Kelas 3.

Di kelas 3, ada anak baru (lupa pindahan darimana), richard namanya. Wajahnya cakep, kayak bule2 gitu. Tapi nakalnya nggak ketulungan. Suka ganggu2 anak cewek. Barang kami direbutlah, naik2 di bangkulah. Sampai2 buku2 kami ada stempel sepatunya. Tapi tidak ada yang berani melapor, soalnya dia melakukan itu saat guru lagi tidak ada di kelas. Klo ada guru, richard berubah jadi kalem. Guru tidak percaya klo richard itu nakal.

Oya..richard ini jago gambar lho. Padahal baru kls 3 SD, sudah bisa gambar sketsa wajah. Kadang kita liatnya dia serius menulis pelajaran, tau2nya dia lagi mnggambar. Wuiih, gambarnya idup banget. Paling sering gambar pesawat.

Pernah pelajaran olahraga, waktu itu masuk pelajaran teori. Pas guru bertanya, "apa kepanjangan dr PON?" Sontak kami kaget, soalnya udah jam terakhir, kita2 sudah ndak fokus belajar. Padahal pak guru udah menjelasx panjang lebar tapi tidak ada yang tahu apa kepanjangan dr PON. Pak guru marah2, beliau berkeliling menanyai kita satu persatu. Yang tidak tau dapat coretan pulpen di wajah. Otomatis wajah kami 1 kelas ada stepel tinta pulpennya.

Pekan berikutnya, masuk olahraga praktek. Ternyata p guru masih ingat kejadian itu. Alhasil olahraga cuma disuruh keliling lapangan sampai jam pelajaran berakhir. Waduh, pegalnya kaki ini. Jaman dulu memang beda dengan sekarang. Coba klo sekarang ada guru yang seperti itu, bisa dituntut ke pengadilan oleh ortu murid.

Keesokan harinya, kita semua berjalan terpincang2 karena betis pegel2. Dan celakanya, si Richard ini ndak dapat hukuman karena hari itu dia tidak masuk. Waduh, sifat isengnya makin menjadi. Udah tau kaki kita pegal2, dia malah ngambil sapu dan ngejar2 kita, yang diicarx betis. Klo ada guru, dia pura2 nyapu. Betul2 bermuka dua.

Aku berpikir, gimana yah bikin si richard ini kapok. Besoknya, aku kumpulin teman2 cewek di kelasku dan berencana membuat perhitungan dengan si richard. Ternyata tidak semua yang mau ikut dalam rencanaku. .



Teman2 yang enggak setuju udah pada keluar. Untungnya lebih banyak yang setuju. Ada lebih 10 oranglah yang berembuk saat itu. Rencana gini....

Sepulang sekolah, kami udah siap2 menjalankan rencana. Aku udah kasi tau ricard untuk tidak langsung pulang dulu setelah bel berbunyi. Ada yang ingin aku bicarakan. Richard sih iya2 aja. Entahlah apa yang ada di kepalanya. Sepertinya dia tidak curiga kalau sebenarnya kita2 mau buat perhitungan.

Setelah guru dan teman2 yang lain keluar dari kelas, teman2 yang setuju segera menutup pintu kelas. Semua mengelilingi richard. Richard bengong...



Keesokan harinya, richard tidak datang ke sekolah. Begitupun hari2 berikutnya. Ternyata setelah kejadian itu, richard pindah sekolah entah kemana. Richard, maaf yah. Kalau kamu ingat kejadian ini, tolong hubungin aku. Aku mau minta maaf. Aku tidak adil dalam membalas. Kamu sih ngeselin banget....