Kaskus

Story

gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Quote:
cover by: bgs93


Quote:
poetry by: junker007

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
junti27Avatar border
ugalugalihAvatar border
afrizal7209787Avatar border
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
#3746
Part 88
"Kamu ini bisa diem nggak sih ?! " kata ane ke Wulan dengan nada keras.

"Ngapain aku harus diem, emang kamu pikir aku takut... "

Plakkk !! Spontan tamparan tangan kiri ane mendarat di pipinya Wulan. Nggak begitu keras sih, tapi itu udah cukup membuat Wulan tertunduk diam, yang lalu memegang pipi kanannya yang habis ane tampar.

“Vin.. ? “ Shela pun kelihatan terkejut banget melihat perbuatan ane ke Wulan.

“Lan, maaf aku nggak bermaksud… “ kata ane seraya mendekati Wulan.

“Nggak usah deket-deket !! “ teriak Wulan sambil melangkah mundur, dan yang sudah ane duga, Wulan mulai terisak.
“Aku ini kurang apa sama kamu, Vin ? Semua kulakukan hanya buat kamu, tapi ini balasannya ? “ kata Wulan terbata-bata sambil menatap ane. Air mata mulai berlinang deras membasahi pipinya.

“Nangis aja yang kenceng !! Masih mending Vino yang nampar kamu mbak, coba kalo aku yang nonjok, pasti wajahmu udah berantakan. “ kata Shela dengan tersenyum sinis.

“Baiklah kalau kamu emang ingin aku pergi, aku akan pergi… “ kata Wulan sambil terisak, lalu berlari meninggalkan kami berdua.

Ane pun menatap Wulan pergi dengan pandangan nanar. Pengen banget ane mengejarnya tapi kalo itu ane lakukan pasti situasi bakal jadi makin ruwet.

“Sana pergi yang jauh, kalo perlu nyemplung sungai aja sekalian !! “ teriak Shela, dan keliatan banget kalo Shela merasa puas sekali.
“Heh kamu ini apa-apaan sih pake ngomong kayak gitu ?! “ kata ane ke Shela dengan nada ketus.
"Yeee emang kenapa ?! Dia pantas menerimanya kok. Kamu nggak sadar apa sejak tadi dia menghina aku terus ?! " jawab Shela sewot.
"Kamu kenapa sih sejak tadi kok kayaknya ngebela dia terus ? Kamu masih suka ya sama dia ?! " tanya Shela lagi.
"Bukan gitu Shel, cuma... "
"Cuma apa ? Ayo jawab ! " desak Shela.
"Aku nyesel aja sudah menampar Wulan. Ini pertama kalinya aku mukul cewek Shel. " jawab ane pelan.
"Oooh kamu nyesel ? Terus kamu mau apa ? Mau ngejar dia ? Ya udah sana kejar dia !! " kata Shela sambil mengadahkan tangan ke arah Wulan pergi.
"Dan kamu tahu kan konsekwensinya ?! " tanya Shela sambil menunjuk ke ane.
"Nggak kok Shel. " jawab ane.
"Ya udah !! " kata Shela sambil ngeloyor masuk ke halaman rumah.

Dengan perasaan nggak karuan ane mengikuti Shela dari belakang. Duh, Wulan tadi pergi kemana ya ? Kalo dari arahnya berlari sih sepertinya Wulan menuju ke jalan raya. Pasti camer eh... ibunya Wulan bakalan bingung melihat anaknya lagi-lagi pulang dalam keadaan menangis. Lan, sekali lagi maafkan aku, nggak sadar ane mengucapkan kata-kata tersebut dengan lirih.

Sampai di dalam rumah, kami langsung disambut Dina, yang kebingungan dan mungkin juga ketakutan melihat Wulan dan Shela berantem. Semoga aja tadi dia nggak melihat saat kami bertiga berantem di luar.

"Kak Shela, Kak Wulan mana ? " tanya Dina ke Shela.

"Kak Wulan tadi baru aja pulang Din. " jawab Shela dengan senyum kecut.

"Lho kok pulang sih kak ? Trus kenapa tadi Kak Shela sama Kak Wulan berantem ?

"Nggak papa, cuma salah paham aja. Oh ya kamu besok ujian apa Din ? " kata Shela berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Matematika, kak. " jawab Dina.

"Wah susah tuh. Coba kakak liat tadi kamu udah belajar sampai mana. " kata Shela sambil duduk di sebelah Dina.

"Aku bingung yang angka-angka Romawi kak. " kata Dina sambil membuka buku pelajarannya.

Ane pun berjalan menuju kamar ane dan nggak mempedulikan Shela sama Dina, karena sejak tadi ane cuma kepikiran Wulan terus. Duuuh, Wulan pasti di perjalanan pulang nangis terus. Gimana kalau ada apa-apa dijalan ? Gimana kalau pas lewat jembatan Wulan beneran bunuh diri dengan cara nyemplung ke sungai ? Arrrgghhh !!! Nggak !! Nggak mungkin !! Wulan itu meski baperan tapi tipe cewek yang tegar kok.

