- Beranda
- Stories from the Heart
I Love You More Than You Think
...
TS
nengsr
I Love You More Than You Think

Thanks for the amazing cover Om quatzlcoatl

(Ssstt.. this is the real picture of us)
Aku sering bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang paling berperan di kehidupan ini? cintaatau uang?
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Panggil saja aku Hani, itu nama kecilku. Aku asli orang Surabaya jadi ga pake 'gue-elo'. Maklum orang jawa, ketika ada yang pake sebutan 'gue' pasti pada nyeletuk "mangan tahu tempe ae gue gue"

Mau ijin pada para pecinta SFTH buat nulis sebagian kisahku. Ya hanya sekedar untuk mengabadikan

Maaf jika tulisanku jelek, memang bukan penulis

Apabila ada yang mengenalku, aku mohon dengan sangat jangan bocor ya gan
PM aja kalo mau. Oke?Selamat menikmati...
Spoiler for Index:
Spoiler for Mulustrasi:
Diubah oleh nengsr 21-09-2020 23:10
bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
12
113.9K
847
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
nengsr
#51
Rujuk
Aku akui kalo Dani itu emang rempong. Aku bilang dia alay. Apa2 update, dikit2 update. Pasang status di bbm. Update path di share ke fb sama twitter. Upload ig pun juga gitu. Beda sekali denganku.
Dia emang anak yang rame, gampang membaur dengan yang lain. Tapi dia itu lucu. Entahlah apa yang salah dengan dia. Pernah aku pasang DP bbm foto berdua dengan dia. Temennya temenku, mas tama namanya. Dia komentar, "dia homo ya Ni?"
Gila ni orang, frontal bener. Main ngejudge orang seenaknya padahal dia sendiri yang maho. Aku marah waktu itu, ya aku jawab aja "engga kok mas, dia cowok tulen. Emang agak rempong aja anaknya"
Ga sampai disitu, aku ceritakan ke temenku Nina.
"Eh Nin, mas Tama lho ngatain Dani maho. Padahal yang maho kan dia"
"Kok bisa dia ngira kayak gitu?"
"Lha iya"
"Ya jawab aja engga"
"Ya udah. Tapi kok dia seenaknya sendiri. Ga kenal juga main judge aja"
Di kantor pun juga sama, aku ceritakan hal itu ke Sita. Kemudian aku sadar..
Damn! Kenapa segitu marah dan ngebelainnya? Ntar kalo dikira aku suka sama Dani gimana? Hmmm...
Memang aku ga bisa mengelak, kalo aku mulai merasa sangat nyaman didekatnya. Dia begitu menyenangkan, aku selalu betah berlama lama dengannya. Tapi banyak sekali pertanyaan yg tersimpan. Apa mungkin dia juga suka denganku? Apa maksud dibalik perlakuan baiknya padaku selama ini?
Duh, nasib perempuan. Hanya bisa menunggu...
-----
Siang itu aku lagi sibuk di kantor. Bukan sibuk karena banyak kerjaan, tapi sibuk cari agen travel yang ngadain tour ke Bali akhir tahun nanti. Aku dapet 2 travel, 4 hari 3 malam berangkat tanggal 30 des pulang 2 januari dengan biaya 400 ribu.
Travel pertama aku hubungi, ternyata kuotanya sudah penuh. Kalo ada yang cancel nanti dihubungi katanya. Oke, eliminasi. Travel kedua, nah ini masih ada kuota. Oke proses berlanjut. Singkat cerita aku dan Dani sepakat ambil travel ini buat liburan, yg bisa ikut cuma aku, Dani, Mala, dan Romi. 2 yang lain itu temen sekelasnya Dani yang ikut juga waktu ke WBL dulu. Jadi aku sudah kenal sama mereka. Aku ga sabar sekali menunggunya, pasti menyenangkan liburan panjang sama Dani. Begitupun juga Dani, dia juga ga sabar. Sering dia bikin status,
"december, come little closer please"
Ini akan jadi pengalaman pertamanya liburan ke Bali. Jelas saja dia begitu excited.
30 Desember is coming...
Karena meeting pointnya yang sangat jauh, hampir perbatasan kota sebelah. Aku minta tolong Sita buat anterin ke meeting point. Ya Dia pasti bersedia, dia kan cewek sangklek yang baik hati. Hahaha
Siang hari kira2 jam 1-2 dia sudah jemput aku dirumah, ternyata disana yang sudah datang baru beberapa orang saja. Dari rombonganku belum ada yang datang. Aku minta Sita buat nunggu sebentar sampe salah satu dari mereka datang. Akhirnya Romi datang.
"Udah pulang aja sekarang gapapa" kataku ke Sita.
"Ngapain? Aku nunggu sampe Dani datang"
"Lha? Buat apa?" Tanyaku heran.
"Ya gapapa" sambil cengengesan.
Dasar cewek sangklek. Terserah deh..
Rombongan lain satu persatu sudah mulai berdatangan. Dan akhirnya yang ditunggu pun datang juga. Dia berlari kecil ke arah kami setelah berpamitan pada ayahnya yang mengantarkannya. Aku tertawa kecil melihat barang bawaannya. 1 travel bag, 1 kantong kresek besar.
