- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
![Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2017/10/09/7213687_20171009032458.jpg)
CREDIT PICT: AGAN CATUR SAPUTRA
assalamualaikum
selamat siang kaskusers,
ane akan melanjutkan cerita dari thread ane sebelumnya.
untuk readers yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca di kisah keluarga perantau.
untuk cerita tentang perjalanan hidup dimana ane sudah mandiri,
cerita tersebut akan ane link dibawah,
selamat menikmati.... :
1. the beggining
2. tanah pertama
3. rumah pakdhe
4. kerja
5. belajar mengendalikan diri
6. desi
7. panggilan tes
8. Training
9. nilai dari sebuah perjalanan
10. misteri baung part 1
11. misteri baung part 2
12. misteri baung part 3
13. misteri baung part 4
14. mister baung part 5
15. misteri baung last part
16. perkenalan
17 teror
18. shita
19. shita 2
20. fighting
21. rendi
22. drama[belajar dewasa]
23. finally, we are. . .
24. another side from shita
25. moments
26. crash
27. about rendi
28. perpisahan 1
29. suasana baru
30. quality time 1
31. quality time 2
32. :'(
33. last memories of shita
34. TAKDIR
35. sisi gelapku
36. misteri mimpi nyata 1
37. misteri mimpi nyata 2
38. misteri mimpi nyata 3
39. resolusi
40. arah perubahan
41. rumah mas malik 1
42. rumah mas malik 2
43. rumah mas malik 3
44. rumah mas malik 4
45. maung dan mbah
46. rumah mas malik last chapter
47. sheryi 1
48. sheryl 2
49. djakarta; first impression
50. pemberitahuan
51. samapta
52. 2nd test
53. jangan sok
54. masa peralihan
55. tes kerja lagii
56. UPDATE SPESIAL TENTANG CV
57. indonesia
58. misteri divisi siang 1
59. misteri divisi siang 2 ( the story )
60. misteri divisi siang ( last part )
61. kematian itu pasti
62. PHK
63. adikku bernama dian 1
64. adikku bernama dian 2
65. titik balik
66. terus berjuang!!
67. SEMANGAT MERDEKA SAUDARAKU!
68. OJT 1
69. OJT 2
70. adek 1
71. adek 2
72. tulungagung, wecome to the jungle
73. pengalaman misteri baru
74. traveling with shita's family, [sakit]
75. she is. . .
76. hujan sore itu
77. aku ingin memastikan
78. sheryl's stories 1
79. sheryl's stories 2
80. sheryl's stories 3
81. my choice is, ,
82. teror 1; mabuk
83. alasanku memilih
84. teror 2, santet 1
85. teror 2, santet 2
86. karena kamu berbeda
87. teror 3, gangguan semakin berat
88. teror4, akhir
89. mimpi
90. hari yang dinanti nanti??
91. pertengkaran 1, fakta
92. pertengkaran 2, itu bukan kamu yang kukenal
93. PERTENGKARAN 3, AKHIR
94. SHERYL; FINAL CHAPTER
95. EPILOG
Diubah oleh prestant18 09-10-2017 03:30
zoekyvalkrye dan 65 lainnya memberi reputasi
62
1.3M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#296
misteri BAUNG part 5
sore itu aku sedang duduk santai didepan rumah.
sudah 4 hari berlalu sejak peristiwa penemuan jenasah dipemakaman.
tidak ada hal lain yang terjadi.
aku juga sudah sepenuhnya sembuh dari demam.
semenjak malam aku bermimpi, aku belum mendengar ada warga yang memergoki baung itu lagi.
aku sendiri juga tidak mengerti apa sebenarnya motif dari baung itu terus menerus muncul sebelumnya dan mengapa tiba tiba menghilang.
apakah benar jika baung itu adalah makhluk ghaib?
tapi mengapa dia terus menerus muncul dikampung ini?
apa sebenarnya tujuannya. .
ketika sedang asyik memikirkan segala kemungkinan, tiba2 Hpku berbunyi.
ada telepon masuk.
kulihat nomornya, ternyata dari PT P****
kuangkat panggilan tersebut.
