- Beranda
- Stories from the Heart
Berangkat ke Jakarta !
...
TS
duha14
Berangkat ke Jakarta !
Story Telling w/duha14
Cerita pertama yang gue hadirkan di Kaskus, padahal biasanya cuma iseng nulis di blog. Cerita ini juga ga epic epic banget sih, ga ada kesan horor atau romantis yang sering banget menjadi cerita paling dicari di jagat kaskus. Tapi yah, buat ngeramein kenapa engga sih ya ? Lagian di blog gue sepi banget pembaca, mungkin itu yang kadang ngebuat gue males nulis. Tulisan gue juga masih butuh perbaikan, kritik dan saran dari pembaca, so sangat ditunggu komennya
Pro-lo-gue
Quote:
Jakarta itu keras ! Banyak yang bilang begitu tanpa mengetahui kenyataannya seperti apa, padahal mah nyatanya Jakarta itu sangat keras ! Gue berbicara bukan karena dasar sok tahu atau gimana ya, ini sih berdasarkan analisis dan pengalaman pribadi gue sendiri. Dan emang ga serta merta keras melulu sih, ada juga bagian lucunya ya yang memang ga lucu lucu banget kalo diceritain, beda kalo dialamin sendiri.
Tumben tumbenan memang gue buat cerita yang lumayan panjang kayak gini. Sebagian cerita gue tulis di kereta (pamer dikit, gue akhirnya naik kereta, karena belum pernah naik kereta jauh begitu, selain Solo - Yk, itu aja cuma sekali hehehe) dan fikiran dari otak gue entah kenapa terbuka banget sekarang, banyak banget ternyata cerita yang bisa gue ceritain ke banyak orang, moga aja bisa jadi motivator, gantiin om Mario Tangguh gitu pinginnya.
Jadi gini, cerita epik berangkat ke Jakarta mungkin bukan sebuah cerita yang menarik, layaknya penulis penulis ulung yang udah nerbitin buku di gramed gitu. Tapi gue yakin, lu ambil hikmah dan pelajaran dari cerita ini. dan akhir kata dari pembukaan gue, mendingan lu siapin kopi atau teh gitu deh buat nemenin bacanya, kasian sendiri mulu.
Selain cerita mengenai Jakarta, gue juga bakal nyeritain diri gue selama habis wisuda sampe yah terbilang sekarang ini. Membuka mata akan aktivitas baru yang mungkin bisa dikata biasa di mata kalian, tapi suatu yang "wah" di mata gue. Hingga ke saat gue dicap sebagai orang sibuk dikosan. Iya, dikosan doang.
Sekarang ini gue sering banget gunain kata "gue" dibanding "aku atau saya". Labil sih, tapi gapapa deh, gonta ganti kosa kata lebih baik daripada gonta ganti gebetan, cihuy~
Tumben tumbenan memang gue buat cerita yang lumayan panjang kayak gini. Sebagian cerita gue tulis di kereta (pamer dikit, gue akhirnya naik kereta, karena belum pernah naik kereta jauh begitu, selain Solo - Yk, itu aja cuma sekali hehehe) dan fikiran dari otak gue entah kenapa terbuka banget sekarang, banyak banget ternyata cerita yang bisa gue ceritain ke banyak orang, moga aja bisa jadi motivator, gantiin om Mario Tangguh gitu pinginnya.
Jadi gini, cerita epik berangkat ke Jakarta mungkin bukan sebuah cerita yang menarik, layaknya penulis penulis ulung yang udah nerbitin buku di gramed gitu. Tapi gue yakin, lu ambil hikmah dan pelajaran dari cerita ini. dan akhir kata dari pembukaan gue, mendingan lu siapin kopi atau teh gitu deh buat nemenin bacanya, kasian sendiri mulu.
Selain cerita mengenai Jakarta, gue juga bakal nyeritain diri gue selama habis wisuda sampe yah terbilang sekarang ini. Membuka mata akan aktivitas baru yang mungkin bisa dikata biasa di mata kalian, tapi suatu yang "wah" di mata gue. Hingga ke saat gue dicap sebagai orang sibuk dikosan. Iya, dikosan doang.
