Kaskus

Story

bunbun.orenzAvatar border
TS
bunbun.orenz
[TAMAT] L.I.E (LOVE in ELEGY)
Spoiler for Credit Cover (THANK YOU SO MUCH):


And I know
There's nothing I can say
To change that part

But can I speak?
Well is it hard understanding
I'm incomplete
A life that's so demanding
I get so weak
A love that's so demanding
I can't speak

I see you lying next to me
With words I thought I'd never speak
Awake and unafraid
Asleep or dead



- Famous Last Words by MCR -


JAGALAH SOPAN-SANTUN ANDA DALAM BERKOMENTAR, KARENA 90% TOKOH DISINI IKUT MEMBACA


Masa ini adalah lanjutan dari sebuah Masa yang Paling Indahyang dituangkan oleh suami ku tercinta Agatha


Quote:


Spoiler for Special Thanks:


***



Spoiler for From Me:


Versi PDF Thread Sebelumnya:

MyPI PDF

Credit thanks to Agan njum26



[TAMAT] L.I.E (LOVE in ELEGY)

Foto diatas hanyalah sebagai ilustrasi tokoh dalam cerita ini


Quote:
Polling
0 suara
SIAPAKAH YANG AKAN MENJADI NYONYA AGATHA ?
Diubah oleh bunbun.orenz 04-07-2017 12:31
drakenssAvatar border
snf0989Avatar border
ugalugalihAvatar border
ugalugalih dan 27 lainnya memberi reputasi
26
1.5M
7.3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
glitch.7Avatar border
glitch.7
#280
PART 4


00.05 wib.

"Selamat ulang tahun ya sayang..",
"Semoga panjang umur, sehat selalu, tercapai apa yang dicita-citakan, dan selalu diberikan kebahagiaan oleh Tuhan...", ucap Gua.

"Aamiin...",
"Makasih yaa sayang...", jawabnya.

cuupp..Gua kecup keningnya.

"Ini potongan pertama untuk Papah...",
"Ini untuk Mamah...",
"Ini untuk Kakak...", ucapnya sambil membagikan potongan kue kepada keluarganya.

"Nah, ini untuk kamuu..",
"Maaf ya kecil potongannya, kebagian dikit hihihii....", ucapnya lagi kali ini kepada Gua sambil memberikan potongan kue terakhir.

"Hahaha..",
"Enggak apa-apa kok..",
"Utamain keluarga lah..", jawab Gua santai.

Kemudian Gua dan perempuan ini keluar dari ruang tamu dan duduk di bangku taman rumahnya.

"Makasih ya kejutannya",
"Aku pikir kamu lupa hihihi...", ucapnya sambil menggandeng lengan Gua.

"Enggaklah, masa lupa sih..", jawab Gua sambil mengelus rambutnya.

"Kok bisa sih ngasih kejutan bareng keluarga ku ?",
"Udah direncanain dari kapan A ?", tanyanya.

"Dari sejak dalam kandungan..",
"Ha ha ha ha....", jawab Gua sambil mencolek dagunya kali ini.

"Iiiih... Gitu muluuu..",
"Eh A, aku mau nanya..",
"Waktu kamu sama Vera jalan dua hari lalu jadinya bukber dimana ?", tanyanya lagi.

Dan akhirnya, Gua menceritakan apa yang sebenarnya terjadi sampai Gua dan Vera gagal bukber di hari itu. Wulan cukup terkejut dengan sikap Papahnya Vera yang Gua ceritakan kepadanya. Tapi pada akhirnya Wulan juga mengerti keinginan Papahnya Vera. Karena kembali lagi, apa yang diinginkan Papahnya Vera adalah untuk kebahagiaan sang anak tercinta, walaupun kita tidak tau, bahagia atau tidak batin sang anak.

Karena tolak ukur kebahagiaan seseorang berbeda-beda. Kita bisa saja melihat seseorang sukses dengan apa yang kita lihat di depan mata. Entah itu pekerjaannya yang sukses, ataupun keluarga yang utuh, tapi apakah kita tau isi hati mereka ? Bisa saja dibalik kesuksesan seseorang dalam pekerjaannya dia menjerit di dalam hati karena waktunya bersama keluarga harus dikorbankan, seperti Bapak Gibraltar.

"Hmm..",
"Dan kamu masih berteman baik kan dengan Vera A ?", tanyanya lagi setelah selesai mendengar cerita Gua.

"Alhamdulilah baik, sampai hari ini juga kita masih komunikasi kok...", jawab Gua.

"Tapi jangan terlalu deket A...",
"Akunya cemburuu tauu...", ucapnya melanjutkan kecemburuan yang sempat tertunda dari dua hari lalu.