aku: “ halo, assalamualaikum? “
PT: “ halo, selamat sore, dengan saudara tiyo? “
aku: “ benar, saya sendiri “
PT: “ baik, ini dari PT P****, saudara mendapatkan panggilan untuk hadir kembali pada hari senin lusa dan melaksanakan training ulang “
aku: “ oh baik bu “
PT: “ cukup jelas ya saudara tiyo? “
aku: “ sangat jelas bu, terimakasih atas infonya “
PT: “ baik, kalau begitu selamat sore “
aku: “ sore “
alhamdulillah, ternyata sudah ada panggilan training ulang.
berarti aku bisa kembali ke pasuruan lagi dan segera bekerja.
tak lama bapak muncul dibelakangku.
mungkin beliau mendengar pembicaraanku ditelepon barusan.
bapak: “ siapa yo? “
aku: “ PT pak, katanya aku training lagi besok senin “
bapak: “ alhamdulillah, yo kamu besok langsung nyari tiket kereta “
aku: “ iya pak, besok siang tak langsung ke stasiun “
bapak: “ yo wes, , , oh iya nanti ba’da isya jangan lupa kerumah rudi, ada pengajian “
aku: “ pengajian apa pak? “
bapak: “ pengajian 40 harinya rudi “
aku: “ lho? kok wes pengajian aja? “
bapak: “ sama keluarganya sudah dianggap meninggal setelah berhari2 nggak pulang, “
aku: “ lha kok lucu, mana ada orang ilang gitu aja trus dianggep ninggal pak “
bapak: “ lha buktinya wong ngarit yang tinggal tulang itu? itu juga sudah lama ilang, padahal tempat kerangkanya ketemu itu juga dijadikan perlintasan orang2, tapi nggak ada yang liat “
aku hanya diam karena hal ini diluar batas logika manusia.
aku hanya berpikir dan meyakinkan diri jika tiada daya dan upaya yang dapat membuat manusia celaka tanpa izin Allah.
mungkin memang takdir berkata begitu bagi pencari rumput tersebut.
semoga dia tenang karena jenazahnya sudah ditemukan.
==
adzan isya sudah berlalu lima belas menit yang lalu.
aku berdiri didepan rumah menunggu orang2 yang akan berangkat pengajian kerumah rudi.
suasana malam itu lebih gelap karena mendung.
disamping itu lampu dibelokan jalan dekat rumah yang biasa menyalapun kini padam.
sesekali angin malam menyapu tengkukku membawa hawa dingin yang membuat bulu kuduk meremang.
“ duh, kok sepi bener ya? “
aku akhirnya berinisiatif mendatangi mas pur.
biasanya dia yang mewakili mbah putri, karena mbah kakung sudah meninggal.
“ mas, ayo, berangkat nggak “
aku memanggil mas pur didepan rumah.
ada sahutan dari dalam memintaku untuk menunggu sebentar.
tak lama mas pur keluar.
“ ayo yo, keburu telat “
mas pur mengajakku segera berangkat menuju rumah rudi yang berjarak sekitar 400 meter dari rumahku.
perjalanan kami melintasi jalan setapak diantara kebun kosong dan beberapa rumah warga yang tidak terlalu berdekatan.
suasananya jangan disamakan seperti di kota yang terang.
jalan yang kami lalui cukup gelap sehingga kami harus berhati hati agar tidak tersandung akar pohon yang kadang kala muncul dari dalam tanah.
ketika mendekati rumah rudi, , mungkin kurang 150 meteran, ,
perasaanku mendadak tidak enak.
posisi kami saat itu hampir sampai di pertigaan yang jika kerumah rudi, kami belok ke kiri, dan jika kekanan, adalah areal rumpun bambu angker didesaku dimana aku melihat sorot mata merah pada malam kepulanganku.
mas pur yang berjalan di depanku, tiba tiba memelankan langkahnya.
“ mas, kenopo? “
aku bertanya kepadanya.
