Kaskus

Story

nengsrAvatar border
TS
nengsr
I Love You More Than You Think
I Love You More Than You Think

Thanks for the amazing cover Om quatzlcoatl


I Love You More Than You Think

(Ssstt.. this is the real picture of us)


Aku sering bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang paling berperan di kehidupan ini? cintaatau uang?
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.



Panggil saja aku Hani, itu nama kecilku. Aku asli orang Surabaya jadi ga pake 'gue-elo'. Maklum orang jawa, ketika ada yang pake sebutan 'gue' pasti pada nyeletuk "mangan tahu tempe ae gue gue" emoticon-Big Grin

Mau ijin pada para pecinta SFTH buat nulis sebagian kisahku. Ya hanya sekedar untuk mengabadikan emoticon-Smilie
Maaf jika tulisanku jelek, memang bukan penulis emoticon-Big Grin
Apabila ada yang mengenalku, aku mohon dengan sangat jangan bocor ya gan emoticon-Smilie PM aja kalo mau. Oke?

Selamat menikmati...

Spoiler for Index:


Spoiler for Mulustrasi:
Diubah oleh nengsr 21-09-2020 23:10
protradersignalAvatar border
a9r7aAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
12
113.9K
847
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
nengsrAvatar border
TS
nengsr
#107
Broken Bone
Ternyata berlama lama duduk membuatku lelah efek dari tanganku ini. Aku masuk ke kamar menuju kasur dan menyandarkan badanku di tumpukan bantal yang tinggi. Sekarang aku bingung, gimana caranya tidur. Tanganku sakit sekali. Ya, baru sekarang terasa sakitnya. Nyeriii sekali. Ibu pun juga bingung, ibu ga bisa tidur. Berkali kali ibu menyesali kejadian ini, kenapa kok bisa sampe kayak gini. Tapi untungnya aku termasuk selamat, tidak ada darah apapun yang keluar akibat kecelakaan tadi. Hanya lecet kecil di ujung kelingking kaki kanan dan sendi bahu kiri yang benturan dengan aspal.

Sembari istirahat aku buka bbmku yg dari tadi bunyi. Kebanyakan mereka menanyakan kabarku. Aku balas satu persatu, lalu aku update status. "Terima kasih banyak yang tadi sudah jenguk emoticon-Smilie"
Ga lama Dani langsung komen,
Quote:


-----

Selasa, 18 maret 2014

Paginya aku bangun dengan keadaan tangan yang sudah bengkak. Aduh, ya ampun nyeri nya. Aku ga bisa bangun sendiri, harus dibangunin ibu biar bisa duduk. Itupun aku harus tahan nafas, waswas pasti kalo gerak kan sakit. Aku tetap mandi karena kan emang ga ada luka. Aku buka balutan yang ada di pundakku. Aku mandi sendiri tanpa bantuan ibu. Uuhh, tapi gerakan mandi itu memaksa tulangku gerak yang patah pun juga gerak sampe bunyi  "kletuk kletuk". Jangan tanya gimana rasanya, ngilu campur nyeri. Tapi emang dasarnya aku yang tahan sakit, aku ga nangis atau kesakitan. Merintih pun engga. Itu ternyata membantu ibu biar ga makin khawatir.

Sudah pasti absen paginya Dani ga pernah ketinggalan setiap hari, absen pagi dan pamit malam.

Quote:

Ibu datang dari rumah tetangga yang beberapa bulan yang lalu patah tulang sama sepertiku. Ibu pinjam gendongan buat tangan. Alhamdulillah, masih ada yang berbaik hati. Seenggaknya dengan ini aku lebih terbantu dan ga kesusahan. Kita berangkat ke rumah sakit naik becaknya Pak Min.

Setelah sampe dan mengantri yang lamanya bisa buat pergi umroh dulu akhirnya ketemu dokter spesialisnya. Dokter yang masih muda itu bernama dr. Carlos. Parasnya sekilas mirip Helmi Yahya itu menjelaskan kalo jalan satu2 nya ya harus operasi tapi tetap harus ikuti prosedur, yaitu harus sabar antri.

Quote:


Huft. Sekali lagi aku kecewa. Tapi mau gimana lagi. Katanya kalopun bayar juga harus antri, ga bisa langsung.

-----

Rabu, 19 Maret 2014

Pagi setelah aku bangun dan duduk senderan sambil main hp. Ibu iba melihatku, orang tua mana yang ga bingung lihat anaknya sakif apalagi patah tulang tapi belum ada penanganan.

Quote:

Aku bbman sama Arif, dia tanya tentang perkembanganku. Aku jelaskan kalo belum bisa opname karena kamar ga ada. Dia menawarkan untuk pindah rumah sakit.

Quote:


Aku bicarakan pada ibu, dan ibu langsung bergegas menyiapkan surat2nya. Entah siapa yang mengabari bapakku, dia datang kerumah melihat dan menanyakan kabarku. Kebetulan dia datang, sekalian minta antar ke rumah sakit.

