Aku menuju kelasku. Aku sebenarnya cari si vendi, kok dia enggak ada yah. Kangen eeyy...ha...ha...ketemu yenni yang lagi latihan dancer. Sebenarnya aku pengen ditemani ke ruang kepsek, tpi liat anak2 pada sibuk. Aku keluar ke kelas. hmmm, sunarti juga nggak tampak tadi di kelas. salmiati juga masih dingin sikapnya sama aku. Akhirnya aku balik lagi ke anak2 cowok tadi...



Sambil jalan ke ruang kepsek, aku tanya aristo....


Sampai di ruang kepsek, aku cap jempol. Disitu aku liat NEM ku, Cuma 39,98....aaah...sisa 0,02 mencapai 40,00. Aku langsung down. Keluar dari ruang kepsek, wajahku lesu. Aku jadi pengen langsung pulang....aku udah enggak negur2 yang lain.



Aku segera menuju ke kelas. Aku ngajak yenni temanin aku. Untung latihannya udah selesai. Di sana ada ibu sabariah lagi liatin anak2 latihan. Beliau menghampiriku...



Aku dan yenni menuju ke tempat yang lain menunggu. Aku berboncengan dengan yenni pake sepeda okto. Sesampai di rumah sunarti...



Keluarlah tantenya sunarti,”mau ngapain kalian? Mau ngambil suplir yah? iya kan?”

“ enggak kok tante, kita mau ketemu sunarti. Sunartinya ada?” jawab kami dengan muka blo’on (jaman itu suplir temasuk tanaman yang sering dicari orang namun agak langka. Di rumah sunarti banyak tanaman suplir)

Sunartinya enggak ada. Udah pulang kampung. Kata tantenya, dan langsung masuk begitu aja. Baru kita mau nanya, apa ada titipan dari sunarti? Kali2 aja dia titip buku2 aku sebelum pergi, eh...tantenya malah langsung ngeloyor masuk.

Karena tujuan kita kesini belum tercapai, kami masih nunggu di luar. Tantenya keluar lagi,”mau ngapain lagi? Kan tadi udah aku bilang sunartinya enggak ada”

“anu tante, apa sunarti enggak nitip sesuatu? Soalnya sunarti pinjam buku2 aku dan sampai sekarang belum dikembalikan.” Aku memberanikan diri bertanya. Daripada sia2 kita kemari...

“tunggu, aku tanya dulu.” kata tantenya sunarti. Kita saling melihat heran. Jangan2 sunarti ada di dalam, Cuma takut ketemu sama aku. Tak lama, tantenya keluar dan membawa buku2ku,” ini ada, katanya punya nana. ada nana disini?” sambil melihat satu persatu dari kami.

“saya nana tante,” jawabku.

“nih buku kamu, makasih katanya. Maaf baru dikembalikan.”

“Cuma itu tante?” kataku heran. Sepertinya ada yang aneh. Setauku sunarti memang tinggal sama tantenya, bukan sama ortunya.


Kami pun pergi meninggalkan rumah sunarti. Sebelum ke rumah masing2, kami ke rumah supardi dulu istirahat. Di rumah supardi, kita ngobrol tentang sunarti..


Kita pun ngobrol2 mengenang masa kita sama2 di sekolah. Sebelum duhur, kita pun pulang ke rumah masing2.