Sekarang ini gue sering banget gunain kata "gue" dibanding "aku atau saya". Labil sih, tapi gapapa deh, gonta ganti kosa kata lebih baik daripada gonta ganti gebetan, cihuy~
Index
Quote:
Pro-lo-gue - Post 1
Pengenalan Diri - Post 5
Status KTP = Belum Bekerja - Post 7
Memanasi Dapur Semangat dari Orang Lain - Post 13
Waspada Penipuan Kerja coyyy - Post 14
Pertamin* oh pertamin*, Susah Diawal Lega Diakhir - Post 17
Nongkrong yang Membuahkan Hasil - Post 22
Perjuangan yang "Mengasikan" - Post 23
Semarang untuk Ketiga Kalinya - Post 28
Ada Aja Jalan yang Bisa Dicoba - Post 30
Pengenalan Diri - Post 5
Status KTP = Belum Bekerja - Post 7
Memanasi Dapur Semangat dari Orang Lain - Post 13
Waspada Penipuan Kerja coyyy - Post 14
Pertamin* oh pertamin*, Susah Diawal Lega Diakhir - Post 17
Nongkrong yang Membuahkan Hasil - Post 22
Perjuangan yang "Mengasikan" - Post 23
Semarang untuk Ketiga Kalinya - Post 28
Ada Aja Jalan yang Bisa Dicoba - Post 30
Disajikan khusus di kaskus dari blog pribadi penulis
Enjoy w/ story bro & sis
Diubah oleh duha14 09-04-2017 10:00
anasabila memberi reputasi
1
3.6K
Kutip
34
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
duha14
#13
-Waspada Penipuan Kerja coyyy-
Quote:
Naah dengan semangat 45, terhitung dari bulan Januari akhir, gue memutuskan untuk melamar pekerjaan pada setiap lowongan pekerjaan yang gue temui. Banyaak banget lowongan pekerjaan yang gue temui, dari kerjaan yang biasa biasa aja dengan syarat minimal SMA hingga S1 yang memang gue ga bisa mendaftarnya. Nah bagi kamu yang belum melamar kerja, jangan khawatir, karena lowongan pekerjaan itu sangat banyaak. Yang terpenting kamu mau dan tidak malas banget untuk mencarinya (sebenernya kamu guling guling di kasur juga udah bisa dapat lowongan kerja loh). Nih beberapa sumber yang bisa dibilang bad ass lah ya, yang updatenya tiap hari :
1. Pertama dari surat kabar, Atau nama lainnya koran. Koran ini punya rubrik sendiri tentang lowongan kerja. Nah pada tau sendiri lah ya kertas koran itu besarnya gimana, dan biasanya isi lowongan kerjaan ga cuma satu halaman, tapi dua halaman, bahkan ada juga yang bolak balik tuh halamannya. Bahkan ada juga yang sesuai direksi koran, lowongan kerjaan itu di muat berdasarkan sortir tema pekerjaan. Sehingga memudahkan kamu nyari kerja! Saikk dah.
2. Yang kedua kamu bisa nyari lowongan kerja dari website. Banyak sekarang website yang memudahkan kamu untuk mendapatkan pekerjaan. Dari yang memang pekerjaan biasa hingga pekerjaan dari BUMN. Contoh website ? Lupaa. Tapi mudah kok didapat jika kamu masukin keyword lowongan kerja di google pencarian.
Nah bagi kamu yang di lingkup Yogyakarta dan sekitarnya, kamu bisa mengunjungi jogj*loker untuk bisa mendapatkan kerja yang berada di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Gue sendiri sering banget masukin lamaran dari jogj*loker, dan rata rata dipanggil sih memang. Sekiranya 70 persen lah mendapatkan pekerjaan yang cocok dari sini.
3. Melalui Media sosial.Nah kenapa diawal gue sebutin bahwa sekarang sambil guling guling pun bisa dapet kerjaan ? yaa karena media sosial. Ga munafik, guling guling di kasur, cuaca mendung, sambil chatan sama gebetan atau chat sama someone-who-you-love/like itu bakal ngebuat dirimu mager berjam jam dan bikin males bangkit dari kasur buat ngejalanin hari, kecuali ada urusan mendadak,
boker contohnya.