“ yo, itu apaan yo?
suara mas pur berbisik dan sedikit bergetar.
mas pur menunjuk kearah depan,
kulihat kearah depan yang gelap. .
tepat di pertigaan, aku melihat sesuatu, namun tidak cukup jelas.
aku memincingkan mataku agar objek yang dimaksud mas pur bisa nampak.
sosok itu nampak berjalan hilir mudik dari semak di kiri jalan menuju ke kanan jalan.
dia berjalan dengan empat kaki dan seukuran dengan kambing dewasa.
mungkinkah itu anjing?
karena langkah kakinya yang ringan jelas2 bukan langkah kaki seekor kambing.
atau itu baung?!
aku maju menggantikan mas pur, sedangkan dia berjalan dibelakangku dengan memegang erat bajuku.
aku berkata padanya agar jangan takut.
jika itu binatang, tinggal diusir,
jika itu baung, maka berdoa saja dalam hati.
perlahan lahan jarak kami mendekat.
kini aku dan mas pur hanya berjarak sekitar 25 meter dari sosok itu.
sosok itu berhenti hilir mudik dan menatap kearah kami.
“ ITU BAUNG!! “
iya! aku tak salah, mata berwarna merah itu memang mata baung.
aku sedikit terkisap karena muncul ketakutan dalam hatiku.
begitu pula mas pur yang langsung bersembunyi dibelakangku.
“ yo, ayo pulang aja, kita lari “
bisik mas pur.
“ jangan, jangan biarkan dia menebarkan ketakutan kepada kita. harus dilawan, pokok yakin sama Allah “
kataku berusaha membesarkan nyali mas pur.
aku menengok kekanan dan ke kiri, mencari cari sesuatu yang bisa kujadikan senjata. .
tak jauh dari posisiku, aku melihat potongan kayu.
segera saja kuambil dan kembali keposisi awal.
setelah memejamkan mata, kubisikan doa2 dalam hatiku yang mulai dikuasai ketakutan agar tidak jatuh.
tak lupa kuatur pernafasan agar dapat berfikir jernih.
setelah hatiku yakin, aku membuka mata dan melangkah kedepan dengan mantap.
kugenggam erat kayu ditangan kananku.
jika baung itu maju menyerang, akan kuhajar sekuat tenaga dengan kayu ini.
mas pur yang awalnya takut dan mengajakku pulang, mau tak mau mengikuti langkahku karena tak mau ditinggal sendiri.
melihatku menghampirinya,
baung itu memasang sikap seakan ingin menyerang.
mungkin dia sedang menunjukan gigi2nya seperti malam yang lalu,
hanya saja karena posisi cukup gelap, aku tak melihatnya.
“ Hei kamu, aku yakin kamu bukan binatang sungguhan! pergi kamu!!! “
aku membentak baung itu.
baung itu merundukan tubuhnya, mata merahnya menatap tajam kepadaku.
melihat gelagat itu, aku segera membaca ayat 2 suci dan menambah cepat langkah kakiku menjadi sedikit berlari.
aku yakin dia tak akan bisa menyakitiku secara fisik karena dia makhluk ghaib.
maka dari itu ini adalah permainan nyali dan keyakinan.
aku membaca ayat kursi semakin keras dan bersiap memukulnya.
kuayunkan kayu sekuat tenaga kearah baung yang kini persis berada didepanku.
“ KRAKKKK!!!!!! “
suara kayu patah menghantam tanah.
anjing hitam besar bermata merah itu lenyap tanpa bekas.
aku tak merasakan pukulanku mengenainya.
yang kurasakan hanya ketika kayu menghantam tanah, kayu itu langsung patah.
aku menoleh kekanan dan kekiri mencari baung itu.
“ HEEE, NANGENDI KOEE!!! “ ( HEEE, DIMANA KAMU? )
aku berteriak, ,
mas pur bergegas menghampiriku dan mengajakku pergi.
“ YO, iku mau setan yo, ayo buruan pergi “
mas pur menarik tanganku untuk segera pergi menuju arah rumah rudi.
aku masih berdiri dengan kukuh dan mengawasi sekitar.
ada keberanian yang tidak biasa muncul dan menguasai diriku.
perasaan berani yang hampir sama dengan ketika aku berhadapan dengan preman yang memukul sam dulu, dan juga ketika diganggu pengamen didekat stasiun bangil.
tak lama, dari arah rumah rudi, nampak beberapa bapak2 menghampiri kami.
