- Beranda
- Stories from the Heart
[Action, Special Ability] Erik the Vampire Hunter
...
TS
Shadowroad
[Action, Special Ability] Erik the Vampire Hunter
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ane mau share novel buatan ane sendiri gan
Novel ane bergenre action, horror, romance, school-life dan supranatural
Inspirasi dapat dari alur game, film, anime, kehidupan, komik, mitologi, legenda dan novel yang pernah ane amati
Part 62: Erik dan Vela Versus Pengendali Tulang
Spoiler for Begini gan ceritanya::
Cerita ini tentang seorang remaja dari Jakarta yang keluarganya terbunuh karena kaum vampire. Cowok remaja ini bernama Erik Calendula. Setelah selamat dari bencana yang dibuat kaum vampire, dia lalu memohon pada Arthur Pendragon. Arthur adalah salah satu dari beberapa pemburu vampire yang menyelamatkan Erik. Dibakar oleh tangisan, amarah dan dendam atas kematian keluarganya, Erik meminta Arthur untuk mendidiknya agar menjadi seorang pemburu vampire. Erik berniat menghancurkan organisasi vampire penebar bencana yang menjadi penyebab kematian orang tuanya.
Arthur menyetujui permintaan Erik. Sebelum dididik, Erik dibawa ke markas pemburu vampire di Jakarta yang bernama Knights of the Silver Sword. Lebih singkatnya, organisasi ini biasa disebut Silver Sword. Setelah bergabung dengan Silver Sword dan dibekali pelatihan dari Arthur, karir Erik sebagai pemburu vampire dimulai. Seperti Arthur, Erik juga memiliki kemampuan untuk mengendalikan listrik.
Arthur menyetujui permintaan Erik. Sebelum dididik, Erik dibawa ke markas pemburu vampire di Jakarta yang bernama Knights of the Silver Sword. Lebih singkatnya, organisasi ini biasa disebut Silver Sword. Setelah bergabung dengan Silver Sword dan dibekali pelatihan dari Arthur, karir Erik sebagai pemburu vampire dimulai. Seperti Arthur, Erik juga memiliki kemampuan untuk mengendalikan listrik.
Spoiler for Daftar Isi:
Prolog: Hotel Indonesia
Part 1: Arthur Datang Menjenguk
Part 2: Sekolah
Part 3: Kekuatan Dietrich
Part 4: Amanda Myrna
Part 5: Kisah Raja Arthur
Part 6: Pelabuhan
Part 7: Ghoul
Part 8: Bersembunyi di Rumah Kosong
Part 9: Amanda sang Pembunuh
Part 10: Lightning Versus Sand
Part 11: Kematian Rudy
Part 12: Rumah Sakit
Part 13: Teman Sekelas
Part 14: Kunjungan Mario dan Maya
Part 15: Cerita di Malam Hari
Part 16: Serangan Vampire
Part 17: Sungai Kapuas
Part 18: Kelompok Elena Versus Taiyou no Kishi
Part 19: Lantai Tiga
Part 20: Maya Versus Callista
Part 21: Lantai Dua
Part 22: Serangan Balik
Part 23: Kekuatan Callista
Part 24: Rumah Bergaya Belanda
Part 25: Immortals
Part 26: Empat Pertanyaan
Part 27: Der Schwarze Stein
Part 28: Mantra Deprehensio
Part 29: Kelompok Elena Versus Si Ekor Kalajengking
Part 30: Kolam-kolam Air
Part 31: Hydromancer Magnus
Part 32: Sepulang Sekolah
Part 33: Mall Kemang
Part 34: Korban Vampire
Part 35: Chibi, Chernov dan Minsk
Part 36: Pengejaran
Part 37: Tim Erik dan Tim Maul Versus Geng James Wood
Part 37.1: Hutan Ilusi
Part 37.2: Eyes of Markmanship
Part 37.3: Sand Versus Fire
Part 37.4: Pedang dan Tameng Es
Part 37.5: Maul dan Vira Versus James Wood
Part 38: Arthur Versus Lu Bu
Part 39: Agen Ganda
Part 40: Rumah Darkwing Bersaudara
Part 41: Tiga Produk
Part 42: Di Perbatasan Uni Soviet
Part 42.1: Diego Versus Dragovich
Part 43: FlyHigh
