Kaskus

Story

tanjgpAvatar border
TS
tanjgp
Geng Pemburu Hantu.
Geng Pemburu Hantu.


Geng Pemburu Hantu.


Geng Pemburu Hantu, begitulah cara kita menyebut diri kita sendiri. Hanya tiga anak dan tidak berencana untuk menambah anggota baru. Dua perempuan memakai kacamata yang sama-sama pernah ditinggalkan dan seorang anak lelaki Indigo yang wajahnya selalu terlihat suram, mungkin karena pernah ditinggalkan juga.

***

(Raza) Saat ini kalian sedang membaca kalimat yang di tulis oleh Raza. Salah satu dari dua anak perempuan berkacamata dalam Geng Pemburu Hantu kami. Aku penggemar es krim dan tidak suka kecoa. Aku menyukai kisah horor karena aku memang selalu penasaran dengan misteri-misteri yang berkaitan dengan alam lain itu.

(Putri) Sedangkan aku, Putri, takut dengan hantu. Jadi aku masuk dalam geng ini semata-mata karena terpaksa. Menulis kisah ini menurutku seru, namun konsekuensinya adalah jari-jariku yang bergetar karena merinding. Tengkuk leherku yang merasa dingin. Seolah-olah aku sedang di awasi, oleh sesuatu yang bukan manusia. Jadi ketika aku menulis bagianku dalam cerita ini, aku akan menyusup dalam keramaian. Aku takut suatu saat ada pemadaman listrik dan aku masih dalam keadaan mengetik cerita, kemudian seorang wanita akan menyentuh pundakku dan berkata,"Dik, bisa minta tolong?"

(Galih) Aku tidak takut dengan apapun. Namaku Galih. Sekali lagi, aku tidak takut dengan apa pun. Aku bisa melihat, mendengar, dan merasakan apa yang orang normal tidak bisa. Seringkali orang-orang seperti Kak Raza ingin memiliki kelebihan seperti yang Tuhan berikan padaku dan sebagian seperti Kak Putri tidak. Bisa kukatakan aku yang paling banyak berperan di sini karena kelebihanku itu. Aku sering menakut-takuti Kak Putri yang suka membiarkan rasa takut menguasai diri dan pikirannya. Juga menegur Kak Raza yang kadang melampaui batas orang normal sehingga selalu ingin tahu dan ikut campur dalam urusan segala sesuatu yang tak kasat mata.

***

Kami masih duduk bangku sekolah. Sekolah kami berlokasi di daerah Jawa Timur. Kalian tidak perlu mengenalnya secara detail. Cukup tahu bahwa sekolah kami termasuk satu dari sekian sekolah berintegritas sehingga mendapatkan piagam dari presiden dan menjadi sekolah rujukan di daerah tempat tinggal kami.

***

(Raza) Sejauh yang aku bisa dapatkan dari ibuku, bukanlah mitos jika sekolahku dulu adalah benar rumah sakit. Mungkin jika kalian sering mendengar isu bahwa setiap sekolah yang memiliki cerita mistis dan dikaitkan dengan asal-usulnya yang dulunya rumah sakit atau kuburan, lalu kalian tidak percaya, maka sebaiknya kalian percaya.

Di depan sekolahku ada kantor kecamatan. Menurut penuturan dari teman ibuku, mayat-mayat rakyat sipil korban G30SPKI yang hanyut di sungai diangkat dan dipindahkan melalu sungai yang letaknya tepat dibelakang sekolahku itu ke bangunan yang sekarang adalah kantor kecamatan tersebut.

(Putri) Aku tidak tahu pasti perkara apa yang dikatakan oleh teman ibunya Raza itu benar atau tidak. Aku hanya mendengar mitos bahwa di bawah pintu air yang mengalirkan air sungai dari sungai besar di belakang sekolahku ke sungai kecil yang alirannya menuju ke selatan, terdapat tulang belulang manusia. Jadilah pintu air tersebut tidak pernah dibuka dan tidak pernah dibongkar. Bisa disimpulkan bahwa mitos tersebut ada kaitannya dengan cerita dari teman ibunya Raza.

Semoga saja jika rumah kalian dekat dengan sungai dan saat aliran sungainya sedang mati, kalian tidak menemukan tulang belulang manusia atau bahkan bangkai manusia.

(Galih) Aku tidak tahu apa-apa tentang mitos itu.

***

Cerita ini kami rangkum dengan semua fakta yang benar dan tidak mengada-ada. Namun, untuk semua pihak dan tempat-tempat yang berkaitan dengan cerita ini akan kami rahasiakan. Termasuk identitas kami sendiri.

***

(Galih) Aku harap saat kalian membaca cerita ini, sering-seringlah mengecek di sekitar kalian. Siapa tahu 'mereka' juga ikut membaca dan tertarik dengan cerita ini. 'Mereka' ada bersama kalian.

Aku menghargai setiap bintang yang kalian berikan untuk cerita ini. Semakin banyak bintang yang kalian berikan, semakin sedikit gangguan yang kalian alami setiap malam akibat dari ulah 'anak buahku'.