“ kenapa mas pur sama mas tiyo? “
tanya pak seno.
“ini pak barusan ada baung “
jawab mas pur, , dia nampak lega karena ada orang datang.
“ mana baungnya??? “
pak seno dan pak ratno nampak juga menjadi was was.
“ wes ilang pak, “
jawabku.
“ kok bisa hilang? “
mereka kembali bertanya.
“ iya, baung itu terbukti bukan binatang, mungkin sejenis demit, soalnya pas mau tak pukul tiba2 hilang “
aku kembali menuturkan.
“ ya sudah, ceritanya dilanjutkan dirumah rudi dulu jangan disini, “
pak ratno mengajak kami menuju rumah rudi.
maka kamipun berjalan meninggalkan pertigaan itu.
sesampai dirumah rudi, bapak2 yang berkumpul untuk pengajian bertanya.
aku jelaskan kepada mereka tentang kejadian barusan.
mereka mulai berdesas desus.
namun pak kyai yang akan memimpin pengajian menenangkan.
“ wes rapopo, barang halus begitu memang ada dimana mana, nggak perlu ditakuti. yakin saja sama Allah “
nasihat pak kyai.
“ nggih pak kyai “
jawab orang2
“ pokoknya yakin saja, laa hawla wa laa quwwata illabillah, tidak ada daya dan upaya selain karena Allah, intinya kita berserah diri sepenuhnya sama Allah karena hal2 semacam itu memang ada dan diluar batas pemikiran manusia “
pak kyai menasehati kami semua.
“ ya sudah, kita mulai saja ya? “
tanya pak kyai kepada para jamaah.
“ nggih pak “
jawab kami serempak.
dan kami akhirnya memulai pengajian dengan mengesampingkan kejadian barusan.
ayat2 suci alquran dan surat2 pendek kami baca selama tahlil, dilanjutkan dengan dzikir.
suasananya terasa khusyuk karena orang2 tadi merasa tegang.
setelah dzikir selesai, , pak kyai memulai berdoa untuk ketenangan dan keselamatan rudi.
kami mengaminkan doa tersebut.
tak lupa beliau juga mendoakan kebaikan bagi desa kami agar terlepas dari segala macam gangguan.
kami kembali mengamini.
dan setelah doa selesai, kami semua menutup dengan bacaan alfatihah.
“ alhamdulillah, mugi2 enggal dugi “
pak kyai berkata dengan suara pelan.
“apanya yang datang pak kyai? “
tanya pak seno yang ada disebelah beliau.
pak kyai hanya tersenyum kecil.
senyum yang penuh arti.
tak lama, orang2 mulai berbicara dan bercerita sambil menikmati teh hangat dan kue kecil.
mereka mendiskusikan isu baung yang sudah mengahantui cukup lama.
beberapa bapak yang penasaran dengan sosok baung karena belum pernah bertemu juga mendatangiku dan bertanya tanya. . .
aku hanya berkata jika dia hanya berwujud anjing hitam besar.
aku tak mau mereka malah menjadi paranoid jika dideskripsikan dengan spesifik.
“ kulonuwun “
satu sapaan salam membuat kami menoleh kearah pintu masuk dan menjawab “MONGGOOOO “
suasana langsung senyap. . .
satu detik,
dua detik, ,
dan kemudian langsung geger. .
orang orang berteriak riuh.
ada yang lari kebelakang rumah.
karena yang uluk salam adalah rudi!!!
rudi berdiri didepan pintu rumahnya dengan wajah bingung dan sangat dekil!!!
