The Twins is coming

Tanpa terasa mereka telah melewati penerbangan selama delapan jam dan dua puluh menit untuk tiba ke New Delhi. Sepanjang perjalanan dihabiskan mereka dengan tidur.

Sekarang di sinilah mereka. Di bandara ketibaan New Delhi, India. Ada pembagian kalung bunga di pintu bandara. Johnny sangat bersemangat sehingga dia mendapatkan dua kalung bunga.

Lativa yang tampaknya cukup senang mendadak terdiam.
Arelia yang menyadari hal itu mendekati Lativa.

“Ada apa?”, tanyanya tanpa menatap.

“Aku melihat dia. Saudara kembarku. Rativa.”, napasnya memburu.

Arelia tahu. Dia menggenggam tangan Lativa.

“Jangan takut. Kita akan segera menuju hotel. Kita dalam pengawasan polisi, dear. Kita aman.”

Tidak berapa lama, setelah melakukan check in. Mereka semua telah berada di hotel. Mereka tidak perlu homestay. Di India semuanya murah. Dan tanpa disangka, Lativa adalah seorang yang pandai dalam tawar menawar.

Mereka berhasil mendapatkan banyak makanan cemilan dan tempat tinggal yang murah. Emmy menjadi gelap mata dan membelanjakan banyak uang untuk membeli beberapa stel pakaian khas wanita India. Dan….

“Kamu beli kalung itu lagi?!!”, Arelia siap mengomel.

“Ya, ampun Arelia. Ini murah sekali. Hanya 25 rupee dan aku dapat dua setelah menawar sedikit.”, Emmy sangat bangga.

“Kita sudah dapat saat turun dari bandara.”, tusuk Arelia.

Emmy mendengus. Arelia kembali membalas dengan menjulurkan lidah.

Tidak lama, mereka mendengar suara ribut di ruang kumpul penginapan mereka. Mereka bergegas keluar dari ruangan.

Di sana Arelia dan Emmy hanya bisa ternganga.

Mereka melihat…..

Melihat dua orang Lativa disana.