Yaa, f*cebook, instagaram, lain, dan link*din adalah tempat tempat media sosial yang paling banyak dikunjungi dan memang ragam informasi juga beredar disana, ya salah satunya lowongan kerja. Apalagi link*din yang memang medsos khusus pencari kerja. Wuh lamaran kerja nongol tiap hari.
Tapi buat gue sendiri yang paling worth ya instagaram sih, pekerjaan yang "lumayan" banyak diiklankan disitu. Coba aja searching aja job loker dan sejenisnya, banyak nanti yang bermunculan.
4. Literasi, atau nama lainnya kenalan. Seperti kata om Arif a.k.a Om Chu a.k.a Chuan, sepuh game wind*ws phone asal Kalimantan,
Bukan maksudnya manfaatin kenalan loh ya, bukan, tapi lebih ke mencari cari informasi lowongan kerja di tempat kenalan itu. Bahkan menurut rumor yang ada di masyarakat, punya kenalan di calon tempat kerja nantinya, akan memudahkan kita yang daftar untuk diterima disana. Ya jelas aja sih, kita jadi lebih diketahui oleh perusahaan dari kenalan tersebut.
Ya ga ?
Makanya itu, sewaktu kuliah, jangan cuma berkutat di seputar kuliah aja, ikut organisasi lebih bagus, tapi lebih baik untuk mencoba berbaur ke masyarakat, ikut organisasi non kemahasiswaan, sehingga banyak channel yang menanti.
Mudahnya, bisa diawali dengan kenalan dan mengakrabkan diri sama anak anak kos. Jangan coba coba jadi mahasiswa apatis. Ga baik ! Sifat kekeluargaan di anak anak kos itulah yang bisa ngebantu nantinya. Dari mulai link kerjaan, numpang makan, sampe minjem uang !
5. Dan banyak banget yang lainnya deh, dari selebaran, sampe iklan iklan di majalah gitu. Intinya, kalo mau nyari kerja, jangan males males aja.
Oh iya, dalam pekerjaan jangan pernah lupa juga untuk mengecek tempat kerja nantinya, entah itu ngecek dalam metode apapun. Contoh nih, ngecek langsung, lewat gugel, ataupun sekedar nanya nanya sama yang lebih tua. Daa gue sebagai pencari kerja yang sangat antusias, pernah beberapa kali ketipu sama tempat kerjaan. Nih ceritanya.
Kerjaan di salah satu pialang saham
Terbilang posisi yang baik, langsung jadi manager di salah satu perusahaan sahamlah yang mungkin menarik hati gue untuk ngelamar di perusahaan ini. Gue juga yakin, ga cuma gue yang tertarik sama posisi ini, dan terhitung masih satu areal juga dengan wilayah kos. Yaa gue embat aja. Nah sialnya, gue sangking bahagianya ga ngecek dari awal perusahaan pialang saham tersebut, gue mah taunya perusahaan keuangan gitu.
Yaudah deh gue masukin lamaran via email, lebih mudah dan lebih murah (anak kos gitu), dan sehari kemudian, gue langsung dipanggil via sms buat dateng ke lokasi perusahaan tersebut. Sebagai anak baru yang pengen menjual diri dengan totalitas ke perusahaan, gue berusaha tuh buat pelajarin perusahaan tersebut, via google tapi. Yaa seenggaknya usaha kan ya. Nah meanwhile gue lagi searching gitu, ga sengaja gue liat nama perusahaan yang sejenis, dan berisi penipuan. Gue semakin penasaran tuh, ibarat kucing udah nyium bau ikan asin, kepancing !
Ujung ujungnya ya gue nemu diskusi grup facebook bahwa perusahaan ini, apapun posisinya, jobdesnya tetap nyari client, ambil duitnya, mainin duitnya di bursa saham. Dan keuntungannya yang bisa kita ambil, dan client ga dapet apa apa. Dari situ gue mah udah ga tertarik, tapi masa bodoh, pengen gue coba !, namanya juga kesempatan dan besoknya gue kesiangan. Entahlah, takdir yang diatas mah pengen yang baik baik buat kita kali ya.