( bersambung )
sudah 4 hari berlalu sejak peristiwa penemuan jenasah dipemakaman.
tidak ada hal lain yang terjadi.
aku juga sudah sepenuhnya sembuh dari demam.
semenjak malam aku bermimpi, aku belum mendengar ada warga yang memergoki baung itu lagi.
aku sendiri juga tidak mengerti apa sebenarnya motif dari baung itu terus menerus muncul sebelumnya dan mengapa tiba tiba menghilang.
apakah benar jika baung itu adalah makhluk ghaib?
tapi mengapa dia terus menerus muncul dikampung ini?
apa sebenarnya tujuannya. .
ketika sedang asyik memikirkan segala kemungkinan, tiba2 Hpku berbunyi.
ada telepon masuk.
kulihat nomornya, ternyata dari PT P****
kuangkat panggilan tersebut.
aku: “ halo, assalamualaikum? “
PT: “ halo, selamat sore, dengan saudara tiyo? “
aku: “ benar, saya sendiri “
PT: “ baik, ini dari PT P****, saudara mendapatkan panggilan untuk hadir kembali pada hari senin lusa dan melaksanakan training ulang “
aku: “ oh baik bu “
PT: “ cukup jelas ya saudara tiyo? “
aku: “ sangat jelas bu, terimakasih atas infonya “
PT: “ baik, kalau begitu selamat sore “
aku: “ sore “
alhamdulillah, ternyata sudah ada panggilan training ulang.
berarti aku bisa kembali ke pasuruan lagi dan segera bekerja.
tak lama bapak muncul dibelakangku.
mungkin beliau mendengar pembicaraanku ditelepon barusan.
bapak: “ siapa yo? “
aku: “ PT pak, katanya aku training lagi besok senin “
bapak: “ alhamdulillah, yo kamu besok langsung nyari tiket kereta “
aku: “ iya pak, besok siang tak langsung ke stasiun “
bapak: “ yo wes, , , oh iya nanti ba’da isya jangan lupa kerumah rudi, ada pengajian “
aku: “ pengajian apa pak? “
bapak: “ pengajian 40 harinya rudi “
aku: “ lho? kok wes pengajian aja? “
bapak: “ sama keluarganya sudah dianggap meninggal setelah berhari2 nggak pulang, “
aku: “ lha kok lucu, mana ada orang ilang gitu aja trus dianggep ninggal pak “
bapak: “ lha buktinya wong ngarit yang tinggal tulang itu? itu juga sudah lama ilang, padahal tempat kerangkanya ketemu itu juga dijadikan perlintasan orang2, tapi nggak ada yang liat “
aku hanya diam karena hal ini diluar batas logika manusia.
aku hanya berpikir dan meyakinkan diri jika tiada daya dan upaya yang dapat membuat manusia celaka tanpa izin Allah.
mungkin memang takdir berkata begitu bagi pencari rumput tersebut.
semoga dia tenang karena jenazahnya sudah ditemukan.
==
adzan isya sudah berlalu lima belas menit yang lalu.
aku berdiri didepan rumah menunggu orang2 yang akan berangkat pengajian kerumah rudi.
suasana malam itu lebih gelap karena mendung.
disamping itu lampu dibelokan jalan dekat rumah yang biasa menyalapun kini padam.
sesekali angin malam menyapu tengkukku membawa hawa dingin yang membuat bulu kuduk meremang.
“ duh, kok sepi bener ya? “
aku akhirnya berinisiatif mendatangi mas pur.
biasanya dia yang mewakili mbah putri, karena mbah kakung sudah meninggal.
“ mas, ayo, berangkat nggak “
aku memanggil mas pur didepan rumah.
ada sahutan dari dalam memintaku untuk menunggu sebentar.
tak lama mas pur keluar.
“ ayo yo, keburu telat “
mas pur mengajakku segera berangkat menuju rumah rudi yang berjarak sekitar 400 meter dari rumahku.
perjalanan kami melintasi jalan setapak diantara kebun kosong dan beberapa rumah warga yang tidak terlalu berdekatan.
suasananya jangan disamakan seperti di kota yang terang.
jalan yang kami lalui cukup gelap sehingga kami harus berhati hati agar tidak tersandung akar pohon yang kadang kala muncul dari dalam tanah.
ketika mendekati rumah rudi, , mungkin kurang 150 meteran, ,
perasaanku mendadak tidak enak.
posisi kami saat itu hampir sampai di pertigaan yang jika kerumah rudi, kami belok ke kiri, dan jika kekanan, adalah areal rumpun bambu angker didesaku dimana aku melihat sorot mata merah pada malam kepulanganku.
mas pur yang berjalan di depanku, tiba tiba memelankan langkahnya.
