- Beranda
- Stories from the Heart
Generation With No Mythologies To Follow
...
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael
Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini
Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright
Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!
Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya
Spoiler for Sop Iler:
Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
konigswood
#139
Sepulangnya dari rumah sakit aku lebih memilih untuk berdiam diri, karena dalan 3 tahun aku harus menikah dengan Laras, wanita yang pernah berselingkuh di belakangku, dan kini mengalami kebutaan karenaku
"Mas, tenang aja kamu nggak salah banget kok, percaya sama Papa" ucap papa yang menyadarkanku dari lamunan
"Papa tau kok, dia udah pernah khianatin perasaan kamu kan? Terus gimana sama kamu? Kamu sering kan peluk cium sama Ruth? Atau bahkan wanita lain? Menurutmu gimana perasaan Laras saat tau kelakuanmu disini seperti itu? Bersyukur aja kamu tau apa yang Laras lakukan di Lux cuman sama satu laki - laki"
"Tapi pa..."
"Nggak pake tapi, di pikir papa nggak tau? Wanita yang sering masuk rumah kalau malam hari saat papa pergi?, Papa nggak pernah marah sama kamu, karena Papa yakin kamu bisa selesaikan sendiri masalahmu, kamu sudah cukup dewasa untuk hal ini ham"
"Apapun yang terjadi selesaikan pakai kepala dingin, jangan pernah marah, apalagi sampai bertindak kasar sama Laras, setiap hari kamu harus kerumahnya kasih perhatian dia, bantu dia, dia belum terbiasa dengan bumi yang gelapnya, jangan sampai dia terluka lagi ham, jaga hatinya"
"Ham, kamu tahu? Laras itu persis banget sama Mama kamu, meskipun dia sudah milik orang lain dan Papa sudah menikah lagi, tetap saja bayangan saat masih pacaran dahulu itu ada, Mama mu bersifat keibuan, dahulu, Papa sama om Aji bersaing untuk mendapatkan hati Mama, sebetulnya bertiga saingan Papa dengan si brengsek itu, Pernah kamu bayangkan bagaimana sakitnya Papa saat melihat mamamu masa mudanya memadu kasih dengan orang lain? Tapi papa tau, cuman mama yang bisa memberikan gairah hidup lebih untuk Papa, kamu tau siapa yang menyemangati papa untuk memulai bisnis yang sekarang ini dari nol hingga saat ini? Itu Mamamu"
Note : si brengsek yang dimaksud Papa itu suami mama sendiri
"Sejak kamu deket sama Laras, Papa jarang dapati kamu pulang bau Alkohol, ya papa tau kamu mabuk karena Mama, karena perlakuan Papa ke Mama yang keras, dan cenderung menyakitinya, sering kali masalah dari pekerjaan jadi sasaran"
"Kalau gitu, kenapa Papa ceraikan Mama? Kenapa Pa? Kenapa papa biarkan aku dalam kondisi seperti ini?"
"Papa cuma jago teori doang"
"Iya Papa cuma jago teori doang nak, maafin Papa, have a good night my son"
Kembali lamunanku keangan - angan hingga aku di sadarkan oleh Thia
"Dorrr, ngelamun aja malem - malem, tumben Papa kebawah? Ada apa?"
"Nggak ada apa - apa"
"Kenapa kamu nangis? Tumben banget"
"Udah di bilang nggak ada apa - apa"
"Aku kangen banget sama kamu, kamu kemana aja sih? Udah 3 hari nggak pulang, pulang - pulang begini, apaan coba"
"Thia, stay away you're my step sister, u do not allow to touch it" ucapku saat dia hendak memegang daerah intimku, aku teringat Laras dan mulai saat ini aku harus menjaga diri
"But, I love you ham" dan berpagutan lah anak cucu adam itu hingga malam yang panjang
"Mas, tenang aja kamu nggak salah banget kok, percaya sama Papa" ucap papa yang menyadarkanku dari lamunan
"Papa tau kok, dia udah pernah khianatin perasaan kamu kan? Terus gimana sama kamu? Kamu sering kan peluk cium sama Ruth? Atau bahkan wanita lain? Menurutmu gimana perasaan Laras saat tau kelakuanmu disini seperti itu? Bersyukur aja kamu tau apa yang Laras lakukan di Lux cuman sama satu laki - laki"
"Tapi pa..."
"Nggak pake tapi, di pikir papa nggak tau? Wanita yang sering masuk rumah kalau malam hari saat papa pergi?, Papa nggak pernah marah sama kamu, karena Papa yakin kamu bisa selesaikan sendiri masalahmu, kamu sudah cukup dewasa untuk hal ini ham"
"Apapun yang terjadi selesaikan pakai kepala dingin, jangan pernah marah, apalagi sampai bertindak kasar sama Laras, setiap hari kamu harus kerumahnya kasih perhatian dia, bantu dia, dia belum terbiasa dengan bumi yang gelapnya, jangan sampai dia terluka lagi ham, jaga hatinya"
"Ham, kamu tahu? Laras itu persis banget sama Mama kamu, meskipun dia sudah milik orang lain dan Papa sudah menikah lagi, tetap saja bayangan saat masih pacaran dahulu itu ada, Mama mu bersifat keibuan, dahulu, Papa sama om Aji bersaing untuk mendapatkan hati Mama, sebetulnya bertiga saingan Papa dengan si brengsek itu, Pernah kamu bayangkan bagaimana sakitnya Papa saat melihat mamamu masa mudanya memadu kasih dengan orang lain? Tapi papa tau, cuman mama yang bisa memberikan gairah hidup lebih untuk Papa, kamu tau siapa yang menyemangati papa untuk memulai bisnis yang sekarang ini dari nol hingga saat ini? Itu Mamamu"
Note : si brengsek yang dimaksud Papa itu suami mama sendiri
"Sejak kamu deket sama Laras, Papa jarang dapati kamu pulang bau Alkohol, ya papa tau kamu mabuk karena Mama, karena perlakuan Papa ke Mama yang keras, dan cenderung menyakitinya, sering kali masalah dari pekerjaan jadi sasaran"
"Kalau gitu, kenapa Papa ceraikan Mama? Kenapa Pa? Kenapa papa biarkan aku dalam kondisi seperti ini?"
"Papa cuma jago teori doang"
"Iya Papa cuma jago teori doang nak, maafin Papa, have a good night my son"
Kembali lamunanku keangan - angan hingga aku di sadarkan oleh Thia
"Dorrr, ngelamun aja malem - malem, tumben Papa kebawah? Ada apa?"
"Nggak ada apa - apa"
"Kenapa kamu nangis? Tumben banget"
"Udah di bilang nggak ada apa - apa"
"Aku kangen banget sama kamu, kamu kemana aja sih? Udah 3 hari nggak pulang, pulang - pulang begini, apaan coba"
"Thia, stay away you're my step sister, u do not allow to touch it" ucapku saat dia hendak memegang daerah intimku, aku teringat Laras dan mulai saat ini aku harus menjaga diri
"But, I love you ham" dan berpagutan lah anak cucu adam itu hingga malam yang panjang
0