"Mau mudik pak?" Tanyaku meledeknya.
"Iya, banyak banget bawaanmu" kata Sita.
"Hahaha lha aku bingung mau bawa tas apa" jawabnya.
"Bawa apa aja banyak banget? Ini apa yang dikantong kresek?" Tanya Romi.
"Roti sama air mineral. Biar ga kelaperan nanti di perjalanan"
"Yaudah aku pulang dulu ya" Sita berpamitan.
"Iya, atiati. Makasi ya" kataku.
"Iya. Yaudah, duluan. Assalamuakaikum"
"Wa'alakumsalam" jawab kita serentak.
Saat itu Dani memakai kemeja lengan panjang warna hijau lumut, celana panjang merah maroon yang baru dibeli waktu kita belanja awal bulan kemarin dan sepatu hitam. Rapi sekali. Sedangkan aku hanya pakai celana biru gelap kaos oblong, jaket hitam ac milan dan sandal jepit. Kan tujuannya ke pantai, buat apa pakai sepatu begitu pikirku.
"Tuh busnya udah datang. Kita bus yang mana?" Tanyaku pada Dani dan Romi.
"Terserah, kalian cari tempat duduk aja dulu. Aku disini dulu nunggu Mala" kata Dani.
Aku dan Romi masuk ke bus yang kecil dulu karena itu paling dekat. Ternyata begitu masuk busnya, aromanya menyengat.
"Jangan disini, baunya ga enak" kataku ke Romi. Karena emang aku ga suka dengan aroma bus. Dan Romi juga katanya suka mabuk perjalanan. Kita keluar lewat pintu depan dan masuk bus yang lebih besar.
Kita dapat tempat duduk yang lumayan strategis. Kita milih deretan yang 2 bangku, biar pas dua-dua. Sebelah kiri nomer 4 dari depan. Aku memilih yang depan, Romi di belakangku. Kemudian Dani masuk bersama Mala lewat pintu belakang. Dani langsung mengarah ke bangku yang ditempati Romi, tapi saat dia mau duduk tangannya memegang sandaran bangku langsung aku pegang dengan isyarat agar dia duduk di depan saja bersamaku. Dan dia pun langsung pindah kedepan menurutiku. yeay, hihihi
Saat malam diperjalanan tour guidenya mengadakan acara, siapa yang mau karaoke akan dapat hadiah. Dasarnya manusia, kalo ada embel2 hadiah pasti semangat.
"Ayo kita duet?" Dani mengajakku.
"Nyanyi lagu apa?" Tanyaku ragu karena malu banyak orang ga kenal disini.
"Apa? Pertemuan? Rujuk? Malam terakhir? Kandungan?" Yang disebutin judul lagu dangdut semua gan, maklum orang jawa. Lagian sopir bus pasti sukanya juga dangdut
"Yaudah rujuk aja"
"Yawes, habis gini ya"
Aku sudah demam panggung selama menunggu. Ya walopun sudah sering nyanyi didepan umum tetap saja rasa nervous itu pasti datang.
"Siapa lagi yang mau nyanyi?" Tanya tour guide setelah penampil yang sebelumnya selesai bernyanyi.
"Aku mas" Dani berdiri dan maju kedepan.
"Oh ini ada yang mau nyanyi. Sendiri apa duet mas?"
"Duet mas"
"Lagu apa?"
"Rujuk"
Dani menghampiriku sambil menyodorkan mic. Akupun berdiri dan maju kedepan.
Ternyata tak kuasa ku berpisah darimu
Baru kini terasa aku membutuhkanmu
Juga itu sayang yang aku rasakan
Aku sudah tak peduli bagaimana suaraku. Aku deg degan. Bukan karena nervous, bukan. Tapi karena tatapan dan senyuman Dani selama kita nyanyi.
Tatapan yang teduh dan senyuman yang manis. Bikin melting sekaligus salting. Aku sering menghindari pandangannya dengan agak menunduk.
Hahaha
Setelah lagu selesai kita dapat tepuk tangan yang riuh dan 2 buah hadiah. Yang kita buka isinya adalah sandal jepit. Kebetulan sekali Dani ga bawa sandal jepit. Punyaku sandal jepit warna abu2. Tapi sandal jepit Dani berwarna kuning dan bermotif hello kitty hahaha.
Sweet memory
Dan pada saat menulis ini pun aku senyum2 sendiri mengingatnya
Dia emang anak yang rame, gampang membaur dengan yang lain. Tapi dia itu lucu. Entahlah apa yang salah dengan dia. Pernah aku pasang DP bbm foto berdua dengan dia. Temennya temenku, mas tama namanya. Dia komentar, "dia homo ya Ni?"
Gila ni orang, frontal bener. Main ngejudge orang seenaknya padahal dia sendiri yang maho. Aku marah waktu itu, ya aku jawab aja "engga kok mas, dia cowok tulen. Emang agak rempong aja anaknya"
Ga sampai disitu, aku ceritakan ke temenku Nina.
"Eh Nin, mas Tama lho ngatain Dani maho. Padahal yang maho kan dia"
"Kok bisa dia ngira kayak gitu?"
"Lha iya"
"Ya jawab aja engga"
"Ya udah. Tapi kok dia seenaknya sendiri. Ga kenal juga main judge aja"
Di kantor pun juga sama, aku ceritakan hal itu ke Sita. Kemudian aku sadar..
Damn! Kenapa segitu marah dan ngebelainnya? Ntar kalo dikira aku suka sama Dani gimana? Hmmm...