Tertipu dengan perusahaan fiktif
Adalagi cerita, gue yang agak polos ini, tertarik sama perusahaan di bidang transportasi gitu. Jadi ceritanya di buka lowongan gini
Gue buru buru tuh daftar perusahaan itu, tanpa ngecek ngecek lagi, dan benar aja, gue ngirim pagi, malemnya ada panggilan buat interview. Singkatnya gue disms alamat perusahaannya yang ada di daerah ringroad barat. Karena gue buta jalan, dan hobi banget nyasar gue searching dulu deh malemnya di google map. Dan benar saja, gue ga nemu perusahaannya. Gue cuma nemu tanah lapang doang. Dalam hati gue mikir, mungkin aja perusahaan baru gitu. Gue lanjutin lagi lah searching searching gitu buat dapet nih perusahaan. Ujungnya ? gue baru tahu kalo ini cuma fiktif perusahaan, yang meminta elu jadi sales penjualan alat alat kesehatan. Mbah gugel, you da real MVP dah.
Tertipu dengan jobdesc kerjaan yang ga sesuai
Tertipu itu ga serta merta karena perusahaannya. Bisa aja tertipu karena pekerjaan yang ga sesuai dengan jobdes-nya. Selain cerita dari pialang saham, gue juga pernah ngalamin dua kali hampir ketipu karena kerjaan ga sesuai dengan jobdesc. Mungkin sebagian orang masih seneng seneng aja, namun menurut gue, yang idealis sekaligus egois, hal hal seperti ini dinamakan "mengeksploitasi pekerja", karena menurut gue, perusahaan bisa maju kalo karyawan atau pekerjanya juga maju dan sejahtera.
Pertama, gue pernah ketipu, sama bank T*N syariah. Banknya sudah lumayan terkenal kok bagi sebagian orang. Jadi sewaktu malam, ga sengaja gue baca iklan dari bank ini, syaratnya juga ga susah susah amat kok, dan cuma disyaratkan bersedia ditempatkan dimana saja, nama posisinya saat itu adalah pembina sentral. Dalam bayangan gue sendiri, gile keren banget namanya, kerjaan gue palingan membina masyarakat untuk lebih mengenal BT*N syariah gitu. Gue ngirim lamarannya sendiri pada bulan Desember, dan baru dipanggil bulan Febuari.
Jangan tanya kenapa gue betah nunggu. Menunggu itu asik bro~
Ngelamarnya juga cukup mudah, cukup SMS dengan format yang telah disediakan.
Langsung cus aja ke hari H -nya. Gue dapet SMS buat langsung interview di salah satu kantor dinas yang ada di Sleman, ciamik punya nih bank, bisa kayak gitu, dalam hati gue. Tapi herannya, di SMS terakhir ada tulisan, bawa serta teman wanita anda untuk mengikuti juga interviewnya, alias mereka butuh peserta lain gitu,
apa gue udah divonis ga lulus sebelum wawancara ya ?
H-1 malemnya, jujur, gue main laptop ga tenang, karena SMS ginian, karena dalam benak hati, perusahaan Bank ini terbilang cukup terkenal gitu lah. Maklum muka gue pas pasan buat ngelamar bank. Ujungnya balik kebiasan gue buat searching tentang kerjaan gue nantinya. Dan lu tau ? Nauzubilah dah. Isinya cuma hal negatif doang ga ada positif positifnya. Bayangin, pembina sentral itu ternyata cuma nama alias doang, nama aslinya MARKETING! Nyus dah, selain dari marketing, kerjaan dirangkap juga jadi admin, pembina usaha, dan juga bagian pengambilan cicilan. Karena nantinya tinggal di mess, kerja berangkat dari jam 7/8 hingga jam 6 paling engga baru nyampe mess, dan dilanjutkan rapat hingga jam 9-10 malem.
Baru bayanginnya aja udah ga kuat abdi teh, lemah abdi teh lemaah. Pokoknya salut eta sama maneh yang kerja disitu. Big applause...
Nah dari sini udah ketebak kan ? gue ga datengin interviewnya. Yah, pokoknya kalo searching tentang bank ini, apalagi posisi tersebut, banyak deh cerita "menariknya".
