Part 11









Tak lama kemudian anak2 geng gw datang.. Alan, Andre, Ridho, Joni, Tian, Jay dan Bobby.. Mereka langsung menghampiri gw yg berdiri di tengah lapangan..Dalam segi jumlah geng gw tetap kalah tapi kalo dari segi bengis gw yakin geng gw jauh lebih dari geng kelas XII pimpinan MatPelo.. Yg paling gw tau adalah Andre, ini anak kalo udah panas, masalah sakit di badan gak bakal di hiraukan sampai musuhnya tumbang, Alan dan Ridho masuk kategori sedang2 saja tapi mereka juga bukan tipe orang mudah menyerah.. Kalo Tian, Jay dan Bobby gw masih buta akan kelebihan mereka karena emang baru sekarang mereka gabung di geng gw.. MatPelo yg melihat kedatangan temen2 geng gw hanya cengar cengir sambil memberi kode kepada teman2nya agar bersiap, klo situasinya semuanya turun berarti satu orang dari geng gw bakal ngehadapi dua sampai tiga orang dalam pertarungan ini. Tidak adil, sudahlah ini adalah resiko yg harus di terima kalo sudah tau musuh jumlahnya pasti lebih banyak, jadi tidak ada gunanya lagi buat mengeluh akan keadaan ini..



Dan yg di tunggu akhirnya terjadi, semua anak2 kelas XII berlari menuju kearah kami dan kamipun juga langsung berlari kearah mereka, pergulatan langsung terjadi ketika kedua titik anak manusia tersebut bertemu, gw yg berada di depan langsung mengincar pentolan mereka karena semakin cepat pentolan mereka tumbang maka mental anak2 kelas XII yg lain pun akan drop, tapi skenario yg gw buat tidak sesuai dengan realita karena MatPelo tidak maju bersama dengan anak2 kelas XII lainnya, dia hanya menunggu di belakang sambil mengamati situasi, mau tidak mau gw harus berhadapan dengan cecunguk2 si MatPelo terlebih dahulu, satu hantaman langsung gw berikan kepada anak kelas XII yg badannya tak terlalu besar dan hasilnya dia langsung terjatuh menahan sakit di muka karena hantaman yg gw berikan tidak tanggung2 tenaganya karena semakin lama gw menghemat tenaga maka akan semakin cepat gw merasa lelah, gw yg terbiasa membawa dua tangki air berisikan 40liter dikalikan 4 dengan jarak tempuh ±500 meter setiap harinya selalu mengeluarkan tenaga yg besar untuk itu, jadi gw lebih suka langsung mengeluarkan tenaga full walaupun musuh yg gw hadapi jauh kualitasnya di bawah gw..

Andre seperti biasanya mengamuk membabi buta, dua orang yg di hadapinya pun kewalahan, Alan dan Ridho bersatu padu menghadapi 4 orang sekaligus, teknik yg lumayan agar mereka bisa saling melindungi.. Sedangkan Tian, Jay dan Bobby bagaimana, di sini gw tercengang melihat mereka dengan mudahnya menghabisi 7 orang sekaligus, benar2 gila yg mereka lakukan.. Di hadapan gw masih ada satu orang yg menghadang, dia langsung memberikan tinjunya ke arah muka tapi langsung gw tangkis menggunakan tangan dan tanpa basa basi langsung gw hujamkan pukulan telak ke bagian telinganya dan sukses membuat orang tersebut terkapar dan tanpa belas kasih gw berikan juga satu tendangan tepat di perut yg membuat dia makin kesakitan dan akhirnya diam tak berdaya..

MatPelo yg menyadari anak buahnya sudah tumbang semua akhirnya mulai menunjukan mimik kengerian di wajahnya, bagaimana tidak mereka yg menang jumlah tapi malah mereka juga yg bertumbangan, mungkin dalam pikirannya siapa orang2 ini, bagaimana bisa mereka dengan mudahnya membuat orang sebanyak itu tumbang tanpa banyak luka yg mereka alami..

Gw pun maju menghampiri MatPelo, setelah dekat dia hanya berdiam diri dengan mimik muka yg masih menampakan kengerian. Gw gak buang waktu lagi, langsung gw raih kerah bajunya tapi dia tetap bergeming tanpa memberikan perlawanan, apakah ini yg di sebut pentolan alias jagoan sekolah ini, bagaimana nasib sekolah ini apabila terlibat tawuran dengan salah satu STM di kota gw yg menjadi musuh bebuyutan sekolah kami, bisa mati muda anak2 sekolah gw apabila yg jadi pentolan orang yg tak bertanggung jawab seperti ini.

Gw yg sudah gak mau menunggu lama lagi untuk mengakhiri perkelahian ini langsung memberikan pukulan sekuat tenaga kepada MatPelo dan hasilnya... Ahh sudahlah nanti yg bersangkutan gak mau lagi casting peran di SFTH gara2 gw jabarkan dia langsung tumbang di pukulan pertama seperti yg pernah di alami si Oji di tritnya Dira pfffttt..



Akhirnya pertarungan ini selesai dan di luar ekspetasi kami karena musuh gak sekuat yg kita duga..