Lativa Twin's Terror 1 : Dizzy

Lativa segera mengenakan jeans ketatnya dengan sebuah sabrina. Ia tampak anggun dengan balutan warna peach. Ia siap menuju ke apartemen terdakwa. Dia menjadi tahanan rumah sekarang. Jalan untuk masuk ke apartemen klien membuatnya teringat pada jalan-jalan di Mumbai.

Saat itu Ia masih kecil, ayah dan Ibunya menyempatkan membawa dirinya berjalan-jalan. Karena ayahnya telah bekerja di perusahaan kereta selama 20 tahun, mereka mendapatkan tiket gratis untuk sekeluarga. Itu kali pertama dan terakhir mereka liburan bersama.

Sekarang liburan bukan hal yang sulit. Dia bisa pulang dan bertemu orang tuanya.

Namun, dia tidak yakin orang tuanya akan mengakuinya. Atas semua kelakuannya yang memalukan keluarga. Ia merindukan masa-masa mereka bersama.

Tanpa terasa, dia tiba di rumah klien. Menemani kliennya, mendengarkan keluh kesahnya selama hampir dua jam. Lativa telah mengumpulkan banyak foto kebersamaan Ibu dan anak. Dan juga barang-barang kenangan yang berarti bagi Ibu dan anak tersebut.

Pikiran Lativa kacau. Dia tidak memikirkan banyak hal lain. Dia hanya mau menyelesaikan masalah itu secepat mungkin, karena dia sendiri pun memiliki masalah.

Tiga minggu kemudian, kasus itu telah selesai. Lativa sangat lega dan sekarang adalah urusannya. Urusannya dengan pria yang telah mencoba mengangkatnya keluar dari lembah kelam. Pria yang memegang tangannya saat Ia sedang terjatuh dan sedih.