“ mas, kenopo? “
aku bertanya kepadanya.
“ yo, itu apaan yo?
suara mas pur berbisik dan sedikit bergetar.
mas pur menunjuk kearah depan,
kulihat kearah depan yang gelap. .
tepat di pertigaan, aku melihat sesuatu, namun tidak cukup jelas.
aku memincingkan mataku agar objek yang dimaksud mas pur bisa nampak.
sosok itu nampak berjalan hilir mudik dari semak di kiri jalan menuju ke kanan jalan.
dia berjalan dengan empat kaki dan seukuran dengan kambing dewasa.
mungkinkah itu anjing?
karena langkah kakinya yang ringan jelas2 bukan langkah kaki seekor kambing.
atau itu baung?!
aku maju menggantikan mas pur, sedangkan dia berjalan dibelakangku dengan memegang erat bajuku.
aku berkata padanya agar jangan takut.
jika itu binatang, tinggal diusir,
jika itu baung, maka berdoa saja dalam hati.
perlahan lahan jarak kami mendekat.
kini aku dan mas pur hanya berjarak sekitar 25 meter dari sosok itu.
sosok itu berhenti hilir mudik dan menatap kearah kami.
“ ITU BAUNG!! “
iya! aku tak salah, mata berwarna merah itu memang mata baung.
aku sedikit terkisap karena muncul ketakutan dalam hatiku.
begitu pula mas pur yang langsung bersembunyi dibelakangku.
“ yo, ayo pulang aja, kita lari “
bisik mas pur.
“ jangan, jangan biarkan dia menebarkan ketakutan kepada kita. harus dilawan, pokok yakin sama Allah “
kataku berusaha membesarkan nyali mas pur.
aku menengok kekanan dan ke kiri, mencari cari sesuatu yang bisa kujadikan senjata. .
tak jauh dari posisiku, aku melihat potongan kayu.
segera saja kuambil dan kembali keposisi awal.
setelah memejamkan mata, kubisikan doa2 dalam hatiku yang mulai dikuasai ketakutan agar tidak jatuh.
tak lupa kuatur pernafasan agar dapat berfikir jernih.
setelah hatiku yakin, aku membuka mata dan melangkah kedepan dengan mantap.
kugenggam erat kayu ditangan kananku.
jika baung itu maju menyerang, akan kuhajar sekuat tenaga dengan kayu ini.
mas pur yang awalnya takut dan mengajakku pulang, mau tak mau mengikuti langkahku karena tak mau ditinggal sendiri.
melihatku menghampirinya,
baung itu memasang sikap seakan ingin menyerang.
mungkin dia sedang menunjukan gigi2nya seperti malam yang lalu,
hanya saja karena posisi cukup gelap, aku tak melihatnya.
“ Hei kamu, aku yakin kamu bukan binatang sungguhan! pergi kamu!!! “
aku membentak baung itu.
baung itu merundukan tubuhnya, mata merahnya menatap tajam kepadaku.
melihat gelagat itu, aku segera membaca ayat 2 suci dan menambah cepat langkah kakiku menjadi sedikit berlari.
aku yakin dia tak akan bisa menyakitiku secara fisik karena dia makhluk ghaib.
maka dari itu ini adalah permainan nyali dan keyakinan.
aku membaca ayat kursi semakin keras dan bersiap memukulnya.
kuayunkan kayu sekuat tenaga kearah baung yang kini persis berada didepanku.
“ KRAKKKK!!!!!! “
suara kayu patah menghantam tanah.
anjing hitam besar bermata merah itu lenyap tanpa bekas.
aku tak merasakan pukulanku mengenainya.
yang kurasakan hanya ketika kayu menghantam tanah, kayu itu langsung patah.
aku menoleh kekanan dan kekiri mencari baung itu.
“ HEEE, NANGENDI KOEE!!! “ ( HEEE, DIMANA KAMU? )
aku berteriak, ,
mas pur bergegas menghampiriku dan mengajakku pergi.
