Mengenai tour ke Jogja, akhirnya aku dan Dani sepakat buat ikut. Dari temen kelasnya ada yang ikut 3 orang, cewek semua. Dia ribet banget suruh booking karena dari pihak travelnya juga bilang kalo kuota hampir penuh. Jadi kita booking untuk 5 orang. Setelah booking ternyata kakak sepupunya juga ikut, cewek juga. Terus aku juga disuruh ngajak temen lagi. Dia maksa Kiki buat ikut karena dia ga mau cowok sendiri. Tapi Kiki banyak tugas kuliah jadi bingung.

Oh iya, Kiki kuliah di ITS sekarang. Waktu sbmptn dia pilih 3 kampus yang bagus semua. ITS, UGM, dan Unibraw. Dia lolos di ITS sama Unibraw, sebenernya dia pengen ambil yang Unibraw tapi daftar bidikmisinya sudah ada di ITS. Jadi mau ga mau dia harus terima kuliah di ITS. Emang pinter tuh anak.

Akhirnya tetep saja yang ikut tour cuma 7 orang dan Dani cowok sendiri. Dani tiap sabtu selalu tanya ke kita,
"hay, ga ada yang mau nge-flurry atau yang lain?"
"hay, ga ada yang mau kangen2an ta?"
"jadi manggung kah malming ini? Aku sudah kangen".
Tapi karena jadwal kerja kita berlima yang ga sama dan kadang juga no respon dari mereka, semua ajakan Dani itu hanya jadi angin lalu. Selalu cuma aku dan Dani yang bisa, yaa ga jadi direalisasikan deh.

Sampai malam hari di bulan februari aku baru pulang dari rumah temenku, sewaktu dijalan ada binatang masuk ke mataku padahal aku sudah pake kacamata. Mungkin besarnya sama kayak lalat, aku ga tau jelasnya karena jalannya yang gelap dan begitu masuk mata aku kucek dan langsung hilang. Sampai rumah aku ngaca, mataku sudah agak merah dan gatal.

"Bu, mataku tadi habis kemasukan binatang. Sekarang gatal nih" aku bangunin ibu yang sudah tidur.

"Oh iya matamu merah tuh" kata ibu setelah sadar dari tidur.

"Gatal bu" sambil ngaca.

"Ya besok pagi aja ditetesin kembang tetes"

"Aaaa, males. Perih bu"

"Ya biar cepet sembuh"

Jadi dulu pernah mataku kayak ada yang ganjel gitu, aku kucek2 mulu. Terus sama ibu ditetesin sama kembang tetes. Kembang tetes itu tanaman ga tau apa namanya, caranya tangkai daunnya dicelupin air dan airnya itu ditetesin ke mata. Uh, rasanyaaa perihnya minta ampun. Aku jerit2 dan nangis mataku ditetesin itu.

Paginya aku dibangunin ibu dan langsung dicek.

"Coba lihat matanya?"

Aku cuma bangun dan lihat ke ibu.

"Masih merah. Yaudah bentar"
Ibuu keluar dan balik bawa gelas isinya air sama daunnya kembang tetes. Haduuuh..

Setelah ditetesin aku teriak2 dan guling2 nahan perihnya. Mataku masih ngeganjel, kata ibu sih ya masa langsung sembuh. Yaudah aku tetep masuk kerja hari itu. Pulang kerja mataku juga masih merah. Aku beli obat tetes yang dianjurkan oleh banyak orang tapi keesokan harinya juga masih sama. Akhirnya aku ke puskesmas, dari sana aku dapet salep mata. Eh malah ga bisa melek karena lengket.

Aku sudah ga masuk kerja karena mataku yang sudah parah merahnya. Apalagi kena salep itu bikin ga bisa melek. Malemnya Dani sama Cindy jenguk aku dirumah.

"Ngapain kesini?" Tanyaku ke mereka yang sudah duduk di ruang tamu.

"Lho, ga boleh ta kita jenguk?" Kata Dani.

"Tauk nih, di khawatirin malah ga mau" sahut Cindy.