Kedua, gue juga pernah hampir kejebak atau lebih tepatnya tertipu dengan tulisan salah satu lamaran pekerjaan yang tertera di salah satu website online. Disitu dikatakan membutuhkan customer service online, dengan jobdesc yang tertera. Tapi ada yang aneh dengan salah satu jobdescnya. Yaitu sanggup dengan target yang ada. Baru tau aja sih customer service punya target. Nah karena kurang peduli sama yang begituan, sebodo amat, daftar !
Ujungnya dapet panggilan tuh buat interview. Oke deh, gue dateng, di interview itu, gue ketemu sama mba mba dan mas yang ngelamar juga, tapi ga ada tuh yang jadi customer service. Nah di hari itu juga gue di wawancarai sama mba cakep, tapi sayangnya lupa nama. Di hari itu juga, gue disuruh jualan produknya, emang sih produknya terbilang beda, perusahaannya juga terbilang baru berkembang, dengan adanya cabang di Jakarta, iya Yogyakarta tapi cabangnya di Jakarta, nah tepatnya gue ga disuruh sih, cuma ditawarin mau jualan atau engga. Yaudah, karena mbanya cakep, lagian harus nurut-nurut gitu kan sebagai calon pegawai baru, ya gue iyain dah.
dan gue jadi ngeh, kalo gue ngerangkap jadi marketing juga, istilahnya sih cross selling gitu. Dan karena kelihaian gue buat jual produk itu ke diri gue sendiri, gue berhasil ngejual itu barang, dan baru dikatakan setelah kembali lagi ke mba cakep tersebut, bahwa itu adalah tesnya, dan setelahnya gue disuruh dateng hari Seninnya, oh iya itu gue tes Sabtu pagi sampe sore.
Alhasil pulang dari situ gue mendapatkan :
1. Tangan gue yang gosong karena perjalanan yang cukup jauh dari kos
2. Uang jajan gue yang kepake buat beli barang sendiri
3. Kepala dan badan yang pusing karena belum makan
4. Tempat kerjaan yang rada rada "keren"
Tahap keduanya dua hari lagi, namun malemnya disuruh tes psikotes online. Ah gue udah males, karena jobdesc yang rangkap, tapi gaji umr. Bukan apa apa, gaji umr jogja itu rendah banget cuy, dibilang cukup ya cukup kalo cuma buat makan + bayar kosan, buat nabung juga cukup sih, tapi minim terbilangnya.
Oleh karena itu, gue sudahi aja tes pencarian kerja disitu, egois dan idealis gue memang.
Masalah gaji yah, ini sih emang banyak dimanfaatin sama pemilik perusahaan di Yogyakarta, dengan umr yang terbilang kecil, keuntungan yang mereka dapatkan itu cukup besar loh. Ga heran, banyak yang bilang, Yk itu cuma cocok buat santai aja, dan ga cocok buat pengembangan karir. Kalo buat buka usaha ? cocok ! kuliner tuh, bikin aja yang namanya aneh aneh. Buka aja usaha telor goreng ayam kampus. Gue jamin, laris manis.
1. Pertama dari surat kabar, Atau nama lainnya koran. Koran ini punya rubrik sendiri tentang lowongan kerja. Nah pada tau sendiri lah ya kertas koran itu besarnya gimana, dan biasanya isi lowongan kerjaan ga cuma satu halaman, tapi dua halaman, bahkan ada juga yang bolak balik tuh halamannya. Bahkan ada juga yang sesuai direksi koran, lowongan kerjaan itu di muat berdasarkan sortir tema pekerjaan. Sehingga memudahkan kamu nyari kerja! Saikk dah.
2. Yang kedua kamu bisa nyari lowongan kerja dari website. Banyak sekarang website yang memudahkan kamu untuk mendapatkan pekerjaan. Dari yang memang pekerjaan biasa hingga pekerjaan dari BUMN. Contoh website ? Lupaa. Tapi mudah kok didapat jika kamu masukin keyword lowongan kerja di google pencarian.
Nah bagi kamu yang di lingkup Yogyakarta dan sekitarnya, kamu bisa mengunjungi jogj*loker untuk bisa mendapatkan kerja yang berada di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Gue sendiri sering banget masukin lamaran dari jogj*loker, dan rata rata dipanggil sih memang. Sekiranya 70 persen lah mendapatkan pekerjaan yang cocok dari sini.