***

Part 1. Adik Kelasku Manusia ataukah Hantu?
Part 2.1 Suara Misterius
Part 2.2 Suara Misterius
Part 3.1 Perseteruan Dua Kerajaan Siluman di Sekolah
Part 3.2 Perseteruan Dua Kerajaan Siluman di Sekolah
Part 4.1 Para Penunggu di Sekolah Kami
Diubah oleh tanjgp 25-03-2017 18:11
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
6.6K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
tanjgpAvatar border
TS
tanjgp
#1
Part 1. Adik Kelasku Manusia ataukah Hantu?
(Putri)"Dia contoh generasi muda yang buruk," Kukatakan itu pada Randy.

Randy hanya mendesah,"Kau kira hanya kau yang tidak suka padanya?"

Ucapan Randy menyadarkanku. Bahwa tingkah adik kelasku ini memang sudah diluar batas.

Hari itu aku hanya bisa mengelus dada dengan apa yang kulihat. Tanpa mengetahui apa yang terjadi sebenarnya pada anak itu dan setahun kemudian aku menceritakannya di sini.

(Raza) Dia mengatakan padaku, setiap kali Marsya ini masuk sekolah maka bayangan Risya akan langsung merasuki tubuhnya.

Ya, adik kelasku ini tahu bahwa sebenarnya temannya, Marsya, masuk ke sekolah ini bukan karena kemauannya sendiri. Ada sesuatu yang lain yang memperalat dirinya untuk bisa masuk ke sekolah ini. Dan sesuatu yang lain itu berwujud seorang anak perempuan bernama Risya.Menurut rumor, Risya ingin sekali masuk ke sekolah kami namun dia tidak bisa. Hingga akhirnya dia masuk di sekolah lain kemudian meninggal karena sebab yang tidak kami ketahui.

Risya ini membuat Marsya jadi pribadi yang tidak menyenangkan di sekolah. Saat raga Marsya diambil alih oleh Risya, maka dia bukanlagi bernama Marsya, namun Risya. Dia memakai bahasa Jawa dan bukan bahasa Indonesia yang selama ini Marsya terapkan dalam cara berkomunikasinya dengan orang lain. Dia mengaku pandai menari dan menyinden sementara Marsya tidak bisa.

"Kamu bisa menari?" tanya salah seorang guru.

"Tidak, Bu," ucap Marsya yang sebenarnya dengan jujur.

"Kamu bisa menyinden?" tanya guru itu sekali lagi.

"Tidak, Bu. Saya tidak bisa."

(Putri) Dia ingin menjadi siswi yang paling terkenal dikalangan siswa-siswi baru. Dia berpacaran dengan siapapun yang terkenal di sekolahku agar dia ikut menjadi terkenal. Hingga pada suatu hari Bu Nalis, guruku yang Indigo, mengetahui ada yang tidak beres dengan Marsya yang sering kali kerasukan ini. Dimulailah proses pengusiran oleh Bu Nalis, walaupun hal ini tidak mudah karena Risya tidak ingin keluar dari tubuh Marsya.

(Galih) Aku tidak tahu apa-apa tentang cerita ini. Tetapi, sebenarnya Bu Nalis bukan indigo. Aku selalu merasa deg-degan setiap bertemu dengan orang yang sama-sama indigo dan aku tidak merasakan sensasi itu ketika dekat dan berpapasan dengan Bu Nalis. Beliau juga berkata padaku,"Saya ini tidak bisa melihat yang seperti itu. Hanya mengerti ilmu-ilmunya saja, bagaimana menangani orang-orang seperti kamu dan orang-orang yang kerasukan."

Tidak seperti yang kalian pikirkan, bahwa pengusiran seperti itu adalah dengan pemaksaan. 'Mereka' tidak suka dengan pemaksaan jadi haruslah dengan cara yang halus agar mereka tidak kembali lagi dan semakin marah.

(Putri) Dan... Dialah Risya, sosok yang mendiami tubuh Marsya. Membuat Husain temanku dari kelas lain menyesal telah percaya kepada cinta palsu dari seseorang yang selama ini ternyata bukan manusia dan hanyalah ilusi saja.

Saat ini, lain waktu kalian akan ada kesempatan untuk bertemu sosok Marsya sebenarnya jika ada kesempatan. Jangan kaget, Marsya adalah sosok yang pendiam. Kalau kalian bertemu dengan Marsya yang centil dan mulutnya tidak bisa diam, itu bukanlah Marsya, melainkan sesuatu yang pergi darinya itu kini kembali lagi.

(Galih) Coba kalian sadari sendiri. Apakah kalian benar-benar masuk di sekolah yang kalian inginkan? Ataukah keinginan dari 'dia' yang berbisik kepada kalian sekarang untuk mempengaruhi kalian agar tidak mempercayai tulisan ini. Jangan mau diperbudak oleh mereka karena manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, juga kamu di sana yang selalu aku tunggu.
0
Ikuti KASKUS di
© 2026 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.