anjaiiiAvatar border
TS
anjaiii
Menteri Agama dan Tokoh NU Kecam Aksi Puluhan Massa GP Ansor


JAKARTA, datariau.com – Puluhan anggota GP Ansor tanpa alasan yang jelas tiba-tiba meminta pengajian tabligh akbar di sebuah masjid di Sidoarjo, Jawa Timur dibubarkan. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) adalah sebuah organisasi kemasyaratan pemuda di Indonesia yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Atas kejadian ini, jutaan umat Islam di Indonesia bertanya-tanya, mengapa GP Ansor binaan NU membubarkan kajian agama Islam, sementara selama ini GP Ansor diketahui memiliki tradisi menjaga gereja saat perayaan Natal.

Namun pada Sabtu kemarin, (4/3/2017), kajian yang diisi ustaz Khalid Basalamah dihadiri ribuan jamaah dihentikan secara paksa oleh GP Ansor dengan cara berteriak-teriak di luar masjid membuat kaget para jamaah yang tengah serius mendengarkan materi yang disampaikan Ustadz Khalid Basalamah.

Karena tidak ingin ribut-ribut, Ustadz Khalid akhirnya memutuskan untuk menutup kajian meskipun ribuan jamaah kecewa. Ustadz Khalid juga senantiasa mengimbau jamaah untuk tetap tenang tidak terpancing dengan aksi puluhan orang yang menamakan diri dari GP Ansor itu.

Kajian tabligh akbar ini dilaksanakan di Masjid Shalahuddin, perumahan Puri Surya Jaya, Gedangan, Sidoarjo bertema "Manajemen Rumah Tangga". Saat Khalid tengah menyampaikan kajian soal rumah tangga Rasulullah, puluhan pemuda GP Ansor datang.

Dalam berbagai video yang ramai dibagikan dari Youtube, mereka yang datang dengan penampilan berbaju loreng-loreng ini berteriak-teriak, menyanyikan yel-yel dan menyenandungkan shalawat di depan masjid.

Padahal kondisinya, masjid penuh dan sebagian jamaah lainnya yang tidak dapat tempat di dalam masjid, duduk di luar masjid dengan alas seadanya dan ada juga sebagian yang berdiri, untuk mengikuti kajian tabligh akbar tersebut.

Aparat kemanan yang berjaga langsung sigap mengamankan situasi, pasalnya banyak jemaah tabligh akbar yang berada di luar, termasuk wanita dan anak-anak.

Menurut Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Heru Dwi Purnomo, insiden ini terjadi pada Sabtu lalu sekitar pukul 08.45 pagi. Sekitar 60 anggota Banser dan GP Ansor Gedangan yang datang menolak pengajian tersebut dengan alasan ceramah yang disampaikan Khalid sering bernada provokatif dan menimbulkan kebencian.

"Isi ceramahnya tidak sesuai dengan tradisi, adat istiadat atau budaya di negara kita," ujar Purnomo dalam pernyataannya, dikutip kumparan.com.

Akibat kegaduhan di luar, dan sempat terjadi aksi saling dorong antara polisi dan anggota Banser yang mencoba masuk halaman masjid, Khalid Basalamah memutuskan untuk menghentikan pengajiannya yang baru berlangsung sekitar 25 menit.

"Kita berhenti dulu sampai di sini. Kondisinya ada beberapa saudara kita Muslim yang tidak setuju dengan pengajian ini," kata ustaz kelahiran tahun 1975 ini.

Usai menyampaikan kalimat itu, jemaah ricuh. Khalid menenangkan mereka. "Ini bukan harus ribut-ributan, saya tidak minta itu," ujar Khalid.

Khalid diamankan menggunakan mobil Polres menuju Polda Jatim untuk menghindari gesekan. Keluar dari masjid, jemaah membentuk barikade untuk melindungi Khalid Basalamah dari tangan-tangan massa GP Ansor.

Ceramah kemudian dilanjutkan oleh ustaz lain dengan bahasan yang sama.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Anwar Nazir mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban.

"Umat Islam memiliki tujuan yang sama namun dengan jalan masing-masing, marilah kita menjaga ketertiban," kata Anwar.

Khalid Basalamah merupakan ustadz yang sudah dikenal luas, isi ceramahnya tidak pernah lari dari Al Quran dan Sunnah dari hadits-hadits shahih, namun aneh beberapa orang justru kepanasan dengan isi ceramah beliau.

Ustadz lahir di Makasar 41 tahun yang lalu. Dia menempuh studi S1 di Universitas Islam Madinah Arab Saudi, S2 di Universitas Muslim Indonesia Makassar dan S3 di Universitas Tun Abdul Razzak, Malaysia.

Khalid Basalamah juga memiliki beberapa usaha, salah satunya adalah restoran Timur Tengah. Dia populer selain karena kerap mengisi pengajian di seluruh Indonesia, juga karena memiliki ratusan judul video ceramah di Youtube, yang inti kajiannya adalah memurnikan aqidah, yaitu tauhid.

Atas peristiwa ini, halaman media sosial ramai memperbincangkan GP Ansor yang membubarkan pengajian Islam. Pengguna media sosial tampak sangat mengecam aksi ini.

Tokoh NU Mahfud MD di akun Twitter mengatakan NU harus menjernihkan persoalan ini.

"Saya kira perlu dijernihkan oleh NU atau GP Ansor. Jangan-jangan disusupi pemecah belah. Mengapa membubarkan pengajian tentang akhlaq berkeluarga?," kata Mahfud.

Mahfud juga menegaskan bahwa yang boleh membubarkan acara keagamaan adalah kepolisian.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin juga ikut berkomentar soal ini. Dalam kicauan di Twitternya, dia menulis: "Mari hindari cara main hakim sendiri dalam mencegah ceramah keagamaan yang tak kita kehendaki. Dialogkanlah dengan hati."

Sementara di kubu GP Ansor, Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menanggapi komentar Menag Lukman yang intinya kata mereka, sudah melakukan dialog.
https://mediariau.com/menteri-agama-...alid-basalamah

MAAF KARENA DARI SUMBER BERITA JUDULNYA KEPANJANGAN MAKA DIPOTONG (karena aturan kaskus cuma 85 huruf untuk judul berita) PEMOTONGAN JUDUL TANPA MENGURANGI ISI BERITA
0
3.6K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
baronxineAvatar border
baronxine
#13
A en je a ye...Anjayyyy

emoticon-Kaskus Radio:
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.