3. Melalui Media sosial.Nah kenapa diawal gue sebutin bahwa sekarang sambil guling guling pun bisa dapet kerjaan ? yaa karena media sosial. Ga munafik, guling guling di kasur, cuaca mendung, sambil chatan sama gebetan atau chat sama someone-who-you-love/like itu bakal ngebuat dirimu mager berjam jam dan bikin males bangkit dari kasur buat ngejalanin hari, kecuali ada urusan mendadak,
boker contohnya.
Yaa, f*cebook, instagaram, lain, dan link*din adalah tempat tempat media sosial yang paling banyak dikunjungi dan memang ragam informasi juga beredar disana, ya salah satunya lowongan kerja. Apalagi link*din yang memang medsos khusus pencari kerja. Wuh lamaran kerja nongol tiap hari.
Tapi buat gue sendiri yang paling worth ya instagaram sih, pekerjaan yang "lumayan" banyak diiklankan disitu. Coba aja searching aja job loker dan sejenisnya, banyak nanti yang bermunculan.
4. Literasi, atau nama lainnya kenalan. Seperti kata om Arif a.k.a Om Chu a.k.a Chuan, sepuh game wind*ws phone asal Kalimantan,
"Gunain link lo sekarang ini buat nyari kerjaan"
Bukan maksudnya manfaatin kenalan loh ya, bukan, tapi lebih ke mencari cari informasi lowongan kerja di tempat kenalan itu. Bahkan menurut rumor yang ada di masyarakat, punya kenalan di calon tempat kerja nantinya, akan memudahkan kita yang daftar untuk diterima disana. Ya jelas aja sih, kita jadi lebih diketahui oleh perusahaan dari kenalan tersebut.
Ya ga ?
Makanya itu, sewaktu kuliah, jangan cuma berkutat di seputar kuliah aja, ikut organisasi lebih bagus, tapi lebih baik untuk mencoba berbaur ke masyarakat, ikut organisasi non kemahasiswaan, sehingga banyak channel yang menanti.
Mudahnya, bisa diawali dengan kenalan dan mengakrabkan diri sama anak anak kos. Jangan coba coba jadi mahasiswa apatis. Ga baik ! Sifat kekeluargaan di anak anak kos itulah yang bisa ngebantu nantinya. Dari mulai link kerjaan, numpang makan, sampe minjem uang !
5. Dan banyak banget yang lainnya deh, dari selebaran, sampe iklan iklan di majalah gitu. Intinya, kalo mau nyari kerja, jangan males males aja.
Oh iya, dalam pekerjaan jangan pernah lupa juga untuk mengecek tempat kerja nantinya, entah itu ngecek dalam metode apapun. Contoh nih, ngecek langsung, lewat gugel, ataupun sekedar nanya nanya sama yang lebih tua. Daa gue sebagai pencari kerja yang sangat antusias, pernah beberapa kali ketipu sama tempat kerjaan. Nih ceritanya.
Kerjaan di salah satu pialang saham
Terbilang posisi yang baik, langsung jadi manager di salah satu perusahaan sahamlah yang mungkin menarik hati gue untuk ngelamar di perusahaan ini. Gue juga yakin, ga cuma gue yang tertarik sama posisi ini, dan terhitung masih satu areal juga dengan wilayah kos. Yaa gue embat aja. Nah sialnya, gue sangking bahagianya ga ngecek dari awal perusahaan pialang saham tersebut, gue mah taunya perusahaan keuangan gitu.
Yaudah deh gue masukin lamaran via email, lebih mudah dan lebih murah (anak kos gitu), dan sehari kemudian, gue langsung dipanggil via sms buat dateng ke lokasi perusahaan tersebut. Sebagai anak baru yang pengen menjual diri dengan totalitas ke perusahaan, gue berusaha tuh buat pelajarin perusahaan tersebut, via google tapi. Yaa seenggaknya usaha kan ya. Nah meanwhile gue lagi searching gitu, ga sengaja gue liat nama perusahaan yang sejenis, dan berisi penipuan. Gue semakin penasaran tuh, ibarat kucing udah nyium bau ikan asin, kepancing !
