Kaskus

Story

gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Quote:
cover by: bgs93


Quote:
poetry by: junker007

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
junti27Avatar border
ugalugalihAvatar border
afrizal7209787Avatar border
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
gridseekerAvatar border
TS
gridseeker
#3525
Part 84
"Kamu mau kemana, say ? " tanya ane.
"Pulang !! " bentak Shela.
"Lho tasnya kok ditinggal ? " tanya ane.
"BAWAIIIN !! Pake nanya lagi !! " bentak Shela dengan nada makin keras.
"Tunggu dong say !! " panggil ane sambil menenteng sportbag-nya Shela, lalu berlari menyusul sang tuan putri yang udah sampai pintu aula.
"Say.. kamu jangan marah-marah terus dong, iya iya aku minta maaf. Aku janji nggak akan ngeledek kamu lagi. " kata ane ke Shela dengan nada memelas.
"Kamu sama aja sama Wulan !! Selalu aja ngejek aku !! " kata Shela dengan nada ketus sambil terus berjalan cepat.
"Ya beda lah. Kalo aku kan bercanda say, ayolah jangan ngambek terus. Kamu jelek kalo cemberut. " bujuk ane.
"Tuh kan ngeledek lagi ?!! " teriak Shela makin marah. Aduh celaka, malah keceplosan lagi.
"Bukan say, maksudku kamu keliatan cantik kalo lagi nggak marah. Aku nggak ada maksud ngejek kamu. Sungguh... " ane susah payah membujuk Shela.

Tiba-tiba Shela berhenti, ane yang mengikutinya dari belakang nyaris aja menabraknya. Lalu dia menoleh dan menatap tajam ke ane. Dan sepertinya emang dia marah banget.

“Yang bikin aku marah bukan karena kamu ngejek aku Vin. “ kata Shela dengan nada bergetar.
“Tapi kenapa say ? “ tanya ane. Buset, sumpah, baru kali ini ane lihat Shela semarah ini.
“Itu karena kamu pake nyebut-nyebut nama Wulan segala !! Kenapa ? Pasti kamu selalu inget dia ya ?!! “ tanya Shela dengan nada tinggi tinggi sekali.
“Eh nggak say, enggak kok. “ jawab ane, padahal sih iya.
“BOHONG !! Kamu bilang pernah suka sama dia, pasti sekarang kamu masih suka kan ?! “ tanya Shela lagi dengan nada makin tinggi mungkin udah mencapai Sopran G5
“Ya ampun... Enggak say, sungguh, sumpah, aku nggak ada perasaan apapun sama dia. “ jawab ane, padahal sih bohong.
“Tadi aku nyebut nama dia cuma spontan aja say, sungguh, aku sama sekali nggak kepikiran Wulan sama sekali. “ timpal ane, dan bohong lagi.
“Cuma kamu cewek satu-satunya di hatiku say, beneran. Aku sayang sama kamu aja. Please, ayolah. “ bujuk ane. Kali ini nggak bohong, hanya aja kata “satu-satunya” perlu diralat dikit.
“Gombal !! “ jawab Shela ketus, sambil berdiri membelakangi ane.
“Iya deh, aku janji nggak akan nyebut-nyebut nama dia lagi. “ kata ane. Tapi Shela cuma diem aja.
“Say, kamu jangan marah terus dong. Aku jemput kamu kan pengen ketemu kamu, pengen liat kamu senyum say. Ayo dong jangan ngambek terus. “ ane nggak menyerah membujuk Shela.

Dan lagi-lagi Shela nggak menjawab, cuma diem sambil menatap ke arah depan. Tapi kayak cewek kebanyakan, kalo udah diem lama gitu biasanya marahnya udah reda. Teori itu selama ini berlaku buat Rara dan Wulan, cuma nggak tahu kalo Shela, soalnya Shela kan galaknya udah tingkat dewa Bujana.

“Say… jangan diem aja dong. “ kata ane di dekat telinganya Shela.
“Biar kamu nggak marah, gimana kalo kita sekarang ke tempat bahagia ? “ tanya ane.
“Tempat bahagia ? Maksudmu hotel ? “ tanya Shela sembari menoleh ke ane.
“Kok kamu tahu ? “ tanya ane sambil nyengir.
“Ya iyalah aku tahu, kamu kan pikirannya selalu mesum. “ jawab Shela. Eh, rupanya dia udah nggak marah.
“Kalo nggak grepe-grepe, nyosor, sekarang malah ngajak ke hotel. “ kata Shela lagi bersungut-sungut.
“Kamu emang ngerti aku ya say. “ jawab ane ketawa.
“Kamu tau nggak, dibanding pacar-pacarku sebelumnya, kamu tuh yang paling demen gerayangan, minta kiss mulu, malah sekarang ngajak ke hotel lagi. “ kata Shela sambil menunjuk ke ane.
“Berarti dibanding mantan-mantanmu, aku ini yang paling sayang sama kamu say. “ jawab ane ketawa lagi.
“Dasar !! “
“Eh kok di dekat mata kamu ada putih-putih sih. “ kata ane sembari menunjuk ke arah muka Shela.
“Sebelah mana ? “ tanya Shela sambil mengusap-usap kedua matanya.
“Sebelah kiri. Keliatan banget dari sini. “ kata ane.
“Udah ilang belum ? “ tanya Shela lagi.
“Belum, coba sini aku bantu bersihin. “ kata ane lalu mendekat ke Shela.
“Coba kamu merem deh. “ Shela pun menurut lalu memejamkan matanya.