"Iya iya.. HHehehe..",
"Maaf ya Neng..", jawab Gua sambil mengucek-ucek rambutnya.

"Keseel aku...",
"Dia kan suka sama kamu..".

"Haha.. iya deh iyaa..",
"Udah ya jangan dibahas lagi..".

"Bukan gituu...",
"Kata kamu kan dia udah suka sama kamu dari kelas satu sma, waktu ada Olla juga...",
"Nah, kejadiannya nanti kaya aku sama kamu lagi..", ucapnya melanjutkan kekhawatirannya itu.

"Maksudnya ?", tanya Gua balik.

"Iyaa..",
"Kan Vera suka kamu udah lama tuh, kayak aku ke kamu..",
"Dan dia menunggu kamu.. Kayak aku nunggu kamu saat dulu sama almarhum..", ucap Wulan menjelaskan.

Ya, memang Wulan pada akhirnya tau soal kedekatan Vera dengan Gua. Dua hari lalu, saat Gua dan Vera tidak jadi bukber, Wulan menelpon Gua malam harinya. Awalnya dia hanya cerita seperti biasa, saat kami sering ngobrol ditelpon selama ini. Tapi setelah lama kami mengobrol, Wulan cerita bahwa di kampusnya ada yang suka dengan dirinya, Kakak tingkatnya. Baru saja mulai pendekatan ke Wulan, tapi si Kakak tingkat itu sudah ditolak mentah-mentah oleh Wulan. Percayakah Gua ? Percayalah. Lalu gantian Gua yang menceritakan kedekatan Gua dengan Vera yang langsung membuatnya cemburu. Tapi ada maksud dari itu semua, Gua memang sengaja menceritakan soal kedekatan Gua dengan Vera, Karena cuma satu hal yang Gua tunggu dari Wulan, tentang kejujurannya juga soal hubungannya dengan...

"Iya aku paham kok Neng..",
"Tapi, aku mau terbuka sama kamu soal hati ku ke Vera..", ucap Gua.

"Heum ?",
"Oh..",
"Kamu mau bilang kalau kamu suka juga dengan Vera gitu ?", tembak Wulan.

"Iya", jawab Gua langsung tanpa jeda.

"Hah ?!",
"Apa A ?"
"Kamu jawab apa ?!",

"Aku bilang iyaa..", ulang Gua.

"Beneran kamu ?!"
"Kamu enggak bercanda A ?!", kali ini Wulan melepaskan kaitan tangannya dilengan Gua.

"Iya beneran",
"Sebelum kamu marah, sebelum kamu nampar aku, sebelum kamu mutusin aku...",
"Coba pikirin dengan logika kamu...",
"Baru aja kamu bilang sebelumnya, kalo Vera dan kamu sama kan, sama-sama nungguin aku, bedanya cuma di masa smp dan sma aja antara kamu dan Vera...",
"Lalu pada akhirnya ? Aku bisa terima kamu..", ucap Gua menjelaskan.

"Aku gak ngerti sama pikiran kamu Za!",
"Kok bisa-bisanya kamu jujur soal perasaan kamu ke Vera sama aku ?!",
"Dimana hati kamu ?!", kali ini Wulan mulai emosi.

"Karena kita berdua tau Lan..",
"Hubungan kita enggak akan berjalan baik selama kita jauh..",
"Dan sampai kapan kita mau tutup mata soal hubungan yang akhirnya akan berujung pada kata putus juga ?",
"Apa aku perlu nunggu kabar sampai Yudha nembak kamu dan kamu terima ?", tembak Gua kali ini kepada Wulan.

Wajah Wulan langsung berubah, yang tadinya sudah emosi, kini dirinya terkejut dan heran dengan apa yang Gua ucapkan tadi.

"Yuu.. Yudha ?",
"Yudha siapa ?", tanyanya terbata.

Gw menghela napas pelan, lalu tersenyum menatapnya.

"Yudha..",
"Mahasiswa FKG yang satu kelas dengan kamu sekarang..",
"Dia itu mantan ketua kelas ku dulu di SMA Lan..",
"Amanat yang aku kasih ke dia untuk ngawasin kamu malah buat hubungan kalian jadi dekatkan ?",
"Dia sengaja gak pernah cerita sama kamu kalo aku dan dia pernah satu sekolah di SMA, bahkan satu kelas selama dua tahun..",
"Dan minggu kemarin, Yudha jujur ke aku kalo dia suka sama kamu..",
"Dia bilang, kamu kasih respon baik selama dia ngedeketin kamu..",
"Berapa kali kalian udah jalan berdua pun aku tau..",
"Sampai akhirnya Yudha minta maaf ke aku lewat telpon, karena udah nyatain perasaannya ke kamu kemarin di kampus kalian...",
"Aku juga tau kalo kamu nahan jawaban untuk Yudha karena masih ada aku kan ?". ucap Gua menjelaskan apa yang selama ini terjadi diantara kami.