Memang aku ga bisa mengelak, kalo aku mulai merasa sangat nyaman didekatnya. Dia begitu menyenangkan, aku selalu betah berlama lama dengannya. Tapi banyak sekali pertanyaan yg tersimpan. Apa mungkin dia juga suka denganku? Apa maksud dibalik perlakuan baiknya padaku selama ini?
Duh, nasib perempuan. Hanya bisa menunggu...
-----
Siang itu aku lagi sibuk di kantor. Bukan sibuk karena banyak kerjaan, tapi sibuk cari agen travel yang ngadain tour ke Bali akhir tahun nanti. Aku dapet 2 travel, 4 hari 3 malam berangkat tanggal 30 des pulang 2 januari dengan biaya 400 ribu.
Travel pertama aku hubungi, ternyata kuotanya sudah penuh. Kalo ada yang cancel nanti dihubungi katanya. Oke, eliminasi. Travel kedua, nah ini masih ada kuota. Oke proses berlanjut. Singkat cerita aku dan Dani sepakat ambil travel ini buat liburan, yg bisa ikut cuma aku, Dani, Mala, dan Romi. 2 yang lain itu temen sekelasnya Dani yang ikut juga waktu ke WBL dulu. Jadi aku sudah kenal sama mereka. Aku ga sabar sekali menunggunya, pasti menyenangkan liburan panjang sama Dani. Begitupun juga Dani, dia juga ga sabar. Sering dia bikin status,
"december, come little closer please"
Ini akan jadi pengalaman pertamanya liburan ke Bali. Jelas saja dia begitu excited.
30 Desember is coming...
Karena meeting pointnya yang sangat jauh, hampir perbatasan kota sebelah. Aku minta tolong Sita buat anterin ke meeting point. Ya Dia pasti bersedia, dia kan cewek sangklek yang baik hati. Hahaha
Siang hari kira2 jam 1-2 dia sudah jemput aku dirumah, ternyata disana yang sudah datang baru beberapa orang saja. Dari rombonganku belum ada yang datang. Aku minta Sita buat nunggu sebentar sampe salah satu dari mereka datang. Akhirnya Romi datang.
"Udah pulang aja sekarang gapapa" kataku ke Sita.
"Ngapain? Aku nunggu sampe Dani datang"
"Lha? Buat apa?" Tanyaku heran.
"Ya gapapa" sambil cengengesan.
Dasar cewek sangklek. Terserah deh..
Rombongan lain satu persatu sudah mulai berdatangan. Dan akhirnya yang ditunggu pun datang juga. Dia berlari kecil ke arah kami setelah berpamitan pada ayahnya yang mengantarkannya. Aku tertawa kecil melihat barang bawaannya. 1 travel bag, 1 kantong kresek besar.
"Mau mudik pak?" Tanyaku meledeknya.
"Iya, banyak banget bawaanmu" kata Sita.
"Hahaha lha aku bingung mau bawa tas apa" jawabnya.
"Bawa apa aja banyak banget? Ini apa yang dikantong kresek?" Tanya Romi.
"Roti sama air mineral. Biar ga kelaperan nanti di perjalanan"
"Yaudah aku pulang dulu ya" Sita berpamitan.
"Iya, atiati. Makasi ya" kataku.
"Iya. Yaudah, duluan. Assalamuakaikum"
"Wa'alakumsalam" jawab kita serentak.
Saat itu Dani memakai kemeja lengan panjang warna hijau lumut, celana panjang merah maroon yang baru dibeli waktu kita belanja awal bulan kemarin dan sepatu hitam. Rapi sekali. Sedangkan aku hanya pakai celana biru gelap kaos oblong, jaket hitam ac milan dan sandal jepit. Kan tujuannya ke pantai, buat apa pakai sepatu begitu pikirku.
"Tuh busnya udah datang. Kita bus yang mana?" Tanyaku pada Dani dan Romi.
"Terserah, kalian cari tempat duduk aja dulu. Aku disini dulu nunggu Mala" kata Dani.
Aku dan Romi masuk ke bus yang kecil dulu karena itu paling dekat. Ternyata begitu masuk busnya, aromanya menyengat.
"Jangan disini, baunya ga enak" kataku ke Romi. Karena emang aku ga suka dengan aroma bus. Dan Romi juga katanya suka mabuk perjalanan. Kita keluar lewat pintu depan dan masuk bus yang lebih besar.
Kita dapat tempat duduk yang lumayan strategis. Kita milih deretan yang 2 bangku, biar pas dua-dua. Sebelah kiri nomer 4 dari depan. Aku memilih yang depan, Romi di belakangku. Kemudian Dani masuk bersama Mala lewat pintu belakang. Dani langsung mengarah ke bangku yang ditempati Romi, tapi saat dia mau duduk tangannya memegang sandaran bangku langsung aku pegang dengan isyarat agar dia duduk di depan saja bersamaku. Dan dia pun langsung pindah kedepan menurutiku. yeay, hihihi
Saat malam diperjalanan tour guidenya mengadakan acara, siapa yang mau karaoke akan dapat hadiah. Dasarnya manusia, kalo ada embel2 hadiah pasti semangat.
"Ayo kita duet?" Dani mengajakku.
"Nyanyi lagu apa?" Tanyaku ragu karena malu banyak orang ga kenal disini.
"Apa? Pertemuan? Rujuk? Malam terakhir? Kandungan?" Yang disebutin judul lagu dangdut semua gan, maklum orang jawa. Lagian sopir bus pasti sukanya juga dangdut