“ YO, iku mau setan yo, ayo buruan pergi “
mas pur menarik tanganku untuk segera pergi menuju arah rumah rudi.
aku masih berdiri dengan kukuh dan mengawasi sekitar.
ada keberanian yang tidak biasa muncul dan menguasai diriku.
perasaan berani yang hampir sama dengan ketika aku berhadapan dengan preman yang memukul sam dulu, dan juga ketika diganggu pengamen didekat stasiun bangil.
tak lama, dari arah rumah rudi, nampak beberapa bapak2 menghampiri kami.
“ kenapa mas pur sama mas tiyo? “
tanya pak seno.
“ini pak barusan ada baung “
jawab mas pur, , dia nampak lega karena ada orang datang.
“ mana baungnya??? “
pak seno dan pak ratno nampak juga menjadi was was.
“ wes ilang pak, “
jawabku.
“ kok bisa hilang? “
mereka kembali bertanya.
“ iya, baung itu terbukti bukan binatang, mungkin sejenis demit, soalnya pas mau tak pukul tiba2 hilang “
aku kembali menuturkan.
“ ya sudah, ceritanya dilanjutkan dirumah rudi dulu jangan disini, “
pak ratno mengajak kami menuju rumah rudi.
maka kamipun berjalan meninggalkan pertigaan itu.
sesampai dirumah rudi, bapak2 yang berkumpul untuk pengajian bertanya.
aku jelaskan kepada mereka tentang kejadian barusan.
mereka mulai berdesas desus.
namun pak kyai yang akan memimpin pengajian menenangkan.
“ wes rapopo, barang halus begitu memang ada dimana mana, nggak perlu ditakuti. yakin saja sama Allah “
nasihat pak kyai.
“ nggih pak kyai “
jawab orang2
“ pokoknya yakin saja, laa hawla wa laa quwwata illabillah, tidak ada daya dan upaya selain karena Allah, intinya kita berserah diri sepenuhnya sama Allah karena hal2 semacam itu memang ada dan diluar batas pemikiran manusia “
pak kyai menasehati kami semua.
“ ya sudah, kita mulai saja ya? “
tanya pak kyai kepada para jamaah.
“ nggih pak “
jawab kami serempak.
dan kami akhirnya memulai pengajian dengan mengesampingkan kejadian barusan.
ayat2 suci alquran dan surat2 pendek kami baca selama tahlil, dilanjutkan dengan dzikir.
suasananya terasa khusyuk karena orang2 tadi merasa tegang.
setelah dzikir selesai, , pak kyai memulai berdoa untuk ketenangan dan keselamatan rudi.
kami mengaminkan doa tersebut.
tak lupa beliau juga mendoakan kebaikan bagi desa kami agar terlepas dari segala macam gangguan.
kami kembali mengamini.
dan setelah doa selesai, kami semua menutup dengan bacaan alfatihah.
“ alhamdulillah, mugi2 enggal dugi “
pak kyai berkata dengan suara pelan.
“apanya yang datang pak kyai? “
tanya pak seno yang ada disebelah beliau.
pak kyai hanya tersenyum kecil.
senyum yang penuh arti.
tak lama, orang2 mulai berbicara dan bercerita sambil menikmati teh hangat dan kue kecil.
mereka mendiskusikan isu baung yang sudah mengahantui cukup lama.
beberapa bapak yang penasaran dengan sosok baung karena belum pernah bertemu juga mendatangiku dan bertanya tanya. . .
aku hanya berkata jika dia hanya berwujud anjing hitam besar.
aku tak mau mereka malah menjadi paranoid jika dideskripsikan dengan spesifik.
“ kulonuwun “
satu sapaan salam membuat kami menoleh kearah pintu masuk dan menjawab “MONGGOOOO “
suasana langsung senyap. . .
satu detik,
dua detik, ,
dan kemudian langsung geger. .
orang orang berteriak riuh.
ada yang lari kebelakang rumah.
karena yang uluk salam adalah rudi!!!
rudi berdiri didepan pintu rumahnya dengan wajah bingung dan sangat dekil!!!
( bersambung )
symoel08 dan 18 lainnya memberi reputasi
19