Part 44: Pecandu dari Pluit's Boat
Part 45: Kartel Ching Yan
Part 46: Ervan Versus Werewolf
Part 47: Berlindung di Balik Mobil
Part 48: Marga Asakura
Part 49: Hantu di Rumah Amanda
Part 50: Emmy Merah
Part 51: Pisau Dapur yang Melayang
Part 52: Lantai Dua
Part 53: Tim Sandra dan Dua Emmy
Part 54: Elektrokimia
Part 55: Aswatama
Part 56: Erik, Dietrich, Amanda Versus Arthur
Part 57: Erik, Dietrich, Amanda Versus Aswatama
Part 58: Napoleon Bonaparte dan Timnya
Part 59: Melacak
Part 60: Arthur Versus Jie Xiong
Part 61: Penyelamatan Professor Vaugh
Part 62: Erik dan Vela Versus Pengendali Tulang
Part 1: Arthur Datang Menjenguk
Part 2: Sekolah
Part 3: Kekuatan Dietrich
Part 4: Amanda Myrna
Part 5: Kisah Raja Arthur
Part 6: Pelabuhan
Part 7: Ghoul
Part 8: Bersembunyi di Rumah Kosong
Part 9: Amanda sang Pembunuh
Part 10: Lightning Versus Sand
Part 11: Kematian Rudy
Part 12: Rumah Sakit
Part 13: Teman Sekelas
Part 14: Kunjungan Mario dan Maya
Part 15: Cerita di Malam Hari
Part 16: Serangan Vampire
Part 17: Sungai Kapuas
Part 18: Kelompok Elena Versus Taiyou no Kishi
Part 19: Lantai Tiga
Part 20: Maya Versus Callista
Part 21: Lantai Dua
Part 22: Serangan Balik
Part 23: Kekuatan Callista
Part 24: Rumah Bergaya Belanda
Part 25: Immortals
Part 26: Empat Pertanyaan
Part 27: Der Schwarze Stein
Part 28: Mantra Deprehensio
Part 29: Kelompok Elena Versus Si Ekor Kalajengking
Part 30: Kolam-kolam Air
Part 31: Hydromancer Magnus
Part 32: Sepulang Sekolah
Part 33: Mall Kemang
Part 34: Korban Vampire
Part 35: Chibi, Chernov dan Minsk
Part 36: Pengejaran
Part 37: Tim Erik dan Tim Maul Versus Geng James Wood
Part 37.1: Hutan Ilusi
Part 37.2: Eyes of Markmanship
Part 37.3: Sand Versus Fire
Part 37.4: Pedang dan Tameng Es
Part 37.5: Maul dan Vira Versus James Wood
Part 38: Arthur Versus Lu Bu
Part 39: Agen Ganda
Part 40: Rumah Darkwing Bersaudara
Part 41: Tiga Produk
Part 42: Di Perbatasan Uni Soviet
Part 42.1: Diego Versus Dragovich
Part 43: FlyHigh
Part 44: Pecandu dari Pluit's Boat
Part 45: Kartel Ching Yan
Part 46: Ervan Versus Werewolf
Part 47: Berlindung di Balik Mobil
Part 48: Marga Asakura
Part 49: Hantu di Rumah Amanda
Part 50: Emmy Merah
Part 51: Pisau Dapur yang Melayang
Part 52: Lantai Dua
Part 53: Tim Sandra dan Dua Emmy
Part 54: Elektrokimia
Part 55: Aswatama
Part 56: Erik, Dietrich, Amanda Versus Arthur
Part 57: Erik, Dietrich, Amanda Versus Aswatama
Part 58: Napoleon Bonaparte dan Timnya
Part 59: Melacak
Part 60: Arthur Versus Jie Xiong
Part 61: Penyelamatan Professor Vaugh
Part 62: Erik dan Vela Versus Pengendali Tulang
Gan, setelah baca mohon komennya, ya
Ane sangat menerima kritik dan saran
Pertanyaan juga sangat dianjurkan, supaya agan2 dapat lebih memahami cerita yang rumit ini
Kalau terjadi kesalahan seperti tanda baca, kurang jelas, ketidak konsistenan cerita mohon diingatkan ya gan
Terima kasih gan
Diubah oleh Shadowroad 25-11-2017 23:31
2
86.1K
Kutip
544
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.3KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Shadowroad
#457
Stadt der Untoten - Part 28.3: Tim Dragovich Versus Sabina Yekaterina
Spoiler for Stadt der Untoten - Part 28.3: Tim Dragovich Versus Sabina Yekaterina:
Quote:
“Apakah kalian merindukanku, adik-adikku sayang?” kata Sabina Yekaterina sambil mensummon kapak raksasanya.