Tentu saja bukan mata Shela yang jadi perhatian ane, tapi bibirnya, yang astagaa.. bibir Shela seksi banget euyy.. apalagi nggak terkatup sempurna, yang bikin darah ane langsung turun ke bawah. Anepun nggak menyia-nyiakan kesempatan emas ini dan langsung mendekatkan bibir ane ke bibir Shela. Huhui… kali ini pasti berhasil !! Berhas… Tapi tiba-tiba ada sesuatu yang keras bagai tang menjepit hidung ane.

“Hayooo mau ngapain ?! “ kata Shela ketus sambil memencet hidung ane.
“Aduh say sakit, sakit… !! “ teriak ane soalnya Shela menjepit hidung ane kenceng banget.
“Baru aja aku selesai ngomong udah nyosor !! “ kata Shela sembari melepaskan hidung ane.
“Kan cuma mau niup kotoran di mata kamu say. “ jawab ane pelan sambil memegangi hidung ane yang masih senut-senut.
“Alesan !! Emang aku nggak tau bibir kamu mengarah ke mana ?! “ tanya Shela dengan nada tinggi.
“Maunya ke mata sih, tapi setelah liat bibir kamu yang seksi banget jadi ya.. hahaha.. “ jawab ane ketawa.
“Kamu itu ya, emang nggak bisa liat tempat sepi dikit. " kata Shela dengan nada jengkel.
"Sepi kan ? Kalo gitu boleh dong.. " kata ane lalu memegang pipi Shela lalu mendekatkan wajah ane lagi.
"Iiiiihh ini apa-apaan sih ?! " bentak Shela sambil mendorong muka ane, lalu ngeloyor pergi.

Yaaah, gagal maning, keluh ane dalam hati. Kok dulu ane bisa kejebak sama Wulan pake taktik yang sama yah ? Dengan lesu ane berjalan mengikuti Shela sambil menenteng sportbag-nya.

"Vin, aku laper. " pinta Shela saat kami udah di main hall sasana.
"Ogah ah, kiss dulu baru kita makan. " jawab ane sok jual mahal.
"Kamu ini ya.... oke deh kalo gitu. " kata Shela sambil menghela napas.
"Sekarang pejamkan matamu. " kata Shela lagi.
"Haa ? Beneran nih ?! Disini ?! " tanya ane nggak percaya. Ane celingukan, main hall udah sepi nggak ada orang.
"Iya, ayo pejamkan matamu. " kata Shela sambil tersenyum penuh arti.
"Kamu mau ngerjain aku lagi ya ? " tanya ane.
"Nggak lah, tas sama seragamku kan kamu bawa. Ayo pejamkan matamu. " kata Shela meyakinkan.

Dengan ragu-ragu ane memejamkan mata, tapi sportbag-nya Shela kan emang ane bawa. Seragamnya juga ada di dalam, nggak mungkin dia bakal membekap muka ane...
Plekkk !!! Sesuatu yang berasa seperti kertas poster menempel di muka ane. Ah elah apaan nih, yang jelas ane dikerjain lagi sama Shela.

"Apaan nih ? " tanya ane sambil mengambil secarik kertas yang menempel di muka ane yang bertuliskan "Grand opening bla bla bla.."
"Grand opening hotel yah ?! "
"Hiiiih pikiranmu jorok mulu sih ?! Baca dulu dong !! " jawab Shela dengan nada sewot.
"Rasanya joss harga kos... " kata ane sambil membaca kertas itu yang ternyata brosur promosi rumah makan.
"Ada rumah makan baru buka, dekat kosanku Vin. Harganya murah-murah lho. " kata Shela sambil menunjuk harga-harga yang ada di brosur.
"Kita kesana yuk. " pinta Shela.
"Emoh ah, kamunya bohong sih. " jawab ane dengan nada diketus-ketusin sambil membuang muka. Shela diem melihat jawaban ane, lalu dia mendekati ane.
"Vino sayang... " kata Shela sambil membelai pipi ane. Lha tumben Shela mesra ?
"... kamu sekarang udah berani nolak aku ? " kata Shela lagi tapi kali ini dengan kepalan tangan ditempelkan ke perut ane.
"Eh anu... " jawab ane gelagapan.
"Berani ? " tanya Shela sambil terus menekan kepalanya ke perut ane.
"Nggak.. nggak kok say.. ayo kita ke sana hehe... " jawab ane dengan keringat dingin plus merinding.

Sekitar pukul delapan lebih kami meninggalkan sasana menuju ke rumah makan baru yang dimaksud Shela. Emang sih rumah makan tersebut menunya lumayan terjangkau dan rasa masakannya juga enak. Setelah makan malam ane kemudian mengantar sang tuan putri ke kosannya. Udah nggak usah ane ceritain kejadian di kosannya karena lagi-lagi ane gagal dapat kiss emoticon-Mad (S)









udah dulu, bersambung lagi ya guys... ane janji akan segera update sampai civil war di villa emoticon-Malu
kalo nggak ane rela keramas pake shampo kucing emoticon-Malu
Diubah oleh gridseeker 09-03-2017 11:39
radityodhee
khuman
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.