Arif sudah menunggu kedatanganku dan kita daftar dulu. Memang benar disini sepi sekali berbanding terbalik dengan rumah sakit sebelumnya. Kita masuk ugd yang tiada pasien satu pun. Jelas aku dikerubungi oleh dokter, suster, anak kuliahan yang sedang magang.

Agak gedek aku jawab pertanyaan dari anak kuliahan ini. Sekarang patah tulang kenapa lagi kalo ga jatuh? Masa aku habis kena smack? Atau bawa barang berat? Beratnya seberapa kok sampe bikin tangan patah? Aneh2 aja kalo tanya. Bukannya apa, aku emang agak sebel karena dari kemarin banyak yang tanya dan aku capek harus jawab pertanyaan yang sama.

Ternyata kalo mau masuk ke rumah sakit ini prosesnya pun juga sama seperti rumah sakit sebelumnya. Untuk dapat kamar dan operasinya juga harus antri. Makin lama dong nanti. Yaudah, terpaksa kita pulang.

Di rumah aku cuma bisa duduk senderan, main hp, nonton tv. Waktu itu aku buka whatsapp di grup alumni ekskul ku karena waktu itu ada chat, ternyata isinya broadcastan tentang kabarku dan mereka mau mengumpulkan dana biar aku bisa di operasi dengan cepat. Aku terharu, air mataku leleh dengan derasnya. Mereka sangat peduli padaku, sekali lagi aku bersyukur ternyata memang banyak sekali yang peduli padaku.

Ibu melihatku menangis, dikiranya aku nangis karena kesakitan. Aku ga menceritakan penyebabnya apa, aku ga sanggup. Biarlah ibu beranggapan seperti itu.

Malamnya ada teman mainku sama Putri datang menjenguk, terus adek2 kelasku datang juga, kemudian ada teman kantorku semua yang datang.

-----

Kamis, 20 Maret 2014

Pagi itu kakakku yang kedua telpon aku, dia menanyakan kapan aku operasinya. Karena emang ga tau yaudah aku jawab seperti itu. Dia juga tanya kalo opetasi bayar, kena biaya berapa. Sekali lagi aku ga tau. Terus dia minta nomer telpon rumah sakit. Ga lama setelahnya dia menjelaskan seperti kemarin aoa yang sudah pihak rumah sakit jelaskan.

Kira2 jam 9 ada telpon masuk dari nomor tidak di kenal.

Quote:


Alhamdulillah, seperti angin segar. Ibu yang dari tadi hanya diam melihatku telpon. Setelah kuberitahu langsung bersyukur dan menyiapkan semuanya.

Sampai disana ternyata belum jbisa masuk kamar. Aku dan ibu nunggu di poli ortopedhi sampe sore dan semua pasien sudah pulang baru kita siantar ke kamar. Aku ga lupa mengabari mereka, teman2ku yang selalu menanyakan kabarku.

-----

Jumat, 21 Maret 2014

Dini hari aku dibangunkan oleh perawat, disuruh mandi keramas dan ganti baju operasi. Aku mau dipasangi infus yang tadi malam aku sudah disuruh puasa.

Pukul 9, aku didorong pake kursi roda ke ruang operasi. Aku update status, "Minta doanya, ini sudah mau operasi"

Quote:

Dan beberapa chat lainnya yang isinya hampir sama mendoakan semoga operasinya lancar.

Aku sudah masuk ke ruang icu, ibu ga boleh masuk karena ini ruang steril. Setelah nunggu beberapa lama berbaring diranjang sama beberapa calon eksekusi lainnya. Aku dibawa keruang operasi.

Aku melihat sekitar ruang operasi yang dingin beserta alat2nya. Ada 2 dokter dan beberapa perawat disana. Tapi aku ga lihat dr. Carlos.

Quote:


Terus tangan kananku direntangkan untuk di injeksi. Injeksi pertama aku ga merasakan apa2. Terus yang kedua ada rasa dingin dan sepeti kesemutan. Kemudian aku sudah ga sadar.

Aku tersadar karena ada rasa tak nyaman di hidungku. Ternyata ada alat bantu pernapasan. Aku buka yang menutupi hidungku itu karena napasku terasa sesak. Dan ada bunyi,
Tiit.. tiit.. tiit..

Aduh, udah kayak di sinetron ya. batinku..

Quote:

Kemudian aku dibawa keluar dengan aku berbaring diranjang menuju ruang rontgen. Aku ga melihat ibu disekitarku. Sekali lagi aku difoto untuk lihat hasil operasinya. Setelah keluar dari ruang rontgen barulah aku ketemu ibu. Kemudian kembali ke kamar inapku.

Alhamdulillah, operasinya lancar..
Diubah oleh nengsr 24-03-2017 09:49
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.