“Kami bukan merindukanmu,” kata Dragovich, “Kami hanya ingin bertemu denganmu ...”
“Yap,” kata Masha, “Bertemu denganmu untuk membunuhmu.”
“Kami bukan merindukanmu,” kata Dragovich, “Kami hanya ingin bertemu denganmu ...”
“Yap,” kata Masha, “Bertemu denganmu untuk membunuhmu.”
Sabina Yekaterina adalah mantan anggota Departemen Antar Dimensi dari OKS. Gadis yang serba coklat ini mengkhianati OKS demi Regulus.. Awalnya hanya menyukai si penjinak singa. Namun rasa suka itu berubah menjadi cinta. Kemudian, karena Regulus tidak mempedulikannya, rasa cinta itu berubah menjadi obsesi. Obsesi membawa Sabina masuk ke dalam lingkaran Dark Path bernama lust. Agar Regulus memperhatikannya, obsesi gilanya membuat Sabina berani melakukan apapun pada Regulus. Termasuk memfasilitasi pembuatan markas aliansi Cain-Regulus di Svartalfheim. Tentu saja tindakan gila Sabina membuat Poseidon dan OKS di Moskow marah besar. Tidak banyak berdiskusi, Poseidon dan para eksekutif OKS mencoret Sabina dari OKS, mengusirnya dari Uni Soviet, melabelinya dengan pengkhianat dan memberikan harga buruan yang tinggi terhadap kepalanya.
Quote:
“Aku sudah mendengar misi-misi kalian,” kata Sabina, “Baik level nasional maupun internasional. Aku bangga pada kalian.”
“Aku tidak bangga padamu, Sabina,” kata Anastasia.
“Yang merepotkan adalah Dimitri,” gumam Sabina yang melihat sekeliling, “Dia berpindah-pindah dan membunuhku dari tempat yang tak bisa kujangkau dan tak bisa kuketahui. Sialnya ...”
“Aku tidak bangga padamu, Sabina,” kata Anastasia.
“Yang merepotkan adalah Dimitri,” gumam Sabina yang melihat sekeliling, “Dia berpindah-pindah dan membunuhku dari tempat yang tak bisa kujangkau dan tak bisa kuketahui. Sialnya ...”
Belum menyelesaikan kalimatnya, lawan-lawan Sabina sudah melompat untuk menyerangnya. Anastasia dengan tangan serigalanya, Masha dengan beruangnya dan Dragovich dengan tangan tulang raksasanya. Sabina hanya tersenyum dan mengambil tongkat sihirnya untuk menahan adik-adik seperguruannya.
Quote:
“CONTEGO! VICESIMUS! CIRCULUS! FULMEN! FLAVUS!”
Muncul kubah listrik kuning yang mengelilingi Sabina. Dragovich, Masha dan Anastasia langsung tersengat listrik dan menjerit. Mereka bertiga juga mengalami kelumpuhan ketika jatuh ke tanah. Bukan kelumpuhan yang membuat mereka terhenyak. Melainkan voltase listrik kuning yang dihasilkan oleh Sabina hampir menyamai voltase minimal listrik biru. Dragovich dan teman-temannya berusaha bangkit sekuat tenaga. Namun pengaruh listrik yang menjalar di tubuh mereka masih terasa.
Sabina tidak menyerang lawan-lawannya yang tak berdaya karena terfokus pada Dimitri. Dimitri bersembunyi di suatu tempat dengan snipernya. Menunggu dirinya lengah dan ... DOR!!! Kepala Sabina berlubang dan dia roboh. Sejak mengaktifkan sihir listriknya, gadis Russia berambut coklat itu menciptakaan armor tulang utnuk melindungi tubuhnya. Dan benar saja. Dua peluru Dimitri membuat dua buah lubang di bagian belakang armor tulang Sabina. Sabina membalikkan badan dan langsung menembakkan listrik merah beberapa kali. Gadis Russia itu tidak tahu dimana Dimitri bersembunyi sehingga dia menembak secara acak. Semua tembakannya mengarah ke lantai dua dan menghancurkan semua interiornya. Lima buah pisau es mengarah ke Sabina. Hanya mengibaskan tangannya, listrik biru Sabina merontokkan pisau-pisau es Anastasia.
Quote:
“SIAL!!!” umpat Dragovich yang berlari mendekati Sabina.
“Serang dengan serius!” kata Sabina, “Ingatlah teknik memfokuskan pengendalian tulang yang kuajarkan dulu, Dragovich!”