Sampai di kamar ane langsung tertegun melihat kondisi kamar ane. Kamar ane rapi dan bersih banget. Sprei yang tadi pagi acak-acakan tertata rapi, majalah-majalah ane yang biasanya tersebar di lantai sekarang ada di rak, pokoknya semua rapi dan lantainya juga bersih. Pasti Wulan yang bersihin ini semua, soalnya ibu mana pernah ada waktu buat bersihin kamar ane, apalagi sampai sebersih ini. Ane bener-bener nyesel udah ngelakuin hal tersebut ke Wulan, yah seandainya waktu bisa diputer kembali...
Tiba-tiba HP ane yang ada di saku celana berbunyi. Ternyata ibu yang menelpon.

emoticon-phone "Halo bu... "
emoticon-phone "Vin kamu dimana ? " tanya ibu.
emoticon-phone "Di rumah bu. "
emoticon-phone "Wulan ada disitu ? Sejak tadi ibu telpon ke HP-nya kok nggak diangkat ? " udah ane duga pasti ibu nanya Wulan.
emoticon-phone "Ngg.. dia barusan pulang bu. " jawab ane.
emoticon-phone "Pulang ? Kenapa ? Padahal dia tadi janji sama ibu mau masak makan malam buat kalian. " tanya ibu dengan nada heran.
emoticon-phone "Kebetulan dia tadi dapet telpon dari rumahnya, katanya ada keperluan mendadak jadi dia nggak sempet ngabari ibu. Tapi dia udah masak nasi kok, tinggal lauknya aja yang belum. Nggak papa bu, lauk kan bisa beli di warteg. " jawab ane sebisa mungkin membela Wulan di depan camernya, eh... maksud ane ibu.
emoticon-phone "Oh ya baguslah kalo gitu. Eh berarti kamu cuma berdua sama Dina ? Mbak Diah udah pulang kan ? " tanya ibu lagi.
emoticon-phone "Kebetulan ada Shela disini bu. " jawab ane.
emoticon-phone "Shela ? Wah enak banget ya kamu, Wulan pulang ada Shela yang gantiin. " kata ibu bercanda.
emoticon-phone "Hehe iya bu, tadi Shela langsung kesini pas tau kalo Dina besok ujian, dan sekarang dia lagi nemenin Dina belajar. " kata ane.
emoticon-phone "Ya udah, kalo gitu ntar kalo ada apa-apa kabari ibu ya. Ini ibu lagi ada di rumah sakit. "
emoticon-phone "Kondisi pakde gimana bu ? " tanya ane.
emoticon-phone "Pakde baik-baik aja cuma kakinya harus di gips, besok udah boleh pulang kok. " jawab ibu.
emoticon-phone "Syukurlah kalo gitu. Ibu pulang jam berapa ? " tanya ane.
emoticon-phone "Ibu usahakan jam sepuluh atau sebelas udah sampai rumah Vin. Kalau kamu mau tidur kamu kunci semua pintu dan jangan lupa dicabut kuncinya, soalnya ibu bawa kunci serep. "
emoticon-phone "Iya bu. " jawab ane.
emoticon-phone ***tut..tut..tut..***
"Ibu kamu ya ? " tiba-tiba ada suara cewek di belakang yang spontan bikin ane kaget.
"Apaan sih kamu ini bikin kaget aja, ngetuk pintu kek. " kata ane ke Shela.
"Orang pintunya aja kebuka gitu kok. Pinjem cass dong. " jawab Shela sambil mengadahkan tangan. Ane lalu mengambil cass HP ane di laci meja dan memberikannya ke Shela.
"Wah ternyata kamar kamu rapi banget ya. " kata Shela sambil melihat sekeliling.
"Iya. " jawab ane pelan.
"Kamu kenapa sih kok sejak tadi manyun mulu. Pasti masih kepikiran Wulan yah. " kata Shela penuh selidik.
"Ya masih dikit sih, tapi aku berusaha ngelupain kok haha. " jawab ane ketawa, padahal nggak pengen ketawa.
"Beneran ? " tanya Shela sambil menatap ane.
"Iya sueerrr. " jawab ane seraya mengacungkan angka dua.
"Kalo gitu aku nanya, kamu tadi nampar Wulan itu emang mau ngebela aku atau nyelametin dia biar nggak aku tonjok ? " tanya Shela.
"Oh itu... " ah sial, cewek ini tajam banget nalurinya.
"Ayo jawab. " desak Shela.
"Keduanya Shel. " jawab ane.
"Maksudmu ? "
"Aku nggak mau Wulan terluka dan kamu dapet masalah. Tadi kamu keliatan emosi banget, kalau kamu mukul Wulan, bisa fatal akibatnya. Dan kamu pasti akan dapet masalah besar. Mas Tio juga akan marah lagi sama kamu. Bagaimanapun aku ngelakuinnya demi kamu juga. " jawab ane. Huhui, untung dapet kata-kata bagus.
"Mungkin caraku salah, tapi bagiku itu udah yang terbaik. " kata ane lagi.
"Masuk akal... " kata Shela, tapi kayaknya dia belum 100% percaya.
"Kamu masih belum percaya ? " tanya ane sambil mendekatkan wajah ane ke wajah Shela.
"Kamu mau ngapain ? " tanya Shela.
"Masih nanya lagi, kiss lah, biar kamu percaya. " jawab ane sambil memegang dagunya Shela.
"Iiiih apaan sih ?! " kata Shela sewot sambil mendorong muka ane sampai terduduk di spring bed.
"Nggak sopan banget sih muka didorong-dorong, emangnya pintu !! " kata ane sewot ke Shela yang ngeloyor keluar.
"Bodooooo... " teriak Shela dari luar kamar.

Kampretos !! Masih juga gagal maning emoticon-Mad (S) emoticon-Najis (S).
Tenang, kan masih ada kesempatan... hehe emoticon-Peace






Bersambung dulu ya guys, soalnya ane mau mandi dulu,
habis itu main ke kos putri sebelah, mumpung malam Minggu emoticon-Ngacir
Diubah oleh gridseeker 18-03-2017 18:18
radityodhee
khuman
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.