Ujung ujungnya ya gue nemu diskusi grup facebook bahwa perusahaan ini, apapun posisinya, jobdesnya tetap nyari client, ambil duitnya, mainin duitnya di bursa saham. Dan keuntungannya yang bisa kita ambil, dan client ga dapet apa apa. Dari situ gue mah udah ga tertarik, tapi masa bodoh, pengen gue coba !, namanya juga kesempatan dan besoknya gue kesiangan. Entahlah, takdir yang diatas mah pengen yang baik baik buat kita kali ya.
Tertipu dengan perusahaan fiktif
Adalagi cerita, gue yang agak polos ini, tertarik sama perusahaan di bidang transportasi gitu. Jadi ceritanya di buka lowongan gini
DIBUTUHKAN SEGERA
AKUNTAN PRIA/WANITA
MINIMAL D3
USIA MAKSIMAL 25 TAHUN
BERSEDIA DITEMPATKAN DIMANA SAJA
AKUNTAN PRIA/WANITA
MINIMAL D3
USIA MAKSIMAL 25 TAHUN
BERSEDIA DITEMPATKAN DIMANA SAJA
Gue buru buru tuh daftar perusahaan itu, tanpa ngecek ngecek lagi, dan benar aja, gue ngirim pagi, malemnya ada panggilan buat interview. Singkatnya gue disms alamat perusahaannya yang ada di daerah ringroad barat. Karena gue buta jalan, dan hobi banget nyasar gue searching dulu deh malemnya di google map. Dan benar saja, gue ga nemu perusahaannya. Gue cuma nemu tanah lapang doang. Dalam hati gue mikir, mungkin aja perusahaan baru gitu. Gue lanjutin lagi lah searching searching gitu buat dapet nih perusahaan. Ujungnya ? gue baru tahu kalo ini cuma fiktif perusahaan, yang meminta elu jadi sales penjualan alat alat kesehatan. Mbah gugel, you da real MVP dah.
Tertipu dengan jobdesc kerjaan yang ga sesuai
Tertipu itu ga serta merta karena perusahaannya. Bisa aja tertipu karena pekerjaan yang ga sesuai dengan jobdes-nya. Selain cerita dari pialang saham, gue juga pernah ngalamin dua kali hampir ketipu karena kerjaan ga sesuai dengan jobdesc. Mungkin sebagian orang masih seneng seneng aja, namun menurut gue, yang idealis sekaligus egois, hal hal seperti ini dinamakan "mengeksploitasi pekerja", karena menurut gue, perusahaan bisa maju kalo karyawan atau pekerjanya juga maju dan sejahtera.
Pertama, gue pernah ketipu, sama bank T*N syariah. Banknya sudah lumayan terkenal kok bagi sebagian orang. Jadi sewaktu malam, ga sengaja gue baca iklan dari bank ini, syaratnya juga ga susah susah amat kok, dan cuma disyaratkan bersedia ditempatkan dimana saja, nama posisinya saat itu adalah pembina sentral. Dalam bayangan gue sendiri, gile keren banget namanya, kerjaan gue palingan membina masyarakat untuk lebih mengenal BT*N syariah gitu. Gue ngirim lamarannya sendiri pada bulan Desember, dan baru dipanggil bulan Febuari.
Jangan tanya kenapa gue betah nunggu. Menunggu itu asik bro~
Ngelamarnya juga cukup mudah, cukup SMS dengan format yang telah disediakan.
Langsung cus aja ke hari H -nya. Gue dapet SMS buat langsung interview di salah satu kantor dinas yang ada di Sleman, ciamik punya nih bank, bisa kayak gitu, dalam hati gue. Tapi herannya, di SMS terakhir ada tulisan, bawa serta teman wanita anda untuk mengikuti juga interviewnya, alias mereka butuh peserta lain gitu,
apa gue udah divonis ga lulus sebelum wawancara ya ?