“Serang dengan serius!” kata Sabina, “Ingatlah teknik memfokuskan pengendalian tulang yang kuajarkan dulu, Dragovich!”
Tim Dragovich mulai menyadari susahnya menghadapi kakak seperguruan mereka. Dragovich dan Masha menyerang dari dekat. Sementara Anastasia dan Dimitri menyerang dari jauh. Dalam waktu bersamaan, ekor Dragovich dan tinju beruang memukul Sabina. Menghempaskankan si gadis berambut coklat ke Anastasia. Otot dan lengan serigala Anastasia sudah mengangkat palu es raksasa tinggi-tinggi. Siap untuk meremukkan tulang-tulang pelindung Sabina. Ketika terhempas di udara, Sabina cepat-cepat mengambil tongkat sihir dan melafalkan mantra.
Quote:
“TRAVEHO!! VICESIMUS!! QUINDECIMUS!! AVORSUS MASHA!!” kata Sabina sambil menunjuk Masha dengan tongkat sihirnya.
Secara ajaib, tiba-tiba Sabina hilang di udara. Pukulan palu raksasa Anastasia hanya menghantam tanah dan menghancurkan palu es itu sendiri. Sadar akan kemampuan Sabina, Masha menggenggam dua kapaknya erat-erat dan mengayunkannya ke belakang. Dua kapaknya membentur sebuah kapak baja panjang yang kuat. Sebagai mantan anggota Departemen Interdimensi, teleportasi adalah kemampuan wajib bagi Sabina.
Quote:
“Hebat! Kau tidak melupakan pelajaran kapak yang kuajarkan dulu!!” puji Sabina yang kemudian melirik semua anggota Tim Dragovich, “Tapi aku yakin kalian pasti melupakan sesuatu.”
Si pemilik kapak besar segera mundur dan mengayunkan kapaknya ke leher Masha. Masha melapisi lengan kanannya dengan tanah untuk perisai. Sehingga mata kapak Sabina hanya terbenam di tanah. Dari tanah yang digunakan Sabina sebagai perisai, muncul akar-akar yang melilit kapak besar. Sabina sebenarnya berniat merebut kembali kapaknya. Karena tembakan Dimitri tepat mengenai tangan kanannya, Sabina langsung melepaskan kapaknya dan menjauh. Di saat Sabina melompat, Masha melemparkan kapak di tangan kirinya. Kapak itu berhasil meremukkan armor tulang dan melukai Sabina. Jika tidak ada armor tulang, lukanya pasti lebih dalam. Meski lukanya dangkal, serangan Masha mampu membuat Sabina terkejut dan berlutut.
Dragovich memanfaatkan situasi dan menyerang Sabina yang terkejut. Dragovich mendaratkan tendangannya ke muka Sabina dengan kaki tulangnya. Sabina terlambat menghindar sehingga tendangan Dragovich hanya mendarat di pundak kanannya saja. Tendangan Dragovich membuat Sabina terpelanting dan tergeletak di tanah. Ekor runcing Dragovich mencoba menusuk Sabina. Sabina berguling untuk menghindarinya. Secepat mungkin, Sabina bangkit dan meraih pangkal ekor Dragovich. Bagian pangkal ekor Dragovich rontok bagaikan kayu yang digerogoti oleh rayap. Karena yang diserang adalah pangkalnya, sebagian besar ekor Dragovich jatuh. Mulut Dragovich hanya menganga melihat ekornya tergeletak di tanah.
Quote:
“Bagaima ...,” kata-kata Dragovich langsung terhenti ketika lutut Sabina mendarat di perutnya.
“Bagaimana? Kita sama-sama bisa mengendalikan kalsium, Dragovich,” kata Sabina, “Kita sama-sama bisa membentuk kalsium menjadi tulang dan itu berarti kita juga bisa menguraikannya. Selamat tinggal ...”
“Bagaimana? Kita sama-sama bisa mengendalikan kalsium, Dragovich,” kata Sabina, “Kita sama-sama bisa membentuk kalsium menjadi tulang dan itu berarti kita juga bisa menguraikannya. Selamat tinggal ...”
Masha dan Anastasia segera menolong Dragovich ketika melihat Sabina sudah mengumpulkan listrik merah di tangan kanannya. Masha menaiki beruangnya dan Anastasia mengubah kakinya menjadi kaki serigala, sehingga lari mereka lebih cepat. Beruntung, sebuah tembakan yang sangat akurat berhasil meremukkan dan melukai tangan kanan Sabina. Masha dan Anastasia segera menembakkan pengendalian mereka. Namun, Sabina lebih cepat. Dark Path itu melafalkan mantra, mengarahkan tongkat sihirnya dan menghilang di udara.