Jelas sudah, kini Wulan mengerti semuanya, dan hanya airmata yang bisa ia berikan sebagai tanggapannya atas apa yang Gua ketahui selama ini. Gua mendekapnya dalam pelukkan, Gua belai rambutnya perlahan dan mengusap punggungnya. Tubuhnya bergetar diiringi dengan suara isak tangis yang semakin terdengar nyaring di taman rumahnya ini.

Dan kembalinya hubungan pertemanan diantar kami berdua menjadi kado untuknya di ulangtahunnya yang ke-18 itu.

.........

Yes! Single, sendirian lagi. Lega rasanya bisa mengakhiri hubungan dengan Wulan selama ini. Bukan karena Gua jahat terhadap dirinya, tapi kami berdua sebenarnya sama-sama tau kalau hubungan ini tidak akan pernah berjalan baik. Hanya kami menutupinya saja selama ini, membohongi diri masing-masing bahwa semuanya akan bisa dilewati dengan baik. Tapi kenyataannya ? Everything's is bullsyittt. Gua dekat dengan Kinan dan Vera, begitupun Wulan, dekat dengan Yudha. Bahkan akhirnya Gua tau kalau mereka akhirnya jadian satu hari setelah Gua dan Wulan putus.

Sedih ? Perih ? Ditikung temen sendiri ? Biasa aja Gua ma Bray... Masih ada satu goalkeeper berkerudung dan satu defender jago bikin kue yang menjaga gawang hati Aa Eza. Slow baeeee... Huahahaha. Tinggal pilih ajalah, jentikkan jari, langsung satu gol masuk ke hati Aa. Atau mau yang ekstrim ? Manggil pemain veteran ? Layaknya Wulan ? CeuLeuBeuk lagi ? a.k.a CLBK ? Bisaaa, masih ada Mba Yuu yang bisa Gua tikung nanti dari cowonya, Ppfffttt... Be careful, Pregnant Lizard is Back, Dude!!!.

Tapi Gua udah lama enggak menikmati kesendirian tanpa pasangan. Jadi kali ini, Gua akan memulainya secara acak tanpa perlu terburu-buru mendapatkan yang baru. Cukup sudah Gua salah langkah waktu sama Olla, dan balikkan sama Wulan. Single will be better than together for me rite now na na na na na naaaa.... Yiipppiiiiieee... Hell Yeah!.


***


15 hari sudah Puasa di tahun 2006 Gua lewati tanpa bocor sehari pun, Yap, mulus kalo soal rekor nahan hawa nafsu makan sih, tapi soal diterima apa enggaknya biarlah menajadi urusan Sang Maha Adil.

Gua sedang buka bersama di kampus dengan teman sekelas. Acara dadakan sebenarnya, karena salah satu teman sekelas Gua sedang berulang tahun hari ini. Sebut saja namanya Mawar, eh maenstim ah, Mmm... siapa ya, ah melati, enggak enggak, kurang oceh, hmmm.. Oh Gua tau, Lisa aja. Yap, namanya Lisa, begitulah panggilannya. Wajahnya asli pribumi, cah ayu tenan, adem kalo ngeliatnya, bodinya standar, proposional lah, bempernya enggak tumpeh-tumpeh kayak Mba Yu sih, tapiii... Eheum, Gua kudu rem, bahaya ini trit punya bini Gua bray.

Makan bersama di dalam kelas tentunya setelah adzan maghrib berkumandang. Karena ini dadakan, Lisa hanya memesan delivery order KaeFCeh untuk satu kelas, paket komplit pokoknya. Gua dan yang lainnya sih mau apa aja terserah, yang penting traktirannya aja ahahaha. Kelar menyantap makan gratisan, Gua dengan beberapa laki-laki perokok lainnya keluar kelas untuk menghisap si racun. Saat itu ada Gua, Eko, Mat Lo, dan Iyon.

Kami semua ngudut di taman kampus. Btw, kampus kami memang tidak mempermasalahkan asap rokok yang bertebaran di lingkungan kampus, selama itu diluar ruangan. Taman adalah salah satu tempat ngerokok paling favorit untuk mahasisw/i juga dosen di kampus ini, tentunya selain kantin.

"Bro, Jujur aja yak, Gua nih paling gak kuat nahan godaan ngudut kalo bulan puasa gini Bro..", ucap Iyon memulai obrolan.

