Kaskus

Story

kiara00Avatar border
TS
kiara00
Misteri Posko KKN
Percaya atau tidak, setiap tempat itu ada
penunggunya. Kita diharuskan untuk meminta izin
ketika memasuki setiap tempat baru.
Memang terdengarnya seperti sesutu yang mustahil.
Tapi jika tidak meminta izin maka keusilan sang
penunggu akan membawa petaka
.

Index
Pembekalan KKN
Pemberangkatan
Daerah Terpencil
Sambutan Selamat Datang
Izin Pulang
Rumah
Kesurupan
Teror Pertama
Berunding
Penampakan
Nyanyian Di Tengah Malam
Lingsir Wengi
Amarah
Teror Kedua
Tidur Tapi Tak Tidur
Serangan
KuntilAnak
Hilang
Pencarian
Gadis Cantik
Santap Malam
Rute Pencarian
Berpikir
Hutan Pinus
Diubah oleh kiara00 12-03-2017 13:22
0
51.3K
291
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
kiara00Avatar border
TS
kiara00
#65
[Nyanyian Di Tengah Malam]

Malam semakin larut, semuanya telah tertidur
lelap dalam buaian sang malam. Hanya tinggal
aku seorang diri yang belum dapat
memejamkan mata padahal kantuk telah
datang dari sejam yang lalu.

Bayangan dibalik pintu itu selalu menghantuiku
setiap kali aku memejamkan mataku. Raut
wajahnyanya, senyumnya, dan sorot matanya,
semua membuatku ketakutan setengah mati.
Aku ingin bercerita tentang semuanya, tapi
pada siapa? Pada teman-temanku? Itu tak
mungkin kulakukan. Mereka memang pasti akan mempercayaiku tapi efeknya akan sangat tidak baik. Semuanya akan merasa ketakutan dan pasti akan langsung ingin pulang.

Jam menunjukkan pukul 01.00 tapi aku masih
juga tak dapat memejamkan mataku. Ayam
yang entah berada dimana sudah mulai bangun
dan berkokok tanda pagi akan segera
menjelang.
Tiba-tiba aku melihat sesosok bayangan hitam
lewat tepat di ujung kakiku. Aku tak boleh
berteriak atau aku akan membangunkan
semuanya dan mereka akan ketakutan.

"Sudahlah jangan menakut-nakutiku, kamu
punya duniamu sendiri dan begitupun
denganku. Aku tak mengganggumu jadi kamu
jangan menggangguku" kataku lirih.

Seketika bayangan itu pun menghilang. Entah
apa yang dia inginkan dengan menampakkan
dirinya padaku.

***

Entah jam berapa aku tertidur semalam, yang
jelas pagi ini kepalaku sangat pusing. Dengan
perlahan aku keluar dari kamar, aku melihat
beberapa temanku tengah beraktifitas dan yang
lainnya tengah merencanakan kegiatan.

"Di,hari ini kamu mau kemana?" Tanya Ria.

"Aku mau ke kampus Ri, ada bimbingan. Kamu
ga bimbingan Ri?" kataku.

"Dosennya sedang keluar kota, katanya baru
pulang minggu depan," kata Ria.

"Aku mandi dulu ya biar ga kesiangan ke
kampus," kataku sambil berlalu.

Saat dikamar mandi aku masih terbayang
dengan apa yang aku lihat semalam. Itu bukan
sekedar bayangan, aku tau itu nyata. Dan yang di pintu, siapa dia?

Aku mebundukkan kepalaku ke arah bak mandi.
"Aaaahhhhh...." teriakku kaget karena aku
melihat sosok itu ada di bak mandi.

"Di, kenapa?" tanya Ferdi.

"Aku gak apa-apa Fer, hanya sedikit terpeleset,"
jawabku bohong.

Ya Tuhan.....penghuni rumah ini benar-benar
tak tahu waktu. Siang atau malam mereka
masih saja menampakkan diri dan memberi
teror kepada kami.

"Aaaahhhhhhhh....." terdengar teriakan
seseorang dari teras depan saat aku selesai
mandi. Dengan tergesa-gesa aku segera ke teras
depan dengan mengenakan handuk kimono.