Quote:
“Dimana jalang itu???” kata Anastasia.
“Arah tongkat sihirnya tadi kemana?” tanya Dragovich.
“Ke lantai dua,” jawab Masha.
“ ... Dan dia tadi menyebut nama Dimitri,” tambah Dragovich.
“Arah tongkat sihirnya tadi kemana?” tanya Dragovich.
“Ke lantai dua,” jawab Masha.
“ ... Dan dia tadi menyebut nama Dimitri,” tambah Dragovich.
Mata Tim Dragovich saling terbelalak karena mereka sadar apa yang sedang terjadi. Sabina sengaja memancing agar Dimitri menembak. Dengan memperhitungkan arah datangnya tembakan dan sudutnya, Sabina sudah tahu dimana persembunyian Dimitri. Sabina melakukan teleportasi ke tempat Dimitri.
Quote:
“DIMITRI!!! KELUARLAH!!! KAU SUDAH TIDAK AMAN!!!” teriak Dragovich.
Sebuah ledakan terjadi di lantai dua sebuah rumah. Ledakan itu diikuti oleh sebuah asap hitam legam. Asap itu adalah pengendalian Dimitri. Dimitri keluar melalui lantai satu sambil berlari susah payah. Tanpa senapan sniper dan tanpa shotgun. Sniper itu tidak terlihat baik-baik saja. Sambil berlari, dia sedang berusaha membungkus telapak tangan kanannya dengan kain seadanya.
Quote:
“Apa yang terjadi??? Kenapa tanganmu??” tanya Dragovich.
“Dia menusuk dan mengurai tulang telapak tanganku,” kata Dimitri, “Maaf, Dragovich. Dalam kondisi seperti ini, aku hanya bisa menembak dengan handgun.”
“Sial apakah tidak ada ...”
“Dia menusuk dan mengurai tulang telapak tanganku,” kata Dimitri, “Maaf, Dragovich. Dalam kondisi seperti ini, aku hanya bisa menembak dengan handgun.”
“Sial apakah tidak ada ...”
Tiba-tiba Sabina muncul di belakang Anastasia. Sebuah tendangan dari kaki yang dilapisi armor tulang, menghantam kepala kanan Anastasia. Gadis serigala itu membentur tanah. Dragovich dan yang lainnya buru-buru menyerang Sabina. Bukan hanya Dragovich yang bisa membuat ekor tulang. Ekor Sabina lebih panjang daripada ekor Dragovich. Tentunya juga lebih kuat. Hanya dengan satu kibasan ekornya, Dragovich dan dua anggota timnya terlempar ke rumah-rumah Grunwald.
Quote:
“Kalian ...,” kata Dragovich yang batuk darah, “Bagian mana yang terluka?”
“Beberapa tulang rusukku sepertinya patah,” jawab Masha, “Dia melapisi tulangnya dengan listrik biru. Untung saja aku melapisi tubuhku dengan tanah.”
“Dimitri ...,” kata Dragovich yang menghentikan kata-katanya setelah melihat Dimitri pingsan.
“Hanya tinggal kita bertiga,” kata Masha.
“Beberapa tulang rusukku sepertinya patah,” jawab Masha, “Dia melapisi tulangnya dengan listrik biru. Untung saja aku melapisi tubuhku dengan tanah.”
“Dimitri ...,” kata Dragovich yang menghentikan kata-katanya setelah melihat Dimitri pingsan.
“Hanya tinggal kita bertiga,” kata Masha.
Dragovich dan Masha berjalan tertatih-tatih. Mereka secepat mungkin membantu Anastasia yang bertahan mati-matian dengan pengendalian esnya.
Untuk menghadapi Sabina, Anastasia menggunakan Anastasia sudah menjadi mirip manusia serigala sepenuhnya. Dengan kemampaun es dan shapeshifter, masih belum cukup untuk mengatasi kemampuan Sabina Yekaterina. Gadis itu memiliki kemampuan Dark Path, pengendalian tulang, pengendalian listrik, ahli dalam menggunakan kapak dan teleportasi. Kemampuan teleportasi Sabinalah yang merepotkan. Meski hanya menghadapi satu lawan, Anastasia terasa diserang dari berbagai arah. Anastasia terselamatkan setelah Sabina dihantam oleh beruang Masha hingga terpelanting.
0
Kutip
Balas