"Yaudah rujuk aja"
"Yawes, habis gini ya"
Aku sudah demam panggung selama menunggu. Ya walopun sudah sering nyanyi didepan umum tetap saja rasa nervous itu pasti datang.
"Siapa lagi yang mau nyanyi?" Tanya tour guide setelah penampil yang sebelumnya selesai bernyanyi.
"Aku mas" Dani berdiri dan maju kedepan.
"Oh ini ada yang mau nyanyi. Sendiri apa duet mas?"
"Duet mas"
"Lagu apa?"
"Rujuk"
Dani menghampiriku sambil menyodorkan mic. Akupun berdiri dan maju kedepan.
Ternyata tak kuasa ku berpisah darimu
Baru kini terasa aku membutuhkanmu
Juga itu sayang yang aku rasakan
Aku sudah tak peduli bagaimana suaraku. Aku deg degan. Bukan karena nervous, bukan. Tapi karena tatapan dan senyuman Dani selama kita nyanyi.
Tatapan yang teduh dan senyuman yang manis. Bikin melting sekaligus salting. Aku sering menghindari pandangannya dengan agak menunduk.
Hahaha
Setelah lagu selesai kita dapat tepuk tangan yang riuh dan 2 buah hadiah. Yang kita buka isinya adalah sandal jepit. Kebetulan sekali Dani ga bawa sandal jepit. Punyaku sandal jepit warna abu2. Tapi sandal jepit Dani berwarna kuning dan bermotif hello kitty hahaha.
Sweet memory
Dan pada saat menulis ini pun aku senyum2 sendiri mengingatnya

Diubah oleh nengsr 10-03-2017 16:13
0