"Hahaha ya ga gitu, jadi ngerepotin kan. Orang cuma sakit mata aja"

Iya beneran kan, ngapain mereka repot2. Sakit mata aja bukan sakit parah yang sampai bikin aku terbaring lemah. Padahal hari itu juga bukan sabtu atau minggu, jadi Dani belain pulang. Setelah ngobrol2 ternyata sebenernya Cindy malem itu mau ketemuan sama orang yang nawarin jual rumah tapi karena dia takut makanya minta temenin Dani, aku juga suruh dia biar ga sendirian sih. Takutnya kan penipuan. Dani mau nemenin kalo Cindy juga mau nemenin jenguk aku katanya. Hahaha

Jelas aku seneng dijenguk mereka, lebih tepatnya Dani ya. Dia kan yang inisiatif buat jenguk aku. Apalagi dia harus pulang dari Pandaan. Perhatiannya nambah nilai plus dimataku nih.

Tapi emang ini bukan sakit mata biasa ternyata, mataku ngeluarin air. Yang ternyata air itu berwarna merah, iya itu darah! Betapa kagetnya aku, jelas aku langsung lapor ke ibu. Kita langsung ke rumah sakit, waktu diperiksa pake alat yang seperti mikroskop yang buat ngelihat mata lebih jelas dan katanya ga ada apa2 di mataku. Mataku cuma infeksi akibat binatang yang masuk itu. Dapet obat yang berbeda lagi, ada 2 macam obat tetes dan beberapa obat untuk diminum.

Keesokannya aku sudah bisa kerja tapi mataku aku perban daripada orang lain terganggu lihat mataku yang merah, udah mirip bajak laut aja. Alhamdulillah mataku berangsur membaik dan akhirnya sembuh.

-----

Siang itu hari minggu, lagi2 aku bosen karena ga kemana2. Nasib jomblo ya. Kalo ga ada temen yang ngajak keluar ya cuma diem aja gulung2 di kasur sambil bbman sama Dani bahas acara tv yang sama2 lagi kita tonton. Sekalian aja kode ah...

Aku: Bosen nih di rumah mulu. Pengen main

Dani: aku juga lagi ga ada acara nih. Keluar ta?

Aku: ayo, tapi kemana?

Dani: ke HOS ta?

Aku: iya boleh, aku belum pernah kesana

Dani: yaudah, nanti siang habis dhuhur ya..

Aku: okee

Yeay! Ga jadi bosen deh. Hehe
Dan ga lama hpku bunyi, ternyata Cindy yang bbm.

Cindy: lagi apa me?

Aku: nonton tv. Kenapa?

Cindy: km ga keluar ta?

Aku: nanti siang mau keluar sama Dani ke HOS. Ikut ta?

Cindy: iya boleh deh

Setelah mandi dan saat lagi dandan ternyata Dani sudah datang kerumahku.

"Cindy mau ikut juga lho" kataku saat nemuin dia diruang tamu.

"Lho, kamu ajak ta mbak?" Katanya agak kaget dan aku menangkap rasa kecewa diraut wajahnya.

"Iya tadi dia bbm aku. Tapi dia minta bareng kamu"

"Yaudah deh. Aku jemput dia dulu" katanya beranjak dari kursi.

Aku ga tau kayaknya dia cuma pengen keluar sama aku atau gimana. Ya masa aku ga ajak Cindy, kan kasian dia dirumah ga ngapa2in. Ya berarti aku harus bawa motor sendiri dong.

Aku nyusul Dani kerumah Cindy. Jarak rumah Cindy itu di tengah2 rumahku dan rumah Dani. Jadi Dani kayak ga guna buat jemput aku kerumah karena harus balik lagi buat jemput Cindy.

Setelah sampai di HOS kita beruntung karena busnya berangkat. Jadi kita bisa ikut keliling untuk city tour. Ini pengalaman pertamaku dan Cindy karena Dani sebelumnya sudah pernah. Tentu saja kita excited banget, karena walopun rumah kita di Surabaya tapi belum tentu kita sudah mengunjungi bangunan2 bersejerah yang banyak sekali disini. Surabaya kan kota pahlawan, juga punya pelabuhan. Jadi dulu waktu penjajahan pastinya jadi tujuan untuk perdagangan.

Setiap tempat yang kita kunjungi selalu ada penjelasan dari tour guide tentang sejarah tempat itu, setelahnya kita diberi waktu untuk foto2. Karena emang tujuan kita kan untuk hunting foto. Dan ada satu foto romantis lagi yang terpotret disana, fotoku dengan Dani tentunya. Foto kita yang sedang saling pandang.

Thank you for today...