersama Samantha. Lativa tidak sanggup kalau harus mendengarkan sederetan ocehan dari Arelia. Memang Arelia bermulut pedas. Tapi seringkali, kata-katanya lah yang paling masuk akal.
Tapi, Lativa belum siap menerima kenyataan itu. Bahwa mungkin, seseorang yang Ia anggap saudaranya. Sedang melakukan hal mencurigakan yang mungkin akan mengancam nyawanya.
Malam telah datang. Waktu hampir menunjukkan jam 1 dini hari, Samantha sudah tertidur pulas. Setelah hampir tiga jam menemaninya berbicara. Lativa sangat bersyukur, ia bisa ditemukan oleh seorang Reynard. Dan berakhir disini bersama dua belas sahabat lainnya.
Diubah oleh anism 30-03-2017 16:30
0