"Sama Bro, Gua udah batal puasa 10 hari cuma gara-gara ngerokok ama ngopi, kalo makan ma ampe maghrib juga Gua kuat nahan..", timpal Mat Lo.

"Parah Lu berdua, itukan godaan Cuy, kudunya jadi bagian untuk nambah pahala biar bisa lewatin hawa nafsu ngerokok... Gua aja bisa..", ucap Eko.

"Ah yang bener Lu Ko ? Mana kita tau Lu sering ke kantin buat belajar taunya malah ngudut juga, kalo mau belajar ma di kelas aja atau gak di perpus...", kali ini Mat Lo yang menjawab.

"Yee kampret, dosa Lu fitnah Gua...",
"Nih, Gua juga gak kuat nahan ngerokok ma, tapi cuma kalo lagi kayak gini..",
"Abis makan doang, pinginnya buru-buru udut..",
"Rasanya kayak...",
"Wes mangan ora udut, paru-paru ora senyum Brooo...". ucap Eko sambil nyeungir.

"Ha ha ha ha ha... bisa aja Lu Kooo.. Koo! Dasar Eko Pe'A!!", balas Iyon.

"Eh, Za... ngomong-ngomong",
"Gua mau tau, Lu ama anak kelas B deket banget..",
"Jadian Lu ama dia ?", tanya Mat Lo tiba-tiba berganti topik.

"Hah ?",
"Siapa nih yang Lu maksud ?",
"Ada dua cewek yang Gua liat deket ama si Eza dari kelasan anak B...", timpal Eko kepada Mat Lo.

"Gilee.. Dua cewek ?",
"Bagi-bagilah Zaa..",
"Belum anak kelasan juga kayaknya demen ama nih anak...", timpal Eko kali ini.

"Ah Lu pada percaya gosip murahan doang...",
"Gua ama Kinan anak kelas B deket karena kita satu sekolah dulu..",
"Terus satu lagi si Vero, baru aja kenal kemaren-kemaren, cuma kenalan doang Broo... ",
"Eh iya, yang satu kelas demen ama Gua siapa ?", tanya Gua pada akhirnya kepo juga.

"Laah, bo'ong banget Lu cuma deket ama anak kelas B ma, nempel mulu Cooy yang rambutnya seleher itu... Kinan kan namanya tadi ?",
"Kelas kita ma sapa lagi kalo bukan yang lagi ulang tahun sekarang...",
"Pura-pura gak tau Lu Broo...", jawab Mat Lo.

Hee ? Lisa ? Ah masa dia demen ama Gua ?, Wah bahaya nih kalo dibiarin, kudu beraksi sebelum terlambat.. Kudu beraksi duluan sebelum jatuh ke pelukkan ketiga teman yang ada di depan Gua ini maksudnya. Hueheheheheh...

"Ah aneh-aneh aja Lu Mat, gak mungkin Lisa demen ama Gua ma...", pancing Gua kepada Mat Lo.

"Lu tanyain si Eko nih..",
"Beneran Coy dia demen ama Lu...",
"Kemaren sebelum ultah, dia nanya Lu pacaran bukan sama si Kinanti anak kelas B itu, gitu katanye ke Gua", jawab Mat Lo.

"Iye Za, Gua saksinya si Lisa nanyain gitu ke si Mamat nih..",
"Terus katanya lagi, dia minta alamat kost-an Lu, tapi kan Lu kagak ngekost, jadi ya Gua bilang Lu PP rumah - Kampus naek krl..", tambah Eko menjelaskan ke Gua.

Hmm, sepertinya kabar Lisa suka sama Gua bukan isapan jempol. Boleh juga nih, bukan apa-apa, masalahnya si Lisa ini Bapaknya juragan kontrakan/kost-an 40 pintu Coy. Deket kost-kostannya ama Kampus Gua. Mana kost-an campur lagi. Cocok dah kalo Gua selepet sedikit ma. Huehehehe...

"Eh, bentar-bentar...",
"Gua heran, Lu kenapa manggil si Mamat pake Mat Lo sih Za ?", tanya Iyon tiba-tiba.

"Ooh, soal Mat Lo..",
"Jadi gini, Gua punya temen di SMA dulu, namanya Arthur, dia mantannya temen sekelas Gua yang namanya Vera..",
"Nah si Arthur ini suka nikung cewek orang, terus demen banget ama yang namanya PHP-in cewek juga..",
"Nah sekarang Gua tanya, si Mamat kelakuannya gimana ?", tanya Gua balik ke Iyon.