"Ada apa Ren?" tanyaku kepada Reni yang
ternyata dialah yang berteriak.

"Itu....itu....." katanya terbata-bata sambik
menunjuk ke arah kaca.

Disana tertulis dengan sangat jelas,
"TINGGALKAN RUMAH INI KALAU MAU
SELAMAT".

Ya Tuhan.....ini sudah benar-benar keterlaluan
sekali teror yang dilakukan oleh mereka. Apalagi
yang akan mereka lakukan kepada kami kini?
Tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti tepat
di belakangku. Aku menengok siapa yang pagi-
pagi sudah datang bertamu. Ternyata Wilman
yang ada.

"Ada apa?" tanyanya.
Aku tak menjawab pertanyaannya hanya
menunjuk ke arah kaca.

"Aku pakai baju dulu, lalu kita berangkat. Aku
janji jam 9 bimbingan jadi haru sampai kampus
jam 8.30," kataku sambil berlalu.

Jarak yang begitu jauh dari kota dan ketidak
ketersediaan angkutan umum membuatku mau
tak mau harus meminta Wilman datang
menjemputku untuk ke kampus, untungnya
hari ini dia sedang lepas tugas karena baru
selesai piket semalam. Aku tak mungkin
meminta teman-temanku mengantarku karena
kegiatan kami sudah mulai padat.

*****

Hujan turun dengan begitu derasnya disertai
angin yang begitu kencang menjadikan malam
ini semakin mencekam saja. Perlahan tapi pasti
bulu kudukku mulai berdiri. Aku merasa seautu
yang tak beres akan terjadi.

"Kenapa?" tanya Evi.

"Gak tahu, rasanya ada sesuatu yang akan
terjadi," jawabku.

"Ya betul....udaranya beda," kata Evi.

"Usahakan sampai jam 12.30 jangan tertidur ya,aku khawatir ada apa-apa sama mereka,"
kataku.

Hujan turun semakin deras. Dari jendela aku
menatap ke dalam hujan yang begitu deras.
Remang-remang aku melihat sesosok
perempuan berjalan ditengah hujan. Aku
menatapnya lekat-lekat, aku beranikan melihat
ke arah kakinya. Dia melayang.....ya.....dia hantu,
mungkin salah satu hantu penunggu rumah ini.

"Aaahhhhhh sakkkiiittttt...." terdengar teriakan
seseorang yang tengah kesakitan.
Aku segera mengecek semu teman-temanku,
tapi mereka tengah tertidur dengan pulas, lalu
siapa yang tadi berteriak? Aku yakin aku tak
salah mendengarnya. Aku yakin tadi ada yang
berteriak.

"Vi, kamu dengar ada yang berteriak kesakitan?"
tanyaku.

"Gak.....memang ada apa?" kata Evi.

"Tidak apa-apa," kataku.

Aku terduduk kembali di ruang tamu aku
terpakur memikirkan semuanya. Tiba-tiba.....aku
mendengar sebuah nyanyian. Nyanyian yang
sangat asing bagiku. Itu merupakan nyanyian
jawa, tapi aku tak tau lagu apa itu.

"Vi...." kataku.
Tapi kulihat Evi sudah tertidur. Aku lihat Arif dan
Ferdi pun telah tertidur.

"Kenapa mereka tidur? Bukankah aku sudah
mengingatkan mereka untuk terjaga sampai
jam 12.30," gerutuku.

Aku mencoba melihat teman-temanku yang
lain, mereka benar-benar tidur nyenyak.
Lagi-lagi nyanyian itu terdengar lagi. Lagu yang
sama dengan yang tadi aku terdengar, sebuah
lagu jawa yang sangat menyanyat hati.

"Hentikan....hentikan nyanyian itu," terdengar
suara seorang perempuan berteriak.

Aku mencoba mencari-cari asal suara itu
darimana. Tapi aku tak menemukan apa pun
juga dan tak menemukan siapa pun juga.

"Hentikan lagu itu, mereka orang baik,"
terdengar lagi suara seorang perempuan
ditengah-tengah suara nyanyia.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.