H-1 malemnya, jujur, gue main laptop ga tenang, karena SMS ginian, karena dalam benak hati, perusahaan Bank ini terbilang cukup terkenal gitu lah. Maklum muka gue pas pasan buat ngelamar bank. Ujungnya balik kebiasan gue buat searching tentang kerjaan gue nantinya. Dan lu tau ? Nauzubilah dah. Isinya cuma hal negatif doang ga ada positif positifnya. Bayangin, pembina sentral itu ternyata cuma nama alias doang, nama aslinya MARKETING! Nyus dah, selain dari marketing, kerjaan dirangkap juga jadi admin, pembina usaha, dan juga bagian pengambilan cicilan. Karena nantinya tinggal di mess, kerja berangkat dari jam 7/8 hingga jam 6 paling engga baru nyampe mess, dan dilanjutkan rapat hingga jam 9-10 malem.
Baru bayanginnya aja udah ga kuat abdi teh, lemah abdi teh lemaah. Pokoknya salut eta sama maneh yang kerja disitu. Big applause...
Nah dari sini udah ketebak kan ? gue ga datengin interviewnya. Yah, pokoknya kalo searching tentang bank ini, apalagi posisi tersebut, banyak deh cerita "menariknya".
Kedua, gue juga pernah hampir kejebak atau lebih tepatnya tertipu dengan tulisan salah satu lamaran pekerjaan yang tertera di salah satu website online. Disitu dikatakan membutuhkan customer service online, dengan jobdesc yang tertera. Tapi ada yang aneh dengan salah satu jobdescnya. Yaitu sanggup dengan target yang ada. Baru tau aja sih customer service punya target. Nah karena kurang peduli sama yang begituan, sebodo amat, daftar !
Ujungnya dapet panggilan tuh buat interview. Oke deh, gue dateng, di interview itu, gue ketemu sama mba mba dan mas yang ngelamar juga, tapi ga ada tuh yang jadi customer service. Nah di hari itu juga gue di wawancarai sama mba cakep, tapi sayangnya lupa nama. Di hari itu juga, gue disuruh jualan produknya, emang sih produknya terbilang beda, perusahaannya juga terbilang baru berkembang, dengan adanya cabang di Jakarta, iya Yogyakarta tapi cabangnya di Jakarta, nah tepatnya gue ga disuruh sih, cuma ditawarin mau jualan atau engga. Yaudah, karena mbanya cakep, lagian harus nurut-nurut gitu kan sebagai calon pegawai baru, ya gue iyain dah.
dan gue jadi ngeh, kalo gue ngerangkap jadi marketing juga, istilahnya sih cross selling gitu. Dan karena kelihaian gue buat jual produk itu ke diri gue sendiri, gue berhasil ngejual itu barang, dan baru dikatakan setelah kembali lagi ke mba cakep tersebut, bahwa itu adalah tesnya, dan setelahnya gue disuruh dateng hari Seninnya, oh iya itu gue tes Sabtu pagi sampe sore.
Alhasil pulang dari situ gue mendapatkan :
1. Tangan gue yang gosong karena perjalanan yang cukup jauh dari kos
2. Uang jajan gue yang kepake buat beli barang sendiri
3. Kepala dan badan yang pusing karena belum makan
4. Tempat kerjaan yang rada rada "keren"
Tahap keduanya dua hari lagi, namun malemnya disuruh tes psikotes online. Ah gue udah males, karena jobdesc yang rangkap, tapi gaji umr. Bukan apa apa, gaji umr jogja itu rendah banget cuy, dibilang cukup ya cukup kalo cuma buat makan + bayar kosan, buat nabung juga cukup sih, tapi minim terbilangnya.
Oleh karena itu, gue sudahi aja tes pencarian kerja disitu, egois dan idealis gue memang.
Masalah gaji yah, ini sih emang banyak dimanfaatin sama pemilik perusahaan di Yogyakarta, dengan umr yang terbilang kecil, keuntungan yang mereka dapatkan itu cukup besar loh. Ga heran, banyak yang bilang, Yk itu cuma cocok buat santai aja, dan ga cocok buat pengembangan karir. Kalo buat buka usaha ? cocok ! kuliner tuh, bikin aja yang namanya aneh aneh. Buka aja usaha telor goreng ayam kampus. Gue jamin, laris manis.
0
Kutip
Balas