"Sama ama temen lu yang namanya Arthur itu..",
"Nah hubungannya ama nama apaan ? Kok kelakuannya doang ?", tanya Iyon lagi.

"Si Arthur, ama anak-anak angkatan SMA Gua dulu dipanggilnya Thur Lo, alias Arthur Pelo...", jawab Gua.

"Kalo Mat Lo berarti ?", tanya Iyon.

"MAMAT PELO!!", jawab Eko.

"HUA HA HA HA HA HA HA.."
(tawa diatas bukan tawa Gua dan ketiga teman kampus Gua, tapi tawa para reader, terutama si setipen! emoticon-Peace ).


***


Tidak terasa libur kuliah karena hari raya idul fitri sebentar lagi sudah di depan mata. Hari ini adalah hari terakhir Gua ngampus, karena besok sudah mulai liburan.

Hari ini di kelas, matkul terakhir, Gua lupa matkul apa, anggap aja housekeeping nya Bu Dewi. Gua sedang dipepet oleh seorang perempuan ayu yang tiba-tiba saja di matkul terakhir hari ini bergeser duduknya jadi disebelah Gua.

Lisa, si anak juragan kost-an 40 pintu ini sedang asyik mengorek info tentang Gua. Dari mulai hubungan Gua dengan Kinan, Veronica, sampai perkenalan didiem Gua dengan anak D4 di lantai atas kampus dia tau.
Gua heran sebenarnya sama Lisa, bisa ya dia kayak Vera waktu Gua di SMA dulu, tau aja Gua deket sama Olla, Kinan, Echa dan Nindi. Jangan-jangan si Lisa ini klonengannya si Vera. Entahlah, yang penting nikamtin aja dulu yang di depan mata.

"Jadi beneran kamu sama anak D4 yang namanya Tyas itu enggak ada apa-apa ?", tanyanya untuk kesekian kalinya lagi.

"Ya ampun, beneran kok enggak ada apa-apa..", jawab Gua yang sudah capek menjawab seperti ini daritadi.

"Ya udah iya deh aku percaya..",
"Iya, aku juga percaya kamu sama Kinan dan Vero enggak ada apa-apa..", ucapnya tapi sambil cemberut.

"Dih cemberut mulu, nanti wajahmu keriput loch...",
"He he he he...", balas Gua.

"Iiisshh, kamu tuh suka nyebelin ya ternyata...", ucapnya lagi.

"Tapi ngangenin kaan ... ?", balas Gua lagi.

"Bangeetttt...", jawabnya sambil mencolek dagu Gua.

Gilbert lagi ini ma, gila berat Gais, Lisa diem-diem demen colak-colek ai punya dagu. Awas Lis, kalo dicolek kadal berbisa bahaya loch, belum juga dicolek udah kena hawanya aja kan... Ha ha ha ha.

"Mmm...",
"Eza...",
"Aku mau nanya, kenapa kamu enggak kost aja sih deket kampus ?", tanyanya kali ini agak serius.

"Heum ?",
"Enggak apa-apa sih, selama masih bisa PP ya ngapain nge-kost Lis ?",
"Lagian kayaknya mahal deh kost daerah sini...", Ssyyiiiiuuuuuttttt (rudal ditekan).

"Enggak kok, banyak yang terjangkau..", jawabnya mulai antusias.

"Tapi jarang ada yang bebas ya ? Peraturannya pada ketat ?", tanya Gua lagi. (Wuuuuussssss.... Rudal otw Kapten!)

"Cuma formalitas palingan",
"Kalo kamu mau aku tunjukkin kost-an yang murah dan bebas...", jawab Lisa lagi.

"Murahnya segimana dulu Lis ?", (Target lock! Biipp.. Biipp.. Biipp...).

"Udah pokoknya murah kok, setengah harga buat kamu..".

"Ada kamar mandi dalam ?", (10 seconds to blow the target).

"AC, kasur, lemari, meja dan bangku belajar, juga kamar mandi dalam ada semua fasilitasnya, bebas lagi.. Mau enggak ?", jawabnya mempromosikan.

"Boleh sih... Tapi..",
"Berapa dulu nih ?",
"Aku juga harus cek uang bulanan kan Lis...", (5 seconds Capt!).

"Asal kamu mau..",
"Tiga bulan pertama aku kasih gratis..",
"Bulan selanjutnya setengah harga aja Za.. 250 ribu per bulan". Jawabnya sambil menaruh telapak tangannya diatas tangan kanan Gua.

(DUUUAARRRR!!! Target is Going Down Capt!! Mission success!!).
Diubah oleh glitch.7 21-03-2017 19:00
JabLai cOY
JabLai cOY memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.